Laman

PENTINGNYA PENGELOLAAN KEUANGAN SEBAGAI UPAYA MENJAMIN HIDUP DIMASA YANG AKAN DATANG


Sri Eka Sadriatwati
Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Semarang



ABSTRACT
Money is one of the means to meet their daily needs for everyone. However, not everyone can manage your finances properly and correctly. This can have a negative impact on the person concerned. Therefore, each person must make a note of revenues and expenditures that occur at each end of the month, both simply by calculating as follows: The amount of revenue is reduced by the amount of spending. Besides cash by making small, so it can be seen the results are positive, an acceptance of the value is greater than the expense and negative result, if revenues less value than the value of expenditure. Now we know the magnitude of the final balance of the month, then the next step can be made plans for the future will come, namely: Saving, Mortgage, Car, Insurance etc..

Key words: Management, Net Worth, Cash Flow Planning

PENDAHULUAN
Setiap orang yang bekerja atau menjalankan usahanya, tentu membutuhkan uang, karena dengan uang orang akan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup yang berkaitan dengan pengeluaran sehari-hari beraneka ragam dan berubah-ubah. Dengan demikian, maka akan dapat berdampak terhadap kondisi kesehatan keuangan yang dimiliki seseorang. Untuk dapat mengetahui kebutuhan dalam jangka waktu satu bulan, maka perlu dilakukan dengan melakukan pengelolaan keuangan secara tepat  dan benar.  Karena dengan pengelolaan secara tepat dan benar, akan dapat diketahui, besarnya tiap buat uang yang diterima atau pemasukkan dan besarnya uang dikeluarkan atau  pengeluaran serta besarnya saldo yang ada.
Pengelolaan yang tepat dan benar dilakukan dengan cara, apabila pengeluaran tersebut tidak wajar dan sifatnya dapat ditunda, maka sebaiknya tidak dilaksanakan, misalnya:  Rekreasi yang biasanya dilakukan pada saat hari libur, pembelian perabot rumah tangga yang sudah ada dan masih kondisi baik pembelian baju dan lain-lain yang keseluruhannya dapat ditunda untuk yang akan datang.
Hal tersebut, apabila sumber penerimaan, hanya diterimakan pada tiap awal bulan dan sekali dalam penerimaan dan dengan jumlah yang terbatas.  Dengan penerimaan yang terbatas, maka pengeluaran juga perlu dikendalikan, agar dapat menjamin dimasa yang akan datang.

TINJAUAN PUSTAKA
Pengelolaan keuangan merupakan kegiatan mengatur keuangan, dimulai dari mendapkan dana sampai dengan penggunaan dana.   Hasil dari bentuk pengeloaan adalah laporan keuangan dalam bentuk sederhana.                                                                  
Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim, dengan menetapkan setiap pos secara layak dan menggunakan metode yang tepat, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pengelolaan keuangan.
Dalam Kamus Bahasa Indonesia (Purwodarminto, 1998: 32), pengelolaan adalah:  penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien, sedangkan pengertian pengelolaan keuangan adalah; sumber daya   yang diterima yang akan dipergunakan untuk penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan keuangan dimaksudkan sebagai suatu pengelolaan terhadap fungsi-fungsi keuangan.
Menurut M Sobri Sutikno (2008), tugas pengelolaan keuangan  dibagi tiga fase, yaitu:
a.  Financial Planning
Financial planning merupakan kegiatan mengkoordinir semua sumber daya yang tersedia untuk mencapai sasaran yang diinginkan secara sistematis tanpa menyebabkan efek samping yang merugikan.
b.  Implementation
Kegiatan berdasarkan rencana yang telah dibuat dan kemungkinan terjadi penyesuaian jika diperluka.
c. Evaluation
Merupakan proses evaluasi    terhadap pencapaian sasaran.
Sedangkan menurut Bambang Riyanto, 2000: 11, pengelolaan keuangan pada perusahaan dilakukan oleh Manajer Keuangan, yang bertugas:
a.    Bertanggung jawab atas pengambilan keputusan
b.    Bertanggung jawab dalam memperoleh dana yang sesuai kebutuhannya
c.    Merencanakan dan menggunakan dana sesuai kebutuhan
d.   Memenuhi kewajiban dan mengendalikan keuangan perusahaan.

