AKUNTANSI DAN TEKNOLOGI INFORMASI
Sulistiyo
Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Semarang
ABSTRAC
In order to
produce accounting information quickly and accurately, companies must own an
efficient and effective system of accounting. The modern information system
covers the use of information technology and provides that information
objectively and usefully for the users. In the terminology of
accounting system, the final users are company organization function outside
the function of information system, requiring the data computer processing. The
accounting function is the final users, requiring the support of computer
processing for accounting.
By the
available human resources, companies must be able to use all the available
potence and opportunity, cover all the weaknesses, and minimize the facting
problems, so that the management is always able to make decision quickly, and
the companies can compete well. Microcomputer is a kind of computer usually
used in accounting fields. In its development, the microcomputer has more
function. The software is a pile of instructions controlling the function of
the hardware.
The
management of data in accounting information system is done in modern way by
using database managemen system. By this system, it is identified the
structured data in hierarchy way, so that this can transfer from the logical
views of data to be the physical views of the data.
The security
system of the computer is sub-system controlling the specific risks in relation
to accounting information system. In the development of that security system,
this needs the application of life cycle
approach of accounting information system, i.e. analysis system, planning,
implementing, processing, evaluating, and controlling
Key-Words : Information system,
information technology, and information security
PENDAHULUAN
Bidang akuntansi
dalam perusahaan bertujuan untuk menghasilkan informasi akuntansi secara efisien dan
akuntabel. Dengan informasi akuntansi
yang efisien dan akuntabel diharapkan manajemen dapat mengambil langkah yang
lebih cepat dan tepat sehingga diharapkan perusahaan mampu berkompetisi dengan
baik. Untuk dapat menghasilkan informasi akuntansi yang efisien dan
akuntabel diperlukan sistem informasi
akuntansi yang baik. Sistem informasi akuntansi dalam perusahaan terdiri dari
dokumen-dokumen, catatan, laporan, prosedur, pengendalian, dan teknologi
informasi (Mulyadi, 1997).
Teknologi
informasi dalam sistem informasi akuntansi meliputi pemanfaatan teknologi komputer
dalam kegiatan pencatatan transaksi-transaksi akuntansi pada perusahaan untuk
menghasilkan informasi akuntansi yang cepat dan akuntabel (Krismiaji, 2002). Teknologi
komputer selalu berkembang secara terus menerus. Oleh karena itu agar
perusahaan dapat menghasilkan informasi yang cepat dan akuntabel perusahaan
harus selalu menyesuaikan dengan perkembangan komputer yang ada. Informasi
akuntansi yang disajikan dengan teknologi
yang handal diharapkan dapat
menghasilkan informasi yang objektif. Penyusunan sistem informasi akuntansi
harus dilaksanakan dengan tujuan agar informasi yang dihasilkan objektif
sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan denga tepat.
Dalam
terminologi sistem informasi, pemakai akhir adalah fungsi organisasi di luar
fungsi sistem informasi akuntansi yang
membutuhkan pemrosesan data komputer. Sebagai contoh fungsi penjualan adalah
pemakai akhir yang membutuhkan pemrosesan komputer tentang laporan penjualan,
analisa pasar, proyeksi pasar, dan sebagainya. Fungsi akuntansi merupakan
pemakai akhir yang membutuhkan dukungan pemrosesan komputer untuk pembukuan.
Komputer pemakai akhir – End User
Computing (EUC) adalah pemanfaatan computer oleh pemakai akhir untuk
melakukan aktivitas pemrosesan informasi dengan perangkat keras, perangkat
lunak, dan sumberdaya professional yang terdapat di dalam organisasi.
Pertumbuhan End User Computing
menyebabkan lahirnya masalah-masalah bagi organisasi. Pengendalian perangkat
keras, perangkat lunak, sumberdaya manusia, dan sumberdaya data yang digunakan dalam End User Computing merupakan
tugas besar yang harus diperhatikan secara sungguh-sunguh agar sistem informasi
akuntansi dapat berfungsi secara optimal.
