STUDI PERILAKU KONSUMEN DALAM
MODEL KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP
Sugiyanta
Jurusan
Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Semarang
Jl.
Prof.H.Sudarto, SH, Tembalang, Kotak Pos 6199/SMS Semarang 50061
ABSTRACT
Consumer
behavior in the purchase process and after the purchase of the brand Laptop
into a research agenda that is important. This study tried to portray the
behavior and the factors that lead to consumers making purchasing decisions
laptop brands (Acer, Asus, HP, Compaq, Dell, Toshiba, Sony, Apple, and Lenovo).
The research included such fascination price, product , and social interaction
as independent variables that influence purchasing decisions . This article
aims to provide a referral policy advice to producers and marketing brands
Acer, Asus, HP, Compaq, Dell, Toshiba, Sony, Apple, and Lenovo in the future.
Determination of the number of samples in the study were 100 samples. The
sampling technique used in this study is accidental sampling method. Data were
collected using a questionnaire survey method to use. Techniques to analyze the
data will be using two approaches: 1). Confirmatory factor analysis, on the SEM.
2 ) . Regression Weight in SEM . These results indicate that the research model
proposed in the study can be accepted. So it is with three (3) proposed the
hypothesis that hypothesis 1: the stronger the attraction for the consumer
price attribute the stronger purchasing decisions received significantly.
Hypothesis 2: the stronger the appeal of the product attributes to consumer
purchase decisions, the stronger received significantly. And the third hypothesis:
the greater the influence of social interaction for the consumer, the greater
the impetus for purchasing decisions in this article can be received
significantly. This results in the fact research article in which variables
influence social relationship is the dominant variable in the model of the
laptop purchasing decisions.
Keywords: The Consumer
Price Attribute, The Consumer Product Attribute, And Influence Social
Relationship And Purchase Decision
PENDAHULUAN
Fenomena
pertumbuhan dan persaingan “Laptop”
menjadi dasar pemasalahan yang hendak dikaji lebih lanjut dalam artikel
ini. Data yang dihimpun dari situs kapanlagi.com (2010) menunjukkan computer
jinjing atau “Laptop” di Indonesia telah menjadi fenomena yang luas biasa dari
sudut pemasaran. Dari tahun ke tahun, nilai impor “Laptop” terus merangsek
naik, sampai November 2009, nilai impor komputer jinjing telah menembus 461
juta dollar AS. Angka ini melonjak 30,4 persen dibandingkan impor “Laptop”
seluruh tahun 2008 yang hanya 353,4 juta dollar AS. Tinson et al (2009) menilai
bahwa kunci dari sebuah kesuksesan setiap perusahaan di awali dengan mengetahui
dan selanjutnya dapat memahami bagaimana proses seorang konsumen dalam mengambil
keputusan pembelian?
Seorang
konsumen mengambil keputusan untuk membeli, karena mempertimbangkan nilai yang
diberikan oleh produk tersebut (Gil et al, 2007). Seorang konsumen membutuhkan
rangsangan (stimulus) dan berbagai faktor pertimbangan sebelum memutuskan
produk mana yang mereka pilih. Peranan
daya tarik atribut harga, dan daya tarik atribut produk dan pergaulan sosial
tentu saja sedikit banyak juga berpengaruh. Upaya pemahaman perilaku konsumen
tidak hanya selesai saat mereka telah memutuskan untuk membeli, namun masih ada
tahapan perilaku setelah pembelian. Perilaku setelah pembelian inilah yang
menjadi kunci sukses perusahaan. Karena dari adanya respon positif yang
ditandai dengan pembelian ulang, maka setidak-tidaknya dapat disimpulkan bahwa produk
perusahaan dapat diterima pasar. Sehingga dapat dinyatakan bahwa penelitian
akan perilaku konsumen dalam proses pembelian dan setelah pembelian menjadi
sebuah agenda riset yang penting untuk ditelusuri lebih lanjut (Olaru et al, 2008).
