Laman

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENENTUKAN STRATEGI BERSAING


Siti Nur Barokah
 Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof.H.Sudarto, SH, Tembalang,Kotak Pos 6199/SMS Semarang 50061



ABSTRAC
This study aimed to address the problems faced by SMEs is often capital, marketing, lack of knowledge and qualified human resources. In the context of increasing competitiveness, the acquisition of knowledge is an important factor to boost competitiveness, this is the biggest weakness of SMEs. Lack of knowledge acquisition in SMEs is influenced by internal and external factors.
Data analysis in this study used descriptive analysis, which aims to look at the relationship between two variables partially useful to know the description of the sample and see the consistency of the results of interpretation of the relationships that occur when associated with the results of inferential analyzes. to determine the effect of factors implementation capabilities, the ability to serve, leadership ability, the ability to manage, direct skills, ability to lead the group, thinking skills, and the ability to be grown on Competing Strategies used multiple regression analyzes.
Referring to the results of the study, suggesting that the ability of implementation, ability to serve, leadership ability, the ability to manage, direct skills, ability to lead the group, thinking skills, and the ability to be mature is a variable describing the competitive strategy, since Stats have a significant effect.

Key words: Capabilities, Human Resources, Strategy Compete

PENDAHULUAN
Krisis ekonomi yang terjadi akhir-akhir ini membawa dampak sangat besar pada dunia bisnis Indonesia. Maraknya krisis ekonomi banyak terjadi pemutusan hubungan kerja baik secara sukarela atau sepihak dan ini menunjukkan bahwa SDM (sumber daya manusia) masih dianggap sebagai salah satu faktor produksi dan bukan sebagai aset perusahaan yang berarti mitra kerja perusahaan.
Setiap organisasi perusahaan beroperasi dengan menggunakan seluruh sumber dayanya untuk dapat menghasilkan produk baik barang/jasa yang bisa dipasarkan. Dalam hal ini pengelolaan sumber daya yang dimiliki perusahaan meliputi sumber daya finansial, fisik, SDM, dan kemampuan teknologis dan sistem (Simamora, 1995). Karena sumber-sumber yang dimiliki perusahaan bersifat terbatas sehingga perusahaan dituntut agar mampu memberdayakan dan mengoptimalkan penggunaannya untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan kompetitip.  Dari berbagai sumber daya yang dimiliki perusahaan, SDM menempati posisi strategis diantara sumber daya lainnya. Tetapi dalam kenyataanya masih banyak perusahaan tidak menyadari pentingnya SDM bagi kelangsungan hidup perusahaan. 
Sejalan dengan berkembangan yang terjadi dewasa ini telah berkembang pengakuan bahwa satu-satunya sumber daya yang mampu memberikan keunggulan kompetitif yang berkesinambungan bagi organisasi terletak pada kepemilikan sumber daya yang bersifat intangible.  Menurut Becker, Husselid dan Ulrich (2001) dalam HR Scorecard mengemukakan bahwa kepemilikan aset intangible akan memberikan manfaat yang tangible (profitabilitas), (Wijayanto, 2008).  Aset stratejik intangible yang dimiliki suatu organisasi diantaranya adalah kompetensi sumber daya manusia, manajemen pengetahuan, kapabilitas organisasi dan pengalaman (CEO).
Usaha Kecil dan Menengah mempunyai peranan dalam menunjang kegiatan ekonomi masyarakat terutama dalam menggerakkan sektor riil dan ini merupakan realitas dalam kegiatan ekonomi nasional yang sangat penting dan strategis.  Tetapi untuk dapat bersaing dan berkembang suatu hal yang sangat sulit dilakukan, karena banyak permasalahan yang dihadapi UKM.
Secara umum, permasalahannya yang sering dihadapi UKM adalah permodalan, pemasaran, kurangnya pengetahuan dan Sumber Daya Manusia yang berkualitas.  Dalam konteks peningkatan daya saing, penguasaan pengetahuan adalah faktor penting untuk mendongkrak daya saing,  disinilah kelemahan terbesar dari  UKM.  Rendahnya penguasaan pengetahuan pada UKM dipengaruhi faktor internal dan faktor eksternal (Muttaqien, 2008).
Dari hasil observasi dan hasil penelitian (Siti Nur Barokah, 2011) menunjukkan bahwa UKM sering dikelola dengan menggunakan manajemen yang sederhana yaitu pengelolaan dengan model kekeluargaan dengan melibatkan (bapak, ibu, anak/anak menantu dan kerabat dekat), sehingga pengelolaannya dilakukan secara turun temurun.  Dengan demikian kualitas sumber daya manusia yang dimiliki adalah apa adanya sesuai dengan keturunan yang dimiliki dan ini menjadi masalah yang sering dihadapi oleh UKM dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif. Oleh karena itu dalam penelitian ini ingin mengetahui dan menganalisis lebih detail tentang ”Faktor-faktor yang mempengaruhi Kemampuan Sumber Daya Manusia Dalam Menentukan strategi Bersaing pada UKM Sepatu Kulit di Kota Semarang ”.   
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan Sumber Daya Manusia dalam menentukan Strategi Bersaing, dengan melakukan:
1.        Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan Sumber Daya Manusia dalam menentukan Strategi Bersaing.
2.        Mengetahui faktor mana yang paling dominan dalam mempengaruhi kemampuan Sumber Daya Manusia dalam menentukan Strategi Bersaing.