Perangkat
keras merupakan peralatan fisik yang
secara keseluruhan sering disebut sebagai komputer.. Komponen-komponen dasar
dari komputer pada dasarnya sama, terlepas dari ukuran komputernya. Namun
ukuran komputer akan mempengaruhi keseluruhan kemampuan pemrosesan data yang
ada. Perangkat lunak barangkali
merupakan bagian terpenting dari sebuah sistem komputer. Cara terbaik untuk memiliki
komputer adalah dengan memilih dulu perangkat lunaknya dan kemudian baru
membeli komputernya. Komputer yang bagus hanya bernilai kecil tanpa perangkat
lunak yang sesuai. Jaringan timbul jika satu komputer berkomunikasi dengan komputer
lain melalui Area Networks (WANs), Metropolitasn Area Networks (MANs), dan Local Area Networks (LANs).
Sistem keamanan komputer
merupakan subsistem organisasi yang mengendalikan resiko-resiko khusus berkaitan
dengan sistem informasi. Sistem keamanan komputer yang efektif harus dapat
menemukan kerentaan dan hambatan-hambatan sistem serta membuat rangking
berdasarkan kontribusinya terhadap kemungkinan total kerugian perusahaan.
PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Kelangsungan
hidup setiap perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan perusahaan untuk mampu bersaing di pasar. Kemampuan
bersaing di pasar memerlukan strategi yang tepat agar dapat mamanfaatkan semua
kekuatan dan peluang yang ada, serta dapat menutup kelemahan-kelemahan yang ada
serta meminimalkan hambatan-hambatan yang dihadapi. Kemampuan untuk dapat memanfaatkan semua kekuatan dan peluang, serta dapat menutup semua
kelemahan dan meminimalkan hambatan-hambatan yang ada, dapat dilakukan apabila
manajemen mampu melakukan pengambilan keputusan
secara tepat (Muslichah, 2011).
Diantara sekian
faktor yang menjadi masukkan yang berasal dari sistem informasi akuntansi
perusahaan adalah sekelompok orang yang melakukan kegiatan secara terkoordinir
guna mencapai suatu tujuan tertentu. Apapun bentuknya, setiap perusahaan akan
berusaha mencapai tujuannya dengan mengalokasikan sumber daya yang dimiliki
secara optimal melalui pengambilan keputusan. Informasi akuntansi merupakan
sumber daya yang paling penting sepanjang dapat memberikan kontribusi didalam
pengambilan keputusan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
Informasi
akuntansi dapat berguna bagi pihak-pihak internal maupun eksternal perusahaan.
Bagi pihak internal, pada jenjang manajemen yang lebih tinggi akan lebih banyak
waktu yang dibutuhkan untuk perencanaan, oleh sebab itu pada jenjang manajemen
yang lebih tinggi cenderung memerlukan
informasi-informasi yang berkaitan dengan situasi dan kondisi eksternal perusahaan.
Sedangkan pada jenjang manajemen terendah, waktu yang dibutuhkan lebih banyak
untuk kegiatan pengendalian , Oleh sebab itu informasi yang dibutuhkan pada
jenjang manajemen yang lebih rendah lebih bersifat internal. Sedangkan bagi
pihak eksternal perusahaan, informasi yang diperlukan adalah bersifat umum yang
dapat digunakan oleh berbagai pihak yang berupa laporan keuangan. (Krismiaji,
2002).
Pembuatan
informasi akuntansi yang berguna dibatasi oleh lingkungan sistem informasi
akuntansi (meliputi Pelanggan, Pemasok, Serikat pekerja, Pesaing, dan
lain-lain.), manfaat, dan biaya yang melekat pada keputusan-keputusan pemakai.
