Sri Eka Sadriatwati
Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Semarang
ABSTRACT
Money is one of the means to meet their daily needs for everyone. However, not everyone can manage your finances properly and correctly. This can have a negative impact on the person concerned. Therefore, each person must make a note of revenues and expenditures that occur at each end of the month, both simply by calculating as follows: The amount of revenue is reduced by the amount of spending. Besides cash by making small, so it can be seen the results are positive, an acceptance of the value is greater than the expense and negative result, if revenues less value than the value of expenditure. Now we know the magnitude of the final balance of the month, then the next step can be made plans for the future will come, namely: Saving, Mortgage, Car, Insurance etc..
Money is one of the means to meet their daily needs for everyone. However, not everyone can manage your finances properly and correctly. This can have a negative impact on the person concerned. Therefore, each person must make a note of revenues and expenditures that occur at each end of the month, both simply by calculating as follows: The amount of revenue is reduced by the amount of spending. Besides cash by making small, so it can be seen the results are positive, an acceptance of the value is greater than the expense and negative result, if revenues less value than the value of expenditure. Now we know the magnitude of the final balance of the month, then the next step can be made plans for the future will come, namely: Saving, Mortgage, Car, Insurance etc..
Key words: Management,
Net Worth, Cash Flow Planning
PENDAHULUAN
Setiap orang yang bekerja atau
menjalankan usahanya, tentu membutuhkan uang, karena dengan uang orang akan
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup yang berkaitan dengan
pengeluaran sehari-hari beraneka ragam dan berubah-ubah. Dengan demikian, maka
akan dapat berdampak terhadap kondisi kesehatan keuangan yang dimiliki
seseorang. Untuk dapat mengetahui kebutuhan dalam jangka waktu satu bulan, maka
perlu dilakukan dengan melakukan pengelolaan keuangan secara tepat dan benar.
Karena dengan pengelolaan secara tepat dan benar, akan dapat diketahui,
besarnya tiap buat uang yang diterima atau pemasukkan dan besarnya uang
dikeluarkan atau pengeluaran serta
besarnya saldo yang ada.
Pengelolaan yang tepat dan benar
dilakukan dengan cara, apabila pengeluaran tersebut tidak wajar dan sifatnya
dapat ditunda, maka sebaiknya tidak dilaksanakan, misalnya: Rekreasi yang biasanya dilakukan pada saat
hari libur, pembelian perabot rumah tangga yang sudah ada dan masih kondisi
baik pembelian baju dan lain-lain yang keseluruhannya dapat ditunda untuk yang
akan datang.
Hal tersebut, apabila sumber
penerimaan, hanya diterimakan pada tiap awal bulan dan sekali dalam penerimaan
dan dengan jumlah yang terbatas. Dengan
penerimaan yang terbatas, maka pengeluaran juga perlu dikendalikan, agar dapat
menjamin dimasa yang akan datang.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengelolaan keuangan merupakan
kegiatan mengatur keuangan, dimulai dari mendapkan dana sampai dengan
penggunaan dana. Hasil dari bentuk pengeloaan adalah laporan
keuangan dalam bentuk sederhana.
Laporan keuangan disajikan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang lazim, dengan menetapkan setiap pos secara layak
dan menggunakan metode yang tepat, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
pengelolaan keuangan.
Dalam Kamus
Bahasa Indonesia (Purwodarminto, 1998: 32), pengelolaan adalah: penggunaan sumber daya secara efektif dan
efisien, sedangkan pengertian pengelolaan keuangan adalah; sumber daya yang diterima yang akan dipergunakan untuk
penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan keuangan dimaksudkan sebagai suatu
pengelolaan terhadap fungsi-fungsi keuangan.
Menurut M
Sobri Sutikno (2008), tugas pengelolaan keuangan dibagi tiga fase, yaitu:
a. Financial
Planning
Financial
planning merupakan
kegiatan mengkoordinir semua sumber daya yang tersedia untuk mencapai sasaran
yang diinginkan secara sistematis tanpa menyebabkan efek samping yang
merugikan.
b. Implementation
Kegiatan berdasarkan rencana yang telah
dibuat dan kemungkinan terjadi penyesuaian jika diperluka.
c. Evaluation
Merupakan proses evaluasi terhadap pencapaian sasaran.
Sedangkan menurut Bambang
Riyanto, 2000: 11, pengelolaan keuangan pada perusahaan dilakukan oleh Manajer
Keuangan, yang bertugas:
a.