METODE PENELITIAN
Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang bersifat kualitatif berupa quesioner yang sudah disusun sesuai dengan kebutuhannya dan di sebarkan kepada pemilik atau pengelola UKM Sepatu Kulit di Kota Semarang.      
Data yang diperlukan dalam penelitian ini merupakan data primer, dimana diperoleh melalui penyebaran questioner yang sudah disusun sesuai dengan data yang diperlukan.

Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengelola atau pemilik UKM Sepatu Kulit yang ada di kota Semarang.
Sampel penelitian diambil secara keseluruhan/sensus, mengingat jumlah sampel yang ada sangat terbatas.yaitu sejumlah 32 Pengelola UKM Sepatu Kulit di Kota Semarang.

Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui penyebaran angket/kuesioner yang dilakukan pada 32 pengelola atau pemilik UKM Sepatu Kulit di Kota Semarang.

Definisi Operasional
Definsi operasional dari variable-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagaimana tersaji dalam Tabel 1.






Tabel 1.
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

Variabel
Difinisi Operasional
Skala Pengukuran
Kemampuan Sumber Daya Manusia
Maksudnya adalah pemilik atau pengelola UKM memiliki kemampuan untuk menentukan strategi bersaing yang sesuai dalam menjalankan usahanya.
Indikator-indikatornya meliputi: kemampuan mengimplementasikan, kemampuan melayani, kemampuan memimpin, kemampuan mengelola, kemampuan mengarahkan, kemampuan memimpin kelompok, kemampuan berfikir dan kemampuan bersikap dewasa.
Strategi Bersaing
Maksudnya adalah pemilik/pengelola dapat menentukan strategi bersaing yang tepat sesuai dengan sumberdaya yang dimiliki.
Indikator-indikatornya meliputi: bernilai, susah tergantikan, unik, tidak mudah ditiru dengan sempurna.



Metode Analisis Data
Berdasarkan data dari quesioner yang terkumpul selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan menggunakan:
1.    Analisis Deskriptif
dimaksudkan untuk melihat hubungan antara dua variabel secara parsial yang berguna untuk mengetahui gambaran sampel serta melihat konsistensi hasil interpretasi dari hubungan yang terjadi bila dikaitkan dengan hasil análisis  inferensial yang akan dilakukan setelah análisis ini.
2.    Analisis Regresi Berganda
adalah análisis Inferensial yang berguna untuk menguji hipotesis dan menyatakan kejelasan tentang kekuatan variabel penentu terhadap Strategi Bersaing yang kompeten. Apabila disusun dalam bentuk formulasi matematik sebagaimana Rumus 1.

Rumus 1.
Rumus Regresi Berganda

SB = b0 + b1 K1+ b2 K2 + b3 K4 + b4 K4 + b5 K5 + b6 K6 + b7 K7 + b8 K8 + e

Keterangan:
SB         =  Strategi bersaing UKM
b0        =  Intercept
e          =  Error term/Variable residual
b1, b2, b3, b4, b5, b6, b7, b8  =  Koefisien regresi
K1         =  Kemampuan mengimplementasikan
K2         =  Kemampuan melayani
K3       =  Kemampuan memimpin
K4       =  Kemampuan mengelola
K5       =  Kemampuan mengarahkan
K6       =  Kemampuan memimpin kelompok
K7       =  Kemampuan berfikir
K8       =  Kemampuan bersikap dewasa








Tabel 2.
Hasil Uji Validitas Indikator Variabel Kemampuan SDM

Variabel dan Indikator
Koefisien Korelasi
Signifikansi
1.   Var. Kemampuan Implementasi


dorongan berprestasi (X1)
0,811
0,000
kejelasan tugas (X2)
0,834
0,000
ketelitian kualitas (X3)
0,865
0,000
proaktif (X4)
0,695
0,000
2.   Var. Kemampuan Melayani


melayani dengan empati (X5)
0,884
0,000
orientasi terhadap pelanggan (X6)
0,841
0,000
3.   Var. Kemampuan Memimpin


mampu mempengaruhi bawahan (X7)
0,910
0,000
mampu membangun hubungan (X8)
0,899
0,000
4.   Var. Kemampuan Mengelola


