Laman

ANALISIS PENGARUH IKLAN MEDIA CETAK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PT. HARPINDO JAYA CABANG SEMARANG


Tri Suryani,
Rusmini
Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof.H.Sudarto, SH, Tembalang,Kotak Pos 6199/SMS Semarang 50061


ABSTRACT
Whe purpose of this study is to investigate the effect of printed media Advertising toward consumer purchasing decisions, and determine me contribution of printed media advertising to the decision of purchase the woducts of PT Harpindo Jaya branch of Semarang.
The methods of data  collection  were  interview and distributing questionnaires to 80 respondents. The sampling technique used was purposive sampling. Statistical analyses used were multiple linear regression analysis and mefficient of determination. X Variable of this study was attracting attention, maintain interest, and arising the desire. Y Variable of this study was consumer's purchasing decision.
The results of this analysis were variable attract attention variable with a regression coefficient of 0.452 with significance of 0.005, variable maintain merest variable had regression coefficient of 0.340 with significant of 0.006, and wise desire variable had regression coefficient of 0.450 with a significance of 0.001. It is concluded that the independent variables had contributions to affect to mean that dependent variable. The coefficient of determination0 0.572. This means that the independent variables contributed to the dependent variable of 0.572 % and 42.8% influenced by other factors which were not observed.

Keyword: the consumers purchasing decision

PENDAHULUAN
Perusahaan yang bertujuan untuk mencapai suatu keberhasilan memerlukan prinsip yang kuat untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dewasa ini menimbulkan pengaruh yang sangat besar pada konsumen dan produsen. Konsumen menginginkan produk-produk yang canggih dan otomatis sehingga dapat memperingan dan mempermudah pekerjaan serta produk yang ditawarkan produsen. Dari hal tersebut, timbulah persaingan yang ketat antarperusahaan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan para konsumen.
Promosi adalah fungsi pemasaran yang fokus untuk mengkomunikasikan program-program pemasaran secara persuasive kepada target audience (pelanggan-calon pelanggan) untuk mendorong terciptanya transaksi pertukaran antara perusahaan dan audience. (Ali hasan, 2008:367). Dengan demikian perusahaan harus mampu melakukan promosi dengan benar, sehingga produ,k, yang ditawarkan kepada konsumen dapat dimengerti dan diharapkan konsumen dapat menggunakan produk tersebut.
Kegiatan promosi yang dapat dilakukan perusahaan adalah Publisitas, Personal Selling, Promosi Penjualan dan Periklanan. Kegiatan tersebut merupakan  bauran  promosi Rangkuti (2009:23).  Perusahaan  lebih sering menggunakan unsur periklanan dibanding unsur promosi yang lain karena periklanan lebih mudah dikenal dan dimengerti konsumen sehingga mampu mengkomunikasikan produknya kepada konsumen dan apa yang dikomunikasikan tidak menimbulkan keraguan pada diri konsumen sasaran tersebut. Untuk melakukan unsur periklanan tersebut, perusahaan harus dengan cermat dan tepat dalam menentukan pemilihan media iklan yang akan digunakan.
PT Harpindo Jaya Cabang Semarang adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan sepeda motor yang berproduk Yamaha, dalam memasarkan produknya perlu menggunakan periklanan sebagai salah satu alat promosi agar perusahaan dapat mencapai target penjualan yang sudah ditetapkan. Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, iklan media cetak sebagai salah satu media periklanan dipakai perusahaan PT Harindo Jaya Cabang Semarang. Media periklanan ini sendiri adalah salah satu media periklanan yang tepat dan benar sehingga informasi-informasi tentang produk yang diperlukan konsumen dapat dengan mudah didapat dan dimengerti konsumen sehingga konsumen puas dengan menggunakan media periklanan yang. berbentuk media iklan cetak. Kajian berikut bermaksud untuk membahas "Analisis Pengaruh Iklan Media Cetak Terhadap Keputusan Pembelian pada PT HARPINDO JAYA Cabang Semarang".

KAJIAN PUSTAKA
Pengertian Iklan menurut Dunn dan Barban dalam Widyatama, (2009:15)
Iklan merupakan bentuk kegiatan komunikasi non personal yang disampaikan lewat media dengan membayar ruang yang dipakainya untuk menyampaikan pesan yang bersifat membujuk (persuasif) kepada konsumen oleh perusahaan, lembaga non komersial, maupun pribadi yang berkepentingan.
Menurut Widyatama (2007:79), iklan-iklan dalam media cetak dikenali dalam 3 bentuk iklan yaitu:
1)  Iklan Baris
Iklan ini disebut dengan iklan baris karen apesan yang dibuat hanya terdiri dari beberapa baris kata atau kalimat saja dan biaya yang dikenakan dihitung perbaris. Biasanya iklan baris tidak lebih dari 3 atau 4 baris dengan luas tidak lebih dari satu kolom.
2)  Iklan Kolom
Iklan kolom memiliki lebar satu kiolom, namun lebih tinggi dibanding iklan baris. Iklan jenis ini biasanya digunakan oleh para pengiklan yang hendak menyampaikan cukup banyak pesan sehingga membutuhkan space yang lebih luas.
3)  Iklan Advertorial
Iklan advertorial mempunyai ukuran yang luas seperti ukuran sebagaimana ukuran display, hanya saja teknik penyampaian pesan lebih diarahkan kepada bentuk seperti sebuah berita, dengan naskah yang panjang.
4)  Iklan Display
Iklan display memiliki ukuran yang lebih luas dibanding dengan iklan kolom karena memiliki ukuran yang lebih luas, maka dalam iklan ini mampu mendisplay (memperlihatkan) ilustrasi berupa gambar-gambar baik foto maupun gratis dalam ukuran yang lebih besar, disamping pesan berbentuk tertulis.

Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen menurut Erna Ferrinadewi dan Didit Darmawan (2004:9)
Ilmu yang mempelajari bagaimana dan mengapa para konsumen memilih, membeli dan mengkonsumsi barang, jasa, tempat, gagasan, atau pengalaman yang bertujuan memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka, termasuk didalamnya arus informasi dan pengaruh-pengaruh yang melalui proses-proses mental dan sosial sebelum dan sesudahnya.
Menurut Kotler dan Armstrong (2007 : 227) "Keputusan Pembelian adalah tahap dalam proses keputusan dimana konsumen secara actual melakukan pembelian produk.

Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Armstrong (2007 : 227) "Keputusan Pembelian adalah tahap dalam proses keputusan dimana konsumen secara actual melakukan pembelian produk". Menurut Schiffman dan Kanuk dalam Buku Perilaku Konsumen Ujang Sumarwan (2004 : 289)
Mendefinisikan Keputusan Pembelian sebagai "Pemilihan suatu tindakan pembelian dari dua atau lebih pilihan alternative", artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan, haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan. Keputusan untuk membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses dalam pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan.

Bentuk proses pengambilan keputusan menurut Engel, F. James (2001,127-128) dapat digolongkan sebagai berikut:
a.       Fully Planned Purchase, baik produk dan merek sudah dipilih sebelumnya. Biasanya terjadi ketika keterlibatan dengan produk tinggi (barang otomotif) namun bisa juga terjadi dengan keterlibatan pembelian yang rendah (kebutuhan rumah tangga).
Planned purchase dapat dialihkan dengan taktik marketing misalnya pengurangan harga, kupon, atau aktivitas promosi lainnya.
b.      Partially Planned Purchase, bermaksud untuk membeli produk yang sudah ada tetapi pemilihan merek ditunda sampai saat pembelajaran. Keputusan akhir dapat dipengaruhi oleh discount harga, atau display produk
c.       Unplanned Purchase, baik produk dan merek dipilih di tempat pembelian. Konsumen sering  memanfaatkan katalog dan produk konsekuensi negative yang tidak terduga setelah pembelian. Berikut adalah bagan proses pengambilan keputusan pembelian:


Gambar 1 Proses Keputusan Pembelian


METODE
Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan kuesioner.
1.      Wawancara
"Wawancara (Interview) merupakan cara pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab sepihak yang dikerjakan secara sistematik dan berlandaskan kepada tujuan penelitian" (Marzuki, 2001:62). Wawancara dilakukan pada staf pelayanan PT Harpindo Jaya Semarang untuk mendapatkan informasi mengenai berapa banyak pembelian yang dilakukan oleh konsumen pada PT Harpindo Jaya Cabang Semarang.
2.      Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. (Sugiyono, 2009:142). Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan tentang media iklan cetak yang kemudian dibagikan kepada responden yang memakai produk yamaha.
3.      Studi pustaka
Studi pustaka adalah cara untuk mengumpulkan data dengan membaca buku-buku atau bahan-bahan kepustakaan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian.

Kerangka Pemikiran Teoritis
Menurut Umar (2003:157) kerangka pemikiran teoritis adalah suatu model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diindentifikasi sebagai masalah riset.




Menurut Widyatama (2007:79), Iklan cetak yaitu iklan yang dibuat dan dipasang dengan menggunakan teknik cetak, baik cetak dengan teknologi sederhana maupun teknologi tinggi.
Iklan termasuk salah satu variabel dalam bauran promosi, dalam proses pemasaran iklan dapat mempengaruhi konsumen untuk melakukan keputusan pembelian, dalam hal ini sesuai dengan model perilaku konsumen menurut Kotler. Bagan model perilaku konsumen dapat dilihat pada tabel 1.

Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1)        Variabel Independent merupakan Ivariabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependent (Sugiyono, 2009:39). Adapun variabel independent (X) dalam penelitian ini adalah iklan media cetak yang diberi tanda X.
2)        Sedangkan untuk Variabel Dependent (Y) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian konsumen pada PT Harpindo Jaya Cabang Semarang yang diberi tanda Y.

Gambar 2. Kerangka Pemikiran Teoritis

Definisi operasional
Definisi operasional dipakai untuk menguraikan  variabel  peneletian dan ukuran variabel dengan menggunakan indikatornya.  Dalam penetian ini, definisi operasional yang dipakai tersaji dalam Tabel 2.

Alat Analisis
Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a.       Regresi liner berganda
Uji regresi linier berganda ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel independent terhadap dependent. Persamaan regresinya sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 – e
Keterangan :
Y            = Variabel dependen (keputusan pembelian)
A            = Bilangan konstanta
b1,b2,b3    = Koefisien regresi
x1            = Menarik Perhatian
x2            = Mempertahankan Ketertarikan
x3            = Membangkitkan keinginan
e              = Standar error estimasi
b.      Koefisien determinasi
Menurut Simamora (2004 : 334) koefisien determinasi dipakai untuk menunjukkan besarnya sumbangan x pada variasi y. Rumusnya adalah sebagai berikut :
R2 = (korelasi)2
Dengan melihat angka yang dihasilkan dari perhitungan koefisien determinasi maka akan diketahui derajat hubungan yang sebenarnya antara variabel dependent dan variabel independent.
PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini dibahas mengenai pengaruh iklan media cetak terhadap keputusan pembelian pada PT Harpindo Jaya Cabang Semarang. Data yang diperoleh dengan penyebaran kuesioner yang dilakukan selama 1 minggu pada bulan Juni 2012 kepada 80 responden. Penentuan jumlah sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu sampel yang diambil dari pengunjung PT Harpindo Jaya Cabang Semarang yang sudah pernah melihat iklan media cetak. Kuesioner ini meliputi identitas responden dan tanggapan responden mengenai iklan media cetak yang dilakukan oleh PT Harpindo Jaya Cabang Semarang.

