STRATEGI PEMASARAN BATIK CAP MENEMBUS
PASAR EKSPOR
(Studi Kasus Industri Batik Cap Di Desa
Simbangkulon, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan)
Yusmar Ardhi Hidayat
Jurusan Administrasi Niaga,
Politeknik Negeri Semarang
Email : yusmardhi@gmail.com.
HP:081390013466
ABSTRACT
Batik industry still relies on
traditional marketing process, but there is
dyeing batik industry which is able to export indirectly. But in practice, there are barriers
marketing aspect, the challenge to maintain market opportunities and increase
market share.
Research purposes : 1). To identify potential, barriers,
opportunities, and challenges before entering the export market. 2). To
analyze aspects of export marketing which consists Product, Price,
Promotion and Place. 3). To make
a marketing strategy that increase export opportunities and market share. Analysis tool used is Descriptive
Statistics and SWOT. The sample used 23 the owner of dyeing batik industry with
snowball sampling.
The results obtained are: Strenght has a
weight of 7.75 means that the power of batik industry has strong potential in
terms of motives, coloring, and creative entrepreneurs. Weakness has an average indicator of
8.4 higher capital, export market information, human resources workforce is
low, and still through intermediaries. Aspect
of opportunity has an average value of 5.5 which means the batik industry is
not ready to create and seize market opportunities the next 2-5 years because
it tends to follow trends batik motifs and behavior. The threat indicator has a value 7.5,
which means the potential threat of the strong capital-intensive business and
the products of Chinese batik.Government in the export market information
programs, technology improvement, and management. The parties and business relationships
that can be accessed to increase the marketing aspect of Employers' are another entrepreneur of batik industry, banking, batik designers, local government, the academy and
the Chamber of Commerce. Strategies which needed to improve the marketing
aspects of batik industry are : a). The Government encourages batik
industry to pursue national and international exhibitions. b). Regulating prices and supplies of
raw materials and auxiliary materials fabrics affordable and stabil.c). Counseling, assistance, consultation,
and training from the experts about the coloring of the standard techniques of
color and color combinations. d).
The extension of credit and capital assistance with low interest rate. e).
Management and entrepreneurial training
for entrepreneurs.
Key words: Marketing,
Dyeing Batik Industry, Strenght, Weakness, Opportunity, Threats, Strategy, and
Pekalongan Regency.
PENDAHULUAN
Pemasaran
ini merupakan ujung tombak berupa penjualan yang mendatangkan profit. Pemasaran
sebagai strategi bisnis merupakan tindakan penyesuaian industri batik cap dalam
menghadapi kenyataan bisnis, baik dalam lingkungan makro dan makro yang terus
berubah (Hasan, 2008). Hal yang menarik yang
akan dikaji disini adalah kemampuan aspek pemasaran menembus pasar ekspor
dimana industri batik cap skala kecil menengah mampu mengatasi hambatan masuk
ke pasar Internasional. Lebih lanjut lagi, peluang yang sudah ada memberikan
tantangan untuk menjaga peluang pasar dan meningkatkan pangsa pasar ekspor
sangat kompetitif.
Industri
batik cap masih mengandalkan proses pemasaran secara tradisional, tetapi juga
terdapat industri batik cap yang mampu melakukan ekspor secara tidak langsung
bekerja sama dengan eksportir (pihak ketiga) untuk dipasarkan ke Singapura,
Malaysia, China dan Arab (Yusmar, dkk, 2010). Guna mempertahankan pasar ekspor
ini, industri batik cap menerapkan konsep aspek-aspek pemasaran Product, Price, Promotion dan Place, tetapi
dalam praktiknya terjadi hambatan aspek pemasaran. Pertanyaan pertama penelitian yang muncul, hambatan-hambatan apa yang muncul sebelum
memasuki pasar ekspor? Sesudah memasuki pasar ekspor, tentu muncul
tantangan untuk menjaga peluang pasar dan meningkatkan pangsa pasar.
Harapannya, industri batik cap mampu mempertahankan peluang pasar ekspor.
Pertanyaan kedua, Bagaimana strategi
pemasaran yang tepat untuk menjaga peluang pasar ekspor dan meningkatkan pangsa
pasar?
Tujuan
penelitian: 1). Mengidentifikasi potensi, hambatan, peluang, dan tantangan
sebelum memasuki pasar ekspor. 2). Menganalisis aspek aspek pemasaran ekspor
terdiri Product, Price, Promotion dan
Place industri batik. 3). Merumuskan strategi pemasaran untuk meningkatkan
peluang dan pangsa pasar ekspor.