Ketidakpastian lingkungan sistem informasi akuntansi dimana informasi akuntansi
dikembangkan dan disajikan menyebabkan dibutuhkannya estimasi dan
penyesuaian-penyesuaian. Tidak ada sistem
informasi akuntansi yang dapat menghindari segi-segi praktis penyajian
informasi akuntansi. Jika biaya pembuatan informasi akuntansi lebih besar dari
kegunaannya, maka tidak praktis untuk menyajikan informasi akuntansi tersebut
PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Perangkat Keras
Perangkat keras komputer
mencakup peralatan fisik yang secara keseluruhan sering disebut komputer.
Peralatan-peralatan ini mencakup unit prosesor pusat, prosesor pendukung,
penyimpanan sekunder, peralatan masukan, dan peralatan keluaran. Komputer
adalah suatu alat pengolah data yang dapat melaksanakan perhitungan secara
substansial (Raymond Mcleod, 2004).
Sebuah komputer
yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi harus memiliki kemampuan
karakteristik sebagai berikut :
1.
Digerakkan dengan daya elektronik.
2.
Komputer tidak dioperasikan secara mekanik, melainkan
dengan menggunakan gerakan pulsa-pulsa elektronik. Karakteristik ini merupakan
karakteristik utama komputer yang merupakan peralatan yang bias beroperasi
secara cepat.
3.
Mampu melaksanakan operasi hitung menghitung
4.
Mampu melaksanakan operasi pembandingan
5.
Memiliki kemampuan untuk menyimpan data ( internal
storage ) dan mengeluarkan data
6.
Melakukan penyipanan instruksi-instruksi operasi (
program ) yang berfungsi untuk memproses data
Stored program adalah program yang
tersimpan di dalam computer yang berfungsi untuk memproses data. Dengan stored
program computer memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan mesin
elektronik yang lain dan tanpa ada stored program, komputer hanya akan
mempunyai fungsi sebagai mesin hitung. Komputer mampu bekerja dengan keandalan
dan kecepatan yang sangat tinggi dengan tanpa kesalahan.
Setiap jenis komputer
memiliki empat jenis komponen, yaitu komponen input, prosesor, storage, dan output. Input adalah data yang
dimasukkan kedalam program komputer untuk diproses menjadi informasi ayau
output. Prosesor adalah komputer yang
mengolah input atau data untuk menghasilkan output atau informasi. Storage adalah wadah untuk menampung
secara sementara , data, instruksi program, dan output yang dihasilkan.
Sedangkan output adalah informasi
yang dihasilkan komputer. Kecepatan kerja dan kapasitas penyimpanan komputer
akan selalu meningkat terus dari waktu ke waktu. Kecepatan dan kapasitas komputer
yang semakin meninkat tersebut akan memberikan peluang yang sangat besar untuk
diterapkan pada berbagai aplkasi, sehingga perkembangan teknologi pengolahan
data memiliki efek yang berlipat yang sangat mendukung efisiensi dan produktifitas
kerja.
Berdasarkan
kecepatan, kapasitas memori, kemampuan hitung dan jumlah pengguna, komputer
dapat dikelompokkan kedalam supercomputer,
computer mainframe, minicomputer, dan mikrokomputer. Mikrokomputer adalah
jenis komputer yang biasa digunakan dalam hubungannya dengan bidang akuntansi.
Istilah mikrokomputer atau personel
computer (PC) pada awalnya diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pribadi,
namun dalam perkembangannya mikrokomputer mempunyai fungsi yang semakin besar
sehingga tidak tepat lagi untuk dikatakan sebagai komputer pribadi.
Mikrokomputer mempunyai perkembangan yang sangat cepat dari tahun ke tahun dan
pada generasi terbaru mikrokomputer
lebih kecil, lebih cepat, lebih berdaya guna, memiliki kapasitas yang lebih
besar, serta mudah untuk digunakan.