Boyer
dan Hult (2006) dalam penelitian mereka telah mengidentifikasi faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Mereka mengidentifikasi lima
faktor utama yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan konsumen secara umum
atas produk yaitu kualitas jasa, kualitas produk, kebaharuan produk, manfaat
produk dan tujuan tingkah laku. Perilaku konsumen dalam proses pembelian dan
setelah pembelian menjadi sebuah agenda riset yang penting serta bagaimana peranan daya tarik atribut harga, dan daya
tarik atribut produk dan pergaulan sosial. Oleh sebab itu, permasalahan artikel yang diajukan dalam artikel ini adalah
menentukan faktor-faktor yang paling dominan dalam menentukan keputusan
pembelian laptop
TELAAH PUSTAKA
Daya Tarik
Atribut Harga
Pengetahuan konsumen
akan harga suatu produk merupakan sebuah pertimbangan rasional yang sangat
menentukan sebuah proses pengambilan keputusan. Seorang konsumen akan bersedia
membayar sejumlah uang atau sumber keuangan kepada perusahaan, apabila nilai
produk tersebut sesuai dengan harga yang ditawarkan kepada mereka (Pechtl,
2008). Harga menjadi daya tarik yang sangat besar bagi mereka (konsumen) yang
sangat sensitive terhadap harga. Perusahaan harus menyadari bahwa tidak semua
konsumen mereka memiliki kemampuan keuangan yang memadai. Penentuan harga yang
tepat adalah solusi bagi perusahaan untuk dapat memasarkan produk mereka sesuai
dengan harapan (Wolk dan Skiera, 2010).
Artikel ini merujuk berbagai sumber merumuskan Indikator untuk
menjelaskan variabel daya
tarik atribut harga adalah Perbandingan harga (X1) Mengambarkan perbandingan harga yang
diukur dari upaya konsumen untuk melakukan perbandingan harga produk yang satu
dengan yang lain sebelum memutuskan membeli; Potongan harga (X2) Mengambarkan potongan harga yang diukur
dari upaya konsumen untuk mencari informasi produk mana yang memberikan
potongan harga menarik sebelum memutuskan membeli; Variasi harga (X3) Mengambarkan variasi harga yang
diukur dari upaya konsumen untuk mencari informasi produk mana yang menawarkan
variasi harga yang menarik sebelum memutuskan membeli; dan Pengetahuan harga (X4)
Mengambarkan perbandingan harga yang diukur dari upaya konsumen untuk melakukan
perbandingan harga dengan spesifikasi dan kualitas produk yang hendak dibeli
sebelum memutuskan membeli. Selanjutnya hipotesis yang diajukan adalah Hipotesis 1: semakin kuat daya tarik atribut harga bagi konsumen maka
semakin kuat keputusan pembelian.
Daya Tarik
Atribut Produk
Phau (2010) kualitas produk merupakan jaminan bagi pembeli, bahwa mereka
tidak akan merugi, jika membeli produk perusahaan. Pada level ini, seorang
konsumen akan mengabaikan faktor harga murah, apa gunanya memiliki produk
dengan harga murah, namun dalam hitungan hari produk tersebut sudah rusak atau
memiliki kinerja yang jauh dari harapan konsumen. Youl Ha
dan Janda (2008) berasumsi kualitas
produk adalah komitmen perusahaan terhadap konsumen mereka. Dengan kata lain
kualitas produk adalah wujud nyata dari reputasi perusahaan. Baiknya produk
maka baik juga image perusahaan,
sebaliknya buruknya image perusahaan
akan diukur dari produk yang ditawarkan kepada konsumen. Bahkan kepuasan dan
kesetiaan konsumen lahir dari atribut produk yang ditawarkan oleh perusahaan (Esch,
2006). Artikel ini merujuk berbagai
sumber merumuskan Indikator untuk menjelaskan variabel daya tarik
atribut produk adalah Kesesuaian kinerja (X5) Mengambarkan kesesuaian kinerja yang diukur dari
pengalaman dan informasi akan kesesuaian kinerja produk Laptop nyata dengan
yang diharapkan; Varian produk (X6) Mengambarkan varian produk yang diukur dari banyaknya variasi atau
keragaman produk yang dimiliki oleh perusahaan; Desain dan fitur (X7) Mengambarkan desain dan fitur yang diukur dari
penilaian konsumen akan desain yang menarik dan fitur yang ditawarkan pada
Laptop; Keawetan produk (X8) Mengambarkan keawetan produk yang diukur ketahanan produk akan kerusakan
yang bersifat teknis dan non teknis selama kurung waktu tertentu; dan Dukungan layanan
purna jual (X9)
Mengambarkan dukungan layanan purna jual yang diukur dari ketersedian dan
respon yang baik dalam menanggapi keluhan-keluhan konsumen. Sedangkan untuk
hipotesisnya adalah sebagai berikut: Hipotesis 2 : semakin kuat daya tarik atribut produk bagi konsumen maka
semakin kuat keputusan pembelian.