Tujuan Pengelolaan Keuangan
a.    Mengetahui keuangan secara spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan terikat waktu
b.    Mengetahui kekayaan bersih

Manfaat Pengelolaan Keuangan
a.    Mengatur pemasukan dan pengeluaran keuangan
b.    Membuat rencana keuangan yang tepat

Kelemahan-Kelemahan Dalam Pengelolaan Keuangan
Menurut Christina Andhika Setyanti, beberapa kelemahan dalam pengelolaan keuangan, meliputi berikut ini.
1.      Rekening sendiri-sendiri
Memiliki rekening pribadi masing-masing, dan menggunakan uangnya masing-masing untuk keperluan rumah tangga. Namun, hal ini jangan dibiarkan. Ahli keuangan menyarankan untuk memiliki rekening bersama (selain rekening pribadi), agar bisa memiliki tanggung jawab bersama. Misalnya ketika ingin menginvestasikan uang, maka keputusan ini harus dilakukan bersama. 
2.      Pencari nafkah bertanggung jawab penuh dalam mengelola keuangan
Pernyataan ini berlaku untuk para ibu rumah tangga yang tidak bekerja, sehingga suami menjadi satu-satunya pencari nafkah. Hal ini membuat perempuan merasa tak punya hak untuk mengelola gaji suaminya. Meskipun menunjukkan rasa kepercayaan satu sama lain, namun seharusnya pengaturan keuangan ini disusun sesuai kesepakatan dan kebutuhan bersama. Bagaimana pun, perempuan memiliki kelebihan dalam hal detail, sehingga perhitungan pemasukan dan pengeluaran harus tetap melibatkan peran ibu.
3.      Hanya memikirkan kebutuhan saat ini
Bagi rumah tangga baru terkadang kurang mempersiapkan keuangan dalam jangka panjang, karena belum terpikirkan tentang masa depan, justru berkonsentrasi untuk mengatur keuangan dalam jangka pendek saja. Misalnya menghabiskan banyak uang untuk memuaskan keinginan memiliki barang-barang yang bagus, entah itu gadget dan peralatan rumah tangga yang mewah.
Sedangkan menurut Safir Senduk, kelemahan-kelemahan dalam pengelolaan keuangan ada 3 hal:
1.      Membuat batasan terhadap diri  sendiri
Kapan mencoba membatasi pengeluaran diri sendiri dan mencoba mematuhi batas tersebut? Kita dapat mencoba membuat anggaran pengeluaran keluarga dan mencoba mematuhi anggaran tersebut. Hal ini adalah sebagai salah satu cara untuk membatasi diri sendiri dalam mengeluarkan uang. Sebagai contoh, kalau rutin membeli baju baru setiap bulan, sebesar Rp 200.000. Mengenai tinggi rendahnya angka anggaran tersebut akan kembali lagi kepada diri sendiri, karena kebutuhan setiap orang berbeda-beda. Apabila dalam belanja baju tersebuat melebihi anggaran tersebut disebut boros atau melebihi dari batas yang sudah ditetapkan sendiri.
2.      Jangan mudah tertarik melihat suatu   barang hanya karena barang itu bagus
Orang lain juga sering disebut lapar mata, dan hal ini manusiawi. Bedanya, ada orang ada yang bisa mengendalikan lapar mata dan ada yang tidak. Ada banyak barang bagus di toko, kalau tidak bisa mengendalikan lapar mata, maka akan terus-menerus membeli, padahal uang jumlahnya mungkin terbatas. Tidak ada seorang pun yang bisa mengatasi lapar mata, kecuali diri sendiri. Percuma memiliki anggaran kalau masih juga sering lapar mata.
3.      Jangan mudah tertarik melihat suatu barang hanya karena barang itu didiskon
Tidak peduli berapa pun diskonnya, kalau memang tidak membutuhkan barang tersebut, maka tidak perlu membelinya. Suatu transaksi jual-beli barang seharusnya terjadi karena adanya kebutuhan, bukan karena adanya diskon, entah berapa pun besarnya diskon tersebut. Baju yang biasa berharga Rp 100.000 bukan berarti harus dibeli hanya karena harganya didiskon. Ingatlah bahwa diskon dibuat agar membeli.
Sekali lagi, semua itu kembali kepada diri sendiri yang bisa mencegah sifat boros. Tidak ada orang lain yang bisa mengubah. Hanya yang bisa mengubah diri sendiri.. Tetapkan tekad terlebih dulu untuk mengubah sifat boros, karena percuma mencoba menekan sifat boros, kalau tidak menetapkan tekad terlebih dahulu dalam hati.

