Vivit Vitasari,
Rusmini
Jurusan
Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. Sudarto,
SH., Tembalang, Kotak Pos 619/SMS Semarang 50061
ABSRACT
The study was conducted to determine the need for basic necessities
which is a must to meet daily needs, one of which is sugar, sugar is a staple
food used to taste good food and drinks. Consumers in the purchase of sugar
always consider the packaging, pricing, and advertising of interest.
In writing research using Chi-Square analysis techniques and test
kontingen coeficient was used and many as 100 respondents were table, namely
the people residing in the village Gedawang dan SPSS was used for testing
(Statistical Package for Sosial Science) for Windows.
The results of this analysis indicates that there was influence of
product diffrentiation through packaging, pricing and advertising of interest
in buying the product Gedawang Gulaku in the region.
Suggestion of this research is that companies make the kind of
packaging a lot more to offer and the price could shoot down middle class so
that many people would be interested in buying a branded product Gulaku sugar.
Key words : product
differentiation, packaging, pricing and buying interest.
PENDAHULUAN
Kebutuhan akan sembako merupakan
hal wajib untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini bisa dilihat dari
semakin banyaknya penggunaan sembako bagi masyarakat, sembako merupakan
kebutuhan harian yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Sembako itu
adalah beras, minyak, telur, terigu, gula, mie, daging, cabe, bawang.
Perputaran usaha sembako kita cepat apabila dikelola dengan baik, karena produk
sembako dikonsumsi setiap saat dalam kehidupan manusia.
Produk menurut Tohar (2007:43)
sebagai suatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki,
dipakai, atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.
Salah satu kebutuhan yang banyak
digunakan ialah produk gula, gula merupakan bahan pokok yang digunakan untuk
penambah rasa baik makanan maupun minuman.
Konsumen dalam melakukan
pembelian gula selalu mempertimbangkan merk dan bagaimana perusahaan dapat
menarik konsumen untuk membeli produk tersebut. Pada saat ini banyak konsumen
tertarik membeli karena iklan, karena dengan iklan maka konsumen aakan lebih
mudah memahami produk tersebut. Disamping iklan, salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi minat beli ialah merk. Merk juga dapat mempengaruhi minat beli
konsumen karen dengan merk kita akan dapat mengetahui merk mana yang akan kita
lihat.
Gulaku
merupakan produk gula yang diminati oleh kalangan menengah atas. Produk ini
diminati oleh konsumen karena iklan, merk serta kemasan yang menarik.
Minat beli merupakan
kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merk atau mengambil tindakan yang
berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen
melakukan pembelian (Assael, 2001). Minat beli dari konsumen itu sendiri
dilihat dari iklan, merk dan kemasan yang ditawarkan oleh produk Gulaku.
Dalam persaingan monopolistik,
produk berbeda antar penjual yang satu dengan penjual yang lain, seperti
perbedaan antara gula pasir biasa dengan gula yang bermerk GULAKU atau antar
hubungan lainnya yang dapat menciptakan suatu minat beli dari konsumen.
Perbedaan produk yang dimaksud yaitu perbedaan antara packaging, merk dan iklan
dari produk GULAKU. Sedangkan minat beli yang dimaksud diukur dari keinginan
untuk mendapatkan informasi dari produk yang akan dibeli dan selanjutnya timbul
suatu keinginan untuk membeli produk tersebut. Diferensiasi produk GULAKU
melalui packaging, merk dan iklan tentunya menarik minat beli konsumen dan akan
meningkatkan penjualan.
Menurut William A. McEachern
(2001:159) diferensiasi produk adalah dalam persaingan sempurna, produknya
homogen, seperti gantang gandum atau lembar saham. Dalam persaingan
monopolistik, produknya berbeda antar penjual, seperti perbedaan antara gula
pasir biasa dengan gula merk GULAKU atau antar hubungan lainnya. Penjual
membuat beda produknya dengan empat cara dasar, yaitu perbedaan fisik, lokasi,
layanan dan citra produk.
Minat beli merupakan
kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merk atau mengambil tindakan yang
berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen
melakukan pembelian (Assael, 2001).