Tabel 2 Definisi Operasional Variabel
No
Variabel
Definisi Operasional
Indikator
Skala pengukuran
1
Menarik
perhatian (XI)
Segala sesuatu yang
dapat menarik perhatian konsumen pada saat konsumen membaca dan melihat iklan media cetak yang mengiklankan produk dari PT Narpindo Jaya Cabang Semarang
1. Pesan iklan pada iklan
2. media cetak dapat menarik perhatian konsumen.
3. Isi pesan mudah diterima konsumen.
4. Tema iklan sesuai dengan produk.
5. Bahasa iklan yang digunakan jelas.
Skala
Numerik
2
Mempertahankan ketertarikan (X2)
segala upaya yang
dilakukan PT Harpindo
Jaya Cabang Semarang dalam mengiklankan produknya agar konsumen yang membaca iklan media cetak tetap tertarik terhadap isi iklan tersebut
1.         Gambar produk yang ditawarkan bervariasi.
2.         Tampilan iklan pada iklan media cetak berbeda dengan     yang lain.
3.         Bintang iklan yang digunakan terkenal dan tidak monoton.
4.         Kecocokan bintang iklan dengan produk sesuai dengan     segmen pasar yang dituju.
Skala
Numerik
3
Membangkitkan keinginan (X3)
Kegiatan yang dilakukan
PT Harpindo Jaya Cabang
Semarang dalam upaya agar konsumen menjadi berminat terhadap produk yang ditawarkan pada iklan media cetak tersebut.
1. Kebutuhan konsumen akan informasi tentang produk.
2. Keinginan akan produk yang ditawarkan dalam iklan media cetak.
3. Ketertarikan konsumen terhadap produk.
4. Mencari informasi lebih tentang produk.
Skala
Numerik
4
Keputusan
pembelian (Y)
Keputusan        Pembelian
adalah    keputusan    dari konsumen untuk membeli produk dari PT Harpindo Jaya Cabang Semarang
1. PemilihanProduk
2. PilihanMerk
3. Pilihan dealer/Pemilihan Saluran Pembelian
4. Waktu Pembelian
5. Jumlah Pembelian
Skala
Numerik
Sumber : data primer yang diolah 2012

   

Data yang didapat merupakan hasil jawaban kuesioner yang dibagikan. Sebelum disebarkan kepada responden untuk pengambilan data, kuesioner perlu diuji terlebih dahulu. Pengujian ini perlu dilakukan karena dalam penelitian yang menggunakan metode kualitatif, kualitas pengumpulan datanya sangat ditentukan oleh kualitas instrumen atau alat pengumpul data yang digunakan. Instrumen tersebut berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan pemakaiannya apabila sudah terbukti validitas dan reliabilitasnya.

Tanggapan Responden Terhadap Variabel Iklan Media Cetak
Berikut ini merupakan hasil tabulasi dari masing-masing indikator yang terdiri dari 4 pernyataan yaitu:
a.      Menarik Perhatian
1)   Pesan Iklan
Tanggapan responden terhadap pesan iklan responden yang digunakan pada iklan media cetak dapat dilihat pada tabel 1.


Tabel 1. Tanggapan Responden Terhadap Pesan Iklan
Tanggapan Responden
Nilai
Frekuensi
Presentase
Skor
Sangat tidak setuju
1
0
0%
0
Tidak setuju
2
1
1,3%
2
Kurang setuju
3
20
25%
90
Setuju
4
51
63,8%
204
Sangat setuju
5
8
10%
40
Total
15
80
100%
336
Sumber : Data primer yang diolah 2012


Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa dari penelitian terdapat 80 responden. Sebanyak 51 responden atau 63,8% memberikan pendapat setuju dan responden yang memilih sangat setuju adalah 8 responden atau 10% . Hal ini dapat disimpulkan bahwa pesan iklan pada media cetak yang di iklankan` pada PT Harpindo Jaya Cabang Semarang dapat menarik perhatian konsumen. Responden yang memilih kurang setuju yaitu 20 responden atau 25% ini dikarenakan responden masih kurang paham dengan pesan iklan yang disampaikan. Dan responden yang memilih tidak setuju sebanyak 1 responden atau 1,3%, hal ini dikarenakan respondren tidak paham dengan pesan iklan yang disampaikan pada media cetak.
2)   Isi Pesan
Tanggapan reponden terhadap isi pesan responden yang digunakan pada iklan median cetak dapat dilihat pada tabel 2.
Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa dari penelitian terdapat 80 responden. Sebanyak 51 responden atau 63,8% memberikan pendapat setuju dan 3 responden atau 3,8% memilih sangat setuju , Hal ini dapat disimpulkan bahwa isi pesan dari media cetak mudah diterima oleh masyarakat. 17 responden atau 21,3% memilih kurang setuju, 1 responden atau 1,3% memberikan pendapat sangat tidak setuju. Ini karena responden tidak dapat menerima isi pesan yang disampaikan dari media cetak.

Tabel 2. Tanggapan Responden Terhadap Isi Pesan
Tanggapan Responden
Nilai
Frekuensi
Presentase
Skor
Sangat tidak setuju
2
1
1,3%
2
Tidak setuju
2
3
3,8%
6
Kurang setuju
3
17
21,3%
51
Setuju
4
51
63,8%
204
Sangat setuju
5
8
10%
40
Total
15
80
100%
303
Sumber : Data primer yang diolah 2012


3)   Tema iklan
Tanggapan responden terhadap tema iklan yang disampaikan pada iklan meda cetak dapat dilihat pada tabel 3.



Tabel 3. Tanggapan Responden Terhadap Tema Iklan
Tanggapan Responden
Nilai
Frekuensi
Presentase
Skor
Sangat tidak setuju
1
0
0%
0
Tidak setuju
2
1
1,3%
2
Kurang setuju
3
19
23,8%
57
Setuju
4
51
63,8%
204
Sangat setuju
5
9
11,3%
45
Total
15
80
100%
308
Sumber : Data primer yang diolah 2012


Dari tabel 3 dapat diketahui bahwa dari penelitian terdapat 80 responden. Sebanyak 51 responden atau 63,8% dan 9 responden atau 11,3% memberikan pendapat setuju dan sangat setuju. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tema iklan pada media cetak sesuai dengan produk yang ditawarkan. 51 responden atau 63,8% memberikan pendapat kurang setuju karena responden memberikan pendapat kalau tema iklan kurang sesuai dengan produk yang ditawarkan. Dan 1 orang atau 1,3% memberikan pendapat tidak setuju, ini disebabkan karena responden memberikan pendapat bahwa tema iklan tidak sesuai dengan produk yang ditawarkan.
4)   Bahasa Iklan
Tanggapan responden mengenai bahasa iklan responden yang disampaikan pada iklan media cetak dapat dilihat pada tabel 4.