Perencanaan Keuangan 
Perencanaan keuangan (Financial Planning) adalah: Proses penggunaan alat-alat dan sumber daya keuangan untuk memenuhi tujuan keuangan kita. Perencanaan keuangan adalah proses mencari tahu ke mana tujuan Anda (jika belum mempunyainya) dan kemudian mendapatkan jalan yang benar untuk memastikan Anda sampai di sana. Perencanaan keuangan bukan hanya untuk orang kaya, semua orang bisa mendapatkan keuntungan dari pengaturan keuangan mereka. Dasar proses perencanaan keuangan melibatkan penetapan tujuan keuangan, dan kemudian menentukan langkah apa yang perlu Anda lakukan untuk mencapai tujuan tersebut dengan menggunakan alat-alat keuangan, diantaranya perhitungan kekayaan bersih, perhitungan arus kas, perencanaan investasi, dan lain-lain. (www.kaskus.co.id/tread/000000000000000014775270).
Sedangkan Perencanaan Keuangan,  menurut Tata Dana Independent Financial Planner adalah pengaturan strategi dalam mengelola keuangan yang  merupakan tugas dan tanggung jawab masing masing dari kita. Dari dulu, nenek moyang juga telah melakukannya dengan caranya sendiri. (www.aktual.co.id/tatadana/144308)
Langkah-langkah dalam perencanaan keuangan adalah sebagai berikut:
1.      Menetapkan Tujuan Keuangan
Tujuan keuangan berbeda untuk semua orang tergantung usia, keadaan lingkungan, bagi yang masih sendir mengumpulkan dana untuk membeli rumah merupakan satu tujuan utama, sedangkan bagi yg sudah berkeluarga mengumpulkan dana untuk pendidikan anak dan membangun dana pensiun adalah tujuan utama.
2.      Mencari Tahu Posisi Keuangan Sekarang
Setelah menetapkan tujuan-tujuan keuangan dengan jelas, langkah berikutnya adalah harus mencari tahu dimana posisi keuangan berada sekarang. Langkah ini sangat penting karena jika tidak mengetahui posisi keuangan sekarang, maka akan sangat sulit, hal ini untuk mencari tahu apa yang harus dilakukan agar tercapai tujuan-tujuan yang baru saja Anda tetapkan.
Ada 2 macam alat yang digunakan untuk menentukan posisi keuangan adalah:
a.          Pernyataan Kekayaan Bersih (Net Worth Statement)
b.         Pernyataan Arus Kas (Cash Flow Statement).
Pernyataan Kekayaan Bersih adalah ukuran dari berapa banyak kekayaan yang telah terakumulasi selama seumur hidup.
3.      Mencari Tahu Posisi Arus Kas Sekarang
Arus Kas (Cash Flow Statement) untuk menyelesaikan pemeriksaan keadaan keuangan saat ini. Arus kas sebenarnya hanyalah analisa dari uang pendapatan  dikurangi dengan pengeluaran dalam satu waktu tertentu. (www.kaskus.co.id/tread/000000000000000014775270)

