Laman

ANALISIS DIFERENSIASI PRODUK MELALUI PACKAGING, MERK DAN IKLAN TERHADAP MINAT BELI PRODUK GULAKU DI WILAYAH KELURAHAN GEDAWANG


Vivit Vitasari, Rusmini
Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. Sudarto, SH., Tembalang, Kotak Pos 619/SMS Semarang 50061



ABSRACT
The study was conducted to determine the need for basic necessities which is a must to meet daily needs, one of which is sugar, sugar is a staple food used to taste good food and drinks. Consumers in the purchase of sugar always consider the packaging, pricing, and advertising of interest.
In writing research using Chi-Square analysis techniques and test kontingen coeficient was used and many as 100 respondents were table, namely the people residing in the village Gedawang dan SPSS was used for testing (Statistical Package for Sosial Science) for Windows.
The results of this analysis indicates that there was influence of product diffrentiation through packaging, pricing and advertising of interest in buying the product Gedawang Gulaku in the region.
Suggestion of this research is that companies make the kind of packaging a lot more to offer and the price could shoot down middle class so that many people would be interested in buying a branded product Gulaku sugar.

Key words : product differentiation, packaging, pricing and buying interest.

PENDAHULUAN
Kebutuhan akan sembako merupakan hal wajib untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini bisa dilihat dari semakin banyaknya penggunaan sembako bagi masyarakat, sembako merupakan kebutuhan harian yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Sembako itu adalah beras, minyak, telur, terigu, gula, mie, daging, cabe, bawang. Perputaran usaha sembako kita cepat apabila dikelola dengan baik, karena produk sembako dikonsumsi setiap saat dalam kehidupan manusia.
Produk menurut Tohar (2007:43) sebagai suatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai, atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.
Salah satu kebutuhan yang banyak digunakan ialah produk gula, gula merupakan bahan pokok yang digunakan untuk penambah rasa baik makanan maupun minuman.
Konsumen dalam melakukan pembelian gula selalu mempertimbangkan merk dan bagaimana perusahaan dapat menarik konsumen untuk membeli produk tersebut. Pada saat ini banyak konsumen tertarik membeli karena iklan, karena dengan iklan maka konsumen aakan lebih mudah memahami produk tersebut. Disamping iklan, salah satu faktor yang dapat mempengaruhi minat beli ialah merk. Merk juga dapat mempengaruhi minat beli konsumen karen dengan merk kita akan dapat mengetahui merk mana yang akan kita lihat.
Gulaku merupakan produk gula yang diminati oleh kalangan menengah atas. Produk ini diminati oleh konsumen karena iklan, merk serta kemasan yang menarik.
Minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merk atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian (Assael, 2001). Minat beli dari konsumen itu sendiri dilihat dari iklan, merk dan kemasan yang ditawarkan oleh produk Gulaku.
Dalam persaingan monopolistik, produk berbeda antar penjual yang satu dengan penjual yang lain, seperti perbedaan antara gula pasir biasa dengan gula yang bermerk GULAKU atau antar hubungan lainnya yang dapat menciptakan suatu minat beli dari konsumen. Perbedaan produk yang dimaksud yaitu perbedaan antara packaging, merk dan iklan dari produk GULAKU. Sedangkan minat beli yang dimaksud diukur dari keinginan untuk mendapatkan informasi dari produk yang akan dibeli dan selanjutnya timbul suatu keinginan untuk membeli produk tersebut. Diferensiasi produk GULAKU melalui packaging, merk dan iklan tentunya menarik minat beli konsumen dan akan meningkatkan penjualan.
Menurut William A. McEachern (2001:159) diferensiasi produk adalah dalam persaingan sempurna, produknya homogen, seperti gantang gandum atau lembar saham. Dalam persaingan monopolistik, produknya berbeda antar penjual, seperti perbedaan antara gula pasir biasa dengan gula merk GULAKU atau antar hubungan lainnya. Penjual membuat beda produknya dengan empat cara dasar, yaitu perbedaan fisik, lokasi, layanan dan citra produk.
Minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merk atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian (Assael, 2001).
Iklan menurut Dunn dan Barban dalam Widyatama (2009:15) adalah merupakan bentuk kegiatan komunikasi non personal yang disampaikan lewat media dengan membayar ruang yang bersifat membujuk (persuasif) kepada konsumen oleh perusahaan, lembaga non komersial, maupun pribadi yang berkepentingan.
Sedangkan menurut Wright dalam Widyatama (2009:15) iklan adalah merupakan suatu proses yang mempunyai kekuatan sangat penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang, memberikan layanan serta gagasan atau ide-ide melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi persuasif.
Merk merupakan suatu atribut yang ada dalam suatu produk. Menurut Kotler dan Armstrong merk (brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari produk pesaing. Pemberian merk merupakan masalah pokok dalam strategi produk. Pemberian merk itu mahal dan memakan waktu, serta dapat membuat produk itu berhasil atau gagal. Nama merk yang baik dapat menambah keberhasilan yang besar pada produk (Kotler & Armstrong, 2001:360).
Hal pertama yang dihadapi pembeli menyangkut produk dan mampu mengubah pembeli untuk membeli atau tidak adalah pengemasan (Kotler, 2000:6). Kemasan yang dirancang dengan baik dan menciptakan daya tarik dan nilai promosi. Saat ini, kemasan telah menjadi alat pemasaran yang penting. Pengemasan yang inovatif dapat memberi perusahaan keunggulan atas pesaing. Kemasan yang dirancang cermat bisa menimbulkan nilai kecocokan bagi konsumen dan nilai promosi bagi para produsen.