Tabel 4. Tanggapan Responden Terhadap Bahasa Iklan
Tanggapan Responden
Nilai
Frekuensi
Presentase
Skor
Sangat tidak setuju
1
1
1,3%
1
Tidak setuju
2
0
0%
0
Kurang setuju
3
17
21,3%
51
Setuju
4
54
67,5%
216
Sangat setuju
5
8
10%
40
Total
15
80
100%
308
Sumber : Data primer yang diolah 2012


Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa dari penelitian terdapat 80 responden. Sebanyak 54 responden atau 67,5% memberikan pendapat setuju dan 8 responden atau 10% memberikan pendapat sangat setuju. Hal ini dapat disimpulkan bahwa bahasa ikian yang digunakan pada media cetak jelas dan mudah dipahami. Sedangkan 17 responden atau 21,3% memberikan pendapat kurang setuju karena bahasa iklan yang digunakan pada media cetak kurang jelas dan kurang memahami. Dan 1 orang atau 1,33% memberikan pendapat sangat tidak setuju, hal ini disebabkan karena bahasa iklan yang digunakan pada media cetak tidak jelas dan tidak dapat dipahami.

b.      Mempertahankan Ketertarikan
1)   Gambar Produk
Tanggapan responden mengenai gambar produk responden yang disampaikan pada iklan media cetak dapat dilihat pada tabel 5.



Tabel 5. Tanggapan Responden Terhadap Gambar Produk
Tanggapan Responden
Nilai
Frekuensi
Presentase
Skor
Sangat tidak setuju
1
0
0%
0
Tidak setuju
2
7
8,8%
21
Kurang setuju
3
14
17,5%
42
Setuju
4
42
52,5%
168
Sangat setuju
5
17
21,3%
425
Total
15
80
100%
656
Sumber : Data primer yang diolah 2012


Dari tabel 5 dapat diketahui bahwa dan" peneiitian 80 responden. Sebanyak 42 responden atau 52,5% dan 17 responden atau 21,3% memberikan pendapat setuju dan sangat setuju. Hal ini disimpulkan bahwa gambar produk pada media cetak bervariasi. Sedangkan 14 responden atau 17,5% memberikan  pendapat kurang setuju,  karena disimpulkan bahwa gambar produk pada media cetak kurang bervariasi. Dan 7 responden atau 8,8% memberikan pendapat tidak setuju, karena responden menyimpulkan bahwa gambar produk pada media cetak tidak bervariasi. |
2)   Tampilan Iklan
Tanggapan responden mengenai tampilan iklan yang dipakai pada iklan media cetak dapat dilihat pada tabel 6.


Tabel 6. Tanggapan Responden Terhadap Tampilan Iklan
Tanggapan Responden
Nilai
Frekuensi
Presentase
Skor
Sangat tidak setuju
1
0
0%
0
Tidak setuju
2
4
5%
8
Kurang setuju
3
20
25%
60
Setuju
4
41
51,3%
164
Sangat setuju
5
15
18,8%
75
Total
15
80
100%
307
Sumber : Data primer yang diolah 2012


Dari tabel 6 dapat diketahui bahwa dari peneltian 80 responden. Sebanyak 41 responden atau 51,3% memberikan pendapat setuju dan 15 responden atau 18,,8% memberikan pendapat sangat setuju. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tampilan pada media cetak berbeda dengan media cetak perusahaan pesaing. Sedangkan 20 responden atau 25% memberikan pendapat kurang setuju, dan 4 responden atau 5% memberikan pendapat tidak setuju, dapat disimpulkan bahwa tampilan pada media cetak tidak berbeda dengan media cetak perusahaan pesaing.
3)   Bintang Iklan
Tanggapan responden terhadap bintang iklan yang dipakai pada iklan media cetak dapat dilihat pada tabel 7. Dari tabel 7 diketahui bahwa dari penelitian terdapat 80 responden. Sebanyak 45 responden atau 56,3% memberikan pendapat setuju dan 5 orang atau 6,3% memberikan pendapat sangat setuju. Hal ini disimpulkan bahwa bintang iklan pada media cetak terkenal dan tidak monoton. Sedangkan responden yang memberikan pendapat kurang setuju sebanyak 24 responden atau 30%, dapat disimpulkan bahwa bintang iklan pada media cetak kurang terkenal dan monoton. Dan 4 responden ata,u 5%, 2 responden atau 2,5% memberikan pendapat tidak setuju dan sangat tidak setuju karena responden berpendapat bahwa bintang iklan pada media cetak tidak terkenal dan monoton.


Tabel 7. Tanggapan Responden Terhadap Bintang Iklan
Tanggapan Responden
Nilai
Frekuensi
Presentase
Skor
Sangat tidak setuju
1
2
2,5%
2
Tidak setuju
2
4
5%
8
Kurang setuju
3
24
30%
72
Setuju
4
45
56,3%
180
Sangat setuju
5
5
6,3%
25
Total
15
80
100%
287
Sumber : Data primer yang diolah 2012


4)   Kecocokan bintang iklan dengan produk
Tanggapan responden terhadap kecocokan bintang iklan dengan produk yang dipakai pada iklan media cetak dapat dilihat pada tabel 8.