mengembangkan karyawan (X9)
0,955
0,000
kemampuan manajemen (X10)
0,943
0,000
5.   Var. Kemampuan Mengarahkan


mampu bekerja sama (X11)
0,829
0,000
pemimpin mampu memberikan teladan (X12)
0,864
0,000
6.   Var. Kemampuan Memimpin Kelompok


kemampuan memimpin (X13)
0,856
0,000
kemampuan membangun hubungan (X14)
0,854
0,000
7.   Var. Kemampuan Berpikir


mampu berpikir analisis (X15)
0,655
0,000
mampu berpikir konseptual (X16)
0,894
0,000
keahlian teknik/profesional (X17)
0,740
0,000
8.   Variabel Kemampuan Bersikap Dewasa


mampu mengendalikan diri (X18)
0,773
0,000
kemampuan cepat tanggap (X19)
0,922
0,000
penuh percaya diri (X20)
0,807
0,000
Sumber: Data primer yang diolah, 2012



HASIL PEMBAHASAN
Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan suatu instrument dalam mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran yang dilahirkan dengan instrument tersebut. Pengujian  validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Korelasi Product Moment dengan kriteria pengujian sebagai berikut :
a.         Jika nilai rhitung > rtabel df = 32 (jumlah sampel) dan α = 5% adalah sebesar 0,349 dan nilai signifikansi < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa indikator adalah valid
b.        Jika nilai rhitung < rtabel df = 32 (jumlah sampel) dan α = 5% adalah sebesar 0,349 dan nilai signifikansi > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa indikator tidak valid
Berikut ini diuraikan hasil pengujian validitas indikator yang digunakan untuk mengukur masing-masing variabel penelitian.

Uji Validitas Kemampuan Sumber Daya Manusia
Mengacu pada hasil uji validitas indikator variabel tampak dalam Tabel 2. menunjukkan bahwa masing-masing indikator memiliki nilai Koefisien Korelasi atau rhitung yang lebih besar dari nilai rtabel (0,349) dan nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua indikator tersebut adalah valid.

Variabel Strategi Bersaing
Pengukuran variabel strategi bersaing dilakukan dengan menggunakan delapan indikator yang meliputi menggali peluang (X21), berinovasi dan kreasi (X22), unik dan spesifik (X23), langka (X24), tidak mudah ditiru (X25), mahal (X26), tidak mudah digantikan (X27), dan tidak dapat tergantikan sempurna (X28). Berikut ini adalah hasil pengujian validitas terhadap kedelapan indikator pengukur variabel strategi bersaing.




Tabel 3.
Hasil Uji Validitas Indikator Variabel Strategi Bersaing

Indikator
Koefisien Korelasi
Signifikansi
menggali peluang (X21)
0,366
0,040
berinovasi dan kreasi (X22)
0,389
0,028
unik dan spesifik (X23)
0,651
0,000
langka (X24)
0,781
0,000
tidak mudah ditiru (X25)
0,811
0,000
mahal (X26)
0,726
0,000
tidak mudah digantikan (X27)
0,681
0,000
tidak dapat tergantikan sempurna (X28)
0,776
0,000
Sumber: Data primer yang diolah, 2012



Mengacu pada hasil uji validitas indikator variabel strategi bersaing yang tampak dalam Tabel 3. menunjukkan bahwa masing-masing indikator memiliki nilai Koefisien Korelasi atau rhitung yang lebih besar dari nilai rtabel (0,349) dan nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa kedelapan indikator tersebut adalah alat ukur yang tepat dari variabel strategi bersaing atau dengan kata lain bahwa indikator tersebut adalah valid.

Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Uji Alpha Cronbach dengan kriteria hasil pengujian sebagai berikut :
a.         Jika nilai Alpha Cronbach hasil perhitungan > 0,6 maka dapat dikatakan bahwa variabel penelitian adalah reliabel
b.        Jika nilai Alpha Cronbach hasil perhitungan < 0,6 maka dapat dikatakan bahwa variabel penelitian tidak reliabel
Pada Tabel 4 adalah hasil pengujian reliabilitas pada masing-masing variabel penelitian. Hasil pengujian reliabilitas yang disajikan dalam Tabel 4., menunjukkan bahwa nilai Alpha Cronbach hitung pada masing-masing variabel penelitian adalah lebih besar dari 0,6. Mengacu pada hasil tersebut maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa hasil pengukuran pada masing-masing variabel penelitian adalah reliabel atau konsisten.