Bertanggung jawab atas
pengambilan keputusan
b.
Bertanggung jawab dalam
memperoleh dana yang sesuai kebutuhannya
c.
Merencanakan dan menggunakan
dana sesuai kebutuhan
d.
Memenuhi kewajiban dan
mengendalikan keuangan perusahaan.
Tujuan Pengelolaan Keuangan
a. Mengetahui keuangan secara spesifik, terukur,
dapat dicapai, relevan, dan terikat waktu
b. Mengetahui kekayaan bersih
Manfaat
Pengelolaan Keuangan
a.
Mengatur pemasukan dan
pengeluaran keuangan
b.
Membuat rencana keuangan yang
tepat
Kelemahan-Kelemahan Dalam Pengelolaan
Keuangan
Menurut Christina Andhika Setyanti, beberapa kelemahan dalam
pengelolaan keuangan, meliputi berikut ini.
1. Rekening sendiri-sendiri
Memiliki rekening pribadi
masing-masing, dan menggunakan uangnya masing-masing untuk keperluan rumah
tangga. Namun, hal ini jangan dibiarkan. Ahli keuangan menyarankan untuk
memiliki rekening bersama (selain rekening pribadi), agar bisa memiliki
tanggung jawab bersama. Misalnya ketika ingin menginvestasikan uang, maka keputusan
ini harus dilakukan bersama.
2. Pencari nafkah bertanggung jawab
penuh dalam mengelola keuangan
Pernyataan ini berlaku untuk para
ibu rumah tangga yang tidak bekerja, sehingga suami menjadi satu-satunya
pencari nafkah. Hal ini membuat perempuan merasa tak punya hak untuk mengelola
gaji suaminya. Meskipun menunjukkan rasa kepercayaan satu sama lain, namun
seharusnya pengaturan keuangan ini disusun sesuai kesepakatan dan kebutuhan
bersama. Bagaimana pun, perempuan memiliki kelebihan dalam hal detail, sehingga
perhitungan pemasukan dan pengeluaran harus tetap melibatkan peran ibu.
3. Hanya memikirkan kebutuhan saat ini
Bagi rumah tangga baru terkadang
kurang mempersiapkan keuangan dalam jangka panjang, karena belum terpikirkan
tentang masa depan, justru berkonsentrasi untuk mengatur keuangan dalam jangka
pendek saja. Misalnya menghabiskan banyak uang untuk memuaskan keinginan
memiliki barang-barang yang bagus, entah itu gadget dan
peralatan rumah tangga yang mewah.
Sedangkan menurut Safir Senduk, kelemahan-kelemahan dalam pengelolaan
keuangan ada 3 hal:
1.
Membuat
batasan terhadap diri sendiri
Kapan mencoba membatasi pengeluaran diri sendiri dan mencoba
mematuhi batas tersebut? Kita dapat mencoba membuat anggaran pengeluaran
keluarga dan mencoba mematuhi anggaran tersebut. Hal ini adalah sebagai salah
satu cara untuk membatasi diri sendiri dalam mengeluarkan uang. Sebagai contoh,
kalau rutin membeli baju baru setiap bulan, sebesar Rp 200.000. Mengenai tinggi
rendahnya angka anggaran tersebut akan kembali lagi kepada diri sendiri, karena
kebutuhan setiap orang berbeda-beda. Apabila dalam belanja baju tersebuat
melebihi anggaran tersebut disebut boros atau melebihi dari batas yang sudah
ditetapkan sendiri.
2.
Jangan
mudah tertarik melihat suatu barang
hanya karena barang itu bagus
Orang lain juga sering disebut lapar mata, dan hal ini
manusiawi. Bedanya, ada orang ada yang bisa mengendalikan lapar mata dan ada
yang tidak. Ada banyak barang bagus di toko, kalau tidak bisa mengendalikan
lapar mata, maka akan terus-menerus membeli, padahal uang jumlahnya mungkin
terbatas. Tidak ada seorang pun yang bisa mengatasi lapar mata, kecuali diri
sendiri. Percuma memiliki anggaran kalau masih juga sering lapar mata.
3.
Jangan mudah
tertarik melihat suatu barang hanya karena barang itu didiskon
Tidak peduli berapa pun diskonnya, kalau memang tidak
membutuhkan barang tersebut, maka tidak perlu membelinya. Suatu transaksi
jual-beli barang seharusnya terjadi karena adanya kebutuhan, bukan karena
adanya diskon, entah berapa pun besarnya diskon tersebut. Baju yang biasa
berharga Rp 100.000 bukan berarti harus dibeli hanya karena harganya didiskon.