PEMBAHASAN
Diferensiasi produk melalui packaging, merk dan iklan terhadap minat beli produk GULAKU dapat diketahui dengan menggunakan metode kuesioner yang diberikan kepada konsumen produk GULAKU. Kuesioner dibagikan kepada 100 responden dan semua kuesioner kembali. Data yang didapat merupakan hasil jawaban kuesioner yang dibagikan. Sebelum disebarkan kepada responden untuk pengambilan data, kuesioner perlu diuji terlebih dahulu. Pengujian ini diperlukan karena dalam penelitian yang menggunakan metode kualitatif, kualitas pengumpulan datanya sangat ditentukan oleh kualitas instrumen atau alat pengumpul data yang digunakan. Instrumen tersebut berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan pemakaiannya apabila sudah terbukti validitas dan reliabilitasnya.

Diferensiasi produk melalui packaging, merk dan iklan terhadap minat beli pada produk GULAKU.
Data yang didapat dari kuesioner dikumpulkan dan hasilnya disajikan dalam bentuk tabel, kemudian dianalisa dengan menggunakan metode Chi-Square dengan alat bantu SPSS 17.0, untuk membuktikan apakah ada hubungan antara diferensiasi produk dengan minat beli produk GULAKU. Dalam analisis ini terdapat 3 variabel yaitu variabel packaging, variabel merk dan variabel iklan terhadap minat beli produk GULAKU.
Berikut ini akan dijelaskan mengenai hasil Chi-Square dan Koefisien Kontingensi atas hubungan antara diferensiasi produk melalui packaging, merk dan iklan terhadap minat beli.



Tabel 1
Hubungan antara diferensiasi produk kemasan (kemasan menarik)
terhadap minat beli
No.
Indikator
X2h
X2t
Sig
Keterangan
Kode
Label
1.
2.
3.
B41
B42
B43
Mencari informasi
Kesesuaian kualitas
Ingin memakai produk yang dijual
7.048
11.825
14.535
7.78
7.78
7.78
0.133
0.019
0.006
Tidak signifikan
Signifikan
Signifikan
Keterangan : ‘* Sig 10%


Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat hasil dari diferensiasi produk yaitu kemasan, ada yang signifikan yaitu mengenai kesesuaian kualitas, dan ingin memakai produk terhadap minat beli dengan nilai signifikansi 10% atau 0,1. Sehingga dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara diferensiasi produk yaitu kemasan dengan minat beli pada produk GULAKU.


