MENINGKATKAN PERILAKU MEMBACA MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
Sri
Wahyuni
Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Semarang
ABSTRACT
This study analyzes the increase in reading behavior. The
formulation tested in this research question is How to increase reading
behavior of students. Furthermore, variables and indicators of research are
also based on previous research. A model was developed and two hypotheses have
been formulated to address this research problem. The sampling technique was
purposive sampling and quota sampling. Respondents of this study amounted to
100 respondents, who are Semarang State Polytechnic students. The used data
analysis tool was Structural Equation Modeling (SEM) in AMOS 16.0. The results
of this study data analysis showed that the model and research results were
well received, and further the research was proved that the influence of the
external environmental influences on reading behavior was positive and significant,
and the influence of the quality of library services on reading behavior was positive
and significant.
Key words: external environment, the quality of library services and reading behavior
PENDAHULUAN
Membaca yang diimplementasikan dalam
suatu proses yang intens dan terencana dengan baik untuk meningkatkan kemampuan
penyesuaian diri, ternyata juga memiliki makna lain yaitu orientasi penguasaan.
Belajar berbasis membaca bagi Sujan et.al., (1994) merupakan sebuah proses
investasi jangka panjang. Belajar berbasis membaca membentuk seseorang menjadi
cerdas. Kohli et.al., (1998) berpandangan bahwa belajar berbasis membaca
diyakini sebagai salah satu faktor penting bagi seseorang (mahasiswa) untuk
terus berupaya memperbaiki kemampuan dan kinerjanya. Sedangkan Carlson et.al., (2000) melihat
bahwa dengan belajar berbasis membaca seseorang akan bersikap lebih adaptif
dalam setiap kondisi dan tantangan yang mereka hadapi. Bagi Erliandari
(2004) orientasi belajar berbasis membaca pada diri mahasiswa ditandai dengan
perilaku membaca. Semakin tinggi
perilaku membaca maka semakin tinggi orientasi belajar berbasis membaca
mahasiswa. Maka peningkatan perilaku membaca baik langsung maupun tidak
langsung akan meningkatkan kinerja mahasiswa. Dari sudut pandang Erliandari
(2004) lingkungan sebagai faktor eksternal yang mengarah pada perubahan
perilaku positip bagi mahasiswa, khususnya mendorong perilaku untuk membaca.
Bagi Saleh (2001) kunci mencapai
perilaku membaca yang diharapkan adalah mutu pelayanan pihak UPT Perpustakaan.
Oleh sebab itu, mutu pelayanan pihak UPT Perpustakaan merupakan bentuk
penilaian pelanggan tentang nilai superior atau kesempurnaan sebuah produk
(pelayanan) dari nilai kegunaan atau manfaat yang diterima (dirasakan)
pelanggan atas dasar sebuah perbandingan apa yang diberikan (pelanggan) dan apa
yang diterima (pelanggan). Studi Saleh (2001) juga mengamati fenomena di mana
perilaku membaca sebagai elemen belajar berbasis membaca telah terjadi penurunan. Perilaku membaca mahasiswa telah bergeser
menjadi perilaku untuk menonton acara TV, di mana untuk menonton TV mereka
dapat menghabiskan waktu 3 jam sehari sedangkan waktu yang mereka pergunakan
untuk membaca tidak lebih dari 1 jam, itupun sebagaian besar mahasiswa hanya
membaca koran atau majalah. Berbicara masalah kunjungan ke perpustakaan,
diperkirakan hanya 10 % dari seluruh mahasiswa dalam sebuah lembaga pendidikan.
Bahkan belum tentu dalam sebulan mehasiswa mengunjungi perpustakaan. Fenomena tersebut menjadikan dasar bahwa
penelitian mengenai perilaku membaca adalah topik penelitian yang layak.