Ingatlah bahwa diskon dibuat agar membeli.
Sekali lagi, semua itu kembali kepada diri sendiri yang
bisa mencegah sifat boros. Tidak ada orang lain yang bisa mengubah. Hanya yang
bisa mengubah diri sendiri.. Tetapkan tekad terlebih dulu untuk mengubah sifat
boros, karena percuma mencoba menekan sifat boros, kalau tidak menetapkan tekad
terlebih dahulu dalam hati.
Perencanaan
Keuangan
Perencanaan
keuangan (Financial Planning) adalah:
Proses penggunaan alat-alat dan sumber daya keuangan untuk memenuhi tujuan
keuangan kita. Perencanaan keuangan adalah proses mencari tahu ke mana tujuan
Anda (jika belum mempunyainya) dan kemudian mendapatkan jalan yang benar untuk
memastikan Anda sampai di sana. Perencanaan keuangan bukan hanya untuk orang
kaya, semua orang bisa mendapatkan keuntungan dari pengaturan keuangan mereka.
Dasar proses perencanaan keuangan melibatkan penetapan tujuan keuangan, dan
kemudian menentukan langkah apa yang perlu Anda lakukan untuk mencapai tujuan
tersebut dengan menggunakan alat-alat keuangan, diantaranya perhitungan
kekayaan bersih, perhitungan arus kas, perencanaan investasi, dan lain-lain. (www.kaskus.co.id/tread/000000000000000014775270).
Sedangkan Perencanaan Keuangan, menurut Tata Dana Independent Financial
Planner adalah pengaturan strategi dalam mengelola keuangan yang
merupakan tugas dan tanggung jawab masing masing dari kita. Dari dulu,
nenek moyang juga telah melakukannya dengan caranya sendiri. (www.aktual.co.id/tatadana/144308)
Langkah-langkah dalam
perencanaan keuangan adalah sebagai berikut:
1.
Menetapkan Tujuan Keuangan
Tujuan keuangan berbeda untuk semua orang tergantung usia,
keadaan lingkungan, bagi yang masih sendir mengumpulkan dana untuk membeli
rumah merupakan satu tujuan utama, sedangkan bagi yg sudah berkeluarga
mengumpulkan dana untuk pendidikan anak dan membangun dana pensiun adalah
tujuan utama.
2.
Mencari Tahu Posisi Keuangan
Sekarang
Setelah menetapkan tujuan-tujuan keuangan dengan jelas,
langkah berikutnya adalah harus mencari tahu dimana posisi keuangan berada
sekarang. Langkah ini sangat penting karena jika tidak mengetahui posisi
keuangan sekarang, maka akan sangat sulit, hal ini untuk mencari tahu apa yang
harus dilakukan agar tercapai tujuan-tujuan yang baru saja Anda tetapkan.
Ada 2
macam alat yang digunakan untuk menentukan posisi keuangan adalah:
a.
Pernyataan
Kekayaan Bersih (Net Worth Statement)
b.
Pernyataan
Arus Kas (Cash Flow Statement).
Pernyataan
Kekayaan Bersih adalah ukuran dari berapa banyak kekayaan yang telah
terakumulasi selama seumur hidup.
3. Mencari Tahu Posisi Arus Kas
Sekarang
Arus Kas (Cash
Flow Statement) untuk menyelesaikan pemeriksaan keadaan keuangan saat ini. Arus
kas sebenarnya hanyalah analisa dari uang pendapatan dikurangi dengan pengeluaran dalam satu waktu
tertentu. (www.kaskus.co.id/tread/000000000000000014775270)
Aliran
kas (Cash Flow Statement) menurut
Bambang Riyanto, 1985: 93): Penerimaan
dan pengeluaran kas akan berlangsung secara rutin.
Ada
2 macam yaitu:
1. Aliran Kas Masuk (Net Annual Inflow of
Cash/Proceeds/Net Cash Proceeds)
2. Aliran Kas Keluar Neto (Net
Outflow of Cash).
Setelah selesai membuat Cash Flow Statement, maka akan
mengerti seberapa besar uang yang dimiliki di
akhir bulan untuk digunakan demi pencapaian tujuan-tujuan keuangan yang sudah
dibuat di atas. Untuk membuat Cash
Flow Statement, harus berdisiplin
melakukan pencatatan
semua pendapatan dan pengeluaran
dalam satu bulan, atau akan lebih baik jika pencatatan ini terus dilakukan
setidaknya 3 - 6 bulan untuk mendapatkan gambaran tentang pola belanja.