Iklan menurut Dunn dan Barban
dalam Widyatama (2009:15) adalah merupakan bentuk kegiatan komunikasi non
personal yang disampaikan lewat media dengan membayar ruang yang bersifat
membujuk (persuasif) kepada konsumen oleh perusahaan, lembaga non komersial,
maupun pribadi yang berkepentingan.
Sedangkan menurut Wright dalam
Widyatama (2009:15) iklan adalah merupakan suatu proses yang mempunyai kekuatan
sangat penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang, memberikan
layanan serta gagasan atau ide-ide melalui saluran tertentu dalam bentuk
informasi persuasif.
Merk merupakan suatu atribut yang
ada dalam suatu produk. Menurut Kotler dan Armstrong merk (brand) adalah nama,
istilah, tanda, simbol atau rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang
dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari satu atau kelompok
penjual dan membedakannya dari produk pesaing. Pemberian merk merupakan masalah
pokok dalam strategi produk. Pemberian merk itu mahal dan memakan waktu, serta
dapat membuat produk itu berhasil atau gagal. Nama merk yang baik dapat
menambah keberhasilan yang besar pada produk (Kotler & Armstrong,
2001:360).
Hal pertama yang dihadapi pembeli
menyangkut produk dan mampu mengubah pembeli untuk membeli atau tidak adalah
pengemasan (Kotler, 2000:6). Kemasan yang dirancang dengan baik dan menciptakan
daya tarik dan nilai promosi. Saat ini, kemasan telah menjadi alat pemasaran
yang penting. Pengemasan yang inovatif dapat memberi perusahaan keunggulan atas
pesaing. Kemasan yang dirancang cermat bisa menimbulkan nilai kecocokan bagi
konsumen dan nilai promosi bagi para produsen.
PEMBAHASAN
Diferensiasi produk melalui
packaging, merk dan iklan terhadap minat beli produk GULAKU dapat diketahui
dengan menggunakan metode kuesioner yang diberikan kepada konsumen produk
GULAKU. Kuesioner dibagikan kepada 100 responden dan semua kuesioner kembali.
Data yang didapat merupakan hasil jawaban kuesioner yang dibagikan. Sebelum
disebarkan kepada responden untuk pengambilan data, kuesioner perlu diuji terlebih
dahulu. Pengujian ini diperlukan karena dalam penelitian yang menggunakan
metode kualitatif, kualitas pengumpulan datanya sangat ditentukan oleh kualitas
instrumen atau alat pengumpul data yang digunakan. Instrumen tersebut
berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan pemakaiannya apabila sudah terbukti
validitas dan reliabilitasnya.
Diferensiasi produk melalui packaging, merk dan iklan terhadap minat
beli pada produk GULAKU.
Data yang didapat dari kuesioner
dikumpulkan dan hasilnya disajikan dalam bentuk tabel, kemudian dianalisa
dengan menggunakan metode Chi-Square dengan alat bantu SPSS 17.0, untuk
membuktikan apakah ada hubungan antara diferensiasi produk dengan minat beli
produk GULAKU. Dalam analisis ini terdapat 3 variabel yaitu variabel packaging, variabel merk dan variabel
iklan terhadap minat beli produk GULAKU.
Berikut ini akan dijelaskan
mengenai hasil Chi-Square dan Koefisien Kontingensi atas hubungan antara
diferensiasi produk melalui packaging, merk dan iklan terhadap minat beli.
Tabel 1
Hubungan antara
diferensiasi produk kemasan (kemasan menarik)
terhadap minat
beli
No.
|
Indikator
|
X2h
|
X2t
|
Sig
|
Keterangan
|
|
Kode
|
Label
|
|||||
1.
2.