Tabel 4.
Hasil Uji Reliabilitas

Variabel
Alpha Cronbach
Kemampuan implementasi
0,816
Kemampuan melayani
0,654
Kemampuan memimpin
0,776
Kemampuan mengelola
0,887
Kemampuan mengarahkan
0,604
Kemampuan memimpin kelompok
0,632
Kemampuan berpikir
0,637
Kemampuan bersikap dewasa
0,784
Strategi bersaing
0,807
       Sumber: Data primer yang diolah, 2012


Tabel 5.
Hasil Analisis Deskriptif

Variabel
Minimal
Maksimal
Mean
Std. Deviasi
Teoritis
Aktual
Teoritis
Aktual
Teoritis
Aktual
Kemampuan implementasi
4
10
28
28
14
19,87
5,302
Kemampuan melayani
2
3
14
13
7
7,94
3,242
Kemampuan memimpin
2
3
14
13
7
9,19
2,890
Kemampuan mengelola
2
3
14
14
7
8,50
3,111
Kemampuan mengarahkan
2
5
14
13
7
9,53
2,639
Kemampuan memimpin kelompok
2
2
14
12
7
7,25
2,328
Kemampuan berpikir
3
7
21
21
10,5
15,09
3,640
Kemampuan bersikap dewasa
3
5
21
18
10,5
10,97
3,441
Strategi bersaing
8
17
56
50
28
33,66
8,805
    Sumber: Data primer yang diolah, 2012





Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif bertujuan agar peneliti mendapatkan gambaran mengenai tendensi/kecenderungan jawaban responden mengenai variabel-variabel penelitian yang digunakan. Pada Tabel 5 diuraikan hasil analisis deskriptif pada masing-masing variabel penelitian.
Setelah mengetahui nilai minimal, maksimal, mean, dan standar deviasi baik teoritis maupun aktual maka tahap selanjutnya adalah melakukan kategorisasi yang dilakukan dengan rumus sebagaimana tersaji pada Tabel 6. (Azwar, 2003).



Tabel 6.
Rumus Katagorisasi
x ≤ Mean – (1,5 SD)                                      
Mean – (1,5 SD) < x < Mean – (0,5 SD)       
Mean – (0,5 SD) < x < Mean + (0,5 SD)       
Mean + (0,5 SD) < x < Mean + (1,5 SD)       
Mean + (1,5 SD) < x
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
                         


Variabel Kemampuan Implementasi
Mengacu pada rumus yang telah ditetapkan maka kriteria kategorisasi untuk variabel kemampuan implementasi adalah sebagaimana Tabel 7.



Tabel 7.
Kriteria Kategorisasi Kemampuan Implementasi
Mean Aktual < 11,92                
11,92 < Mean Aktual < 17,22  
17,22 < Mean Aktual < 22,52  
22,52 < Mean Aktual < 27,82  
Mean Aktual > 27,82
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi



Hasil perhitungan nilai mean aktual untuk variabel kemampuan implementasi adalah sebesar 19,87 yang berada pada rentang 17,22 - 22,52 sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan implementasi di UKM Sepatu Kulit di Kota Semarang termasuk dalam kategori sedang.

Variabel Kemampuan Melayani
Mengacu pada rumus yang telah ditetapkan maka kriteria kategorisasi untuk variabel kemampuan melayani adalah sebagaimana Tabel 8.



Tabel 8.
Kriteria Kategorisasi Untuk Variabel Kemampuan Melayani
Mean Aktual < 3,08               
3,08 < Mean Aktual < 6,32    
6,32 < Mean Aktual < 9,56    
9,56 < Mean Aktual < 12,80  
Mean Aktual > 12,80
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi

                                                        


Hasil perhitungan nilai mean aktual untuk variabel kemampuan melayani adalah sebesar 7,94 yang berada pada rentang 6,32 - 9,56 sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan melayani di UKM Sepatu Kulit di Kota Semarang termasuk dalam kategori sedang.

Variabel Kemampuan Memimpin
Mengacu pada rumus yang telah ditetapkan maka kriteria kategorisasi untuk variabel kemampuan memimpin adalah sebagaimana Tabel 9.



Tabel 9.
Kriteria Kategorisasi Untuk Variabel Kemampuan Memimpin
Mean Aktual < 4,86               
4,86 < Mean Aktual < 7,75    
7,75 < Mean Aktual < 10,64  
10,64 < Mean Aktual < 13,53
Mean Aktual > 13,53
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi



Hasil perhitungan nilai mean aktual untuk variabel kemampuan memimpin adalah sebesar 9,19 yang berada pada rentang 7,75 - 10,64 sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan memimpin di UKM Sepatu Kulit di Kota Semarang termasuk dalam kategori sedang.

Variabel Kemampuan Mengelola
Mengacu pada rumus yang telah ditetapkan maka kriteria kategorisasi untuk variabel kemampuan mengelola adalah sebagaimana Tabel 10.