Tabel 2
Hubungan antara diferensiasi produk kemasan (jenis menarik)
terhadap minat beli
No.
Indikator
X2h
X2t
Sig
Keterangan
Kode
Label
1.
2.
3.
B41
B42
B43
Mencari informasi
Kesesuaian kualitas
Ingin memakai produk yang dijual
9.269
5.559
4.928
7.78
7.78
7.78
0.055*
0.235
0.295
Signifikan Tidak signifikan
Tidak signifikan
Keterangan : ‘* Sig 10%


Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat hasil dari diferensiasi produk yaitu kemasan, ada yang signifikan yaitu mencari informasi terhadap minat beli dengan nilai signifikansi 10% atau 0,1. Sehingga dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara diferensiasi produk yaitu kemasan dengan minat beli pada produk GULAKU.




Tabel 3
Hubungan antara diferensiasi produk kemasan (terdaftar dan kejelasan label)
terhadap minat beli
No.
Indikator
X2h
X2t
Sig
Keterangan
Kode
Label
1.
2.
3.
B41
B42
B43
Mencari informasi
Kesesuaian kualitas
Ingin memakai produk yang dijual
7.015
18.681
2.365

7.78
7.78
7.78
0.135
0.001
0.669

Tidak signifikan
Signifikan
Tidak signifikan

Keterangan : ‘* Sig 10%


Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat hasil dari diferensiasi produk yaitu kemasan, ada yang signifikan yaitu mengenai kesesuaian kualitas terhadap minat beli dengan nilai


signifikansi 10% atau 0,1. Sehingga dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara diferensiasi produk yaitu kemasan dengan minat beli pada produk GULAKU.



Tabel 4
Hubungan antara diferensiasi produk kemasan (mengingat karakteristik)
terhadap minat beli
No.
Indikator
X2h
X2t
Sig
Keterangan
Kode
Label
1.
2.
3.
B41
B42
B43
Mencari informasi
Kesesuaian kualitas
Ingin memakai produk yang dijual
18.047
15.739
15.024
7.78
7.78
7.78
0.001
0.003
0.005
Signifikan
Signifikan
Signifikan
Keterangan : ‘* Sig 10%


Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat hasil dari diferensiasi produk yaitu merk, ada yang signifikan yaitu mengenai mencari informasi, kesesuaian kualitas, dan ingin memakai produk terhadap minat beli dengan nilai signifikansi 10% atau 0,1. Sehingga dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara diferensiasi produk yaitu merk dengan minat beli pada produk GULAKU.


Tabel 5
Hubungan antara diferensiasi produk merk (mudah diingat dan dibaca)
terhadap minat beli
No.
Indikator
X2h
X2t
Sig
Keterangan
Kode
Label
1.
2.
3.
B41
B42
B43
Mencari informasi
Kesesuaian kualitas
Ingin memakai produk yang dijual
12.773
16.950
24.781
7.78
7.78
7.78
0.012
0.002
0.000

Signifikan
Signifikan
Signifikan
Keterangan : ‘* Sig 10%


Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat hasil dari diferensiasi produk yaitu merk, ada yang signifikan yaitu mengenai mencari informasi, kesesuaian kualitas, dan ingin memakai produk terhadap minat beli dengan nilai signifikansi 10% atau 0,1. Sehingga dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara diferensiasi produk yaitu merk dengan minat beli pada produk GULAKU

.

Tabel 6
Hubungan antara diferensiasi produk merk (mudah diingat)
terhadap minat beli
No.
Indikator
X2h
X2t
Sig
Keterangan
Kode
Label
1.
2.
3.
B41
B42
B43
Mencari informasi
Kesesuaian kualitas
Ingin memakai produk yang dijual
14.535
15.024
2.365
7.78
7.78
7.78
0.006
0.005
0.669

Signifikan
Signifikan
Tidak signifikan
Keterangan : ‘* Sig 10%


Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat hasil dari diferensiasi produk yaitu merk, ada yang signifikan yaitu mengenai mencari informasi, kesesuaian kualitas terhadap minat beli dengan nilai signifikansi 10% atau 0,1. Sehingga dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara diferensiasi produk yaitu merk dengan minat beli pada produk GULAKU.