3.
|
B41
B42
B43
|
Mencari informasi
Kesesuaian kualitas
Ingin memakai produk yang
dijual
|
7.048
11.825
14.535
|
7.78
7.78
7.78
|
0.133
0.019
0.006
|
Tidak signifikan
Signifikan
Signifikan
|
Keterangan : ‘* Sig 10%
Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat
hasil dari diferensiasi produk yaitu kemasan, ada yang signifikan yaitu
mengenai kesesuaian kualitas, dan ingin memakai produk terhadap minat beli
dengan nilai signifikansi 10% atau 0,1. Sehingga dapat dikatakan bahwa ada
hubungan antara diferensiasi produk yaitu kemasan dengan minat beli pada produk
GULAKU.
Tabel 2
Hubungan antara
diferensiasi produk kemasan (jenis menarik)
terhadap minat
beli
No.
|
Indikator
|
X2h
|
X2t
|
Sig
|
Keterangan
|
|
Kode
|
Label
|
|||||
1.
2.
3.
|
B41
B42
B43
|
Mencari informasi
Kesesuaian kualitas
Ingin memakai produk yang
dijual
|
9.269
5.559
4.928
|
7.78
7.78
7.78
|
0.055*
0.235
0.295
|
Signifikan Tidak signifikan
Tidak signifikan
|
Keterangan : ‘* Sig 10%
Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat
hasil dari diferensiasi produk yaitu kemasan, ada yang signifikan yaitu mencari
informasi terhadap minat beli dengan nilai signifikansi 10% atau 0,1. Sehingga
dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara diferensiasi produk yaitu kemasan
dengan minat beli pada produk GULAKU.
Tabel 3
Hubungan antara
diferensiasi produk kemasan (terdaftar dan kejelasan label)
terhadap minat
beli
No.
|
Indikator
|
X2h
|
X2t
|
Sig
|
Keterangan
|
|
Kode
|
Label
|
|||||
1.
2.
3.
|
B41
B42
B43
|
Mencari informasi
Kesesuaian kualitas
Ingin memakai produk yang
dijual
|
7.015
18.681
2.365
|
7.78
7.78
7.78
|
0.135
0.001
0.669
|
Tidak signifikan
Signifikan
Tidak signifikan
|
Keterangan : ‘* Sig 10%
Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat
hasil dari diferensiasi produk yaitu kemasan, ada yang signifikan yaitu
mengenai kesesuaian kualitas terhadap minat beli dengan nilai
signifikansi 10% atau 0,1.
Sehingga dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara diferensiasi produk yaitu
kemasan dengan minat beli pada produk GULAKU.
Tabel 4
Hubungan antara
diferensiasi produk kemasan (mengingat karakteristik)
terhadap minat
beli
No.
|
Indikator
|
X2h
|
X2t
|
Sig
|
Keterangan
|
|
Kode
|
Label
|
|||||
1.
2.
3.
|
B41
B42
B43
|
Mencari informasi
Kesesuaian kualitas
Ingin memakai produk yang
dijual
|
18.047
15.739
15.024
|
7.78
7.78
7.78
|
0.001
0.003
0.005
|
Signifikan
Signifikan
Signifikan
|
Keterangan : ‘* Sig 10%
Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat
hasil dari diferensiasi produk yaitu merk, ada yang signifikan yaitu mengenai
mencari informasi, kesesuaian kualitas, dan ingin memakai produk terhadap minat
beli dengan nilai signifikansi 10% atau 0,1. Sehingga dapat dikatakan bahwa ada
hubungan antara diferensiasi produk yaitu merk dengan minat beli pada produk
GULAKU.
Tabel 5
Hubungan antara
diferensiasi produk merk (mudah diingat dan dibaca)
terhadap minat beli
No.
|
Indikator
|
X2h
|
X2t
|
Sig
|
Keterangan
|
|
Kode
|
Label
|
|||||
1.
2.
3.
|
B41
B42
B43
|
Mencari informasi
Kesesuaian kualitas
Ingin memakai produk yang
dijual
|
12.773
16.950
24.781
|
7.78
7.78
7.78
|
0.012
0.002
0.000
|
Signifikan
Signifikan
Signifikan
|
Keterangan : ‘* Sig 10%
Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat
hasil dari diferensiasi produk yaitu merk, ada yang signifikan yaitu mengenai mencari
informasi, kesesuaian kualitas, dan ingin memakai produk terhadap minat beli
dengan nilai signifikansi 10% atau 0,1. Sehingga dapat dikatakan bahwa ada
hubungan antara diferensiasi produk yaitu merk dengan minat beli pada produk
GULAKU
.