(www.kaskus.co.id/tread/000000000000000014775270)
(www.kaskus.co.id/tread/000000000000000014775270)
Pencatatan dapat
dilakukan dengan berbagai cara, secara sederhana menggunakan buku tulis yang
selalu bawa kemanapun pergi. Setiap kali melakukan pembelanjaan, catat besarnya
pengeluaran tersebut dan untuk kategori apa pengeluaran tersebut, contoh: Rp
200 ribu untuk pembelian bensin, Rp 100 ribu untuk makanan. Cara yang lebih
canggih, bagi yang memiliki smartphone sudah banyak aplikasi software yang bisa
melakukan pencatatan cash flow dan melakukan sinkronisasi dengan komputer.
Software sejenis ini misalnya Ascendo Money for Blackberry.
Setelah
melakukan pencatatan dengan teliti dan lengkap, pada akhir bulan lakukan
penjumlahan untuk setiap kategori (misal makanan, transportasi, rumah, dll)
baik untuk pendapatan maupun pengeluaran. Kurangkan pengeluaran dari
pendapatan, jika hasilnya positif itu berarti hidup secara semestinya. Jika
hasilnya negatif itu berarti lebih besar pasak daripada tiang, lebih besar
pengeluaran daripada pendapatan dan memiliki masalah besar dalam Arus Kas.
Jika
cash flow negatif, perlu menganalisanya dan melakukan perubahan-perubahan dalam
pola kehidupan/belanja. Cari tahu apakah ada pembelanjaan yang bisa dikurangi?
Mengurangi merokok dari 10 bungkus menjadi 5 bungkus per bulan? Mengurangi
kegiatan makan di restoran dan menonton bioskop di akhir minggu? Cari apakah
ada jalan untuk memperbesar pendapatan?
Contoh
Studi Kasus
Sebagai contoh kasus, diambilkan dari
Karodalnet.blogspot.com/2011/04, sebagaimana berikut ini.
Sumber:
Karodalnet,blogspot.com/2011/04
Asumsi
Nanda berasal dari Jawa Tengah, setiap
bulan memperoleh gaji Rp 1.831.023,00; selama 1 tahun, Jabatan Sekretaris,
Departemen Keuangan, Golongan 1.
Status: Single; Tinggal di tempat
Kost Ibu Hartati sudah 5 tahun setiap bulan Rp 250.000,00. Setiap hari
berangkat kerja dengan sepeda motor, hasil menabung selama 1 tahun pada tahun
2003, Bensin setiap bulan
Rp 250.000,00. Makan sehari Rp 20.000,00.
Setiap awal bulan dia selain harus membiayai diri sendiri, maka keluarganya di
desa juga minta kiriman uang untuk biaya
adiknya sekolah
Rp 350.000. Penerimaan nanda yang terbatas tersebut,
membuat nanda mencari tambahan sebagai sambilan dengan cara menjual asessoris
wanita. setiap hari dapat tambahan
minimal Rp 50.000,00. Hal ini berkat
kemampuannya dalam menawarkan barang jualannya, sehingga setiap bulan tambahan
minimal = Rp 1.500.000,00.
PEMBAHASAN
Penjumlahan
untuk setiap kategori (misal makanan, transportasi, rumah, dll) baik untuk
pendapatan maupun pengeluaran dilakukan setiap akhir bulan. Total pengeluaran
dikurangi dengan total pendapatan, jika
hasilnya positif itu berarti hidup secara semestinya, sedangkan bila hasilnya
negatif berarti lebih besar pasak
daripada tiang, lebih besar pengeluaran daripada pendapatan dan memiliki
masalah besar dalam Arus Kas
1. Perhitungan Dengan Pencatatan
Kekayaan Bersih Sederhana
Pencatatan keuangan dapat dilakukan
dengan cara yang sederhana, adapun pada posisi keuangan dalam satu tahun
dilakukan dengan menggunakan alat yang pertama, yaitu melakukan pencatatan
kekayaan bersih selama 5 tahun bekerja, adapun perhitungan tersebut sebagai
berikut:
URAIAN
|
Jan
2004
|
PENERIMAAN
|
|
1.
Gaji/bulan Bersih
|
1.831.023
|
2.
Hasil tambahan Asessoris
|
1.500.000
|
Total
|
3.331.023
|
PENGELUARAN
|
|
1.