Tabel 8. Tanggapan Responden Terhadap Kecocokan Bintang Iklan dengan Produk
Tanggapan Responden
Nilai
Frekuensi
Presentase
Skor
Sangat tidak setuju
1
0
0%
0
Tidak setuju
2
2
2,5%
4
Kurang setuju
3
33
41,3%
99
Setuju
4
38
47,5%
152
Sangat setuju
5
7
8,8%
35
Total
15
80
100%
290
Sumber : Data primer yang diolah 2012


Dari tabel 8 dapat diketahui bahwa dari penelitian terdapat 80 responden. Sebanyak 38 responden atau 47,5% memberikan pendapat setuju dan 7 responden atau 8,8% memberikan pendapat sangat setuju . Hal ini disimpulkan bahwa kecocokan bintang iklan dengan produk sesuai dengan segmeri pasar yang dituju. Sedangkan 33 responden atau 41,3% memberikan pendapat kurang setuju, karena disebabkan bahwa kecocokan bintang iklan dengan produk kurang sesuai dengan segmen pasar yang dituju, dan 2 responden atau 2,5% memberikan pendapat tidak setuju, ini disebabkan bahwa kecocokan bintang iklan dengan produk tidak seuai dengan segmen pasar yang dituju.

c.       Membangkitkan Keinginan
1)   Informasi produk
Tanggapan responden mengenai informasi produk yang disampaikan iklan media cetak dapat dilihat pada tabel 9. Dari tabel 9 diketahui bahwa dari penelitian 80 responden. Sebanyak 49 orang atau 61,3% memberikan pendapat setuju, dan 15 responden atau 17,5% memberikan pendapat sangat setuju. Hal ini dapat disimpulkan bahwa media cetak memberikan informasi tentang produk yang ditawarkan. Sedangkan 15 responden atau 18,8% memberikan pendapat kurang setuju, disimpulkan bahwa media cetak kurang memberikan informasi tentang produk yang ditawarkan, dan 2 responden atau 2,5% memberikan pendapat tiodak setuju, disimpulkan bahwa media cetak tidak memberikan informasi tentang produk yang ditawarkan.


Tabel 9. Tanggapan Responden Terhadap Informasi Produk
Tanggapan Responden
Nilai
Frekuensi
Presentase
Skor
Sangat tidak setuju
1
0
0%
0
Tidak setuju
2
2
2,5%
4
Kurang setuju
3
15
18,8%
45
Setuju
4
49
61,3%
196
Sangat setuju
5
15
17,5%
75
Total
15
80
100%
320
Sumber : Data primer yang diolah 2012


2)   Iklan media cetak mempengaruhi konsumen
Tanggapan responden mengenai iklan media cetak mempengaruhi konsumen yang disampaikan pada iklan media cetak dapat dilihat pada tabel 10

.
Tabel 10. Tanggapan Responden Terhadap Iklan Media Cetak Mempengaruhi Konsumen
Tanggapan Responden
Nilai
Frekuensi
Presentase
Skor
Sangat tidak setuju
1
1
1,3%
1
Tidak setuju
2
3
3,8%
6
Kurang setuju
3
19
23,8%
57
Setuju
4
48
60%
192
Sangat setuju
5
9
11,3%
45
Total
15
80
100%
301
Sumber : Data primer yang diolah 2012


Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa dari penelitian 80 responden. Sebanyak 48   responden atau 60% memberikan pendapat setuju, 9 responden memberikan pendapat sangat setuju. Hal ini dapat disimpulkan bahwa media cetak dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Sedangkan 19 responden atau 23,8% memberikan pendapat kurang setuju, ini disimpulkan bahwa media cetak kurang mempengaruhi konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan, 3 reponc'en atau 3,8% dan 1 responden atau 1,3% memberikan pendapat tidak setuju dan sangat tidak setuju, hal ini dapat disimpulkan bahwa media cetak tidak dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan.
3)   Konsumen tertarik dengan produk
Tanggapan responden terhadap konsumen tertarik dengan produk yang disampaikan pada iklan media cetak dapat dilihat pada tabel 11. Dari tabel 11 dapat diketahui bahwa dari penelitian 80 responden. Sebanyak 44 orang atau 55% memberikan pendapat setujudan 3 responden atau 3,8% memberikan pendapat sangat tidak setuju. Hal ini dapat disimpulkan bahwa melaLui media cetak konsumen tertarik dengan produk yang ditawarkan. Sedangkan 30 responden atau 37,5% memberikan pendapat kurang setuju, karena melalui media cetak konsumen kurang tertarik dengann produk yang ditawarkan. 2 responden atau 2,5% memberikan pendapat tidak setuju dan 1 responden atau 1,3% rmemberikan  pendapat sangat tidak setuju,  hal  ini dapat disimpulkan bahwa melalui media cetak konsumen tidak tertarik dengan produk yang ditawarkan


Table 11. Tanggapan Responden Terhadap Konsumen Tertarik dengan Produk
Tanggapan Responden
Nilai
Frekuensi
Presentase
Skor
Sangat tidak setuju
1
1
1,3%
1
Tidak setuju
2
2
2,5%
4
Kurang setuju
3
30
37,5%
90
Setuju
4
44
55%
176
Sangat setuju
5
3
3,8%
15
Total
15
80
100%
286
Sumber : Data primer yang diolah 2012


4)   Informasi lebih
Tanggapan responden mengenai informasi lebih yang disampaikan pada iklan media cetak dapat dilihat pada tabel 12. Dari tabel 12 diketahui bahwa dari penelitian 80 responden. Sebanyak 46 orang atau 57,5% memberikan pendapat setuju dan 6 responden atau 7,5% memberikan pendapat sangat setuju. Hal ini dapat disimpulkan bahwa dari media cetak konsumen akan ingin lebih tahu tentang informasi produk yang ditawarkan. Sedangkan 23 responden atau 28,8% memberikan pendapat kurang setuju, disimpulkan bahwa dari media cetak konsumen ragu-ragu dengan ingin lebih tahu tentang produk yang ditawarkan, 3 responden atau 3,8% memberikan pendapat tidak setuju dan 2 responden atau 2,5% memberikan pendapat sangat tidak setuju. Hal ini disimpulkan bahwa dari media cetak konsumen tidak ingin lebih tahu tentang produk yang ditawarkan.