Perumusan masalah penelitian berangkat
dari sebuah fakta lapangan dimana rendahnya budaya gemar membaca dikalangan
mahasiswa pada penelitian Saleh (2001); Erliandari (2004) meskipun mereka
menyadari pentingnya budaya gemar membaca terhadap peningkatan kualitas
mahasiswa atau memiliki kinerja yang diharapkan, namun penelitian mereka yang
dilakukan masih belum mampu menjawab mekanisme proses dalam membentuk perilaku
membaca sebagai langkah awal menuju budaya membaca. Oleh karena itu perumusan
masalah penelitian ini adalah ”Bagaimana meningkatkan perilaku membaca pada
mahasiswa ”.
TELAAH
PUSTAKA
Perilaku
Membaca
Seorang mahasiswa harus menyadari bahwa
membaca adalah aset penting menuju sukses. Siapa yang ingin sukses maka dia
harus membaca. Karena membaca
memungkinkan seorang mahasiswa untuk selalu mengidentifikasi kesempatan dalam
setiap aktivitas mereka dan berupaya yang terbaik. Dimana secara jangka pendek keahlian yang
dimiliki oleh seorang mahasiswa dapat diukur dari seberapa jauh kreativitas dan
keunikan pendekatan yang diterapkan oleh seorang mahasiswa (Erliandani,2004;
Saleh 2001). Belajar berbasis membaca menjadi jawaban penting ketika muncul
sebuah pertanyaan sederhana yaitu bagaimana kompetensi dapat terbentuk ? Pada
kajian stratejiknya, Sujan et.al., (1994) memiliki jawaban sama atas pertanyaan
tersebut yaitu belajar berbasis membaca. Studi Coad (1999) percaya bahwa
tuntutan untuk memiliki kemampuan dan ketrampilan serta inovasi dalam setiap aktivitas
individu maupun organisasi hanya dapat terpenuhi melalui belajar berbasis
membaca. Perilaku membaca merupakan langkah awal yang tepat dalam mengembangkan
kemampuan kompetensi dan sekaligus meraih kinerja yang diharapkan. Seorang
mahasiswa harus mau membaca, karena melalui membaca seorang mahasiswa dapat
memperoleh pengetahuan yang dibutuhkan dalam rangka memperbaiki kinerja secara
terus menerus (Paparoidamis, 2005).
Lingkungan
Eksternal
Teori manajemen menunjukan faktor
lingkungan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan organisasi dan individu untuk
lebih peka terhadap harapan dan kebutuhan serta antisipasi apa yang telah
terjadi dewasa ini. Setiap orang harus memandang faktor lingkungan secara
positip, karena merangsang organisasi dan individu untuk lebih maju dan
menetapkan target kinerja yang lebih tinggi dari sebelumnya. Pemahaman dan
penelaahan factor lingkungan menurut Haryanto dan Yoestini, (2003) dapat
diarahkan pada pengembangan aksesbilitas terhadap peluang-peluang yang
dihasilkan oleh lingkungan. Faktor lingkungan akan selalu dianggap sebagai
sebuah alasan penurunan maupun peningkatan kinerja (Hadjimanois 2000). Penelaahaan yang baik akan memberi dampak
pada pengembangan strategi yang lebih bermutu dan pada gilirannya akan
menghasilkan pencapaian prestasi yang optimal.
Studi Erliandani (2004) menunjukkan bagaimana faktor lingkungan seperti
keluarga, para pendidik (dosen), perpustakaan dan pemerintah berpengaruh
terhadap perilaku membaca mahasiswa.
Keluarga memiliki peran sentral dalam menumbuhkan perilaku membaca. Karena perilaku membaca tidak lahir secara
otomatis peran keluarga menjadi alat efektif mendorong lahirnya dan berjalannya
perilaku membaca dikalangan mahasiswa. Peran dosen tidak kalah penting dalam
mendorong perilaku membaca.