Bayar Kost
|
250.000
|
2.
Bensin
|
310.000
|
3.
Makan
|
620.000
|
4.
Kirim Ke kampung
|
350.000
|
5.
Lain-lain
|
300.000
|
Total
|
1.830.000
|
Saldo
|
1.401.023
|
Sumber:
Data yang diolah
Hasil kekayaan yang diperoleh pada
akhir bulan Januari adalah sebesar Rp 1.401.023. Catatan tersebut untuk menunjukan besarnya
penerimaan dan pengeluaran.
2. Perhitungan Dengan Pencatatan
Menggunakan Arus Kas
Setiap transaksi dan kejadian agar terhindar dari masalah, maka perlu
dilakukan pencatatan yang lengkap di dalam
satu tempat. Hasil perhitungan disajikan
dalam Tabel PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS KECIL. Pada perhitungan keuangan
tersebut di atas, Nanda mempunyai saldo yang positip, sebesar Rp 1.401.023. Hal ini artinya penerimaan lebih besar dari
pengeluaran, sehingga nanda termasuk pandai mengatur keuangan.
3.
Rencana Keuangan
Setelah dicatat besarnya kekayaan bersih
yang dimiliki pada akhir bulanl, maka selanjutnya dibuat langkah-langkah
berikutnya yaitu, merencanaken keuangan untuk masa depan.
Rencana
tersebut, dibuat sesuai dengan tingkat kebutuhan dan kemampuan keuangan,
sehingga selalu didasarkan pada prioritas.
Jadi tidak semua rencana tersebut dapat segera direalisasikan
NO
|
URAIAN
|
1
|
Menabung
|
2
|
Mengambil Kredit Perumahan
|
3
|
Mobil
|
4
|
Asuransi
|
Sumber: Data yang diolah
.
PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS KECIL
PERIODE
JANUARI 2004
TGL
|
KET
|
PENERIMA
AN
|
PENGELUAR
AN
|
PEEKIRAAN YANG DIDEBET
|
SERBA SERBI
|
|||
KONSUMSI
|
TRANSPORTASI
|
REKENING
|
JUMLAH
|
|||||
Des
|
31
|
Saldo
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Jan
|
1
|
gaji
|
1.831.023
|
20.000
|
10.000
|
0
|
||
Jan
|
1
|
Bayar Kos
Jualan
Asessoris
|
50.000
|
250.000
|
0
|
|||
2
|
Kirim Ortu
|
350.000
|
20.000
|
10.000
|
0
|
0
|
||
2
|
Jualan
Asessoris
Lain-lain
|
50.000
|
20.000
|
10.000
|
Pulsa
|
300.000
|
||
3
|
Jualan
Asessoris
|
50.000
|
20.000
|
10.000
|
0
|
0
|
||
4
|
Jualan Asessoris
|
50.000
|
20.000
|
10.000
|
0
|
0
|
||
5
|
Jualan Asessoris
|
50.000
|
20.000
|
10.000
|
0
|
0
|
||
6
|
Jualan Asessoris
|
50.000
|
20.000
|
10.000
|
0
|
0
|
||
7
|
Jualan Asessoris
|
50.000
|
20.000
|
10.000
|
0
|
0
|
||
8
|
Jualan Asessoris
|
50.000
|
20.000
|
10.000
|
0
|
0
|
||
9
|
Jualan Asessoris
|
50.000
|
20.000
|
10.000
|
0
|
0
|
||
10
|
Jualan Asessoris
|
50.000
|
20.000
|
10.000
|
0
|
0
|
||
11
|
Jualan Asessoris
|
50.000
|
20.000
|
10.000
|
0
|
0
|
||
12
|
Jualan Asessoris
|
50.000
|
20.000
|
10.000
|
0
|
0
|
||
13
|
Jualan Asessoris
|
50.000
|
20.000
|
10.000
|
0
|
0
|
||
14
|
Jualan Asessoris
|
50.000
|
20.000
|
10.000
|
0
|
0
|
||
15
|
Jualan Asessoris
|
50.000
|
20.000
|
10.000
|
0
|
0
|
||
16
|
Jualan Asessoris
|
50.000
|
20.000
|
10.000
|
0
|
0
|
||
17
|
Jualan Asessoris
|
50.000
|
20.000
|
10.000
|
0
|
0
|
||
18
|
Jualan Asessoris
|
50.000
|
20.000
|
10.000
|
0
|
0
|
||
19
|
Jualan Asessoris
|
50.000
|
20.000
|
10.000
|
0
|
0
|
||
20
|
Jualan Asessoris
|
50.000
|
20.000
|
10.000
|
0
|
0
|
||
21