Tabel 12. Tanggapan Responden Terhadap Informasi Lebih
Tanggapan Responden
Nilai
Frekuensi
Presentase
Skor
Sangat tidak setuju
1
2
2,5%
2
Tidak setuju
2
3
3,8%
6
Kurang setuju
3
23
28,8%
69
Setuju
4
46
57,5%
184
Sangat setuju
5
6
7,5%
30
Total
15
80
100%
291
Sumber : Data primer yang diolah 2012

d.      Keputusan Pembelian
1)   Pemilihan produk
Tanggapan responden terhadap pemilihan produk terhadap produk yang disampaikan melalui iklan media cetak dapat dilihat pada tabel 13. Dari tabel 13 dapat diketahui dari peneltian 80 responden. Sebanyak 40 oresponden atau 50% memberikan pendapat setuju dan 12 responden atau 15% memberikan pendapat sangat setuju. Hal ini disimpulkan bahwa responden memilih produk yang dibeli pada PT Harpindo jaya Cabang Semarang. Sedangkan 21 responden atau 26,3% memberikan pendapat kurang setuju, disimpulkan bahwa responden kurang memilih produk yang dibeli pada PT Harpindo Jaya Cabang Semarang, 6 responden atau 7,5% memberikan pendapat tidak setuju dan 1 responden atau 1,3% memberikan pendapat sangat tidak setuju hal ini dapat disimpulkan bahwa responden tidak memilih produk yang dibeli pada PT Harpindo Jaya cabang Semarang


Tabel 13. Tanggapan Responden Terhadap Pemilihan Produk
Tanggapan Responden
Nilai
Frekuensi
Presentase
Skor
Sangat tidak setuju
1
1
1,3%
1
Tidak setuju
2
6
7,5%
12
Kurang setuju
3
21
26,3%
63
Setuju
4
40
50%
160
Sangat setuju
5
12
15%
60
Total
15
80
100%
296
Sumber : Data primer yang diolah 2012


2)   Pilihan merk
Tanggapan responden terhadap pilihan merk terhadap produk yang disampaikan melalui iklan media cetak dapat dilihat pada tabel 14


Tabel 14. Tanggapan Responden Terhadap Pilihan Merk
Tanggapan Responden
Nilai
Frekuensi
Presentase
Skor
Sangat tidak setuju
1
0
0%
0
Tidak setuju
2
3
3,8%
6
Kurang setuju
3
8
10%
24
Setuju
4
34
42,5%
136
Sangat setuju
5
35
43,8%
175
Total
15
80
100%
341
Sumber : Data primer yang diolah 2012


Dari tabel 14 dapat diketahui dari penelitian 80 responden. Sebanyak 35 responden atau 43,8% memberikan pendapat sangat setuju dan 34 responden atau 42,5% memberikan pendapat sangat setuju. Hal ini dapat disimpulkan bahwa responden akan memilih merk yang sesuai dengan pilihan responden. Sedangkan 8 responden atau 10% memberikan pendapat kurang setuju, maka dapat disimpulkan bahwa responden kurang memilih merk yang sesuai dengan pilihannya, 3 responden atau 3,8% memberikan pendapat kurang setuju disimpulkan bahwa responden tidak memilih merk yang sesuai dengan pilihannya.
3)   Pilihan Dealer
Tanggapan responden terhadap pilihan dealer terhadap produk yang disampaikan melalui iklan media cetak dapat dilihat pada tabel 15. Dari tabel 15 dapat diketahui dari penelitian 80 responden. Sebanyak 41 responden atau 51,3% memberikan pendapat setuju dan 12 responden atau 15% memberikan pendapat sangat setuju. Hal ini dapat disimpulkan bahwa PT Harpindo Jaya Cabang Semarang mudah dijangkau responden. Sedangkan 23 responden atau 28,8% memberikan pendapat kurang setuju. 3 responden atau 3,8% memberikan pendapat tidak setuju dan 1 responden atau 1,3% memberikan pendapat sangat tidak setuju, hal ini dapat disimpulkan bahwa PT Harpindo Jaya Cabang Semarang jauh dijangkau responden.


Tabel 15.Tanggapan Responden Terhadap Pilihan Dealer
Tanggapan Responden
Nilai
Frekuensi
Presentase
Skor
Sangat tidak setuju
1
1
1,3%
1
Tidak setuju
2
3
3,8%
6
Kurang setuju
3
23
28,8%
69
Setuju
4
41
51,3%
164
Sangat setuju
5
12
15%
60
Total
15
80
100%
300
Sumber : Data primer yang diolah 2012


4)   Waktu Pembelian
Tanggapan responden terhadap waktu pembelian melalui iklan media cetak dapat dilihat pada tabel 16. Dari tabel 16 dapat diketahui bahwa dari penelitian 80 responden. Sebanyak 31 responden atau 38,8% memberikan pendapat setuju dan 15 responden atau 18,8% memberikan pendapat sangat setuju. Hal ini dapat disimpulkan bahwa responden akan memutuskan untuk melakukan pembelian ulang setelah puas menggunakan produk yamaha pada PT Harpindo Jaya Cabang Semarang. Sedangkan 31 responden atau 38,8% memberikan pendapat kurang setuju. 2 responden atau 2,5% responden dan 1 responden atau 1,3% memberikan pendapat tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini dapat disimpulkan bahwa responden tidak akan melakukan pembelian ulang setelah puas menggunakan produk Yamaha.


Tabel 16. Tanggapan Responden Terhadap Waktu Pembelian
Tanggapan Responden
Nilai
Frekuensi
Presentase
Skor
Sangat tidak setuju
1
1
1,3%
1
Tidak setuju
2
2
2,5 %
4
Kurang setuju
3
31
38,8 %
93
Setuju
4
31
38,8 %
124
Sangat setuju
5
15
18,8%
75
Total
15
80
100%
297
Sumber : Data primer yang diolah 2012


5)   Jumlah pembelian
Tanggapan responden terhadap jumlah pembelian melalui iklan media cetak dapat dilihat pada tabel 17. Dari tabel 17  dapat diketahui bahwa dari penelitian 80 responden. Sebanyak 10 responden atau 12,5% memberikan pendapat sangat setuju dan 24 responden atau 30% memberikan pendapat setuju. Hal ini dapat disimpulkan bahwa responden akan membeli produk yamaha pada PT Harpindo Jaya Cabang Semarang lebih dari satu. Sedangkan 38 responden atau 47,5% memberikan pendapat kurang setuju, dan 8 responden atau  10% memberikan pendapat tidak setuju, disimpulkan Bahwa responden hanya akan membeli 1 kali produk yamaha pada pT Harpindo Jaya.