Tabel 6
Hubungan antara
diferensiasi produk merk (mudah diingat)
terhadap minat
beli
No.
|
Indikator
|
X2h
|
X2t
|
Sig
|
Keterangan
|
|
Kode
|
Label
|
|||||
1.
2.
3.
|
B41
B42
B43
|
Mencari informasi
Kesesuaian kualitas
Ingin memakai produk yang
dijual
|
14.535
15.024
2.365
|
7.78
7.78
7.78
|
0.006
0.005
0.669
|
Signifikan
Signifikan
Tidak signifikan
|
Keterangan : ‘* Sig 10%
Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat
hasil dari diferensiasi produk yaitu merk, ada yang signifikan yaitu mengenai
mencari informasi, kesesuaian kualitas terhadap minat beli dengan nilai
signifikansi 10% atau 0,1. Sehingga dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara
diferensiasi produk yaitu merk dengan minat beli pada produk GULAKU.
Tabel 7
Hubungan antara
diferensiasi produk iklan (iklan menarik)
terhadap minat
beli
No.
|
Indikator
|
X2h
|
X2t
|
Sig
|
Keterangan
|
|
Kode
|
Label
|
|||||
1.
2.
3.
|
B41
B42
B43
|
Mencari informasi
Kesesuaian kualitas
Ingin memakai produk yang
dijual
|
3.693
39.528
2.961
|
7.78
7.78
7.78
|
0.449
0.000
0.564
|
Tidak signifikan Signifikan
Tidak signifikan
|
Keterangan : ‘* Sig 10%
Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat
hasil dari diferensiasi produk yaitu iklan, ada yang signifikan yaitu mengenai
kesesuaian kualitas terhadap minat beli dengan nilai signifikansi 10% atau 0,1.
Sehingga dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara diferensiasi produk yaitu
iklan dengan minat beli pada produk GULAKU.
Tabel 8
Hubungan antara
diferensiasi produk iklan (kejelasan kualitas)
terhadap minat
beli
No.
|
Indikator
|
X2h
|
X2t
|
Sig
|
Keterangan
|
|
Kode
|
Label
|
|||||
1.
2.
3.
|
B41
B42
B43
|
Mencari informasi
Kesesuaian kualitas
Ingin memakai produk yang
dijual
|
2.291
20.832
10.458
|
7.78
7.78
7.78
|
0.682
0.000
0.033
|
Tidak signifikan Signifikan
Signifikan
|
Keterangan : ‘* Sig 10%
Berdasarkan Tabel 8 dapat dilihat
hasil dari diferensiasi produk yaitu iklan, ada yang signifikan yaitu mengenai
kesesuaian kualitas dan ingin memakai produk terhadap minat beli dengan nilai
signifikansi 10% atau 0,1. Sehingga dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara
diferensiasi produk yaitu iklan dengan minat beli pada produk GULAKU
.
Tabel 9
Hubungan antara
diferensiasi produk iklan (jingle menarik)
terhadap minat
beli
No.
|
Indikator
|
X2h
|
X2t
|
Sig
|
Keterangan
|
|
Kode
|
Label
|
|||||
1.
2.
3.
|
B41
B42
B43
|
Mencari informasi
Kesesuaian kualitas
Ingin memakai produk yang
dijual
|
4.384
4.024
2.634
|
7.78
7.78
7.78
|
0.357
0.403
0.621
|
Tidak signifikan Tidak
signifikan
Tidak signifikan
|
Keterangan : ‘* Sig 10%
Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat
hasil dari diferensiasi produk yaitu harga, tidak ada yang signifikan terhadap
minat beli dengan nilai signifikansi 10% atau 0,1. Sehingga dapat dikatakan
bahwa tidak ada hubungan antara diferensiasi produk yaitu iklan dengan minat
beli pada produk GULAKU.
Selanjutnya menganalisis
pernyataan yang signifikan sesuai dengan yang tertera pada Tabel 10 berikut.