Pengaruh
Pergaulan Sosial
Keputusan pembelian
konsumen dipergaruhi juga dari unsur lingkungan. Pada banyak buku-buku
pemasaran dan perilaku konsumen sangat jelas unsur sosial sangat membawa
pengaruh pada pola pembelian, baik itu intensitas dan selera konsumen (Kotler
dan Keller, 2007). Mengenali lingkungan sosial merupakan bentuk orientasi pasar
yang dilakukan perusahaan untuk mengenal target pasar mereka (Coley et al,
2010). Hal tersebut tidaklah berlebihan mengingat pada hakekatnya manusia dalah
makhluk sosial. Sehingga dalam setiap aktivitasnya membutuhkan interaksi dan
dukungan dari lingkungannya. Pergaulan sosial dalam sebuah pengambilan
keputusan pembelian sangatlah berpengaruh. Pengaruh dapat muncul dari hubungan
pribadi, dan juga hubungan baik bersifat formal maupun nonformal. Pengaruh pergaulan sosial pada artikel ini diukur
dari seberapa kuat lingkungan disekitar konsumen memberikan pengaruh saat
proses pengambilan keputusan konsumen. Indikator yang
dirumuskan untuk menjelaskan variabel pengaruh pergaulan sosial adalah Pengaruh keluarga (X10) Mengambarkan pengaruh keluarga yang
diukur dari seberapa kuat faktor keluarga mempengaruhi seorang konsumen dalam
memilih produk Laptop; Pengaruh teman pengguna
(X11) Mengambarkan pengaruh teman pengguna yang diukur
dari seberapa kuat faktor pertemanan dalam lingkungan pendidikan (Polines)
mempengaruhi seorang konsumen (pengguna) dalam memiliki dan memilih produk
Laptop; dan Pengaruh staf pengajar (X12)
Mengambarkan pengaruh staf pengajar yang diukur dari seberapa kuat faktor
pengajar mempengaruhi seorang konsumen (pengguna) untuk mempergunakan produk
Laptop untuk membantu aktivitas belajar mereka. Pada artikel ini rumusan
hipotesis yang diajukan adalah Hipotesis
3: semakin besar pengaruh pergaulan sosial bagi
konsumen maka semakin besar dorongan untuk keputusan pembelian.