Tabel 7
Hubungan antara diferensiasi produk iklan (iklan menarik)
terhadap minat beli
No.
Indikator
X2h
X2t
Sig
Keterangan
Kode
Label
1.
2.
3.
B41
B42
B43
Mencari informasi
Kesesuaian kualitas
Ingin memakai produk yang dijual
3.693
39.528
2.961
7.78
7.78
7.78
0.449
0.000
0.564

Tidak signifikan Signifikan
Tidak signifikan
Keterangan : ‘* Sig 10%


Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat hasil dari diferensiasi produk yaitu iklan, ada yang signifikan yaitu mengenai kesesuaian kualitas terhadap minat beli dengan nilai signifikansi 10% atau 0,1. Sehingga dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara diferensiasi produk yaitu iklan dengan minat beli pada produk GULAKU.


Tabel 8
Hubungan antara diferensiasi produk iklan (kejelasan kualitas)
terhadap minat beli
No.
Indikator
X2h
X2t
Sig
Keterangan
Kode
Label
1.
2.
3.
B41
B42
B43
Mencari informasi
Kesesuaian kualitas
Ingin memakai produk yang dijual
2.291
20.832
10.458
7.78
7.78
7.78
0.682
0.000
0.033

Tidak signifikan Signifikan
Signifikan
Keterangan : ‘* Sig 10%


Berdasarkan Tabel 8 dapat dilihat hasil dari diferensiasi produk yaitu iklan, ada yang signifikan yaitu mengenai kesesuaian kualitas dan ingin memakai produk terhadap minat beli dengan nilai signifikansi 10% atau 0,1. Sehingga dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara diferensiasi produk yaitu iklan dengan minat beli pada produk GULAKU

.


Tabel 9
Hubungan antara diferensiasi produk iklan (jingle menarik)
terhadap minat beli
No.
Indikator
X2h
X2t
Sig
Keterangan
Kode
Label
1.
2.
3.
B41
B42
B43
Mencari informasi
Kesesuaian kualitas
Ingin memakai produk yang dijual
4.384
4.024
2.634
7.78
7.78
7.78
0.357
0.403
0.621

Tidak signifikan Tidak signifikan
Tidak signifikan
Keterangan : ‘* Sig 10%


Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat hasil dari diferensiasi produk yaitu harga, tidak ada yang signifikan terhadap minat beli dengan nilai signifikansi 10% atau 0,1. Sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan antara diferensiasi produk yaitu iklan dengan minat beli pada produk GULAKU.
Selanjutnya menganalisis pernyataan yang signifikan sesuai dengan yang tertera pada Tabel 10 berikut.


Tabel 10
Hubungan antara diferensiasi produk kemasan (kemasan menarik)
terhadap minat beli yang signifikan
No.
Indikator
X2h
X2t
Sig
Keterangan
Kode
Label
1.
2.

B42
B43
Kesesuaian kualitas
Ingin memakai produk yang dijual
11.825
14.535
7.78
7.78

0.019
0.006

Signifikan
Signifikan

Sumber : Data primer yang diolah


Minat dari Tabel 10  X2 hitung > X2 tabel sehingga dapat dikatakan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan antara diferensiasi produk kemasan terhadap minat beli.


Tabel 11
Hubungan antara diferensiasi produk kemasan (jenis kemasan)
terhadap minat beli yang signifikan
No.
Indikator
X2h
X2t
Sig
Keterangan
Kode
Label
1.
B41
Mencari informasi
9.269
7.78
0.055*
Signifikan
Sumber : Data primer yang diolah


Minat dari Tabel 11 X2 hitung > X2 tabel sehingga dapat dikatakan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan antara diferensiasi produk kemasan terhadap minat beli.

Tabel 12
Hubungan antara diferensiasi produk kemasan (terdaftar dan kejelasan label)
terhadap minat beli yang signifikan
No.
Indikator
X2h
X2t
Sig
Keterangan
Kode
Label
1.
B42
Kesesuaian kualitas
18.681
7.78
0.001
Signifikan
Sumber : Data primer yang diolah


Minat dari Tabel 12 X2 hitung > X2 tabel sehingga dapat dikatakan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan antara diferensiasi produk kemasan terhadap minat beli.