Tabel 10
Hubungan antara
diferensiasi produk kemasan (kemasan menarik)
terhadap minat
beli yang signifikan
No.
|
Indikator
|
X2h
|
X2t
|
Sig
|
Keterangan
|
|
Kode
|
Label
|
|||||
1.
2.
|
B42
B43
|
Kesesuaian kualitas
Ingin memakai produk yang
dijual
|
11.825
14.535
|
7.78
7.78
|
0.019
0.006
|
Signifikan
Signifikan
|
Sumber : Data primer yang diolah
Minat dari Tabel 10 X2 hitung > X2 tabel
sehingga dapat dikatakan bahwa H0 ditolak dan Ha
diterima, artinya ada hubungan antara diferensiasi produk kemasan terhadap
minat beli.
Tabel 11
Hubungan antara
diferensiasi produk kemasan (jenis kemasan)
terhadap minat
beli yang signifikan
No.
|
Indikator
|
X2h
|
X2t
|
Sig
|
Keterangan
|
|
Kode
|
Label
|
|||||
1.
|
B41
|
Mencari informasi
|
9.269
|
7.78
|
0.055*
|
Signifikan
|
Sumber : Data primer yang diolah
Minat dari Tabel 11 X2
hitung > X2 tabel sehingga dapat dikatakan bahwa H0
ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan antara diferensiasi
produk kemasan terhadap minat beli.
Tabel 12
Hubungan antara
diferensiasi produk kemasan (terdaftar dan kejelasan label)
terhadap minat
beli yang signifikan
No.
|
Indikator
|
X2h
|
X2t
|
Sig
|
Keterangan
|
|
Kode
|
Label
|
|||||
1.
|
B42
|
Kesesuaian kualitas
|
18.681
|
7.78
|
0.001
|
Signifikan
|
Sumber : Data primer yang diolah
Minat dari Tabel 12 X2
hitung > X2 tabel sehingga dapat dikatakan bahwa H0
ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan antara diferensiasi
produk kemasan terhadap minat beli.
Tabel 13
Hubungan antara
diferensiasi produk merk (mengingat karakteristik)
terhadap minat
beli yang signifikan
No.
|
Indikator
|
X2h
|
X2t
|
Sig
|
Keterangan
|
|
Kode
|
Label
|
|||||
1.
2.
3.
|
B41
B42
B43
|
Mencari informasi
Kesesuaian kualitas
Ingin memakai produk yang
dijual
|
18.047
15.739
15.024
|
7.78
7.78
7.78
|
0.001
0.003
0.005
|
Signifikan Signifikan
Signifikan
|
Sumber : Data primer yang diolah
Minat dari Tabel 13 X2
hitung > X2 tabel sehingga dapat dikatakan bahwa H0
ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan antara diferensiasi
produk merk terhadap minat beli
.
Tabel 14
Hubungan antara
diferensiasi produk merk (mudah diingat dan dibaca)
terhadap minat
beli yang signifikan
No.
|
Indikator
|
X2h
|
X2t
|
Sig
|
Keterangan
|
|
Kode
|
Label
|
|||||
1.
2.
3.
|
B41
B42
B43
|
Mencari informasi
Kesesuaian kualitas
Ingin memakai produk yang
dijual
|
12.773
16.950
24.781
|
7.78
7.78
7.78
|
0.012
0.002
0.000
|
Signifikan Signifikan
Signifikan
|
Sumber : Data primer yang diolah
Minat dari Tabel 14 X2
hitung > X2 tabel sehingga dapat dikatakan bahwa H0
ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan antara diferensiasi
produk merk terhadap minat beli
.
Tabel 15
Hubungan antara
diferensiasi produk iklan (iklan menarik)
terhadap minat
beli yang signifikan
No.
|
Indikator
|
X2h
|
X2t
|
Sig
|
Keterangan
|
|
Kode
|
Label
|
|||||
1.
|
B42
|
Kesesuaian kualitas
|
39.528
|
7.78
|
0.000
|
Signifikan
|
Sumber : Data primer yang diolah
Minat dari Tabel 15 X2
hitung > X2 tabel sehingga dapat dikatakan bahwa H0
ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan antara diferensiasi
produk iklan terhadap minat beli.
