Laman

ANALISIS MINAT MEMILIH JURUSAN SEBAGAI INTERVENING VARIABEL YANG MEMPENGARUHI VARIABEL PERSEPSI MUTU PROSES PEMBELAJARAN DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH JURUSAN DI POLITEKNIK NEGERI SEMARANG


Sri Wahyuni
Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof.H.Sudarto, SH, Tembalang,Kotak Pos 6199/SMS Semarang 50061


ABSTRACT
This article is the influence of the factors that influence the decision to choose majors in Polytechnic State of Semarang . The problem with research draws on a research agenda based on previous research background for example, referring to the limitations and future research directions in the previous findings. Formulation of the problem of this research is how to choose a major impact of interest as an intervening variable affecting the perceived quality of the learning process variables and services to choose a major decision at Polytechnic State of Semarang. Further research variables and indicators are also based on previous research. A model has been developed and three hypotheses have been formulated to address the research problem. The sampling technique is a Non-Probability Samples and Quota sampling is purposive sampling. Respondents of this research were 100 respondents, of which the respondents were students of Polytechnic State of Semarang. Data analysis tool used is the Structural Equation Modeling (SEM) in AMOS 16.0 program. The results of this study indicate data analysis models and results were well received, and subsequent research proves the quality of the learning process and services have a positive influence on interest in choosing majors is true or valid based on test data analysis that has been done. Effect of the quality of the learning process and services have a positive influence on the decision to choose a stance is positive and significant. And the last is the quality of the learning process and services have a positive influence on the decision to choose majors is true or valid based on test data analysis that has been done. These results suggest an indirect effect of the learning process and the quality of service of the decision to choose majors would be more valuable if the position interests majors as an intervening variable.

Key words; quality learning and care; interest in choosing majors, and the decision to choose majors

PENDAHULUAN
Pertanyaan awal yang harus segera terjawab adalah bagaimana suatu Jurusan dapat membangun atau meningkatkan minat para lulusan SLTA dan yang sederajat untuk masuk ke jurusan tersebut?. Faktor-faktor apa yang harus menjadi pertimbangan mereka agar tidak hanya minat yang meningkat tetapi juga terwujudnya keputusan untuk memilih untuk meneruskan pendidikan lanjutan di Jurusan ? Jawaban dari pertanyaan tersebut mengarah kepada efektivitas pengelolaan sebuah perguruan tinggi, di mana jurusan merupakan bagian atau turunannya. Perumusan dan memposisikan sebuah minat merupakan sebuah tahapan penting bagi perguruan tinggi. Pada prinsipnya nilai penting dari sebuah minat adalah terwujudnya kesadaran (awareness) yang merupakan nilai bagi sebuah jurusan di sebuah perguruan tinggi. Karena tolak ukur kekuatan sebuah jurusan adalah sebuah gambaran situasi dan kondisi dimana konsumen merasa sangat mengenal  dan memahami  jurusan, baik itu dari sisi kualitas dan atau nilai unik dimiliki oleh jurusan di antara jurusan yang ada dan atau ditawarkan Politeknik Negeri Semarang  (Roberts, 2009).
Mutu pembelajaran dan pelayanan adalah sangat penting untuk membuat poin perbedaan yang mengarahkan pada nilai keunggulan masing-masing jurusan. Mutu pembelajaran dan pelayanan merupakan alat ukur tambahan yang ada pada konsumen mengenai jurusan pada Politeknik Negeri Semarang (Polines). Mutu pembelajaran dan pelayanan juga membawa banyak keuntungan pada jurusan, yaitu mengarah pada rekomendasi pada pihak lain. Selain itu mutu pembelajaran dan pelayanan mencerminkan kualitas lingkungan kampus (Yu dan Lee 2008). Mutu pembelajaran dan pelayanan memberi peran penting untuk mencapai tujuan sebuah jurusan. Pelayanan yang berkualitas menciptakan keputusan konsumen untuk memilih. Nilai yang dihasilkan oleh pelayanan yang berkualitas pada akhirnya menghasilkan nilai positip terhadap Politeknik Negeri Semarang. Mutu pembelajaran dan pelayanan merupakan bagian dari sistem dan proses yang merupakan alat pendukung implementasi strategi pemasaran untuk menarik lebih banyak lagi konsumen untuk memilih jurusan yang ada di Politeknik Negeri Semaramg. Apabila sistem dan proses yang dimiliki perusahaan tidak mampu berfungsi dengan baik, maka dapat dipastikan strategi yang diterapkan tidak dapat mencapai target sebagaimana mestinya (Saha dan Theingi 2009).
Studi ini merupakan bentuk penelitian lanjutan dari beberapa penelitian terdahulu. Salah satunya adalah studi Mat el al (2010) mengenai dunia pendidikan di Malaysia. Hasil penelitian Mat menjabarkan peran staf pengajar dalam membangun kualitas kampus dan nilai jurusan sehingga mampu meningkatkan kinerja mahasiswa dan perguruan tinggi. Penelitian tersebut belum mengarahkan pada agenda penelitian pengembangan mutu pembelajaran dan pelayanan yang mengarah pada tahapan proses pemilihan jurusan. Ivy (2008) melakukan penelitian peran Marketing Mix dalam menjaring konsumen dan memenangkan persaingan non harga pada industri pendidikan. Merujuk pada studi beberapa penelitian di atas maka penelitian ini menganggap topic mutu pembelajaran dan pelayanan adalah topic yang layak diteliti lebih lanjut. Pemilihan minat sebagai proses utama yang harus dikedepankan pihak Jurusan merupakan sebuah mekanisme dan rute strategik dalam menarik lebih banyak lagi calon mahasiswa yang berkualitas (kemampuan dan nilai akademik yang baik). Selain itu rumusan akan minat dan keputusan pemilihan jurusan merupakan rumusan model penelitian yang layak untuk dilanjutkan. Rumusan permasalahan dalam artikel ini adalah bagaimana dampak minat memilih jurusan sebagai intervening variabel yang mempengaruhi variabel persepsi mutu proses pembelajaran dan pelayanan terhadap keputusan  memilih jurusan Di Politeknik Negeri Semarang