Tabel 17. Tanggapan Responden Terhadap Jumlah Pembelian
Tanggapan Responden
Nilai
Frekuensi
Presentase
Skor
Sangat tidak setuju
1
0
0%
0
Tidak setuju
2
8
10%
16
Kurang setuju
3
38
47,5%
114
Setuju
4
24
30%
96
Sangat setuju
5
10
12,5%
50
Total
15
80
100%
276
Sumber : Data primer yang diolah 2012


Analisis Regresi
Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi liner berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas (independent) yaitu menarik perhatian (X1), mempertahankan ketertarikan (X2), dan membangkitkan keinginan (X3) terhadap iklan media cetak terhadap variabel terikat (dependent) yaitu keputusan pembelian konsumen (Y). Hasil analisis regresi berganda dapat dinyatakan melalui tabel 18.


Tabel 18.  Hasil Pengujian Regresi Berganda
Variabel
Koefisien
t-
hitung
t-
tabel
Tingkat
signifikan
Keterangan
Menarik
0.452
2.884
1.991
0.005
Signifikan
perhatian





Mempertahankan
0.340
2.810
1.991
0.006
Signifikan
ketertarikan





Membangkitkan
0.450
3.314
1.991
0.001
Signifikan
keinginan





F(P-value)
33.923(0.000)




Adjuster R2
0.556




N
80




Sumber : Data yang diolah 2012


Dilihat dari tabel 18 didapatkan persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y=0,176 + 0,452 X, + 0,340 X2+ 0,450 X3
Dari persamaan regresi tersebut, dapat diketahui bahwa koefisien regresi ketiga variabel independen yaitu menarik perhatian (X1), mempertahankan ketertarikan (X2) dan membangkitkan keinginan (X3) bertanda positif yang berarti mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen (Y).
Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
B0 =  0,176 adalah bilangan konstanta yang berarti apabila variabel menarik perhatian, mempertahankan ketertarikan, dan membangkitkan keinginan sama dengan nol, maka besarnya keputusan pembelian konsumen adalah 0,176.
B1 =  0,452 adalah besarnya koefisien regresi variabel bebas menarik perhatian yang berarti setiap peningkatan menarik perhatian akan meningkatkan variabel terikat keputusan pembelian konsumen sebesar 0,452. Dengan asumsi variabel yang lain tidak berubah (mempertahankan ketertarikan dan membangkitkan keinginan).
B2 =  0,340 adalah besarnya koefisien regresi variabel bebas mempertahankan ketertarikan yang berarti setiap peningkatan mempertahankan ketertarikan akan meningkatkan variabel terikat keputusan pembelian konsumen sebesar 0,340. Dengan asumsi variabel lain tidak berubah (menarik perhatian dan membengkitkan keinginan).
B3 =  0.450 adalah besaranya koefisien regresi variabel bebas membangkitkan keinginan yang berarti setian peningkatan membangkitkan keinginan akan meningkatkan variabel terikat kepututusan pembelian sebesar 0,450. Dengan asumsi variabel yang lain tidak berubah (menarik perhatian dan mempertahankan ketertarikan).

Uji t
Uji t (t-test) ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh parsial (individu) variabel-variabel independen (menarik perhatian, mempertahankan ketertarikan, dan membangkitkan keinginan) terhadap variabel dependen (keputusan pembelian konsumen) atau menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen. Dapat dilihat pada tabel 19.


Tabel 19. Hasil Uji t
Variabel
t hitung
DF(n-2)
t tabel
Sig
Menarik Perhatian
2.884
78
1.991
0.005
Mempertahankan Ketertarikan
2.810
78
1.991
0.006
Membangkitkan Keinginan
3.314
78
1.991
0.001
Sumber : Data yang diolah 2012


Pengujian ini diformulasikan dalam bentuk hipotesis nol (Ho) dan hhipotesis alternative (Ha). Berdasarkan perhitingan analisis regresi yang telah dilakukan dapat dilakukan uji hipotesis dengan cara melakukan uji signifikan, yaitu:
Jika signifikansinya > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Jika signifikansinya < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Atau Jika nilai
thitung > nilai ttabel, maka Ho ditolak.
Jika nilai thitung < nilai ttabel, maka Ho diterima.
Dalam penelitian ini perumusan hipotesis yang digunakan adalah:
1) Ho :   tidak ada pengaruh yang signifikan antara menarik perhatian terhadap keputusan pembelian konsumen.
Ha :   ada pengaruh yang signifikan antara menarik perhatian terhadap keputusan pembelian konsumen.
Dari hasil perhitungan di dapat nilai thitung sebesar 2.884 dengan tingkat signifikan 0.005. apabila dilihat pada ttabel dengan alpha = 5 % didapat ttabel sebesar 1.991.
Ini berarti bahwa thitung > ttabel (2.884>1.991) dan nilai signifikansi (0.005 < 0.05) dengan demikian Ho ditolak, artinya bahwa ada pengaruh signifikan antara variabel menarik perhatian terhadap keputusan pembelian konsumen.
2) Ho :   tidak ada  pengaruh yang  signifikan  antara  mempertahankan ketertarikan terhadap keputusan pembelian konsumen.
Ha :   ada pengaruh yang signifikan antara mempertahankan ketertarikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Dari hasil pemitungan di dapat nilai thitung sebesar 2.810 dengan tingkat signifikansi 0.006. apabila dilihat pada ttabei dengan alpha =b5% didapat ttabel sebesar 1.991.
Ini berarti bahwa thitung > ttabel (2.810>1.991) dan nilai signifikansi (0.005 < 0.05) dengan demikian Ho ditolak, artinya bahwa ada pengaruh signifikan antara variabel mempertahankan ketertarikan terhadap keputusan pembelian konsumen.
3) Ho :   tidak ada pengaruh yang signifikan antara membangkitkan keinginan terhadap keputusan pembelian konsumen.
Ha :   ada pengaruh yang signifikan antara membangkitkan keinginan terhadap keputusan pembelian konsumen.
Dari hasil penelitian di dapat nilai Wig sebesar 3.314 dengan tingkat signifikansi 0.001. apabila dilihat pada ttabel dengan alpha = 5% didapat ttabel sebesar 1.991.
Ini berarti bahwa thitung > ttabel (3.314 > 1.991) dan nilai signifikansi (0.001 < 0.05) dengan demikian Ho ditolak, artinya bahwa ada pengaruh signifikan antara variabel mernbangkitkan keinginan terhadap keputusan pembelian konsumen.