Keputusan
Pembelian
Suka atau tidak suka seorang konsumen
dapat saja dipengaruhi dari lingkungan sekitarnya. Interaksi sosial berperan
penting dalam membentuk pola pembelian konsumen atau penggunaan produk. Oleh sebab
itu, perusahaan harus mengenal lingkungan sosial dan seberapa besar pengaruhnya
bagi seseorang dalam target pasar mereka. Consuegra et al (2007) menyakini
peran harga sebagai salah satu nilai penting bagi seorang konsumen dalam
memilih suatu produk baik barang atau jasa. Walaupun masih bayak faktor
penimbang lain selain harga, namun terkadang peran harga tidak dapat dikecilkan
pengaruhnya dibandingkan faktor-faktor yang lain. Wang et al (2010) menekankan
pentingnya daya tarik produk dalam industri IT (computer) baik untuk PC (personal
computer), netbook dan Laptop. Karena daya terima pasar,
khususnya produk IT pertama-tama akan diukur dari penilai pasar akan
kapabilitas produk tersebut. Jika kapabilitas tidak sesuai dengan harapan
konsumen maka produk tidak akan sukses di pasar. Dengan kata lain, daya tarik
produk adalah konstruk penting bagi perusahaan sebagai elemen kesuksesan jangka
pendek dan panjang atas produk mereka. Keputusan
pembelian yang diukur dari sikap dan tindakan konsumen untuk menentukan alternatif
mana yang akan dipilih untuk memenuhi apa yang menjadi kebutuhan mereka,
khususnya Laptop. Indikator
yang dirumuskan untuk menjelaskan variabel keputusan pembelian adalah Merek
Laptop (X13) Menunjukkan merek Laptop yang
diukur dari ketepatan keputusan konsumen
dalam menentukan merek Laptop yang dipilih; Tempat/lokasi pembelian Laptop (X14) Menunjukkan tempat/lokasi pembelian yang diukur
dari keputusan konsumen dalam menentukan lokasi toko atau nama toko
yang dipilih untuk membeli Laptop; dan Nilai Laptop (X15) Menunjukkan nilai
Laptop yang diukur dari perbandingan tingkat pengorbanan dan manfaat-manfaat
yang didapatkan dari kepemilikan Laptop.
METODE
PENELITIAN
Obyek penelitian
ini adalah pengguna laptop. Data primer dalam penelitian ini adalah tanggapan
responden mengenai daya tarik atribut harga, daya
tarik atribut produk, pengaruh pergaulan sosial, dan keputusan
pembelian. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Jenis Non-Probability Samples.
Jenis
Non-Probability Samples pada penelitian ini mempergunakan adalah sebagai
berikut; Accidental Sampling hal ini pemilihan sampel ditentukan yaitu Konsumen yang telah memiliki dan
mempergunakan Laptop. Sedangkan jumlah sampel pada penelitian ini adalah 100
sampel. Data
dikumpulkan menggunakan metode survei dengan mempergunakan kuesioner sebagai
media bantu. Pernyataan-pernyataan dalam kuesioner ini dibuat dengan
menggunakan skala 1-10 untuk mendapatkan data yang bersifat interval dan diberi
skor atau nilai. Tehnik analisis dipergunakan sebagai alat yang akan
menganalisis atas data yang terkumpul dengan hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini. Oleh karena itu tehnik penelitian ini akan
mengunakan dua pendekatan : 1). Confirmatory factor analysis, pada SEM yang
mengunakan paket komputerisasi AMOS 18.0 dalam hal ini untuk mengkonfirmasi faktor-faktor yang paling dominan dalam
satu kelompok variabel. 2). Regression Weight pada SEM
yang digunakan untuk meneliti seberapa besar hubungan antar variabel.
PEMBAHASAN
Uji Reliabilitas Dan Validitas
Uji pertama adalah uji reliabilitas, di mana berhubungan dengan masalah
ketepatan dari suatu data. Untuk pengujian reliabilitas ditentukan dari
perbandingan nilai hasil analisis dengan nilai standar koefisien alpha yaitu
0,70 (Ghozali, 2013). Sedangkan uji instrumen yang lain atau uji kedua di mana,
ditujukan untuk mengetahui layak (sahih) dan tidaknya pertanyaan digunakan uji
validitas. Kriteria keputusannya adalah
dengan membandingkan nilai Corrected Item - Total Correlation dibandingkan
dengan nilai r tabel (100) dengan tingkat (α) 0,05 yaitu sebesar 0,195. Kriteria keputusan, apabila nilai Corrected
Item - Total Correlation lebih besar dari r tabel maka indikator layak
(sahih) dan sebaliknya (Ghozali, 2013).
Berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS 20.0 dapat disajikan
pengujian validitas dan reliabilitas pada Tabel 1. Berdasarkan pada
Tabel 1 dapat ditunjukkan bahwa semua indikator (observed) adalah valid, hal ini ditandai dengan nilai Corrected
Item - Total Correlation >
r tabel (0,195). Pembuktian ini menunjukkan bahwa semua indikator (observed) layak digunakan sebagai indikator
dari konstruk (laten variabel). Koefisien alpha (cronbach alpha) memiliki nilai di atas 0,60 sehingga dapat
dijelaskan bahwa variabel – variabel penelitian (konstruk) yang berupa variabel
Daya Tarik atribut Harga, Daya
Tarik atribut Produk, Pengaruh
Pergaulan Sosial, dan Keputusan
Pembelian adalah reliabel atau memiliki reliabilitas
yang tinggi, sehingga mempunyai ketepatan untuk dijadikan variabel (konstruk)
pada suatu penelitian.
Tabel 1
Hasil Pengujian Reliabilitas dan Validitas Kuesioner
Konstruk/Variabel
Laten
|
Reliabilitas
(Crounbach
α)
|
Item
(Indikator)
|
Corrected
Item - Total Correlation
|
Daya Tarik atribut Harga
|
0,899
|
X1
|
0,759
|
X2
|
0,793
|
||
X3
|
0,819
|
||
X4
|
0,734
|
||
Daya Tarik atribut Produk
|
0,888
|
X5
|
0,696
|
X6
|
0,740
|
||
X7
|
0,740
|
||
X8
|
0,742
|
||
X9
|
0,749
|
||
Pengaruh
Pergaulan Sosial
|
0,825
|
X10
|
0,698
|
X11
|
0,645
|
||
X12
|
0,712
|
||
Keputusan
Pembelian
|
0,813
|
X13
|
0,692
|
X14
|
0,684
|
||
X15
|
0,658
|
Sumber : data primer yang diolah, (2014)
Uji
Analisis Faktor Konfirmatori
Pengujian model dalam Structural
Equation Model dilakukan dengan dua pengujian, yaitu uji kesesuaian model
dan uji signifikansi kausalitas melalui uji koefisien regresi. Pada Gambar 1
merupakan hasil Uji Analisis Faktor
Konfirmatori Secara Full Model
Gambar 1
Hasil Uji Analisis Faktor Konfirmatori Secara Full Model
Sumber
: data primer yang diolah, (2014)
Berdasarkan Gambar 1 berupa analisis
SEM, dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,052 menunjukkan bahwa,
hipotesis nol (H0) yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan antara
matriks kovarians sampel dengan matriks kovarians populasi yang diestimasi
tidak dapat ditolak. Hasil tersebut menunjukkan diterimanya hipotesis nol (H0) atau model ini dapat diterima, yaitu terdapat
dua konstruk yang berbeda dengan indikator-indikatornya. Selain pengujian
berdasarkan nilai probability perlu juga diperkuat dengan nilai – nilai yang
lain, seperti pada Tabel 2.