TELAAH PUSTAKA
Minat Memilih Jurusan
Dewasa ini salah satu hal yang paling penting dalam penelitian topik pengukuran minat konsumen berbasis operasi perusahaan, khususnya sektor jasa yang telah mendapatkan pengakuan menyatakan, bahwa kunci kearah sukses jangka panjang terletak pada minat konsumen. Minat konsumen ditunjukkan untuk dapat dengan cepat merespon atas kepekaan perusahaan terhadap lingkungannya. Minat konsumen adalah bagian tujuan dari implementasi berbagai strategi yang dilakukan antar perusahaan dalam mencapai kinerja jangka pendek dan jangka panjang. Minat konsumen sebagai proses utama yang harus dikedepankan merupakan sebuah mekanisme dan rute strategik dalam menarik lebih banyak lagi mahasiswa yang berkualitas (kemampuan dan nilai akademik yang baik). Mutu pendidikan  merupakan instrumen yang diharapkan menjadi salah satu faktor penentu yang mampu  menarik minat konsumen tersebut (Kavida dan Sivakoumar,2009)
Konsep dari minat konsumen merupakan tahapan dalam pengambilan keputusan dan tindakan yang penting. Minat mengarah pada prioritas konsumen berkaitan dengan produk perusahaan (Jurusan di Polines). Minat konsumen merupakan salah satu konsep pemasaran yang menjadi pertimbangan atau alasan konsumen dalam mengambil keputusan pembelian atau memilih dalam kasus ini, dengan minat  yang kuat maka akan konsumen (calon mahasiswa). Mutu dari proses pembelajaran dan pelayanan memainkan peran kunci dalam memantau apakah tujuan jangka panjang, menengah, dan pendek organisasi sesuai dengan aspirasi yang diinginkan. Membangun minat membutuhkan waktu untuk mengadopsi terhadap harapan dan kebutuhan pelanggan dan banyaknya informasi yang diadopsi (Can˜ibano dan Sa´nchez,2009).
Proses pembelajaran bagi sebagian penelitian merupakan instrumen penting yang dapat menggambarkan nilai suatu produk (pendidikan).  Proses pembelajaran yang baik, biasanya diikuti luaran yang sepadan.  Namun ketika Perguruan Tinggi dihadapkan dengan rendahnya tingkat daya beli masyarakat atau konsumen, maka perusahaan harus menyiasati dengan berbagai alternatif. Demikian halnya dengan Politeknik Negeri Semarang harus menyadari bahwa sebagian konsumen masih berorientasi pada biaya dan memposisikan mutu proses pembelajaran menjadi pertimbangan yang kesekian. Setiap Jurusan Politeknik Negeri Semarang harus mampu menyakinkan dengan meningkatkan keputusan pembelian. Sedangkan keputusan memilih yang terukur adalah keputusan konsumen tersebut mencerminkan adanya kejelasan antara besaran minat (Akhavan et al 2009).
Proses pembelajaran harus dipadukan keberadaan dan perannya dengan pelayanan, bahkan sebuah kecenderungan menunjukan konstruk ini adalah salah satu kunci sukses Perguruan Tinggi baik. Minat konsumen (calon mahasiswa) dapat ditingkatkan dan apabila didukung oleh pengetahuan yang cukup dan kemampuan yang untuk dapat memutuskan.  Ditambah lagi mutu proses pembelajaran dan pelayanan mampu dan sangat efektif dipergunakan untuk memecahkan segala persoalan yang menyangkut derajat responsif pada pelanggan (Felder, 2010). Indikator yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Menjadikan Jurusan di Polines sebagai referensi utama; Mencari informasi akan Jurusan di Polines; dan Melakukan pendekatan langsung            