Uji f
Uji F digunakan untuk  menguji pengaruhan antara variabel menarik perhatian (X1), mempertahankan ketertarikan (X2), dan mernbangkitkan keinginan (X3) secara   bersama-sama terhadap variabel keputusan pembelian konsumen (Y). Pengujian ini diformulasikan hasil Uji F ini dapat dilihat pada tabel berikut:
a.  Ho :   tidak ada pengaruh yang signifikan antara menarik perhatian, Mempertahankan ketertarikan dan mernbangkitkan keinginan terhadap keputusan pembelian konsumen.
b.  Ha :   ada pengaruh yang signifikan antara menarik perhatian, Mempertahankan ketertarikan,   dan mernbangkitkan keinginan terhadap keputusan pembelian konsumen. Dapat diketahui bahwa hasil analisis regresi SPSS diketahui Fhitung sebesar 33.923   sedangkan Ftabel sebesar 2.72, sehingga Fhitung > Ftabel atau jika menggunakan uji signifikan nilai probabilitas 0.000<0 .05.="" demikian="" dengan="" h="" sub="">0
ditolak dan Ha diterima.   Artinya secara simultan menarik perhatian, mempertahankan ketertarikan, dan   membangkitkan keinginan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.   

Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi ini digunakan untuk m sngetahui^eberapa besar pengaruh variabel bebas/independent (menarik perhatjan, mempertahankan ketertarikan, dan membangkitkan keinginan) / terhadap variabel terikat/independent (Keputusan pembelian konsumen).
Berdasarkan hasil perhitungan estimasi regrssi, diperoleh nilai koefisien determinasi (r square) adalah 0.572 artinya Eengaruh variabel (menarik perhatian, mempertahankan ketertarikan, dan membangkitkan keinginan) secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian/ konsumen adalah 57,2%, sedangkan sisanya  sebesar 42,8%.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
a.       Variabel menarik perhatian mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian.
b.      Variabel mempertahankan ketertarikan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.
c.       Hasil analisis dalam penelitian ini menyatakan bahwa variabel membangkitkan keinginan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.
d.      Hasil regresi linear berganda dari variabel independent/variabel bebas (menarik perhatian, mempertahankan ketertarikan, dan membangkitkan keinginan) dan variabel dependent/ variabel terikat (keputusan pembelian konsumen) diperoleh hasil persamaan sebagai berikut:
Y= 0.176+0.452X1+0.340X2+0.450X3
Hal ini menunjukkan bahwa variabel menarik perhatian berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen sebesar 0.452, dan variabel mempertahankan ketertarikan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sebesar 0.340, sedangkan variabel membangkitkan keinginan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen sebesar 0.450. Antara variabel menarik perhatian, mempertahankan ketertarikan, dan membangkitkan keinginan yang berpengaruh besar terhadap keputusan pembelian konsumen adalah variabel menarik perhatian.
e.   Koefisien determinasi menunjukkan angka 0.572, ini berarti variabel independent (menarik perhatian, mempertahankan ketertarikan, dan membangkitkan keinginan) meberikan kontribusi sebesar 57,2% dan sisanya 42,8%. Faktor lain yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen berdasarkan media cetak bila dilihat dari merancang pesan (Model AIDA) adalah menggerakkan tindakan. Kotler (2002:632)

DAFTAR PUSTAKA
Amstrong. Kotler. 2007. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga
Engel, F. James. Et al. 2001. Perilaku Konsumen. Jakarta: Binarupa Aksara
Ferrinadewi, Erna dan Didit Dermawan. 2004. Perilaku Konsumen: ANALISIS MODEL KEPUTUSAN. Yogyakarta: ANDI OFFSET.
Hapsari, Niken Tri. 2010. Seluk-Beluk Promosi&Bisnis. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Hasan, Ali. 2008. Marketing. Jakarta: Media Pressindo.        ^
Kotier, Philip dan Amstrong gary. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran, edisi 8. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip. 2002. Marketing Managemen. Jakarta: PT Prenhallindo.
Kottler, Philip dan Kevin Keller. 2006. Manajamen Pemasaran Edisi 12. Jakarta: Erlangga.
Ma'ruf, Hendry. 2005. Pemesan Retail. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Machfoedz, Mahmud. 2005. Pengantar Pemasaran Modern. Yogyakarta: UUP AMP YKPN.
Marzuki. 2001.Metodologi Riset. Yogyakarta: BPFE-UlI.
Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi Yang Kreatif. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Santoso, Sigit. 2009. Creative Advertising. Jakarta: PT-Elex Media Komputindo.
Simamora, Bilson. 2003. Membongkar Kotak Hitam Konsumen. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
……………..,  2004.  Riset Pemasaran .  Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sumarwan, Ujang. 2003. Perilaku Konsumen. Jakarta Selatan: Ghalia Indonesia.
Supranto. J. 2003. Metode Riset Aplikasinya dalam Pemasaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Swastha, Basu. 2000. Azas-azas Marketing. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.
Umar, Husein. 2003. Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Widyatama, Rendra. 2007. Pengantar Periklanan. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.
…………….., 2009. Pengantar Periklanan. Yogyakarta : Pustaka Book Publisher.