Perangkat Lunak
Perangkat lunak
adalah kumpulan instruksi secara rinci yang mengendalikan fungsi dari perangkat
keras. Kumpulan instruksi yang memerintahkan komputer untuk melakukan
langkah-langkah operasi disebut program. Proses penulisan program disebut
programming, dan bahasa yang digunakan dalam penulisan program disebut programming language.
Menurut Raymond
Mcleod (2004): program dalam sistem informasi akuntansi yang merupakan
perangkat lunak dalam bidang akuntansi dibagi menjadi dua, yaitu :
1.
Program sistem (System
Software)
Adalah program
perangkat lunak yang mengiterprestasikan instruksi-instruksi program
aplikasi serta menjelaskan kepada perangkat lunak tentang bagaimana
melaksanakan instruksi tersebut. Perangkat lunak sistem mengkoordinasikan
berbagai sistem komputer dan menjadi
perantara antara perangkat lunak
oplikasi dengan perangkat keras komputer
2.
Program aplikasi akuntansi (Accounting Application Software)
Adalah
software-software yang dibuat untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan akuntansi yang dapat membantu para akuntan
didalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan akuntansi. Program aplikasi akuntansi
tidak selalu cukup disimpan dalam primary
storage. Sebagian besar program aplikasi akuntansi disimpan dalam disk yang dapat diakses dengan cepat oleh primery storage.
MANAJEMEN DATA PADA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Pada perusahaan
yang baru berdiri atau yang bersekala kecil pada umumnya masih melakukan
pengelolaan data akuntansi dengan cara tradisional atau manual. Dengan tumbuh
dan berkembangnya sustu perusahaan, meskipun telah menggunakan alat bantu komputer,
pengelolaan data akuntansi secara tradisional dirasakan sdah tidak efektif
serta tidak memiliki produktifitas yang tinggi. Beberapa kelemahan pengelolaan
data akuntansi secara tradisional adalah:
a.
Data yang berlebihan
b.
Ketergantungan data pada program
c.
Kurang fleksibel
d.
Lemahnya pengamanan
Data yang
berlebihan pada sistem pengelolaan data akuntansi secara tradisional terjadi
karena banyaknya duplikasi data pada file-file data. Hal ini terjadi karena
antara satu devisi, fungsi, atau unit dengan devisi, fungsi, atau unit lainnya
menghimpun data yang sama secara sendiri-sendiri dan tidak terintegrasi. Pada sistem
pengelolaan data akuntansi secara tradisional sangat tergantung kepada
perangkat lunak program yang digunakan. Dengan demikian apabila terjadi
perubahan terhadap susunan atau format data, akan diperlukan perubahan terhadap
semua program yang terkait. Sistem pengelolaan data akuntansi secara manual
hanya dapat menyajikan laporan-laporan yang bersifat standa dan terjadwal,
namun tidak dapat menyajikan laporan-laporan yang insidentil, mendadak serta
tepat waktu. Pengelolaan data secara tradisional pada umumnya kurang memiliki
pengamanan yang memadahi. Akses dan penyebaran informasinya pada umumnya diluar
kendali. Penyebabnya adalah karena kurangnya kesadaran pada karyawan untuk
mengelola data tersebut secara baik.
Dalam sistem
informasi akuntansi, pengelolaan data sudah dilakukan secara modern dengan
menggunakan Sistem Manajemen
Database. Dalam Sistem Manajemen Database sudah mengenal struktur data yang tersusun
dalam suatu hirarki mulai dari rangkaian bit hingga terbentuknya database,
seperti Gambar 1 berikut ini.
Gambar 1
Struktur Data
Sistem manajemen
database atau Database manajemen Siystem
( DBMS) dapat menterjemahkan pandangan logis data ke dalam pandangan fisik
data, sedemikian rupa sehingga data dapat ditarik dan disajikan kepada pengguna
sesuai kebutuhan informasinya. Organisasi fisik data sangat berbeda dengan
persepsi pengguna mengenai bagaimana data itu disimpan, meskipun pengguna
menafsirkan sangat berhubungan erat. Fisik data bias saja tersimpan pada lokasi
yang berbeda, atau bahkan pada disk yang berbeda, namun penggunaan dalam
pandangan logisnya tetap melihat bahwa data-data tersebut saling berhubungan
erat.