Mutu
Pelayanan Perpustakaan
Saleh (2001)
mengingatkan bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
0686/U/1991 salah satu syarat mendirikan perguruan tinggi adalah keberadaan
perpustakaan. Tidak hanya ruangan
perpustakaan yang harus dimiliki oleh sebuah perguruan tinggi, kewajiban lain akan ketersediaan buku minimal
10 % dari jumlah mahasiswa yang mengambil mata kuliah tersebut juga menjad
persyaratan mutlak. Fokus perhatian
proses pengembangan mutu pelayanan adalah pada kualitas strategi yang
dihasilkan untuk mendorong pelayanan. Sejah tahun 1980 an konsep mutu pelayanan
telah menjadi fenomena penelitian pemasaran. Studi Carman (2000)
mengindetifikasi proses dan mekanisme mutu pelayanan yang menyertai proses
pengembangan kepuasan dan loyalitas secara jangka pendek maupun jangka panjang.
Dan yang lebih penting untuk dicermati adalah sebuah mutu pelayanan yang
disajikan secara bermutu akan dapat membantu meningkatkan kinerja yang dituju
atau diharapkan oleh semua pihak (Victorino dan Verma 2005).
Kerangka
Pemikiran Teoritis
Kerangka pemikiran teoritis yang
akan dikembangkan dalam penelitian ini mengacu pada telaah berbagai pustaka
yang telah dilakukan sebelumnya. Berdasarkan hasil telaah pustaka yang
diajukan, maka kerangka pemikiran teoritis yang akan dikembangkan dalam
penelitian ini adalah seperti gambar dibawah ini :
Gambar 1.
Kerangka Pikir Teoritis
Sumber : dikembangkan untuk penelitian ini.
2.5
Hipotesis Penelitian
Rumusan hipotesis yang diajukan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
Hipotesis
1 : “Semakin tinggi pengaruh lingkungan
eksternal, maka semakin tinggi perilaku membaca“.
Hipotesis
2 : “Semakin tinggi, mutu pelayanan
perpustakaan, maka semakin tinggi perilaku membaca“.
Variabel
dan indikator Penelitian
Berikut ini Variabel dan indikator
yang dipilih dalam penelitian ini
Tabel 1.
Variabel dan Indicator Penelitian Ini
NO
|
Variabel penelitian
|
Indicator Penelitian
|
Sumber
|
1
|
Lingkungan
Eksternal
|
Keluarga (X1)
|
Adaptasi dari Erliandani (2004)
|
Staf Pengajar (X2)
|
|||
Teman kuliah (X8)
|
|||
2
|
Mutu Pelayanan Perpustakaan
|
Berwujud (X4)
|
Adaptasi dari Victorino dan Verma 2005
|
Kehandalan (X5)
|
|||
Responsip (X6)
|
|||
Jaminan (X7)
|
|||
Empati (X8)
|
|||
3
|
Perilaku
Membaca
|
Bahan Bacaan (X9)
|
Adaptasi dari Sujan et al (1994)
|
Lamanya waktu di perpustakaan (X10)
|
|||
Intensitas Keperpustakaan (X11)
|
METODE PENELITIAN
Penelitian ini bisa dipandang sebagai usaha lain dalam memperkaya literatur
khususnya manajemen. Selain itu dimungkinkan dilakukan pemahaman teoritis atas
dasar justifikasi penelitian terdahulu akan perilaku membaca dengan memadukan
dengan aspek kinerja mahasiswa yang tertuang dalam telaah pustaka. Penelitian
ini jika dihubungkan dengan berdasarkan sifat ekplorasi ilmu maka penelitian
ini termasuk dalam tipe penelitian dasar. Penelitian dasar dimana tujuan
penelitian ini adalah mengembangkan ilmu (to generate a body of knowledge)
untuk mencari jawaban baru atas masalah manajemen yang terjadi dalam
organisasi, organisasi atau masyarakat (Ferdinand, 2006). Obyek penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah populasi
mahasiswa anggota UPT Perpustakaan Politeknik Negeri Semarang. Data primer dalam penelitian ini adalah
tanggapan responden mengenai faktor eksternal, mutu pelayanan perpustakaan,
perilaku membaca dan prestasi mahasiswa. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa anggota UPT Perpustakaan
Politeknik Negeri Semarang. Sampel
menurut Malhotra (2005) adalah sebagian dari populasi dimaksud yang akan
diteliti. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini minimum 100 orang. Hal ini
sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Hair et al. (1995, dalam
Ferdinand, 2005) bahwa jumlah sampel (responden) yang dipakai dalam penelitian
yang menggunakan SEM minimum 100 sampel. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini Metode purposive (purposive sampling) dan
Quota sampling. Data dikumpulkan menggunakan
metode survei dengan mempergunakan kuesioner sebagai media bantu, yaitu dengan
memberikan secara langsung pertanyaan atau kuesioner kepada para
responden. Pernyataan-pernyataan dalam
kuesioner ini dibuat dengan menggunakan skala 1 – 10 untuk mendapatkan data
yang bersifat interval dan diberi skor atau nilai. Penggunaan skala 1-10 (skala genap) untuk
menghindari jawaban responden yang cenderung memilih jawaban di tengah,
sehingga akan menghasilkan respon yang mengumpul di tengah (grey area). Metode analisis yang dipilih untuk
menganalisis data adalah SEM (Structural
Equation Model).