|
Jualan Asessoris
|
50.000
|
20.000
|
10.000
|
0
|
0
|
||
22
|
Jualan Asessoris
|
50.000
|
20.000
|
10.000
|
0
|
0
|
||
23
|
Jualan Asessoris
|
50.000
|
20.000
|
10.000
|
0
|
0
|
||
24
|
Jualan Asessoris
|
50.000
|
20.000
|
10.000
|
0
|
0
|
||
25
|
Jualan Asessoris
|
50.000
|
20.000
|
10.000
|
0
|
0
|
||
26
|
Jualan Asessoris
|
50.000
|
20.000
|
10.000
|
0
|
0
|
||
27
|
Jualan Asessoris
|
50.000
|
20.000
|
10.000
|
0
|
0
|
||
28
|
Jualan Asessoris
|
50.000
|
20.000
|
10.000
|
0
|
0
|
||
29
|
Jualan Asessoris
|
50.000
|
20.000
|
10.000
|
0
|
0
|
||
30
|
Jualan Asessoris
|
50.000
|
20.000
|
10.000
|
0
|
0
|
||
31
|
Jualan Asessoris
|
50.000
|
20.000
|
10.000
|
0
|
0
|
||
JUMLAH
|
3.331.023
|
600.000
|
620.000
|
310.000
|
300.000
|
|||
TERPAKAI
|
1.830.000
|
|||||||
SALDO
|
1.401.023
|
|||||||
Feb
|
1
|
PENGISIAN
KEMBALI
|
1.831.023
|
|||||
1
|
SALDO AWAL
|
3.232.023
|
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
Setiap kali
melakukan pembelanjaan, semua dicatat secara manual dalam transaksi pengeluaran
dan dikelompokkan menurut kategori pengeluaran tersebut, contoh: Rp 200 ribu
untuk pembelian bensin, Rp 100 ribu untuk makanan, sedangkan cara yang lebih
canggih, dengan menggunakan smartphone yang sudah banyak aplikasi software yang
bisa melakukan pencatatan cash flow.
2.
Perhitungan yang dilakukan
untuk mengetahui besarnya kekayaan yang
dimiliki dengan 2 cara yaitu: Pencatatan
kekayaan bersih secara sedarhana dan pencatatan dengan menggunakan cash flow.
3.
Pencatatan kekayaan bersih
dengan cara sederhana yaitu; pencatatan yang hanya untuk mengetahui besarnya
penerimaan dan pengeluaran tiap bulan.
4.
Pencatatan dengan arus kas
yaitu untuk mengetahui kondisi keuangan yang dimiliki setelah dilakukan
pengurangan antara penerimaan dan pengeluaran, yang hasilnya apabila penerimaan
lebih besar dari pengeluaran = Positip (Baik), sedangkan penerimaan lebih kecil
dari pengeluaran = Negatif (Buruk).
5.
Perencanaan keuangan bagi
seseorang sangatlah penting. Hal ini disebabkan
untuk mengukur besarrnya kemampuan/kekayaan/saldo dari keuangan yang
dimilki.
6.
Setelah mengetahui besarnya
kekayaan bersih, dengan saldo sebesar Rp 1.401.023 setiap bulan, maka
selanjutnya dilakukan untuk merencanakan masa yang akan datang yaitu: menabung, mengambil kredit perumahan, mobil,
asuransi. Semua rencana tersebut
dilaksanakan berdasarkan kemampuan.
DAFTAR PUSTAKA
Andhika,
Christina, Setyanti, Jangan Mengatur
Keuangan dengan Cara Ini, Selasa, female.kompas.com/read/2012)
Darminto, Purwo, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta
Karodalnet,blogspot.com/2011/04
Riyanto, Bambang,
2000: Dasar-dasar Pembelanjaan,
BPFE-UGM, Yogyakarta
Senduk, Safir, perencana keuangan, pendiri Safir Senduk
& Rekan. female.kompas.com/read/2010/23/08494461
Sutikno, M Sobri. 2008. Pengelolaan
Pendidikan, Bandung: Prospect.
www.aktual.co.id/tatadana/144308
Tejasari CFP® Independent
Financial Planner Tatadana Consulting
www.kaskus.co.id/tread/000000000000000014775270.