Tabel 16
Hubungan antara
diferensiasi produk iklan (kejelasan kualitas)
terhadap minat
beli yang signifikan
No.
|
Indikator
|
X2h
|
X2t
|
Sig
|
Keterangan
|
|
Kode
|
Label
|
|||||
1.
2.
|
B42
B43
|
Kesesuaian kualitas
Ingin memakai produk yang
dijual
|
20.832
10.458
|
7.78
7.78
|
0.000
0.033
|
Signifikan Signifikan
|
Sumber : Data primer yang diolah
Minat dari Tabel 16 X2
hitung > X2 tabel sehingga dapat dikatakan bahwa H0
ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan antara diferensiasi
produk iklan terhadap minat beli.
Keeratan hubungan antara
variabel diferensiasi produk dengan minat beli yang signifikan
Berikut adalah hasil dari keeratan
hubungan antara variabel diferensiasi produk dengan minat beli yang signifikan
tertera pada Tabel 17.
Tabel 17
Keeratan hubungan
antara diferensiasi produk kemasan (kemasan menarik)
terhadap minat
beli
No.
|
Indikator
|
C
|
Cmaks
|
│Cm-C│
|
Urutan keeratan
|
|
Kode
|
Label Minat Beli
|
|||||
1.
|
B11
|
Kesesuaian kualitas produk
Keinginan untuk membeli
|
0.325
0.356
|
0.816
0.816
|
0.491
0.460
|
2
1
|
Sumber : Data primer yang diolah
Dari Tabel 17 dapat dilihat bahwa
semakin dekat nilai C dengan Cmaks maka semakin tinggi hubungan keduanya. Dari
tabel urutan keeratan, hubungan 2 keeratan yang paling kuat antara hubungan
diferensiasi produk packaging (kemasan menarik) dengan minat beli, yaitu :
a.
Hubungan antara diferensiasi produk packaging
(kemasan menarik) dengan minat beli. Berdasarkan tabulasi silang menunjukkan
bahwa kemasan sudah terdaftar, sebesar 16% responden menyatakan sangat setuju
terhadap hubungan antara kemasan dengan keinginan membeli, artinya 68%
responden menyatakan cukup setuju.
b.
Hubungan antara diferensiasi produk packaging
(kemasan menarik) dengan minat beli. Berdasarkan tabulasi silang menunjukkan
bahwa keinginan untuk membeli, sebesar 16% responden menyatakan sangat setuju
terhadap hubungan antara kemasan dengan kesesuaian kualitas, artinya 76%
responden menyatakan cukup setuju.
Tabel 18
Keeratan hubungan
antara diferensiasi produk kemasan (jenis kemasan)
terhadap minat
beli
No.
|
Indikator
|
C
|
Cmaks
|
│Cm-C│
|
Urutan keeratan
|
|
Kode
|
Label Minat Beli
|
|||||
1.
|
B12
|
Mencari informasi
|
0.291
|
0.816
|
0.525
|
1
|
Sumber : Data primer yang diolah
Dari Tabel 18 dapat dilihat bahwa
semakin dekat nilai C dengan Cmaks maka semakin tinggi hubungan keduanya. Dari
tabel urutan keeratan, hubungan keeratan yang paling kuat antara hubungan
diferensiasi produk packaging (jenis kemasan) dengan minat beli, yaitu :
a.
Hubungan antara diferensiasi produk packaging (jenis
kemasan) dengan minat beli. Berdasarkan tabulasi silang menunjukkan bahwa jenis
kemasan, sebesar 19% responden menyatakan sangat setuju terhadap hubungan
antara kemasan dengan mencari informasi, artinya 53% responden menyatakan cukup
setuju.