Database manajemen system memiliki alat
yang disebut schema, yang mengarahkan
perilaku sistem sedemikian rupa sehingga setiap pengguna memiliki kesan bahwa
data benar-benar disimpan dalam suatu cara yang sesuai dengan pandangan
logisnya. Menurut Raymond Mcleod (2004) : dibandingkan dengan sistem
pengelolaan data akuntansi secara manual, penggunaan sistem manajemen database
memilki keunggulan-keunggulan sebagai berikut :
a.
Dapat menyederhanakan suatu informasi akuntansi
perusahaan
b.
Jika perusahaan memiliki sistem informasi akuntansi
yang tidak terintegrasi, sistem manajemen database dapat mengurangi redundansi
data dengan cara menghapus data yang sama yang sering direkam berulang-ulang.
c.
Mengurangi ketergantungan data program
d.
Mengurangi biaya pengembangan dan pemeliharaan program
e.
Meningkatkan flexibilitas sistem informasi akuntansi
f.
Meningkatkan akses data ketersediaan informasi
akuntansi
Dengan
dilandasi sikap manajemen yang memandang informasi akuntansi merupakan sumber
daya yang sangat penting, maka upaya pengembangan database dalam sistem
informasi akuntansi harus mendapat dukungan sepenuhnya oleh manajemen. Menurut
Krismiaji (2002) :dalam upaya pengembangan database, beberapa unsur penting
yang perlu mendapat perhatian adalah :
a.
Pengelolaan data
Untuk
mengembangkan sistem database yang efektif diperlukan pengelolaan data yang
efektif pula. Pengelolaan data yang efektif ini dilandasi sikap manajemen yang
memandang informasi akuntansi merupakan sumber daya yang sangat penting. Unit
pengelolaan data bertanggung jawab untuk merumuskan kebijakan dan prosedur
pengelolaan data sebagai sumber daya perusahaan. Tanggung jawab unit
pengelolaan data ini adalah :
1. Pengembangan
kebijakan informasi
2. Perencanaan
data
3. Pengawasan
desain logis database dan pengembangan data dictionary
4. Pemantauan
penggunaan data oleh pengguna sistem informasi akuntansi
b. Perencanaan data
Sistem database
yang bagus harus dapat menghasilkan informasi yang diperlukan oleh pihak-pihak
yang memerlukan sebagai dasar pengambilan keputusan. Agar mampu berkompetisi
dengan baik, informasi merupakan sumber daya strategis yang harus dikelola
secara sungguh-sungguh. Untuk dapat menghasilkan informasi akuntansi yang bagus
harus diperlukan perencanaan data yang bagus.
c.
Teknologi dan manajemen database
Untuk
menghasilkan database yang efektif diperlukan pengelolaan database yang
efektif, disamping sumberdaya manusia, teknologi perangkat keras dan perangkat
lunak memadai. Kegiatan-kegiatan unit pengelolaan database adalah :
1. Menyusun dan menetapkan struktur dan urutan
database
2. Mengembangankan prosedur pengamanan untuk
melindungi database
3. Mengembangkan dokumentasi database
4. Memelihara
perangkat lunak manajemen database
KEAMANAN SISTEM INFORMASI
Sistem keamanan
computer merupakan subsistem yang mengendalikan resiko-resiko khusus yang
berkaitan dengan sistem informasi akuntansi. Sistem keamanan koputer memiliki
elemen-elemen dasar yang sama dengan sistem informasi akuntansi, yaitu :
perangkat keras, database, prosedur, dan laporan. Sistem keamanan komputer
dalam pengembangannya memerlukan aplikasi pendekatan siklus hidup sistem
informasi akuntansi, yaitu analisis sistem, perancangan, implementasi,
pengoperasian, evaluasi, dan pengendalian. Tahap analisis sistem keamanan
sistem bertujuan untuk mengetahui hambatan-hambatan yang relevan serta kemungkinan kerugian-kerugian yang mungkin tibul. Tahap perancangan sistem
keamanan bertujuan untuk mengendalikan kemungkinan kerugian teridentifikasi.