Persepsi Mutu Proses Pembelajaran dan Pelayanan  Jurusan
Mutu proses pembelajaran dan pelayanan di Jurusan tidak dapat dilepaskan dari peran para staf pengajar dan administrasi.  Mereka merupakan sumber keunggulan dan sekaligus wujud lain dari mutu. Kehadiran mereka harus menjadi perioritas pembinaan dan pengembangan sehingga mutu dapat terjaga dengan baik. Carmelia dan Tishle (2006) mengingatkan bahwa kinerja yang baik atau mutu yang baik lahir dari mutu kompetensi dan sumber keunggulan khas (Jurusan di Polines). Setiap Jurusan di Polines harus menyadari bahwa sebagian konsumen masih memposisikan proses pembelajaran dan pelayanan menjadi pertimbangan yang kesekian. Jurusan di Polines harus mampu menyakinkan para stakeholder bahwa proses pembelajaran dan pelayanan yang dikenakan adalah bernilai, di mana proses pembelajaran dan pelayanan yang bernilai adalah proses pembelajaran dan pelayanan yang dapat diukur dan terukur dengan baik.  Proses pembelajaran dan pelayanan yang dapat diukur  artinya adanya standar yang jelas, sedangkan tarif yang terukur adalah proses pembelajaran dan pelayanan mencerminkan adanya kejelasan antara besaran manfaat dengan pengorbanan untuk mendapatkannya (Tanner, 2009).
Konseptual teknis pembelajaran dan pelayanan yang menawarkan sebuah kombinasi sempurna atas pengetahuan, keahlian dan kemauan yang berorientasi pada penguasaaan peralatan atau teknologi. Mutu proses pembelajaran dan pelayanan mewujudkan dengan penekanan kompetensi teknis yang diwujudkan dengan membangun suatu proses yang lebih baik dan sistem servise yang mampu menghasilkan minat. Oleh karena itu, pembelajaran dan pelayanan merupakan alat kompetitip yang efektif dalam mencapai pengambilan keputusan.  Pembelajaran dan pelayanan mempunyai daya tarik yang kuat terhadap akan keputusan pembelian. Ketika nilai pesaing relatip sama atau sedikit lebih baik maka, pembelajaran dan pelayanan menjadi faktor penentu pengambilan keputusan keputusan dari pelanggan (Sun dan Jong, 2007).
Mutu proses pembelajaran dan pelayanan yang mana dapat bermakna ganda yaitu disatu sisi sebagai instrumen untuk menghasilakan kinerja dan pada sisi yang lain sebagai instrumen untuk menetralisis asset dan kompetensi bersaing yang dimiliki pesaing.  Proses ini yang secara sadar dikembangkan dari waktu ke waktu pada hakekatnya akan menjadi dasar yang kuat bagi pencapaian dan pengembangan minat konsumen. Keberhasilan pengembangan efektivitas proses pembelajaran dan pelayanan yang diinginkan oleh calan mahasiswa, Sangat erat hubungannya dengan pemahaman perguruan tinggi atas diri pelanggan . Apapun mutu proses pembelajaran dan pelayanan yang diterapkan olehPerguruan Tinggi harus dapat menciptakan nilai pelanggan yang superior. Mutu proses pembelajaran dan pelayanan merupakan sebuah jalan menuju kinerja (Newby dan Marcoulides, 2008). Jadi Dapat dirumuskan semakin tinggi mutu proses pembelajaran dan pelayanan maka semakin tinggi minat memilih jurusan di Polines. Oleh sebab itu, dengan mempergunakan dimensi pengukuran seperti Pengetahuan dan kemampuan para Staff pengajar; Kecepatan merespon para staf Administrasi; dan Mutu sarana dan prasarana, maka hipĆ³tesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah
Hipotesis 1 ; Mutu proses pembelajaran dan pelayanan berpengaruh positip terhadap minat dalam memilih jurusan