Aliran kas (Cash Flow Statement) menurut Bambang Riyanto, 1985: 93): Penerimaan dan pengeluaran kas akan berlangsung secara rutin.
Ada 2 macam yaitu:
1.     Aliran Kas Masuk (Net Annual Inflow of Cash/Proceeds/Net Cash Proceeds)
2.    Aliran Kas Keluar Neto (Net Outflow of Cash).
Setelah  selesai membuat Cash Flow Statement, maka  akan mengerti seberapa besar uang yang dimiliki di akhir bulan untuk digunakan demi pencapaian tujuan-tujuan keuangan yang sudah dibuat di atas.  Untuk membuat Cash Flow Statement,  harus berdisiplin melakukan pencatatan semua pendapatan dan pengeluaran dalam satu bulan, atau akan lebih baik jika pencatatan ini terus dilakukan setidaknya 3 - 6 bulan untuk mendapatkan gambaran tentang pola belanja.
(www.kaskus.co.id/tread/000000000000000014775270)
Pencatatan dapat dilakukan dengan berbagai cara, secara sederhana menggunakan buku tulis yang selalu bawa kemanapun pergi. Setiap kali melakukan pembelanjaan, catat besarnya pengeluaran tersebut dan untuk kategori apa pengeluaran tersebut, contoh: Rp 200 ribu untuk pembelian bensin, Rp 100 ribu untuk makanan. Cara yang lebih canggih, bagi yang memiliki smartphone sudah banyak aplikasi software yang bisa melakukan pencatatan cash flow dan melakukan sinkronisasi dengan komputer. Software sejenis ini misalnya Ascendo Money for Blackberry.
Setelah melakukan pencatatan dengan teliti dan lengkap, pada akhir bulan lakukan penjumlahan untuk setiap kategori (misal makanan, transportasi, rumah, dll) baik untuk pendapatan maupun pengeluaran. Kurangkan pengeluaran dari pendapatan, jika hasilnya positif itu berarti hidup secara semestinya. Jika hasilnya negatif itu berarti lebih besar pasak daripada tiang, lebih besar pengeluaran daripada pendapatan dan memiliki masalah besar dalam Arus Kas.
Jika cash flow negatif, perlu menganalisanya dan melakukan perubahan-perubahan dalam pola kehidupan/belanja. Cari tahu apakah ada pembelanjaan yang bisa dikurangi? Mengurangi merokok dari 10 bungkus menjadi 5 bungkus per bulan? Mengurangi kegiatan makan di restoran dan menonton bioskop di akhir minggu? Cari apakah ada jalan untuk memperbesar pendapatan?

Contoh Studi Kasus
Sebagai contoh kasus, diambilkan dari Karodalnet.blogspot.com/2011/04, sebagaimana berikut ini.



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLhyphenhyphen9rJDiYzVL__WeSr2mR0I5pE3EDCSSzJKMQlmPot8-RcxaVZDdsxJ3eogR7-EU0vO9nztw22dstQIQ-zQSYQl2PKSVYMqIo7anUTyMztqcM2Y_sb-2ZQDZrKaU4neRXKBhYNQcslbU/s1600/contoh_slip_gaji.jpg
Sumber: Karodalnet,blogspot.com/2011/04



Asumsi
Nanda berasal dari Jawa Tengah, setiap bulan memperoleh gaji Rp 1.831.023,00; selama 1 tahun, Jabatan Sekretaris, Departemen Keuangan, Golongan 1.  Status:  Single; Tinggal di tempat Kost Ibu Hartati sudah 5 tahun setiap bulan Rp 250.000,00. Setiap hari berangkat kerja dengan sepeda motor, hasil menabung selama 1 tahun pada tahun 2003, Bensin setiap bulan
Rp 250.000,00. Makan sehari Rp 20.000,00. Setiap awal bulan dia selain harus membiayai diri sendiri, maka keluarganya di desa juga minta  kiriman uang untuk biaya adiknya sekolah
Rp 350.000.  Penerimaan nanda yang terbatas tersebut, membuat nanda mencari tambahan sebagai sambilan dengan cara menjual asessoris wanita.  setiap hari dapat tambahan minimal Rp 50.000,00.  Hal ini berkat kemampuannya dalam menawarkan barang jualannya, sehingga setiap bulan tambahan minimal = Rp 1.500.000,00.