Tabel 10.
Kriteria Kategorisasi Untuk Variabel Kemampuan Mengelola
Mean Aktual < 3,83               
3,83 < Mean Aktual < 6,94    
6,94 < Mean Aktual < 10,06  
10,06 < Mean Aktual < 13,17
Mean Aktual > 13,17
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi

                                                        


Hasil perhitungan nilai mean aktual untuk variabel kemampuan mengelola adalah sebesar 8,50 yang berada pada rentang 6,94 - 10,06 sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan mengelola di UKM Sepatu Kulit di Kota Semarang termasuk dalam kategori sedang.

Variabel Kemampuan Mengarahkan
Mengacu pada rumus yang telah ditetapkan maka kriteria kategorisasi untuk variabel kemampuan mengarahkan adalah sebagaimana Tabel 11.



Tabel 11.
Kriteria Kategorisasi Untuk Variabel Kemampuan Mengarahkan
Mean Aktual < 5,57               
5,57 < Mean Aktual < 8,21    
8,21 < Mean Aktual < 10,85  
10,85 < Mean Aktual < 13,49
Mean Aktual > 13,49
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi

                                                        


Hasil perhitungan nilai mean aktual untuk variabel kemampuan mengarahkan adalah sebesar 9,53 yg berada pada rentang 8,21-10,85 sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan mengarahkan di UKM Sepatu Kulit di Kota Semarang termasuk dalam kategori sedang.
Variabel Kemampuan Memimpin Kelompok
Mengacu pada rumus yang telah ditetapkan maka kriteria kategorisasi untuk variabel kemampuan memimpin kelompok adalah sebagaimana Tabel 12.


Tabel 12.
Kriteria Kategorisasi Untuk Variabel Kemampuan Memimpin Kelompok
Mean Aktual < 3,76               
3,76 < Mean Aktual < 6,09    
6,09 < Mean Aktual < 8,41    
8,41 < Mean Aktual < 10,74  
Mean Aktual > 10,74
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
                                                        


Hasil perhitungan nilai mean aktual untuk variabel kemampuan memimpin kelompok adalah sebesar 7,25 yang berada pada rentang 6,09 - 8,41 sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan memimpin kelompok di UKM Sepatu Kulit di Kota Semarang termasuk dalam kategori sedang.

Variabel Kemampuan Berpikir
Mengacu pada rumus yang telah ditetapkan maka kriteria kategorisasi untuk variabel kemampuan berpikir adalah sebagaimana Tabel 13.



Tabel 13.
Kriteria Kategorisasi Untuk Variabel Kemampuan Berpikir
Mean Aktual < 9,63               
9,63 < Mean Aktual < 13,27  
13,27 < Mean Aktual < 16,91
16,91 < Mean Aktual < 20,55
Mean Aktual > 20,55
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi



Hasil perhitungan nilai mean aktual untuk variabel kemampuan berpikir adalah sebesar 15,09 yang berada pada rentang 13,27 - 16,91 sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir di UKM Sepatu Kulit di Kota Semarang termasuk dalam kategori sedang.

Variabel Kemampuan Bersikap Dewasa
Mengacu pada rumus yang telah ditetapkan maka kriteria kategorisasi untuk variabel kemampuan bersikap dewasa adalah sebagaimana Tabel 14.


Tabel 14.
Kriteria Kategorisasi Untuk Variabel Kemampuan Bersikap Dewasa  
Mean Aktual < 5,81               
5,81 < Mean Aktual < 9,25    
9,25 < Mean Aktual < 12,69  
12,69 < Mean Aktual < 16,13
Mean Aktual > 16,13
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
                                                        


Hasil perhitungan nilai mean aktual untuk variabel kemampuan bersikap dewasa adalah sebesar 10,97 yang berada pada rentang 9,25 - 12,69 sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan bersikap dewasa di UKM Sepatu Kulit di Kota Semarang termasuk dalam kategori sedang.

Variabel Strategi Bersaing
Mengacu pada rumus yang telah ditetapkan maka kriteria kategorisasi untuk variabel strategi bersaing adalah sebagaimana Tabel 15.



Tabel 15.
Kriteria Kategorisasi Untuk Variabel Strategi Bersaing
Mean Aktual < 20,45             
20,45 < Mean Aktual < 29,26
29,26 < Mean Aktual < 38,06
38,06 < Mean Aktual < 46,87
Mean Aktual > 46,87
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
                                                        


Hasil perhitungan nilai mean aktual untuk variabel strategi bersaing dewasa adalah sebesar 33,66 yang berada pada rentang 29,26 - 38,06 sehingga dapat disimpulkan bahwa strategi bersaing di UKM Sepatu Kulit di Kota Semarang termasuk dalam kategori sedang.

Uji Asumsi Klasik
Tujuan dilakukannya uji asumsi klasik adalah untuk menganalisis asumsi-asumsi dasar yang harus dipenuhi dalam penggunaan regresi. Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini mencakup uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas.

Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sebaran data dari variabel bebas dan terikat. Pengujian normalitas perlu dilakukan karena dalam model regresi mensyaratkan agar sebaran data penelitian adalah normal.




Tabel 16.
Hasil Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized Residual
N
32
Normal Parametersa,,b
Mean
.0000000
Std. Deviation
3.56545150
Most Extreme Differences
Absolute
.126
Positive
.077
Negative
-.126
Kolmogorov-Smirnov Z
.715
Asymp. Sig. (2-tailed)
.686
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
          Sumber: Data primer yang diolah, 2012



Pengujian normalitas dilakukan dengan Uji Kolmogorov Smirnov dengan kriteria sebagai berikut:
a.         Jika nilai signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa distribusi residual data penelitian adalah normal
b.        Jika nilai signifikansi < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa distribusi residual data penelitian tidak normal
Pada Tabel 16 disajikan hasil analisis untuk uji normalitas data. Hasil pengujian Kolmogorov Smirnov untuk penelitian ini yang disajikan dalam Tabel 16  menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,686. Apabila dibandingkan dengan nilai alpha (α) sebesar 0,05 maka nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05. Mengacu pada hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa distribusi atau sebaran data penelitian ini adalah normal.

Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui adanya korelasi antar variabel bebas (independent) yang dilakukan dengan menganalisi nilai VIF dan Tolerance dengan kriteria sebagai berikut:
a.         Jika nilai VIF > 10 maka dapat disimpulkan bahwa dalam persamaan regresi terdapat masalah multikolinieritas
b.        Jika nilai VIF < 10 maka dapat disimpulkan bahwa dalam persamaan regresi tidak terdapat masalah multikolinieritas
Pada Tabel 17 adalah hasil pengujian multikolinieritas yang dilakukan pada penelitian ini.



Tabel 17.
Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel
VIF
Tolerance
Kemampuan implementasi
0,577
1,734
Kemampuan melayani
0,699
1,432
Kemampuan memimpin
0,690
1,449
Kemampuan mengelola
0,830
1,204
Kemampuan mengarahkan
0,590
1,694
Kemampuan memimpin kelompok
0,713
1,403
Kemampuan berpikir
0,598
1,673
Kemampuan bersikap dewasa
0,863
1,158
      Sumber: Data primer yang diolah, 2012



Hasil nilai Tolerance dan VIF pada masing-masing variabel bebas (independent) menunjukkan bahwa nilai Tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas (independent).

Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan Grafik Scatter Plot dengan kriteria sebagai berikut:
a.         Jika sebaran titik-titik tidak ada pola tertentu dan menyebar di atas dan di bawah titik nol sumbu Y maka tidak ada masalah heteroskedastisitas
b.        Jika sebaran titik-titik membentuk pola tertentu dan tidak menyebar di atas dan di bawah titik nol sumbu Y maka ada masalah heteroskedastisitas
Pada Gambar 1 disajikan hasil pengujian heteroskedastisitas untuk penelitian ini.


Gambar 1.
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data primer yang diolah, 2012



Hasil pengujian heteroskedastisitas dengan Grafik Scatter Plot menunjukkan bahwa sebaran titik-titik tidak membentuk suatu pola tertentu serta penyebarannya berada di atas dan di bawah titik nol sumbu Y sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah heteroskedastisitas.

Uji Regresi Berganda
Pengujian statistik dengan uji regresi berganda dipilih karena penelitian ini bertujuan untuk menguji lebih dari satu pengaruh variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Berikut ini hasil pengujian regresi berganda.

Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menganalisis nilai t hitung atau nilai signifikansinya dengan kriteria sebagai berikut:
a.         Jika nilai t hitung > t tabel pada df (jumlah sampel = 31 ; alpha = 0,05) adalah sebesar 2,039 atau nilai signifikansi < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen terbukti secara statistik berpengaruh terhadap variabel dependen
b.        Jika nilai t hitung < t tabel pada df (jumlah sampel = 31 ; alpha = 0,05) adalah sebesar 2,039 atau nilai signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen tidak terbukti secara statistik berpengaruh terhadap variabel dependen
Mengacu pada output SPSS pada Tabel 18, maka dapat dilakukan pengujian atas hipotesis penelitian hasilnya sebagaimana Tabel 19.