Keputusan Memilih Jurusan
Proses pengambilan sebuah keputusan bagi konsumen bukan persoalan sederhana, dalam penelitian Rajagopal  dan  Castillo (2007) mengidentifikasi bahwa sebelum seseorang mengambil keputusan untuk memilih suatu produk, mereka berhadapan dengan begitu banyak pertimbangan dan pengaruh.  Jadi dibutuhkan stimulus yang begitu besar dan inten untuk dapat mempergaruhi seseorang untuk memilih produk sesuai harapan organisasi atau pemasaran. Jadi pemikirann yang sangat keliru apabila seorang pemasar atau organisasi yang hanya berpikir ‘nanti juga ada yang membeli produk kita’, dengan kata lain bersifat menunggu tanpa berusaha untuk mencari dan mengajak mereka (konsumen) untuk membeli produk kita. Bagi konsumen sangat penting mengetahui tentang organisasi yang menawarkan produk yang mereka butuhkan. Pada kasus ini Jurusan harus melihat konsumen (stakeholder) dalam perspektif yang sama di mana mereka akan melakukan proses pencarian informasi, evaluasi informasi sampai dengan memutuskan dan akhirnya mengevaluasi keputusan yang mereka  lakukan. Pada teori perilaku konsumen mengambarkan aktivitas pengambilan keputusan sebagai proses merasakan dan mengevaluasi informasi dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan akhir memutuskan apa yang akan dibeli (Tosti, 2009).
Kotler dan Keller (2007) menambahkan para pemasar harus memahami konsumen dengan mencoba membongkar perilaku yang mereka lakukan dan apa yang menjadi dasar sehingga mereka memutuskan untuk membeli atau memilih atau mendapatkan sesuatu yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Jadi tidak ada kata tidak, Jurusan harus dapat memahami bagaimana pola seseorang calon mahasiswa melakukan proses pengambilan keputusan akan kebutuhan  pendidikannya. Pada tahap ini konsumen mempunyai pengalaman secara langsung berinteraksi pada produk dan memberikan penilain terhadapnya, serta mengembangkan sikap suka atau tidak suka terhadap produk tersebut. Konsumen akan menilai suatu produk berdasarkan kegunaan atau manfaat atau value bagi dirinya yaitu derajat kepercayaan konsumen bahwa dalam penggunaan produk atau jasa tertentu akan membawa peningkatan terhadap kinerja pekerjaaannya (Cox et al 2009). Indikator yang dirumuskan untuk menguji keputusan memilih jurusan adalah Keputusan pilihan pertama; Keputusan memilih Jenjang pendidikan; dan Keputusan memilih program studi. Sedangkah hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah
Hipotesis 2 ; Mutu proses pembelajaran dan pelayanan berpengaruh positip terhadap keputusan memilih jurusan
Selama proses edukasi pasar, dalam benak konsumen akan timbul pola penilaian terhadap produk yang dipakai menurut persepsi mereka. Bila mereka merasa produk yang mereka pakai tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan perusahaan mereka akan merasa kecewa dan kemungkinan memutuskan tidak akan memakai produk tersebut (Cox et al 2009). Besar kemungkinan akibat kekecewaan tersebut konsumen akan menceritakan pengalaman buruk mereka atas produk yang dikonsumsinya kepada relasi-relasinya, sebaliknya konsumen yang merasa puas akan produk yang dikonsumsinya akan berbagi informasi kepada teman-teman mereka (Samy dan Cook, 2009). Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah
Hipotesis 3 ; Minat dalam memilih jurusan berpengaruh positip terhadap Keputusan dalam memilih jurusan
Pengembangan Model Penelitian
Pengembangan model penelitian ini adalah sebagaimana pada Gambar 1.



METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk dalam tipe desain penelitian kausal yaitu untuk mengidentifikasi hubungan sebab dan akibat antar variable dan peneliti mencari tipe sesungguhnya dari fakta untuk membantu memahami dan memprediksi hubungan kemudian dikembangkan suatu bentuk model penelitian yang bertujuan untuk menguji 3 (tiga) hipotesis penelitian. Obyek penelitian ini adalah Politeknik Negeri Semarang. Data primer dalam penelitian ini adalah tanggapan responden mengenai persepsi akan mutu proses pembelajaran dan pelayanan, minat dan keputusan masuk jurusan. Responden dalam penelitian ini adalah para mahasiswa Politeknik Negeri Semarang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini minimum 100 orang. Teknik peengambilan sampel mempergunakan jenis Non-Probability Samples pada penelitian ini mempergunakan adalah sebagai berikut;   (1). Metode purposive (purposive sampling) yaitu pemilihan sampel berdasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai sangkut paut dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Ferdinand, 2011). Dalam hal ini pemilihan sampel ditentukan yaitu mahasiswa Politeknik Negeri Semarang; dan (2). Quota sampling merujuk pada persyaratan dan rumus sampel yang dianjurkan oleh Hair et al. (1995; dalam, Ferdinand, 2006) minimal 100. Jadi jumlah sampel pada penelitian ini adalah 100 sampel telah memenuhi syarat minimum. Pengumpulan data dengan Kuesioner dalam format kuesioner tertutup dan didukung dengan kuesioner terbuka dengan menggunakan skala 1-10 untuk mendapatkan data yang bersifat interval dan diberi skor atau nilai.  Tehnik penelitian ini akan mengunakan dua pendekatan : Confirmatory factor analysis, pada SEM yang mengunakan paket komputerisasi Amos 16.0 dalam hal ini untuk mengkonfirmasi faktor-faktor yang paling dominan dalam satu kelompok variabel; dan Regression Weight pada SEM yang digunakan untuk meneliti seberapa besar hubungan antar variabel.

PEMBAHASAN
Analisis Structural Equation Model (SEM) secara Full Model yang dimaksudkan untuk menguji model dan hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian ini. Pengujian model dalam Structural Equation Model dilakukan dengan dua pengujian, yaitu uji kesesuaian model dan uji signifikansi kausalitas melalui uji koefisien regresi. Hasil pengolahan data untuk analisis SEM terlihat pada Gambar 2, Tabel 1 dan Tabel 2.
Berdasarkan Gambar 2 berupa analisis SEM, dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,051 menunjukkan bahwa, hipotesis nol (H0) yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan antara matriks kovarians sampel dengan matriks kovarians populasi yang diestimasi tidak dapat ditolak.




Hasil tersebut menunjukkan diterimanya hipotesis nol (H0) atau model ini dapat diterima, yaitu terdapat dua konstruk yang berbeda dengan indikator-indikatornya. Selain pengujian berdasarkan nilai probability perlu juga diperkuat dengan nilai – nilai yang lain, seperti pada Tabel 1.



Tabel 1
Hasil Uji Full Model
Kriteria
Cut of Value
Hasil
Evaluasi
Chi-Square
Probability
GFI
AGFI
TLI
CFI
CMIN/DF
RMSEA
c2 dengan df : 24 ; p : 5 % = 36,415
> 0,05
> 0,90
> 0,90
> 0,95
> 0,95
< 2,00
< 0,08
36,358
0,051
0,925
0,860
0,938
0,959
1,515
0,072
Baik
Baik
Baik
Marginal
Baik
Baik
Baik
Baik
              Sumber : data primer yang diolah



Berdasarkan hasil pengamatan pada grafik full model dapat ditunjukkan bahwa model layak diuji pada tahap full model. Hasil tersebut menunjukkan bahwa konstruk sebagian besar memenuhi kriteria model fit (Goodness of-Fit Indices). Disamping kriteria diatas observed (indikator) dari persepsi akan mutu proses pembelajaran dan pelayanan, minat dan keputusan masuk jurusan adalah valid, karena mempunyai nilai louding diatas 0,5 sehingga tidak satupun observed (indikator) yang didrop (dibuang). Hasil tersebut menunjukkan konstruk dapat diolah dengan full model.