ANALISIS
DATA
Analisis
Structural Equation Modeling
Analisis
selanjutnya adalah analisis Structural Equation Model (SEM) secara Full
Model yang dimaksudkan untuk menguji model dan hipotesis yang dikembangkan
dalam penelitian ini. Hasil pengolahan data untuk analisis SEM terlihat pada Gambar 2, Tabel 2 dan Tabel 3
Gambar 2.
Hasil Uji
Structural Equation Model
|
Sumber:
data primer yang diolah, (2010)
Berdasarkan
Gambar 2 berupa analisis full model, dapat dilihat bahwa tingkat
signifikansi sebesar 0,96 menunjukkan bahwa hipotesis nol (H0) yang
menyatakan bahwa tidak ada perbedaan antara matriks kovarians sampel dengan
matriks kovarians populasi yang diestimasi tidak dapat ditolak. Hasil tersebut
menunjukkan diterimanya hipotesis nol (H0) atau model ini dapat diterima, yaitu terdapat
lima konstruk yang berbeda dengan indikator-indikatornya. Selain pengujian
berdasarkan nilai probability perlu juga diperkuat dengan nilai – nilai yang
lain, seperti pada Tabel 2 berikut ini.
Tabel 2
Hasil Uji Full Model
Kriteria
|
Cut of
Value
|
Hasil
|
Evaluasi
|
Chi-Square
Probability
GFI
AGFI
TLI
CFI
CMIN/DF
RMSEA
|
c2 dengan df : 41 ; p : 5 % = 56,942
> 0,05
> 0,90
> 0,90
> 0,95
> 0,95
< 2,00
< 0,08
|
53,201
0,096
0,919
0,870
0,971
0,978
1,298
0,055
|
Baik
Baik
Baik
Marginal
Baik
Baik
Baik
Baik
|
Sumber: data primer yang diolah,( 2010)
Berdasarkan
hasil pengamatan pada gambar pada grafik analisis full model dapat ditunjukkan
bahwa model memenuhi kriteria fit, hal ini ditandai dengan nilai dari hasil
perhitungan memenuhi kriteria layak full model. Hasil tersebut menunjukkan bahwa model
keseluruhan memenuhi kriteria model fit.
Hasil Regression
Weights Analisis Struktural Equation
Modeling
Berdasarkan
hasil regression weights analisis Struktural Equation Modeling bahwa setiap
indikator pembentuk variabel laten harus menunjukkan hasil yang memenuhi kriteria yaitu nilai CR di atas 1,96 dengan
P lebih kecil dari pada 0,05 dan nilai lambda atau loading factor yang
lebih besar dari 0,5. Berikut
ini Tabel 3 yang menunjukkan hasil yang layak
Tabel 3.