Implementasi sistem keamanan bertujuan untuk mengimplementasikan
pengukuran-pengukuran keamanan. Tahap pengoperasian sistem keamanan, evaluasi ,
dan pengendalian bertujuan mengoperasikan sistem keamanan dan menilai
efektivitas dan efisiensinya, serta membuat perubahan-perubahan sesuai
kebutuhan. Agar sistem keamanan computer dapat efektif, maka sistem keamanan komputer
harus dikendalikan oleh seorang kepala bagian keamanan yang bertanggung jawab langsung
kepada dewan komisaris. Kepala bagian keamanan bertanggung jawab untuk membuat
laporan yang berkaitan dengan sistem keamanan komputer yang berisi tentang :
a.
Seluruh kemungkinan kerugian yang relevan
b.
Rencana pengendalian dan pengorganisasian
kerugian-kerugian, termasuk anggaran sistem keamanan komputer yang lengkap
c.
Kekhususan-kekhususan pada kinerja sistem keamanan komputer
Mengendalikan
hambatan-hambatan dapat diwujudkan melalui implementasi pengukuran-pengukuran
keamanan dan rencana-rencana kontijensi.
Pengukuran keamanan berfokus pada pencegahan dan pendeteksian
hambatan-hambatan. Rencana kontijensi berfokus
pada perbaikan dampak dari hambatan-hambatan. Keamanan komputer tidak dapat
mencegah hambatan-hambatan aktif tanpa membuat sistem itu benar-benar aman. Jauh lebih penting ditekankan
bahwa tidak ada sistem keamanan yang benar-benar bermanfaat tanpa adanya
kejujuran. Sistem keamanan komputer harus merupakan bagian dari struktur
pengendalian intern perusahaan secara menyeluruh. Ini berarti bahwa
elemen-elemen dasar pengendalian intern ( Pengendalian yang memadai, rotasi
pekerjaan, total pengendalian kelompok, pengecekan keabsahan, dan sebagainya )
seluruhnya penting dalam sistem keamanan komputer. Lingkungan pengendalian yang merupakan dasar
efektivitas keseluruhan sistem pengendalian.
Menurut Raymond
Mcleod (2004) : lingkungan pengendalian yang baik tergantung hal-hal sebagai
berikut :
1.
Terciptanya atmosfir yang konduksif yang bernilai moral
tinggi untuk memelihara keamanan dan kejujuran
2.
Bagian Akuntansi, Komputer, dan pemrosesan data
diorganisasikan di bawah kepala bagian Informasi
3.
Auditor intern memiliki latar belakang yang baik
mengenai keamanan komputer dan bertindak sebagai kepala bagian keamanan komputer
4.
Tanggung jawab semua posisi harus didokumentasikan
secara cermat yang menggunakan bagan organisasi
5.
Pengendalian anggaran merupakan hal-hal yang sangat
penting dalam linkungan komputer, dengan tujuan agar tidak terjadi
pengeluaran-pengeluaran yang tidak diperlukan dalam kaitannya dengan teknologi
informasi
6.
Praktek-praktek pemisahan tugas harus baik
7.