Tabel 13
Hubungan antara diferensiasi produk merk (mengingat karakteristik)
terhadap minat beli yang signifikan
No.
Indikator
X2h
X2t
Sig
Keterangan
Kode
Label
1.
2.
3.
B41
B42
B43
Mencari informasi
Kesesuaian kualitas
Ingin memakai produk yang dijual
18.047
15.739
15.024
7.78
7.78
7.78
0.001
0.003
0.005

Signifikan Signifikan
Signifikan
Sumber : Data primer yang diolah


Minat dari Tabel 13 X2 hitung > X2 tabel sehingga dapat dikatakan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan antara diferensiasi produk merk terhadap minat beli

.
Tabel 14
Hubungan antara diferensiasi produk merk (mudah diingat dan dibaca)
terhadap minat beli yang signifikan
No.
Indikator
X2h
X2t
Sig
Keterangan
Kode
Label
1.
2.
3.
B41
B42
B43
Mencari informasi
Kesesuaian kualitas
Ingin memakai produk yang dijual
12.773
16.950
24.781
7.78
7.78
7.78
0.012
0.002
0.000

Signifikan Signifikan
Signifikan
Sumber : Data primer yang diolah


Minat dari Tabel 14 X2 hitung > X2 tabel sehingga dapat dikatakan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan antara diferensiasi produk merk terhadap minat beli

.
Tabel 15
Hubungan antara diferensiasi produk iklan (iklan menarik)
terhadap minat beli yang signifikan
No.
Indikator
X2h
X2t
Sig
Keterangan
Kode
Label
1.
B42
Kesesuaian kualitas
39.528
7.78
0.000
Signifikan
Sumber : Data primer yang diolah

Minat dari Tabel 15 X2 hitung > X2 tabel sehingga dapat dikatakan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan antara diferensiasi produk iklan terhadap minat beli.


Tabel 16
Hubungan antara diferensiasi produk iklan (kejelasan kualitas)
terhadap minat beli yang signifikan
No.
Indikator
X2h
X2t
Sig
Keterangan
Kode
Label
1.
2.

B42
B43
Kesesuaian kualitas
Ingin memakai produk yang dijual
20.832
10.458
7.78
7.78
0.000
0.033

Signifikan Signifikan

Sumber : Data primer yang diolah


Minat dari Tabel 16 X2 hitung > X2 tabel sehingga dapat dikatakan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan antara diferensiasi produk iklan terhadap minat beli.

Keeratan hubungan antara variabel diferensiasi produk dengan minat beli yang signifikan
Berikut adalah hasil dari keeratan hubungan antara variabel diferensiasi produk dengan minat beli yang signifikan tertera pada Tabel 17.


Tabel 17
Keeratan hubungan antara diferensiasi produk kemasan (kemasan menarik)
terhadap minat beli
No.
Indikator
C
Cmaks
│Cm-C│
Urutan keeratan
Kode
Label Minat Beli
1.


B11
Kesesuaian kualitas produk
Keinginan untuk membeli
0.325
0.356
0.816
0.816
0.491
0.460

2
1

Sumber : Data primer yang diolah


Dari Tabel 17 dapat dilihat bahwa semakin dekat nilai C dengan Cmaks maka semakin tinggi hubungan keduanya. Dari tabel urutan keeratan, hubungan 2 keeratan yang paling kuat antara hubungan diferensiasi produk packaging (kemasan menarik) dengan minat beli, yaitu :
a.       Hubungan antara diferensiasi produk packaging (kemasan menarik) dengan minat beli. Berdasarkan tabulasi silang menunjukkan bahwa kemasan sudah terdaftar, sebesar 16% responden menyatakan sangat setuju terhadap hubungan antara kemasan dengan keinginan membeli, artinya 68% responden menyatakan cukup setuju.
b.      Hubungan antara diferensiasi produk packaging (kemasan menarik) dengan minat beli. Berdasarkan tabulasi silang menunjukkan bahwa keinginan untuk membeli, sebesar 16% responden menyatakan sangat setuju terhadap hubungan antara kemasan dengan kesesuaian kualitas, artinya 76% responden menyatakan cukup setuju.