Tabel 2
Cut of Value
Hasil Uji Full Model
Kriteria
|
Cut of Value
|
Hasil
|
Evaluasi
|
Chi-Square
Probability
GFI
AGFI
TLI
CFI
CMIN/DF
RMSEA
|
c2 dengan df: 84
; p : 5 % = 106,395
> 0,05
> 0,90
> 0,90
> 0,95
> 0,95
< 2,00
< 0,08
|
106,132
0,052
0,874
0,820
0,970
0,976
1,263
0,052
|
Baik
Baik
Marginal
Marginal
Baik
Baik
Baik
Baik
|
Sumber : data primer yang diolah, (2014)
Berdasarkan
hasil pengamatan pada Tabel 2 dapat ditunjukkan bahwa model memenuhi kriteria
fit, hal ini ditandai dengan nilai dari hasil perhitungan memenuhi kriteria
layak full model. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa model penelitian ini, keseluruhan memenuhi kriteria model
fit. Hasil regression
weights analisis Struktural Equation Modeling bahwa setiap indikator
pembentuk variabel laten harus
menunjukkan hasil yang memenuhi kriteria yaitu nilai CR
di atas 1,96 dengan P lebih kecil dari pada 0,05 dan nilai lambda atau loading
factor yang lebih besar dari 0,5. Hasil tersebut, dapat dilihat dari Tabel
3.
Pengujian
hipotesis didasarkan atas pengolahan data penelitian dengan menggunakan
analisis SEM, dengan cara menganalisis nilai regresi seperti yang ditampilkan
pada Tabel 3 di atas. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menganalisis
nilai C.R (Critical Ratio) dan nilai P (Probability) pada hasil
olah data Regression Weights, dibandingkan dengan batasan statistik yang
disyaratkan, yaitu nilai CR (Critical Ratio) di atas 1,96 dan nilai P (Probability) di bawah
0.05. Secara rinci pengujian hipotesis
penelitian akan dibahas secara bertahap sesuai dengan hipotesis yang telah
diajukan.
Hipotesis
I pada penelitian ini adalah “semakin kuat daya tarik atribut harga bagi konsumen maka
semakin kuat keputusan pembelian“. Berdasarkan data dari hasil
pengolahan data diketahui bahwa nilai CR (Critical Ratio) adalah sebesar 2.122 dengan nilai P (Probability)
sebesar 0,034. Kedua nilai ini menunjukkan hasil yang memenuhi syarat, yaitu
diatas 1,96 untuk CR (Critical Ratio) dan dibawah 0.05 untuk nilai P (Probability).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis I pada penelitian ini dapat
diterima.
Hipotesis II pada
penelitian ini adalah “semakin
kuat daya tarik atribut produk bagi konsumen maka semakin kuat keputusan
pembelian “. Berdasarkan hasil dari pengolahan data diketahui bahwa nilai CR (Critical
Ratio) adalah sebesar 2,059 dengan nilai P (Probability) sebesar 0,040. Kedua nilai ini
menunjukkan hasil yang memenuhi syarat, yaitu di atas 1,96 untuk CR (Critical
Ratio) dan dibawah 0,05 untuk nilai P (Probability). Sehingga dapat
dapat disimpulkan bahwa hipotesis II pada penelitian ini dapat diterima.
Tabel 3
Hasil Regression Weights Analysis Struktural Equation Modeling
Estimate
|
S.E.
|
C.R.