Tabel 18.
Hasil Uji Hipotesis
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
-46.302
8.260

-5.606
.000
Kemampuan Implementasi
.540
.185
.325
2.926
.008
Kemampuan Melayani
1.325
.274
.488
4.828
.000
Kemampuan Memimpin
1.278
.310
.420
4.128
.000
Kemampuan Mengelola
1.119
.262
.395
4.267
.000
Kemampuan Mengarahkan
1.103
.367
.331
3.009
.006
Kemampuan Memimpin Kelompok
1.045
.378
.276
2.763
.011
Kemampuan Berpikir
.695
.264
.287
2.632
.015
Kemampuan Berpikir Dewasa
.808
.233
.316
3.475
.002
a. Dependent Variable: Strategi Bersaing
Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Tabel 19
Rekapitulasi hasil Hipotesa masing-masing Variabel
Hipotesa
Variabel
t- hitung
t- tabel
Signifikan
Hasil
H1
Kemampuan Implementasi
2,,926
2,039
0,008
Berpengaruh Signifikan
H2
Kemampuan Melayani
4,828
2,039
0,000
Berpengaruh Signifikan
H3
Kemampuan Memimpin
4,128
2,039
0,000
Berpengaruh Signifikan
H4
Kemampuan Mengelola
4,267
2,039
0,000
Berpengaruh Signifikan
H5
Kemampuan Mengarahkan
3,009
2,039
0,006
Berpengaruh Signifikan
H6
Kemampuan Memimpin Kelompok
2,763
2,039
0,011
Berpengaruh Signifikan
H7
Kemampuan Berpikir
2,632
2,039
0,015
Berpengaruh Signifikan
H8
Kemampuan Berpikir Dewasa
3,475
2,039
0,002
Berpengaruh Signifikan



Mengacu pada hasil pengujian pengaruh antar variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial maka dapat dikembangkan sebuah model persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 0,325X1+0,488+0,420X3+0,395X4+0,331X5+0,276X6+0,287X7+0,316X8

Keterangan:
Y         = Strategi bersaing
X1        = Kemampuan implementasi
X2        = Kemampuan melayani
X3        = Kemampuan memimpin
X4        = Kemampuan mengelola
X5        = Kemampuan mengarahkan
X6        = Kemampuan memimpin kelompok
X7        = Kemampuan berpikir
X8        = Kemampuan bersikap dewasa

Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagaimana Tabel 20.



Tabel 20.
Persamaan Regresi
1.        b1 = 0,325     à b1 bertanda positif yang berarti bahwa bila kemampuan implementasi semakin baik maka strategi bersaing juga akan semakin baik
2.        b2 = 0,488     à b2 bertanda positif yang berarti bahwa bila kemampuan melayani semakin baik maka strategi bersaing juga akan semakin baik
3.        b3 = 0,420     à b2 bertanda positif yang berarti bahwa bila kemampuan memimpin semakin baik maka strategi bersaing juga akan semakin baik
4.        b4 = 0,395     à b2 bertanda positif yang berarti bahwa bila kemampuan mengelola semakin baik maka strategi bersaing juga akan semakin baik
5.        b5 = 0,331     à b5 bertanda positif yang berarti bahwa bila kemampuan mengarahkan semakin baik maka strategi bersaing juga akan semakin baik
6.        b6 = 0,276     à b6 bertanda positif yang berarti bahwa bila kemampuan memimpin kelompok semakin baik maka strategi bersaing juga akan semakin baik
7.        b7 = 0,287     à b7 bertanda positif yang berarti bahwa bila kemampuan berpikir semakin baik maka strategi bersaing juga akan semakin baik
8.        b8 = 0,316     à b8 bertanda positif yang berarti bahwa bila kemampuan bersikap dewasa semakin baik maka strategi bersaing juga akan semakin baik



Pengujian Kelayakan Model
Pengujian kelayakan model dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-variabel yang digunakan model mampu untuk menjelaskan fenomena yang dianalisis. Untuk menguji kelayakan model penelitian ini digunakan Uji Anova (uji F) dengan kriteria sebagai berikut :
a.         Jika nilai F hitung > F tabel pada df (8 ; 23 ; 0,05) adalah sebesar 2,375 atau nilai signifikansi < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel bebas yang diuji merupakan variabel yang tepat dalam memprediksi variabel terikat
b.        Jika nilai F hitung < F tabel pada df (8 ; 23 ; 0,05) adalah sebesar 2,375 atau nilai signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel bebas yang diuji merupakan variabel yang tidak tepat dalam memprediksi variabel terikat







Tabel 21.
Hasil Uji Kelayakan Model
ANOVAb
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
2009.133
8
251.142
14.657
.000a
Residual
394.086
23
17.134


Total
2403.219
31



a. Predictors: (Constant), Kemampuan Berpikir Dewasa, Kemampuan Implementasi, Kemampuan Mengelola, Kemampuan Memimpin, Kemampuan Memimpin Kelompok, Kemampuan Melayani, Kemampuan Berpikir, Kemampuan Mengarahkan
b. Dependent Variable: Strategi Bersaing
          Sumber: Data primer yang diolah, 2012



Hasil pengujian kelayakan model sebagaimana pada Tabel 21, menghasilkan nilai F hitung sebesar 14,657 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Apabila nilai-nilai hasil perhitungan tersebut dibandingkan dengan nilai ketentuannya maka diperoleh hasil bahwa nilai F hitung sebesar 14,657 > nilai tabel (2,375) dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Mengacu pada hasil analisis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa variabel kemampuan implementasi, kemampuan melayani, kemampuan memimpin, kemampuan mengelola, kemampuan mengarahkan, kemampuan memimpin kelompok, kemampuan berpikir, dan kemampuan bersikap dewasa merupakan variabel yang layak atau tepat untuk menjelaskan terjadinya variasi pada variabel strategi bersaing.