Tabel 19
Keeratan hubungan
antara diferensiasi packaging (terdaftar dan kejelasan label)
terhadap minat
beli
No.
|
Indikator
|
C
|
Cmaks
|
│Cm-C│
|
Urutan keeratan
|
|
Kode
|
Label Minat Beli
|
|||||
1.
|
B13
|
Kesesuaian kualitas
|
0.397
|
0.816
|
0.419
|
1
|
Sumber : Data primer yang diolah
Dari Tabel 19 dapat dilihat bahwa semakin dekat nilai C
dengan Cmaks maka semakin tinggi hubungan keduanya. Dari tabel urutan keeratan,
hubungan keeratan yang paling kuat antara hubungan diferensiasi produk
packaging (terdaftar dan kejelasan label) dengan minat beli yaitu :
a.
Hubungan antara diferensiasi produk packaging
(terdaftar dan kejelasan label) dengan minat beli. Berdasarkan tabulasi silang
menunjukkan bahwa terdaftar dan kejelasan label, sebesar 16% responden
menyatakan sangat setuju terhadap hubungan antara kemasan dengan kesesuaian
kualitas, artinya 76% responden menyatakan cukup setuju.
Tabel 20
Keeratan hubungan
antara diferensiasi produk merk (mengingat karakteristik)
terhadap minat
beli
No.
|
Indikator
|
C
|
Cmaks
|
│Cm-C│
|
Urutan keeratan
|
|
Kode
|
Label Minat Beli
|
|||||
1.
|
B21
|
Mencari informasi
Kesesuaian kualitas
Ingin memakai produk yang
dijual
|
0.391
0.369
0.361
|
0.816
0.816
0.816
|
0.425
0.447
0.455
|
1
2
3
|
Sumber : Data primer yang diolah
Dari Tabel 20 dapat dilihat bahwa
semakin dekat dengan nilai C dengan Cmaks maka semakin tinggi hubungan
keduanya. Dari tabel urutan keeratan, hubungan 3 keeratan yang paling kuat
antara hubungan diferensiasi produk merk (mengingat karakteristik) dengan minat
beli yaitu :
a.
Hubungan antara diferensiasi produk merk
(mengingat karakteristik) dengan minat beli. Berdasarkan tabulasi silang
menunjukkan bahwa mencari informasi, sebesar 19% responden menyatakan sangat
setuju terhadap hubungan antara merk dengan mencari informasi, artinya 53%
responden menyatakan cukup setuju.
b.
Hubungan antara diferensiasi produk merk
(mengingat karakteristik) dengan minat beli. Berdasarkan tabulasi silang
menunjukkan bahwa kesesuaian kualitas, sebesar 16% responden menyatakan sangat
setuju hubungan antara merk dengan kesesuaian kualitas, artinya 76% responden
menyatakan cukup setuju.
c.
Hubungan antara diferensiasi produk merk
(mengingat karakteristik) dengan minat beli. Berdasarkan tabulasi silang
menunjukkan bahwa ingin memakai produk, sebesar 16% responden menyatakan sangat
setuju terhadap hubungan antara merk dengan keinginan membeli, artinya 68%
responden menyatakan cukup setuju.
Tabel 21
Keeratan hubungan
antara diferensiasi produk iklan (iklan menarik)
terhadap minat
beli
No.
|
Indikator
|
C
|
Cmaks
|
│Cm-C│
|
Urutan keeratan
|
|
Kode
|
Label Minat Beli
|
|||||
1.
|
B31
|
Kesesuaian kualitas
|
0.532
|
0.816
|
0.284
|
1
|
Sumber : Data primer yang diolah
Dari Tabel 21 dapat dilihat bahwa
semakin dekat nilai C dengan Cmaks maka semakin tingi hubungan keduanya. Dari
tabel urutan keeratan, hubungan keeratan yang paling kuat antara hubungan
diferensiasi produk iklan (iklan menarik) dengan minat beli yaitu :
a.
Hubungan antara diferensiasi produk iklan (iklan
menarik) dengan minat beli. Berdasarkan tabulasi silang menunjukkan bahwa
kesesuaian kualitas, sebesar 16% responden menyatakan sangat setuju terhadap
hubungan antara iklan dengan kesesuaian kualitas, artinya 76% responden
menyatakan cukup setuju.