|
P
|
|||
Keputusan_Pembelian
|
<--- span="">--->
|
Daya Tarik_Atribut Harga
|
.405
|
.191
|
2.122
|
.034
|
Keputusan_Pembelian
|
<--- span="">--->
|
Daya Tarik_Atribut Produk
|
.336
|
.163
|
2.059
|
.040
|
Keputusan_Pembelian
|
<--- span="">--->
|
Pengaruh_Pengaulan_Sosial
|
.421
|
.214
|
1.968
|
.049
|
X1
|
<--- span="">--->
|
Daya Tarik_Atribut Harga
|
1.000
|
|||
X2
|
<--- span="">--->
|
Daya Tarik_Atribut Harga
|
1.214
|
.128
|
9.508
|
***
|
X3
|
<--- span="">--->
|
Daya Tarik_Atribut Harga
|
1.203
|
.121
|
9.941
|
***
|
X4
|
<--- span="">--->
|
Daya Tarik_Atribut Harga
|
1.090
|
.125
|
8.733
|
***
|
X5
|
<--- span="">--->
|
Daya Tarik_Atribut Produk
|
1.000
|
|||
X6
|
<--- span="">--->
|
Daya Tarik_Atribut Produk
|
1.081
|
.139
|
7.776
|
***
|
X7
|
<--- span="">--->
|
Daya Tarik_Atribut Produk
|
.893
|
.118
|
7.592
|
***
|
X8
|
<--- span="">--->
|
Daya Tarik_Atribut Produk
|
.912
|
.122
|
7.497
|
***
|
X9
|
<--- span="">--->
|
Daya Tarik_Atribut Produk
|
1.031
|
.134
|
7.696
|
***
|
X10
|
<--- span="">--->
|
Pengaruh_Pengaulan_Sosial
|
1.000
|
|||
X11
|
<--- span="">--->
|
Pengaruh_Pengaulan_Sosial
|
1.133
|
.151
|
7.514
|
***
|
X12
|
<--- span="">--->
|
Pengaruh_Pengaulan_Sosial
|
1.061
|
.127
|
8.345
|
***
|
X13
|
<--- span="">--->
|
Keputusan_Pembelian
|
1.000
|
|||
X14
|
<--- span="">--->
|
Keputusan_Pembelian
|
.884
|
.114
|
7.770
|
***
|
X15
|
<--- span="">--->
|
Keputusan_Pembelian
|
.769
|
.105
|
7.345
|
***
|
Nilai p sebesar (***) nilainya lebih kecil dari
0.001
Sumber
: data primer yang diolah, (2014)
Hipotesis
III pada penelitian ini adalah, “semakin besar
pengaruh pergaulan sosial bagi konsumen maka semakin besar dorongan untuk keputusan
pembelian
“. Berdasarkan
hasil dari pengolahan data diketahui bahwa nilai CR (Critical Ratio)
adalah sebesar 1.968 dengan nilai P (Probability)
sebesar 0,049. Kedua nilai ini menunjukkan hasil yang memenuhi syarat, yaitu
dibawah 1,96 untuk CR (Critical Ratio) dan diatas 0,05 untuk nilai P (Probability).
Sehingga dapat dapat disimpulkan bahwa hipotesis III pada penelitian ini dapat
diterima
PENUTUP
Saran
Pengaruh
pergaulan sosial merupakan variabel paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian Laptop. Berikut ini
diuraikan beberapa saran alternatif;
Prioritas
utama pada kebijakan produsen dan penjual laptop
akan seperti
aktif melakukan kunjungan dengan maksud memberikan
informasi akan produk laptop terbaru yang dihasilkan oleh produsen atau
penjual. Infomasi yang diberikan kepada staf pengajar berisikan informasi
seperti spesifikasi produk, pilihan warna, dan keunggulan produk dibandingkan
pesaingnya.
Prioritas kebijakan kedua yang disarankan seperti melakukan kunjungan
kepada orang tua pengguna, dimaksud memberikan informasi dan penawaran. Untuk
isi pesan yang ingin disampaikan bawah merek laptop seperti acer, apple, asus, hp, Toshiba dan sony terbukti
menjadi merek laptop pilihan utama keluarga dari pengguna.
Sasaran
kebijakan ketiga adalah peningkatan pengaruh teman pengguna Tugas terberat
adalah merek laptop selain toshba, asus, acer dan dell untuk
mempertahankandiantaranya pilihan warna, ragam pilihan, dan harga sesuai dengan
kantong pengguna. Informasi tersebut dapat dimanfaatkan produsen dan penjual
laptop untuk memperbaiki produk mereka, sesuai dengan keinginan pengguna.
Keterbatasan dan Saran
Penelitian Yang Akan Datang
Keterbatasaan
penelitian ini di mana hasil penelitian ini berdasarkan kasus pada Laptop,
sehingga tidak dapat dipergunakan untuk kasus di luar pada Laptop. Saran
penelitian mendatang yang dapat diberikan dari penelitian ini antara lain
adalah penelitian ke depan diharapkan mampu mengembangkan model penelitian
perilaku setelah laptop seperti menambahkan variabel kepuasan dan loyalitas
konsumen. Agenda lain adalah pemilihan obyek dipersempit obyeknya misalnya pengguna
laptop untuk pekerjaan, sehingga pola terbentuknya dan pemahaman perilaku
setelah pembelian menjadi lebih baik lagi
DAFTAR PUSTAKA
Boyer, Kenneth K. and G.