Tabel 22.
Nilai Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
.914a
.836
.779
4.139
a. Predictors: (Constant), Kemampuan Berpikir Dewasa, Kemampuan Implementasi, Kemampuan Mengelola, Kemampuan Memimpin, Kemampuan Memimpin Kelompok, Kemampuan Melayani, Kemampuan Berpikir, Kemampuan Mengarahkan
b. Dependent Variable: Strategi Bersaing
                   Sumber: Data primer yang diolah, 2012



Koefisien Determinasi
Tujuan dari analisis nilai koefisien determinasi (R2) adalah untuk mengetahui kemampuan model (variabel bebas) dalam menjelaskan variasi yang terjadi pada variabel terikat.
Nilai Adjusted R Square yang dihasilkan pada penelitian ini, sebagaimana Tabel 22,  adalah sebesar 0,779 atau 77,9% yang berarti bahwa variabel kemampuan implementasi, kemampuan melayani, kemampuan memimpin, kemampuan mengelola, kemampuan mengarahkan, kemampuan memimpin kelompok, kemampuan berpikir, dan kemampuan bersikap dewasa mampu menjelaskan sebesar 77,9% persen penyebab terjadinya variasi atau perubahan yang terjadi pada strategi bersaing sedangkan sisanya sebesar dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

KESIMPULAN
Mengacu pada hasil pengujian statistik yang dilakukan pada variabel-variabel yang diteliti maka dapat diambil beberapa kesimpulan dari hasil penelitian ini, yaitu:
1.    Pengujian pada variabel kemampuan implementasi, kemampuan melayani, kemampuan memimpin, kemampuan mengelola, kemampuan mengarahkan, kemampuan memimpin kelompok, kemampuan berpikir, kemampuan bersikap dewasa secara statistik berpengaruh signifikan terhadap strategi bersaing pada UKM Sepatu Kulit di Kota Semarang.
2.    Variabel Kemampuan Melayani secara statistik berpengaruh dominan dan signifikan terhadap strategi bersaing pada UKM Sepatu Kulit di Kota Semarang.

SARAN
1.    Guna meningkatkan kompetensi pelaku usaha dalam rangka meningkatkan usahanya perlu dilakukan peningkatan pengetahuan, ketrampilan dari pelaku usaha UKM baik berupa diklat, kursus, magang, studi banding, ataupun perbandingan usaha, dengan materi sesuai dengan kebutuhan dan kegiatan usahanya.
2.    Adanya kebutuhan pembinaan manajerial, pelayanan bisnis lainnya untuk memudahkan akses pada sumber permodalan, kerjasama dengan sumber bahan baku, informasi pasar, untuk itu implementasi LPB ( Lembaga Pelayanan Bisnis) ataupun pendampingan bisnis implementasinya hendaknya diperluas untuk pelaku usaha wanita.

DAFTAR PUSTAKA
Dharma, Surya dkk, 2000, Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : Amara Books.
Elu, Wilfridus B, 2002, Manajemen Strategis Berbasis-Kompetensi: Pendekatan Integratif Dalam Membangun Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan, STIE Perbanas Jakarta.
Maarif, Syamsul, 2003, Strategi Peningkatan Kompetensi Aparatur Guna Mengantisipasi Kebutuhan Sektor Publik (Orasi IlmiahWisuda XXII/2003/STIA/LAN/ Bandung.
Pfeffer, J.. 1995. “Producing Sustained Competitive Advantage Through the Effective Management of People”. Academy Management Executive. Vol. 9, No 1:55-72.
Schuller, R.S. 1990. “Repositioning The Human Resources Function: Transforming or Demise”. Academy Management Executive. Vol. 4, No. 3: 49-59
Simamora, H. 1993. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi I. Yogyakarta, Bagian Penerbitan STIE YKPN.
Spencer, LM and SM, Spencer, 1993, Competence at Work, New York: John. Willy. Sons. Inc.
Wijayanto, Bonifacius R, 2008, Pengetahuan Sebagai Sumber Keunggulan Kompetitif Berkesinambungan, Fokus Ekonomi.