PEMBAHASAN
Penjumlahan untuk setiap kategori (misal makanan, transportasi, rumah, dll) baik untuk pendapatan maupun pengeluaran dilakukan setiap akhir bulan. Total pengeluaran dikurangi dengan total  pendapatan, jika hasilnya positif itu berarti hidup secara semestinya, sedangkan bila hasilnya negatif berarti  lebih besar pasak daripada tiang, lebih besar pengeluaran daripada pendapatan dan memiliki masalah besar dalam Arus Kas

1.    Perhitungan Dengan Pencatatan Kekayaan Bersih Sederhana
Pencatatan keuangan dapat dilakukan dengan cara yang sederhana, adapun pada posisi keuangan dalam satu tahun dilakukan dengan menggunakan alat yang pertama, yaitu melakukan pencatatan kekayaan bersih selama 5 tahun bekerja, adapun perhitungan tersebut sebagai berikut:

URAIAN
Jan 2004
PENERIMAAN

1.     Gaji/bulan Bersih
1.831.023
2.    Hasil tambahan Asessoris
1.500.000
Total
3.331.023


PENGELUARAN

1.     Bayar Kost
250.000
2.    Bensin
310.000
3.    Makan
620.000
4.    Kirim Ke kampung
350.000
5.    Lain-lain
300.000
Total
1.830.000
Saldo
1.401.023


Sumber:  Data yang diolah

Hasil kekayaan yang diperoleh pada akhir bulan Januari adalah sebesar Rp 1.401.023.  Catatan tersebut untuk menunjukan besarnya penerimaan dan pengeluaran.


















2.    Perhitungan Dengan Pencatatan Menggunakan Arus Kas
     Setiap transaksi dan kejadian agar  terhindar dari masalah, maka perlu
    dilakukan pencatatan yang lengkap di dalam satu tempat.  Hasil perhitungan disajikan dalam Tabel PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS KECIL. Pada perhitungan keuangan tersebut di atas, Nanda mempunyai saldo yang positip, sebesar Rp 1.401.023.  Hal ini artinya penerimaan lebih besar dari pengeluaran, sehingga nanda termasuk pandai mengatur keuangan.

3.        Rencana Keuangan
       Setelah dicatat besarnya kekayaan bersih yang dimiliki pada akhir bulanl, maka selanjutnya dibuat langkah-langkah berikutnya yaitu, merencanaken keuangan untuk masa depan.
Rencana tersebut, dibuat sesuai dengan tingkat kebutuhan dan kemampuan keuangan, sehingga selalu didasarkan pada prioritas.  Jadi tidak semua rencana tersebut dapat segera direalisasikan

NO
URAIAN
1
Menabung
2
Mengambil Kredit Perumahan
3
Mobil
4
Asuransi
        Sumber:  Data yang diolah

.















PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS KECIL
PERIODE JANUARI 2004