Hasil Analisis Regression Weights Full Model
Estimate
|
S.E.
|
C.R.
|
P
|
|||
Perilaku_Membaca
|
<---
|
Lingkungan_Eksternal
|
.237
|
.114
|
2.075
|
.038
|
Perilaku_Membaca
|
<---
|
Mutu_Pelayanan_Perpustakaan
|
.665
|
.164
|
4.054
|
.000
|
X1
|
<---
|
Lingkungan_Eksternal
|
1.000
|
|||
X6
|
<---
|
Mutu_Pelayanan_Perpustakaan
|
.974
|
.121
|
8.051
|
.000
|
X7
|
<---
|
Mutu_Pelayanan_Perpustakaan
|
1.216
|
.137
|
8.850
|
.000
|
X8
|
<---
|
Mutu_Pelayanan_Perpustakaan
|
.796
|
.148
|
5.372
|
.000
|
X9
|
<---
|
Perilaku_Membaca
|
1.000
|
|||
X11
|
<---
|
Perilaku_Membaca
|
1.091
|
.128
|
8.519
|
.000
|
X10
|
<---
|
Perilaku_Membaca
|
.935
|
.119
|
7.860
|
.000
|
X3
|
<---
|
Lingkungan_Eksternal
|
.662
|
.107
|
6.206
|
.000
|
X2
|
<---
|
Lingkungan_Eksternal
|
.963
|
.128
|
7.513
|
.000
|
X4
|
<---
|
Mutu_Pelayanan_Perpustakaan
|
1.000
|
|||
X5
|
<---
|
Mutu_Pelayanan_Perpustakaan
|
1.145
|
.156
|
7.345
|
.000
|
Sumber: data primer yang diolah,( 2010)
Berdasarkan
tabel tersebut, menunjukkan 2 hipotesis yang diajukan memiliki nilai dibawah nilai CR di atas 1,96 dengan P lebih kecil dari pada 0,05
dan nilai lambda atau loading factor yang lebih besar dari 0,5. Sehingga dapat disimpulkan bahwa 2
hipotesis yang diajukan diterima.
KESIMPULAN DAN
IMPLIKASI MANAJERIAL
Kesimpulan atas
Masalah Penelitian
Kesimpulan atas masalah penelitian didasarkan atas temuan permasalahan
penelitian yang teridentifikasi dan tersusun pada sebelumnya. Dimana
tujuan dari penelitian ini adalah mencari jawaban atas rumusan masalah yang
diajukan dalam penelitian ini yaitu bagaimana meningkatkan perilaku membaca pada mahasiswa?
Hasil dari temuan penelitian ini berdasarkan hasil analisis data yang tergambar pada grafik analisis full
model (Gambar 2) membuktikan dan memberi kesimpulan
yaitu melalui 2 (dua) proses dasar perilaku
membaca akan dapat meningkat sesuai dengan harapan antara lain,
yaitu: mutu pelayanan perpustakaan dan
lingkungan eksternal
Implikasi Manajerial
Penelitian ini
memperoleh beberapa bukti analisis data berdasarkan atas temuan penelitian
(hasil pengujian SEM secara full model).
Hasil dari temuan penelitian dapat direkomendasikan beberapa implikasi
kebijakan sesuai dengan prioritas yang dapat diberikan sebagai masukan bagi
pihak manajemen. Berikut ini diuraikan beberapa saran alternatif yang bersifat
strategis :
Tabel
4.
Implikasi
Manajerial
Hasil Penelitian
|
Implikasi Manajerial
|
Berdasarkan hasil
analisis full model diketahui secara signifikan bahwa mutu
pelayanan perpustakaan merupakan variabel yang paling dominan yang dapat mempengaruhi perilaku membaca.
|
Jaminan (X7), Saran bagi para pengambil keputusan, khususnya Politeknik Negeri
Semarang yaitu Mengagendakan secara berkala dan berkesinambungan
perbaikan penampilan dan cara serta sikap melayani konsumen khususnya
mahasiswa dengan prioritas pada sikap petugas perpustakaan yang perhatian
kebutuhan mahasiswa.
Responsip (X6),
Saran bagi para pengambil keputusan
khususnya Politeknik Negeri Semarang yaitu Setiap
perpustakaan khususnya Polines perlu mengarahkan setiap petugasnya untuk
bersikap lebih aktif dalam memberikan informasi baik kepada setiap
konsumennya.