Tabel 2
Hasil Regression Weights Analysis Struktural Equation Modeling



Estimate
S.E.
C.R.
P
Minat terhadap_Jurusan
<--- span="">
Persepsi Mutu proses_Pembelajaran &_ Pelayanan Jurusan
.466
.117
3.973
***
Keputusan memilih_Jurusan
<--- span="">
Persepsi Mutu proses_Pembelajaran &_ Pelayanan Jurusan
.264
.115
2.291
.022
Keputusan memilih_Jurusan
<--- span="">
Minat terhadap_Jurusan
.552
.155
3.553
***
X1
<--- span="">
Persepsi Mutu proses_Pembelajaran &_ Pelayanan Jurusan
1.000



X2
<--- span="">
Persepsi Mutu proses_Pembelajaran &_ Pelayanan Jurusan
.900
.158
5.686
***
X3
<--- span="">
Persepsi Mutu proses_Pembelajaran &_ Pelayanan Jurusan
.799
.133
5.999
***
X4
<--- span="">
Minat terhadap_Jurusan
1.000



X5
<--- span="">
Minat terhadap_Jurusan
1.037
.147
7.043
***
X6
<--- span="">
Minat terhadap_Jurusan
1.145
.175
6.555
***
X7
<--- span="">
Keputusan memilih_Jurusan
1.000



X8
<--- span="">
Keputusan memilih_Jurusan
.899
.209
4.296
***
X9
<--- span="">
Keputusan memilih_Jurusan
.928
.197
4.700
***
Nilai p sebesar (***) nilainya lebih kecil dari 0.001
Sumber: data primer yang diolah,


Berdasarkan Tabel 2, menunjukkan 3 hipotesis yang diajukan memiliki nilai CR di atas 1,96 dengan P lebih besar dari pada 0,05 dan nilai lambda atau loading factor yang lebih besar dari 0,5. Jadi dapat disimpulkan secara umum model yang dipakai dalam penelitian ini dapat diterima, dan semua hipotesis yang diajukan diterima, karena memenuhi loading factor.

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL
Kesimpulan Masalah Penelitian
Kesimpulan atas masalah penelitian didasarkan atas temuan permasalahan penelitian yang teridentifikasi dan tersusun pada sebelumnya. Dimana tujuan dari penelitian ini adalah mencari jawaban atas rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini  yaitu bagaimana dampak minat memilih jurusan sebagai intervening variabel yang mempengaruhi variabel persepsi mutu proses pembelajaran dan pelayanan  terhadap keputusan  memilih jurusan Di Politeknik Negeri Semarang. Hasil dari temuan penelitian ini berdasarkan hasil analisis data yang tergambar pada grafik analisis full model (Gambar 2) membuktikan dan memberi kesimpulan  yaitu  melalui  2 (dua) proses dasar yaitu:
1.         Pertama, hasil analisis data menunjukkan bahwa persepsi akan mutu proses pembelajaran dan pelayanan merupakan elemen yang paling penting dalam minat memilih jurusan. Hasil lain mengindikasikan bahwa persepsi akan mutu proses pembelajaran dan pelayanan merupakan variabel dominan yang mempengaruhi keputusan memilih jurusan bagi mahasiswa Polines. 
2.         Kedua, pada proses alur pada grafik analisis full model (Gambar 2) memberikan jawaban dan gambaran pada sebuah proses konstruktif tentang bagaimana persepsi akan mutu proses pembelajaran dan pelayanan berpengaruh secara langsung terhadap keputusan memilih jurusan bagi mahasiswa Polines. Hasil ini menunjukkan pengaruh keputusan memilih jurusan bagi mahasiswa Polines yang dibentuk melalui minat memilih jurusan sebagai variabel intervening lebih baik dibandingan pengaruh langsung.