Tabel 18
Keeratan hubungan antara diferensiasi produk kemasan (jenis kemasan)
terhadap minat beli
No.
Indikator
C
Cmaks
│Cm-C│
Urutan keeratan
Kode
Label Minat Beli
1.
B12
Mencari informasi 
0.291
0.816
0.525
1
Sumber : Data primer yang diolah


Dari Tabel 18 dapat dilihat bahwa semakin dekat nilai C dengan Cmaks maka semakin tinggi hubungan keduanya. Dari tabel urutan keeratan, hubungan keeratan yang paling kuat antara hubungan diferensiasi produk packaging (jenis kemasan) dengan minat beli, yaitu :
a.       Hubungan antara diferensiasi produk packaging (jenis kemasan) dengan minat beli. Berdasarkan tabulasi silang menunjukkan bahwa jenis kemasan, sebesar 19% responden menyatakan sangat setuju terhadap hubungan antara kemasan dengan mencari informasi, artinya 53% responden menyatakan cukup setuju.


Tabel 19
Keeratan hubungan antara diferensiasi packaging (terdaftar dan kejelasan label)
terhadap minat beli
No.
Indikator
C
Cmaks
│Cm-C│
Urutan keeratan
Kode
Label Minat Beli
1.
B13
Kesesuaian kualitas 
0.397
0.816
0.419
1
Sumber : Data primer yang diolah


Dari Tabel 19  dapat dilihat bahwa semakin dekat nilai C dengan Cmaks maka semakin tinggi hubungan keduanya. Dari tabel urutan keeratan, hubungan keeratan yang paling kuat antara hubungan diferensiasi produk packaging (terdaftar dan kejelasan label) dengan minat beli yaitu :
a.       Hubungan antara diferensiasi produk packaging (terdaftar dan kejelasan label) dengan minat beli. Berdasarkan tabulasi silang menunjukkan bahwa terdaftar dan kejelasan label, sebesar 16% responden menyatakan sangat setuju terhadap hubungan antara kemasan dengan kesesuaian kualitas, artinya 76% responden menyatakan cukup setuju.


Tabel 20
Keeratan hubungan antara diferensiasi produk merk (mengingat karakteristik)
terhadap minat beli
No.
Indikator
C
Cmaks
│Cm-C│
Urutan keeratan
Kode
Label Minat Beli
1.
B21
Mencari informasi
Kesesuaian kualitas
Ingin memakai produk yang dijual 
0.391
0.369
0.361
0.816
0.816
0.816
0.425
0.447
0.455
1
2
3
Sumber : Data primer yang diolah


Dari Tabel 20 dapat dilihat bahwa semakin dekat dengan nilai C dengan Cmaks maka semakin tinggi hubungan keduanya. Dari tabel urutan keeratan, hubungan 3 keeratan yang paling kuat antara hubungan diferensiasi produk merk (mengingat karakteristik) dengan minat beli yaitu :
a.       Hubungan antara diferensiasi produk merk (mengingat karakteristik) dengan minat beli. Berdasarkan tabulasi silang menunjukkan bahwa mencari informasi, sebesar 19% responden menyatakan sangat setuju terhadap hubungan antara merk dengan mencari informasi, artinya 53% responden menyatakan cukup setuju.
b.      Hubungan antara diferensiasi produk merk (mengingat karakteristik) dengan minat beli. Berdasarkan tabulasi silang menunjukkan bahwa kesesuaian kualitas, sebesar 16% responden menyatakan sangat setuju hubungan antara merk dengan kesesuaian kualitas, artinya 76% responden menyatakan cukup setuju.
c.       Hubungan antara diferensiasi produk merk (mengingat karakteristik) dengan minat beli. Berdasarkan tabulasi silang menunjukkan bahwa ingin memakai produk, sebesar 16% responden menyatakan sangat setuju terhadap hubungan antara merk dengan keinginan membeli, artinya 68% responden menyatakan cukup setuju.



Tabel 21
Keeratan hubungan antara diferensiasi produk iklan (iklan menarik)
terhadap minat beli
No.
Indikator
C
Cmaks
│Cm-C│
Urutan keeratan
Kode
Label Minat Beli
1.
B31
Kesesuaian kualitas
0.532
0.816
0.284
1
Sumber : Data primer yang diolah


Dari Tabel 21 dapat dilihat bahwa semakin dekat nilai C dengan Cmaks maka semakin tingi hubungan keduanya. Dari tabel urutan keeratan, hubungan keeratan yang paling kuat antara hubungan diferensiasi produk iklan (iklan menarik) dengan minat beli yaitu :
a.       Hubungan antara diferensiasi produk iklan (iklan menarik) dengan minat beli. Berdasarkan tabulasi silang menunjukkan bahwa kesesuaian kualitas, sebesar 16% responden menyatakan sangat setuju terhadap hubungan antara iklan dengan kesesuaian kualitas, artinya 76% responden menyatakan cukup setuju.