Tomas M. Hult (2006), “ Customer behavioral intentions for online purchases: An
examination of fulfillment method and customer experience level”,
Coley, Linda Silver.,
John T Mentzer., and, Martha C Cooper (2010), “ IS "consumer orientation" a dimension of market orientation in
consumer markets? Journal of Marketing Theory and Practice, Vol.
18, No 2, pg. 141
Consuegra., David Martı´n., Arturo Molina and A ´
gueda Esteban ( 2007), ” An integrated model of price, satisfaction and loyalty: an empirical
analysis in the service sector “, Journal
of Product & Brand Management, Vol.
16/7 pg. 459–468
Esch.
Franz-Rudolf.,Tobias Langner., Bernd H. Schmitt and Patrick Geus (2006), “Are
brands forever? How brand knowledge and relationships affect current and future
purchases “, Journal of Product &
Brand Management, Vol.15, No.98–105
Gil, R. Bravo., E.
Fraj Andre´s., and E. Martı´nez Salinas (2007), “Family as a source of
consumer-based brand equity”, Journal of
Product & Brand Management, Vol. 16, No. 3, pg.188–199
Ghozali,
Imam, (2013), Aplikasi
Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
21 Update PLS Regresi, Edisi 7, Badan
Penerbit Undip, Semarang.
Kapanlagi.com (2010),
“ komputer taiwan targetkan pangsa pasar 30
persen “,
http://www.kapanlagi.com/h/old/.html (29-07-2010)
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller (2007), “ Manajemen Pemasaran “, Buku 1, Edisi 12, PT Indeks, Jakarta
Olaru, Doina., Sharon
Purchase., and Nathan Peterson (2008), “ From customer value to repurchase
intentions and recommendations”, Journal
of Business & Industrial Marketing, Vol. 23, No. 8 pg.554–565
Pechtl , Hans (2008), “Price knowledge structures relating
to grocery products”, Journal of Product & Brand Management , Vol. 17, No.
485-496
Phau, Ian (2010), “An Australian Perspective of The
Effects of Brand Image and Product Quality on Diffusion Brands of Designer
Jeans”, Journal of Global Business and Technology, Volume 6, Number 1, pg. 41-51
satunews.com, (2010),
“survey penjualan PC di Indonesia”, http://www.satunews.com /read/10151/2010/07/31/survei--penjualan-pc-di-indone-html
(14 08 2010)
tekno.kompas.com,(2010), “Laptop China Kuasai 90 Persen Pasar”,http:// tekno.kompas.com /read/2010/03/10/15302442/Laptop.China.Kuasai.90.Persen.Pasar.Indonesia.
Tinson , Julie., Clive Nancarrow., and Ian Brace (2008),
“Purchase decision making and the increasing significance of family types”,
Journal of Consumer Marketing, Vol. 25, No. 1,pg. 45–56
Wang, Qi., Yubo Chen.,
& Jinhong Xie (2010), “ Survival in
Markets with Network Effects: Product Compatibility and Order-of-Entry Effects “, Journal
of Marketing,Vol. 74 , pg.1-14
Wolk, Agnieszka and, Bernd Skiera, (2010),” Tariff-Specific Preferences
and Their Influence on Price Sensitivity”, BuR - Business Research Official Open Access
Journal of VHB, Vol. 3, No. 1, pg. 70-80
Youl Ha, Hong., and
Swinder Janda (2008), “An empirical test of a proposed customer satisfaction
model in e-services”, Journal of Services
Marketing, Vol. 22, No. 5, pg. 399–408.