Kesimpulan Hipotesis Penelitian
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa 3 (tiga) hipotesis yang diajukan pada penelitian ini diterima.  Selanjutnya dirumuskan kesimpulan penelitian terhadap 3 (tiga) hipotesis ini diuraikan sebagai berikut ;
1.      Hipotesis 1 yang dibangun dalam penelitian ini memperkuat penelitian terdahulu, seperti Yu dan Lee (2007); Tanner, (2009); Sun dan Jong, (2007). Penelitian ini berhasil menyimpulkan bahwa mutu proses pembelajaran dan pelayanan berpengaruh positip terhadap minat dalam memilih jurusan adalah benar atau valid berdasarkan uji analisis data yang telah dilakukan
2.      Hipotesis 2 yang dibangun dalam penelitian ini memperkuat penelitian terdahulu, Tosti, (2009),  et al (2009); Rajagopal  dan  Castillo (2007). Penelitian ini berhasil menyimpulkan bahwa mutu proses pembelajaran dan pelayanan berpengaruh positip terhadap keputusan memilih jurusan adalah benar atau valid berdasarkan uji analisis data yang telah dilakukan
3.      Hipotesis 3 yang dibangun dalam penelitian ini memperkuat penelitian terdahulu, Cox et al (2009); Samy dan Cook, (2009). Penelitian ini berhasil menyimpulkan bahwa minat dalam memilih jurusan berpengaruh positip terhadap keputusan memilih jurusan adalah benar atau valid berdasarkan uji analisis data yang telah dilakukan

Implikasi Manajerial (Saran)
Penelitian ini memperoleh beberapa bukti analisis data berdasarkan atas temuan penelitian (hasil pengujian SEM secara full model dan deskripsi indeks). Hasil dari temuan penelitian dapat direkomendasikan beberapa implikasi kebijakan sesuai dengan prioritas yang dapat diberikan sebagai masukan bagi pihak manajemen. Berikut ini diuraikan beberapa saran alternatif yang bersifat strategis
1.      Metode pembelajaran yang dipergunakan oleh staf pengajar menjadi lebih komunikatif dan inovatif serta terukur hasilnya. misalnya dengan lebih banyak memberikan contoh dalam bentuk ilustrasi, agar materi yang disampaikan mudah dicerna mahasiswa.
2.      Mengagendakan secara berkala dan berkesinambungan perbaikan dan menjaga kinerja ruang kelas pendukung PMB seperti PC dan LCD.
3.      Memberikan kemudahan dan dukungan dalam meminjam fasilitas kampus untuk kegiatan kemahasiswaan seperti mobil dinas, dan ruangan.
4.      Merujuk pada beberapa saran responden, maka ke depan diharapkan akses internet khususnya SIMADU benar-benar lebih mudah diakses diluar lingkungan Polines
5.      Di mana keberhasilannya dapat diukur dari menurunnya keluhan atas kinerja staf administrasi dalam hal seperti kurang teliti, data atau kehilangan berkas mahasiswa, dan tidak ada lagi absen mahasiswa yang hilang.
6.      Pimpinan diharapkan dapat mempertimbangkan adanya dukungan staf baru muncul dari beberapa responden. Sehingga dengan dukungan tenaga administrasi tambahan penggelolaan administrasi PBM yang lebih baik.
7.      Beberapa bukti menunjukkan informasi akan jurusan diperoleh dari informasi dari pihak sekolah SMK/SMA sederajat asal responden.  Oleh sebab itu, Jurusan diharapkan oleh para responden untuk lebih aktif dalam mengembangkan komunikasi pemasarant erpadu Polines ke stakeholder.
8.      Saran lain yang muncul dari responden adalah perlunya secara berkala dan berkesinambungan Jurusan melakukan kerjasama secara berkesimanbungan dan lebih meluas wilayah dengan SMK dan SMA

Keterbatasan Penelitian
Di karena alasan tingkat kerumitan dan waktu penelitian yang terbatas. Maka pada kesempatan kali ini, penelitian ini hanya membatasi penelitian pada variabel tertentu pada konsep keputusan memilih jurusan AN yaitu pengukuran pengaruh tidak langsung dan langsung eksogen seperti persepsi mutu proses pembelajaran dan pelayanan Jurusan. Sedangkan dimungkinkan melakukan pengujian dengan membangun hipotesis yang menghubungan misalnya tarif, komunikasi pemasaran dan lokasi yang strategis serta lain-lain.

Agenda Penelitian Mendatang
Penelitian mendatang menyempurnakan permodelan penelitian ini dengan memasukan variabel lain yang tidak diuji pada penelitian ini, dengan membangun sekurang-kurangnya 1 hipotesis baru yaitu dkonsekuensi positif atas pengaruh persepsi komunikasi pemasaran Jurusan terhadap minat dan sekaligus keputusan memilih jurusan.