Tabel 22
Keeratan hubungan
antara diferensiasi produk iklan (kejelasan kualitas)
terhadap minat
beli
No.
|
Indikator
|
C
|
Cmaks
|
│Cm-C│
|
Urutan keeratan
|
|
Kode
|
Label Minat Beli
|
|||||
1.
|
B32
|
Kesesuaian kualitas
Keinginan untuk membeli
|
0.415
0.308
|
0.816
0.816
|
0.401
0.508
|
1
2
|
Sumber : Data primer yang diolah
Dari Tabel 22 dapat dilihat bahwa
semakin dekat nilai C dengan Cmaks maka semakin tinggi hubungan keduanya. Dari
tabel urutan keeratan, hubungan 2 keeratan yang paling kuat antara hubungan
diferensiasi produk iklan (kejelasan kualitas) dengan minat beli yaitu :
a.
Hubungan antara diferensiasi produk iklan
(kejelasan kualitas) dengan minat beli. Berdasarkan tabulasi silang menunjukkan
bahwa kesesuaian kualitas, sebesar 16% responden menyatakan sangat setuju
terhadap hubungan antara iklan dengan kesesuaian kualitas, artinya 76%
responden menyatakan cukup setuju.
b.
Hubungan antara diferensiasi produk iklan
(kejelasan kualitas) dengan minat beli. Berdasarkan tabulasi silang menunjukkan
bahwa keinginan untuk membeli, sebesar 16% responden menyatakan sangat setuju
terhadap hubungan antara iklan dengan keinginan membeli, artinya 68% responden
menyatakan cukup setuju.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
a.
Terdapat hubungan yang signifikan antara
diferensiasi produk melalui packaging, merk dan iklan dengan minat beli produk GULAKU
berdasarkan nilai X2h lebih besar dari X2t yang artinya H0
ditolak dan Ha diterima. Dengan menggunakan signifikansi 0.10 dan
0.005 maka H0 ditolak dan Ha diterima.
b.
Ada 3 variabel yaitu packaging, merk dan iklan,
terdapat hubungan yang signifikan antara diferensiasi produk merk dengan minat
beli produk GULAKU berdasarkan nilai X2h lebih besar X2t
yang artinya H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan
menggunakan signifikansi 0.10 dan 0.005 maka H0 ditolak dan Ha
diterima.
c.
Berdasarkan hasil analisis, terdapat hubungan
yang erat antara variabel kemasan yaitu kemasan menarik terhadap variabel minat
beli yaitu dengan selisih Cmaks − C 0.356.
d.
Berdasarkan hasil analisis, terdapat hubungan
yang erat antara variabel merk yaitu perbandingan merk terhadap variabel minat
beli yaitu dengan selisih Cmaks − C 0.391.
DAFTAR PUSTAKA
Adya Brata, Atep. 2003. Dasar-dasar Pelayanan Prima. Jakarta:
Elex Media Komputindo
Hasan, Ali. 2009. Marketing. Yogyakarta: PT Buku Kita
Kotler & Amstrong. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta:
Erlangga
Machfoedz, Mahmud. 2005. Pengantar Pemasaran Modern.
Yogyakarta: UPP AMP YKPN
Marzuki. 2005. Metodologi Riset. Yogyakarta: EKONISIA
McEACHERN, A William. 2001. Ekonomi Mikro. Jakarta: PT Salemba
Emban Patria
Simamora, Bilson. 2004. Riset Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Pertama.
Bandung: CV. Alpha Beta.
Supranto, J.2003. Metode Riset Aplikasinya dalam Pemasaran.
Jakarta: Rineka Cipta
Supranto. J. 2001. Statistik: Teori dan Aplikasi. Jakarta:
Erlangga
Swasta, Basu. 2002. Azas-azas Marketing. Yogyakarta: Liberty
Tjiptono, Fandy. 2002. Strategi Pemasaran. Edisi II.
Yogyakarta: Andi
Umar, Husein. 2002. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Widyatama, Rendra. 2009. Pengantar Periklanan. Yogyakarta:
Pustaka Book Publisher
http://gadjahgroup.wordpress.com/2oio/o8/io/internship-2010/