Pemasaran
menunjukkan bauran variabel pemasaran berupa produk, harga, saluran distribusi
dan promosi. Produk merupakan instrumen untuk
memuaskan pelanggan dengan karakteristik desain produk, kualitas produk, dan jenis produk batik cap yang dijual ke
pasar luar negeri. Penentuan harga dengan instrumen merupakan hal yang paling
penting dalam pemasaran. Indikator
penentuan harga sebagai pembayaran produk. Pemilihan saluran distribusi untuk menyampaikan produk sampai ke tangan konsumen. Distribusi dilakukan dengan memilih saluran distribusi
dan sarana pengangkutan. Promosi dengan
memberikan informasi komunikasi yang menjamin antara perusahaan dengan pasar untuk menimbulkan
pembelian dan hubungan konsumen. Industri
batik cap memperoleh peluang pemasaran dengan memiliki keunggulan untuk
menembus pasar ekspor dengan cara yaitu 1). Meningkatkan kualitas, 2).
Menawarkan lebih banyak varian produk, 3). Menggunakan dan memiliki saluran
distribusi, 4). Melakukan upaya promosi yang lebih aktif untuk menembus pasar
ekspor (Kotler, 2003 dan Hasan, 2008).
Desain
strategi pemasaran memperlihatkan keterikatan segmentasi, targeting, strategi,
program, dan nilai yang dibangun dan dikembangkan secara simultan. Strategi
pemasaran ini terdiri dari 1). Analisis Segmentasi Pasar, 2). Produk Pasar, 3).
Tingkat Persaingan, 4). Strategi Target Pasar, dan 5). Posisioning (Hasan,
2008). Segmentasi pasar dilakukan dengan mengidentifikasi perbedaan kebutuhan
berdasarkan karakteristik pembeli, alasan membeli, kegunaan produk, dan
preferensi. Analisis produk pasar dapat memuaskan serangkaian kebutuhan pembeli
luar negeri dengan merincikan dengan jelas produk yang diluncurkan ke pasar
ekspor. Analisis persaingan untuk menembus pasar ekspor dengan mengidentifikasi
pesaing, kekuatan, kelemahan, limitasi dan aspek kunci analisis situasi.
Strategi target pasar dengan menentukan sasaran dan mengembangkan posisioning
yang memerlukan informasi berupa tingkat pertumbuhan dan target pasar. Langkah
selanjutnya dengan menentukan sasaran pemasaran secara khusus, dengan strategi
pemasaran kriteria manfaat, diferensiasi pesaing, dan batasan produk sesuai
kebutuhan konsumen (Hasan, 2008).
Populasi
penelitian adalah industri batik cap skala menengah berlokasi di Kabupaten
Pekalongan yang sudah melakukan ekspor. Penentuan sampel dengan Snowball Sampling. Jumlah responden yang
digunakan dalam penelitian adalah 23 sampel pengusaha batik cap di Desa
Simbangkulon Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan. Jenis data yang digunakan
adalah data primer. Alat Analisis yang digunakan dalam penelitian yaitu :
1. Statistik Desktiptif
Statistik deskriptif yaitu analisis yang
digunakan untuk menjawab tujuan penelitian pertama yaitu mengidentifikasi potensi, hambatan, peluang, dan tantangan sebelum
memasuki pasar ekspor (Hair et.al, 2006).
2. Analisis SWOT
Analisis ini digunakan menjawab dan kedua yaitu menganalisis
aspek-aspek pemasaran ekspor terdiri Product,
Price, Promotion dan Place industri batik cap. Aspek-aspek pemasaran
secara kualitatif dan kuantitatif akan digambarkan juga secara statistik deskriptif. Analisis Strengh, Weakness, Opportunity, dan Threat untuk memposisikan dan
mengidentifikasi potensi, hambatan, peluang, dan tantangan industri batik
cap sebelum memasuki pasar ekspor.
3. AHP (Analytical
Hierarchy Process)
AHP digunakan untuk menjawab tujuan ketiga yaitu
merumuskan strategi pemasaran untuk meningkatkan peluang dan pangsa pasar
ekspor. AHP merupakan bukti
kuantitatif untuk menentukan langkah dan strategi pemasaran industri batik,
penentuan alternatif mengenai langkah dan strategi apa yang dibutuhkan dalam mencapai
peningkatan aspek pemasaran industri batik cap.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sampel yang diperoleh dan dianalisis berjumlah 23 industri,
adapun deskripsi secara umum industri batik cap dirinci pada Tabel 1 berikut.