Tabel 22
Keeratan hubungan antara diferensiasi produk iklan (kejelasan kualitas)
terhadap minat beli
No.
Indikator
C
Cmaks
│Cm-C│
Urutan keeratan
Kode
Label Minat Beli
1.
B32
Kesesuaian kualitas
Keinginan untuk membeli
0.415
0.308
0.816
0.816
0.401
0.508
1
2
Sumber : Data primer yang diolah


Dari Tabel 22 dapat dilihat bahwa semakin dekat nilai C dengan Cmaks maka semakin tinggi hubungan keduanya. Dari tabel urutan keeratan, hubungan 2 keeratan yang paling kuat antara hubungan diferensiasi produk iklan (kejelasan kualitas) dengan minat beli yaitu :
a.       Hubungan antara diferensiasi produk iklan (kejelasan kualitas) dengan minat beli. Berdasarkan tabulasi silang menunjukkan bahwa kesesuaian kualitas, sebesar 16% responden menyatakan sangat setuju terhadap hubungan antara iklan dengan kesesuaian kualitas, artinya 76% responden menyatakan cukup setuju.
b.      Hubungan antara diferensiasi produk iklan (kejelasan kualitas) dengan minat beli. Berdasarkan tabulasi silang menunjukkan bahwa keinginan untuk membeli, sebesar 16% responden menyatakan sangat setuju terhadap hubungan antara iklan dengan keinginan membeli, artinya 68% responden menyatakan cukup setuju.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
a.       Terdapat hubungan yang signifikan antara diferensiasi produk melalui packaging, merk dan iklan dengan minat beli produk GULAKU berdasarkan nilai X2h lebih besar dari X2t yang artinya H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan menggunakan signifikansi 0.10 dan 0.005 maka H0 ditolak dan Ha diterima.
b.      Ada 3 variabel yaitu packaging, merk dan iklan, terdapat hubungan yang signifikan antara diferensiasi produk merk dengan minat beli produk GULAKU berdasarkan nilai X2h lebih besar X2t yang artinya H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan menggunakan signifikansi 0.10 dan 0.005 maka H0 ditolak dan Ha diterima.
c.       Berdasarkan hasil analisis, terdapat hubungan yang erat antara variabel kemasan yaitu kemasan menarik terhadap variabel minat beli yaitu dengan selisih Cmaks  − C  0.356.
d.      Berdasarkan hasil analisis, terdapat hubungan yang erat antara variabel merk yaitu perbandingan merk terhadap variabel minat beli yaitu dengan selisih Cmaks − C 0.391.

DAFTAR PUSTAKA
Adya Brata, Atep. 2003. Dasar-dasar Pelayanan Prima. Jakarta: Elex Media Komputindo
Hasan, Ali. 2009. Marketing. Yogyakarta: PT Buku Kita
Kotler & Amstrong. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga
Machfoedz, Mahmud. 2005. Pengantar Pemasaran Modern. Yogyakarta: UPP AMP YKPN
Marzuki. 2005. Metodologi Riset. Yogyakarta: EKONISIA
McEACHERN, A William. 2001. Ekonomi Mikro. Jakarta: PT Salemba Emban Patria
Simamora, Bilson. 2004. Riset Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Pertama. Bandung: CV. Alpha Beta.
Supranto, J.2003. Metode Riset Aplikasinya dalam Pemasaran. Jakarta: Rineka Cipta
Supranto. J. 2001. Statistik: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga
Swasta, Basu. 2002. Azas-azas Marketing. Yogyakarta: Liberty
Tjiptono, Fandy. 2002. Strategi Pemasaran. Edisi II. Yogyakarta: Andi
Umar, Husein. 2002. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Widyatama, Rendra. 2009. Pengantar Periklanan. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher
http://gadjahgroup.wordpress.com/2oio/o8/io/internship-2010/