Berwujud (X4),
Penelitian
ini menyarankan kepada para pengambil keputusan,
khususnya di Politeknik Negeri Semarang yaitu Pihak perpustakaan
hendaknya melengkapi dan up date buku-buku penunjang proses PBM seperti
memperbanyak buku-buku kewirausahaan, Buku sastra dan seni, Ilmu manajemen,
IPTEKS, statistik dll
Kehandalan (X5), Penelitian ini
menyarankan kepada para pengambil
keputusan, khususnya di Politeknik Negeri Semarang yaitu Pihak
perpustakaan hendaknya memiliki standar operasi dan prosedur yang mengarahkan
pada sikap profesional petugas perpustakaan, sehingga tidak ada Petugas loker
yang sering kali ngobrol sendiri, Petugas foto copi diharapkan selalu berada
ditempat
Empati (X8),
Penelitian
ini menyarankan kepada para pengambil
keputusan, khususnya di Politeknik Negeri Semarang yaitu Pihak
perpustakaan hendaknya mengembangkan sebuah sebuah program penilaian dan
pemilihan petugas perpustakaan terbaik, melalui sebuah polling dari para
tamu/pengunjung perpustakaan. Hal ini akan memancing persaingan petugas untuk
lebih berprestasi dalam melayani pengunjung.
|
Berdasarkan hasil
analisis full model diketahui secara signifikan bahwa lingkungan eksternal merupakan variabel kedua yang dapat
mempengaruhi perilaku
membaca.
|
Staf Pengajar (X2), Penelitian ini
menyarankan kepada para
pengambil keputusan, khususnya di Politeknik Negeri Semarang yaitu Kembali pada masa pola pembelajar berbasis membacaan
yang mengarah pada perilaku membaca dengan memperbanyak tugas yang mengarah
kepada budaya membaca.
Keluarga(X1), Penelitian ini menyarankan kepada para pengambil keputusan,
khususnya di Politeknik Negeri Semarang yaitu Mempergunakan setiap kesempatan bertemu dengan wali murid untuk
mengajak dan mengembangankan kemitraan serta komunikasi dalam menumbuhkan
budaya membaca dari keluarga.
Teman kuliah (X8), Penelitian ini memberikan masukan kepada
para pengambil keputusan,
khususnya di Politeknik Negeri Semarang yaitu Melakukan pengembangan program buku
murah untuk mahasiswa tidak hanya koran murah untuk mahasiswa. Menjembatin
layanan atas program gemar membaca buku untuk kepentingan akademik bagi
mahasiswa dengan bekerja sama dengan organisasi kemahasiswaan. Dan Mengembangkan
lomba penulisan buku atau bahan bacaan, sehingga akan memacu dan menyebarkan
budaya membaca dikalangan mahasiswa
|
Keterbatasan Penelitian dan Agenda Penelitian
Mendatang
Beberapa
keterbatasan penelitian yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai
berikut : Penelitian ini menghadapi kendala pada pengukuran perilaku membaca
sebagai salah satu tahapan mencapai prestasi mahasiswa, dimana berdasarkan
hasil pengamatan pada gambar pada grafik analisis full model (Gambar 2) dapat
ditunjukkan nilai AGFI (Adjusted Goodness of Fit Index) menunjukan nilai
sebesar 0,870 (marjinal) yaitu lebih kecil dari indeks kesesuaian yaitu ³ 0,90.
Penelitian ini hanya membatasi penelitian pada variabel tertentu pada perilaku membaca. Sedangkan pada rujukan
penelitian terdahulu Sujan et.al., (1994); Kohli et.al., (1998) bahwa prestasi atau
kinerja tidak hanya berdasarkan pada perilaku saja, namun juga harus dilihat
dari orientasi hasil akhirnya, dimana pada studi ini tidak diuji, karena alasan
tingkat kerumitan dan waktu penelitian yang terbatas.