Sistem informasi perusahaan harus taat pada
aturan-aturan pemerintah
PENUTUP
Pada umumnya
perusahaan memerlukan Sistem Informasi Akuntansi yang efektif dan efisien agar
dapat menyajikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan manajemen serta
pihak-pihak yang membutuhkannya. Sistem Informasi Akuntansi meliputi
pemanfaatan teknologi informasi untuk
menyediakan informasi bagi para pemakai informasi. Dengan teknologi informasi
yang memadahi diharapkan dapat menghasilkan informasi yang objektif yang mampu
mendukung pengambilan keputusan yang tepat. Agar perusahaan mampu berkompetisi
dengan baik, maka manajemen harus mampu memanfaatkan semua kekuatan, menutup
semua kelemahan, serta meminimalkan hambatan-hambatan yang ada.
Informasi
akuntansi merupakan sumberdaya yang paling penting disamping dapat memberikan
kontribusi didalam pengambilan keputusan. Informasi akuntansi dapat berguna
bagi pihak-pihak internal maupun eksternal perusahaan. Pembuatan informasi
akuntansi dibatasi oleh lingkungan Sistem Informasi Akuntansi, dan ketidak
pastian lingkungan Sistem Informasi Akuntansi menyebabkan dibutuhkannya
estimasi dan penyesuaian dalam upaya menghasilkan informasi yang diharapkan.
Perangkat keras
computer mencakup peralatan fisik yang terdiri dari peralatan masukan, unit
pemrosesan, peralatan keluaran, yang berfungsi sebagai pengolahan data secara
substansial. Dengan stored program, komputer mampu memiliki kemampuan lebih
didalam penyimpanan dan pemrosesan data, serta penyimpanan output. Dengan stored
program, komputer mempunyai kemampuan
yang sangat tinggi, dan tanpa stored program,
maka komputer hanya akan berfungsi sebagai mesin ketik dan mesin hitung.
Komputer sebagai perangkat keras akan tidak berarti apabila tidak dilengkapi
dengan perangkat lunak atau sistem, demikian juga sebaliknya. Program sistem ( System Software ) dan program aplikasi
akuntansi ( Accounting Application
Software ) merupakan dua perangkat lunak yang harus ada di dalam sistem
informasi akuntansi.
Pengelolaan data
secara tradisional ( belum menggunakan database ) memiliki beberapa kelemahan,
yaitu : data yang berlebihan, ketergantungan data pada program, kurang
flexsibel, dan lemahnya pengamanan. Dalam sistem informasi akuntansi,
pengelolaan data telah dilaksanakan secara modern dengan menggunakan sistem
manajemen database atau Database
Manajemen System ( DBMS ). Dalam DBMS sudah dikenal struktur data yang
tersusun dalam suatu hirarki, mulai
rangkaian bit sampai database. DBMS dapat menterjemahkan pandangan logis data
ke dalam pandangan fisik, sedemikian rupa sehingga data dapat ditarik dan
disajikan sesuai yang diinginkan pengguna.
Dalam kaitannya
dengan keseluruhan sistem informasi akuntansi perlu diperhatikan masalah
keamanan. Sistem keamanan komputer harus dapat mengendalikan resiko-resiko
khusus yang berkaitan dengan sistem informasi akuntansi. Sistem keamanan komputer
dapat efektif apabila dikendalikan oleh kepala bagian keamanan sistem informasi
akuntansi. Keamanan sistem informasi akuntansi berfungsi mengendalikan hambatan-hambatan
yang diwujudkan dalam pencegahan dan pendeteksian hambatan-hambatan serta
dampak dari perbaikan sebagai akibat hambatan-hambatan.
DAFTAR PUSTAKA
Krismiaji. 2002. Sistem
Informasi Akuntansi. UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Mulyadi. 1997. Sistem Akuntansi.
Penerbit STIE YKPN, Yogyakarta.
Raymond Mcleod, 2004, Sistem
Informasi Manajemen, PT. Indeks, Jakarta
-------- http:/blog.stie-mce.ac.id/muslichah/2011/04/13/Teknologi Informsi : Peluang Dan
Tantangan Bagi Sistem Akluntansi
Manajemen Kontemporer