DAFTAR PUSTAKA
Akhavan, Peyman, Reza Hosnavi and Mohammad E. Sanjaghi (2009) , “ Identification of knowledge management critical success factors in Iranian academic research centers “, Education, Business and Society: Contemporary Middle Eastern Issues, Vol. 2 No. 4, pp. 276-288
Can˜ibano, Leandro and M. Paloma Sa´nchez (2009), “Intangibles in universities: current challenges for measuring and reporting  “, Journal of Human Resource Costing & Accounting, Vol. 13 No. 2, pp. 93-104
Carmeli, Abraham and Asher Tishler “(2006)," Exploring customer satisfaction, trust and destination loyalty in tourism ",  Managerial and Decision Economics, Vol. 25 p, 299-315
Cox, John C.,  Robert L Webster., and, Kevin L Hammond (2009), “Market orientation within university schools of business “, American Journal of Business Education, Vol.  2, No.7, pp.  73-81
Felder, Pamela, (2010),” On Doctoral Student Development: Exploring Faculty Mentoring in the Shaping of African American Doctoral Student Success”, The Qualitative Report, Volume 15 Number 2 March, pp. 455-474
Ferdinand, Augusty, (2006), Structural Equation Modeling Dalam Penelitian Manjajemen, Aplikasi Model-Model Rumit Dalam Penelitian Untuk Tesis Magister & Disertasi Doktor, Badan Penerbit Universitas Diponegoro
-----------------------, (2011), “Metode Penelitian Manajemen”, Edisi 3, Badan Penerbitan Universitas Diponegoro
Ivy, Jonathan (2008), “ A new higher education marketing mix: the 7Ps for MBA marketing”, International Journal of Educational Management, Vol. 22 No. 4, 2008 pp. 288-299
Kavida,  V  and Sivakoumar N (2009), “ Intellectual Capital: A Strategic Management Perspective “,The IUP Journal of Knowledge Management, Vol. VII, No. 5, pp. 55-69
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller (2007), “ Manajemen Pemasaran “, Buku 2, Edisi 12,  PT Indeks, Jakarta
Mat, Norazuwa; Norsiah Mat; Ruslan Romli; Kamaruzaman Jusoff; Noornina Dahlan; dan Intan Osman, (2010), “ A Measurement Model of Lecturer s Personality for Public Higher Education Institution in Malaysia”, Institute of Interdisciplinary Business Research, VOL 2, NO 1,pp.432-447
Newby, Michael and Laura D. Marcoulides, (2008),” Examining student outcomes in university computer laboratory environments Issues for educational management,” International Journal of Educational Management,  Vol. 22 No. 5, pp. 371-385
Rajagopal, R and E del Castillo (2007), “ A Bayesian approach for multiple criteria decision making with applications in Design for Six Sigma “, Journal of the Operational Research Society. Vol. 5, No. 8, pg. 779–790
Roberts,  Lance W. (2009),” Measuring school facility conditions: an illustration of the importance of purpose,” Journal of Educational Administration, Vol. 47 No. 3, 2009 pp. 368-380
Saha, Gour C. and Theingi (2009) ,’’Service quality, satisfaction, and behavioural intentions A study of low-cost airline carriers in Thailand,” Managing Service Quality, Vol. 19 No. 3, 2009 pp. 350-372
Samy,  M. and K. Cook (2009), “Perceived school effectiveness: case study of a Liverpool college”, International Journal of Educational Management, Vol. 23, No. 2, pp. 185-198
Sun, Hechuan., and Rob de Jong (2007),”  Effective school improvement in The Netherlands,” International Journal of Educational Management, Vol. 21 No. 6, pp. 504-516
Tanner, C. Kenneth (2009), “Effects of school design on student outcomes,” Journal of Educational Administration, Vol. 47 No. 3,pp. 381-399
Tosti, Donald T. (2009), “Customer Experience and Value: A Performance View”, Performance Improvement, Vol. 48, No. 1 p.37-44
Yu, Grace Byung-Hee and Dong-Jin Lee (2008),” A Model of Quality of College Life (QCL) of Students in Korea”, Soc Indic Res, Vol. 87, pp. 269–285