Beberapa agenda
penelitian mendatang yang dapat diberikan dari penelitian ini antara lain,
adalah :Penelitian ke depan perlu mengupayakan agar instrumen pengujian
kesesuaian model penelitian dapat memenuhi setidak-tidaknya delapan kriteria
atau dengan kata lain AGFI meningkat dari marginal menjadi baik, melakukan penambahan dan pengurangan baik
variabel dan indikator dalam penelitian ini. Sehingga hasil penelitian yang
akan datang diharapkan menjadi lebih baik dan mampu penyempurnakan kekurangan
atau keterbatasan dalam penelitian ini. Penelitian mendatang menyempurnakan
permodelan penelitian ini dengan memasukan variabel lain yang tidak diuji pada
penelitian ini, seperti variabel Sujan et.al., (1994); Kohli et.al.,
(1998) bahwa memasukkan
pengukuran orientasi mahasiswa membaca pada prestasi sebagai hasil akhirnya.
DAFTAR PUSTAKA
Carman,
James M. (2000), “ Patient perceptions of service quality: Combining the
dimensions “, Journal of Service Marketing, Vol. 14, No.2, p.337-352
Coad, Alan
F., (1999), “ Same survey evidence on the learning and performance orientation
of management accountants “, Management Accounting Research, Vol. 10,
p.109-135
Carlson
Dawn S., Dennis PP.Bozeman, K. Michele Kacmar, Patrick M. Wright, Gary C.
McMahan (2000), “Training Motivation In Organizations: An Analysis Of
Individual- Level Antecedens”, Journal Of Managerial Issues Vol. XXII Number
3 pp. 271-287
Erliandari,
Angela (2004), “ Meningkatkan budaya gemar membaca sebagai upaya
mengoptimalkan manfaat perpustakaan dan pembentukan keperibadian “, http://
www.usd.ac.id/lomba
menulis/juara 3
Ferdinand,
Augusty, (2005), “Structural Equation Modeling Dalam Penelitian Manajemen
:Aplikasi Model-model rumit dalam Penelitian untuk tesis S-2 dan disertasi S-3”,
Badan Penerbitan Universitas Diponegoro
-----------------------,
(2006), “Metode Penelitian Manajemen “ Edisi 2, Badan Penerbitan
Universitas Diponegoro
Hair,
Joseph F.JR., Rolph E. Anderson, Ronald L. Tatham, and William C. Black,(1995),
” Multivariate Data Analysis With Readings,” Fourth Edition, New
Jersey: Prentice Hall
Hadjimanolis,
Anthanasios, (2000), An investigation of innovation antecedents in small firms
in the context of small developing country, R&D Management, 30, 3,
235-245.
Hariyanto,
Merry., dan Yoestini (2003) “ Analisis orientasi strategi dan kinerja
penjualan”, Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Vol. II, No.2,
(September),p.197-218
Kohli,
Ajay K.
Tasadaduq A. Shervani, and Goutam N.Callagalla, (1998), “Learning and
Performance Orientation of Salespeople : The Role of Supervisors”, Journal
of Marketing Research, Vol.XXXV, (May), p.267-274
Malhotra, Naresk K. (2005), " Riset
pemasaran : pendekatan terapan ", Jilid 1, Edisi keempat, Indeks,
Jakarta
Paparoidamis,
Nicholas., (2005), “ Learning orientation and leadership quality “, Management
Decision, Vol.43, No.7/8 p. 1054-1063
Saleh,
Abdul Rahman, (2001), “ Fungsi perpustakaan kampus dalam membina budaya baca
–tulis”, http:/ www.geocities.com/a_rahman_s2003
Sujan,
Harish., Barton A. Weltz, and Nirmalya Kuman, (1994),” Learning Orientation,
Working Smart and Effective Selling “, Journal of Marketing, Vol. 58,
(July), p. 34-52
Sharma, Alka., and, Versha Mehta (2004), “Service
quality perceptions in financial services-a case study of banking services”, Journal
of Services Research, Vol. 4, No.2, p. 205-222
Victorino, Liana., and., Rohit Verma (2005), “
Service innovation and customer choices in the hospitality industry “, Managing
Service Quality, Vol.15, No.6, p.
555-576