TGL

KET

PENERIMA
AN

PENGELUAR
AN
PEEKIRAAN YANG DIDEBET
SERBA SERBI

KONSUMSI

TRANSPORTASI
REKENING

JUMLAH
Des
31
Saldo
0
0
0
0
0
0
Jan
1
gaji
1.831.023

20.000
10.000
0

Jan
1
Bayar Kos
Jualan Asessoris

50.000
250.000


0


2
Kirim Ortu

350.000
20.000
10.000
0
0

2
Jualan Asessoris
Lain-lain
50.000

20.000
10.000

Pulsa

300.000

3
Jualan Asessoris
50.000

20.000
10.000
0
0

4
Jualan Asessoris
50.000

20.000
10.000
0
0

5
Jualan Asessoris
50.000

20.000
10.000
0
0

6
Jualan Asessoris
50.000

20.000
10.000
0
0

7
Jualan Asessoris
50.000

20.000
10.000
0
0

8
Jualan Asessoris
50.000

20.000
10.000
0
0

9
Jualan Asessoris
50.000

20.000
10.000
0
0

10
Jualan Asessoris
50.000

20.000
10.000
0
0

11
Jualan Asessoris
50.000

20.000
10.000
0
0

12
Jualan Asessoris
50.000

20.000
10.000
0
0

13
Jualan Asessoris
50.000

20.000
10.000
0
0

14
Jualan Asessoris
50.000

20.000
10.000
0
0

15
Jualan Asessoris
50.000

20.000
10.000
0
0

16
Jualan Asessoris
50.000

20.000
10.000
0
0

17
Jualan Asessoris
50.000

20.000
10.000
0
0

18
Jualan Asessoris
50.000

20.000
10.000
0
0

19
Jualan Asessoris
50.000

20.000
10.000
0
0

20
Jualan Asessoris
50.000

20.000
10.000
0
0

21
Jualan Asessoris
50.000

20.000
10.000
0
0

22
Jualan Asessoris
50.000

20.000
10.000
0
0

23
Jualan Asessoris
50.000

20.000
10.000
0
0

24
Jualan Asessoris
50.000

20.000
10.000
0
0

25
Jualan Asessoris
50.000

20.000
10.000
0
0

26
Jualan Asessoris
50.000

20.000
10.000
0
0

27
Jualan Asessoris
50.000

20.000
10.000
0
0

28
Jualan Asessoris
50.000

20.000
10.000
0
0

29
Jualan Asessoris
50.000

20.000
10.000
0
0

30
Jualan Asessoris
50.000

20.000
10.000
0
0

31
Jualan Asessoris
50.000

20.000
10.000
0
0


JUMLAH
3.331.023
600.000
620.000
310.000

300.000


TERPAKAI
1.830.000







SALDO
1.401.023





Feb
1
PENGISIAN KEMBALI
1.831.023






1
SALDO AWAL
3.232.023













KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.    Setiap kali melakukan pembelanjaan, semua dicatat secara manual dalam transaksi pengeluaran dan dikelompokkan menurut kategori pengeluaran tersebut, contoh: Rp 200 ribu untuk pembelian bensin, Rp 100 ribu untuk makanan, sedangkan cara yang lebih canggih, dengan menggunakan smartphone yang sudah banyak aplikasi software yang bisa melakukan pencatatan cash flow.
2.    Perhitungan yang dilakukan untuk   mengetahui besarnya kekayaan yang dimiliki dengan 2 cara yaitu:  Pencatatan kekayaan bersih secara sedarhana dan pencatatan dengan menggunakan cash flow.
3.    Pencatatan kekayaan bersih dengan cara sederhana yaitu; pencatatan yang hanya untuk mengetahui besarnya penerimaan dan pengeluaran tiap bulan.
4.    Pencatatan dengan arus kas yaitu untuk mengetahui kondisi keuangan yang dimiliki setelah dilakukan pengurangan antara penerimaan dan pengeluaran, yang hasilnya apabila penerimaan lebih besar dari pengeluaran = Positip (Baik), sedangkan penerimaan lebih kecil dari pengeluaran = Negatif (Buruk).
5.    Perencanaan keuangan bagi seseorang sangatlah penting. Hal ini disebabkan  untuk mengukur besarrnya kemampuan/kekayaan/saldo dari keuangan yang dimilki.
6.    Setelah mengetahui besarnya kekayaan bersih, dengan saldo sebesar Rp 1.401.023 setiap bulan, maka selanjutnya dilakukan untuk merencanakan masa yang akan datang yaitu:  menabung, mengambil kredit perumahan, mobil, asuransi.  Semua rencana tersebut dilaksanakan berdasarkan kemampuan.

DAFTAR PUSTAKA
Andhika, Christina, Setyanti, Jangan Mengatur Keuangan dengan Cara Ini, Selasa, female.kompas.com/read/2012)
Darminto, Purwo, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta
Karodalnet,blogspot.com/2011/04
Riyanto, Bambang, 2000:  Dasar-dasar Pembelanjaan, BPFE-UGM, Yogyakarta
Senduk, Safir, perencana keuangan, pendiri Safir Senduk & Rekan. female.kompas.com/read/2010/23/08494461
Sutikno, M Sobri. 2008. Pengelolaan Pendidikan, Bandung: Prospect.
www.aktual.co.id/tatadana/144308 Tejasari CFP® Independent Financial Planner Tatadana Consulting
www.kaskus.co.id/tread/000000000000000014775270.