Laman

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPERCAYAAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA SERVICE BENGKEL PT.YAMAHA MATARAM SAKTI SEMARANG


ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPERCAYAAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA SERVICE BENGKEL PT.YAMAHA MATARAM SAKTI SEMARANG

Nico Yudea, dan
Endang Sulistiyani
Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof.H.Sudarto, SH, Tembalang,Kotak Pos 6199/SMS Semarang 50061


ABSTRAC
PT.Yamaha Mataram Sakti is a company engaged in the sale and servicing of motor vehicle service authorized dealer of Yamaha motorcycles in Jalan Mataram. The service is service motorcycle service, oil change and sell genuine parts from Yamaha. The research variables are endogenous variables of trust and customer loyalty while exogenous variable is the quality of service. Partially, the results of hypothesis testing has shown there is a significant positive effect between quality of service (X) to the trust (Y1), whereas the results of testing hypothesis 2 has proved there is no effect between quality of service (X) on customer loyalty (Y2) and test results 3rd hypothesis has proved there is positive and significant correlation between confidence (Y1) on customer loyalty (Y2). Therefore concluded that there are significant variables of service quality on trust and confidence in the quality of service and customer loyalty.

Keywords: Quality Of Service, Trust, Customer Loyalty.

PENDAHULUAN
Pada masa sekarang, dunia usaha sangat berkembang pesat dan perekonomian modern dipenuhi persaingan antar pelaku dunia usaha terutama dalam bidang jasa.  Salah satu agar cara penjualan pelayanan (jasa) suatu perusahaan lebih unggul dibandingkan dengan para pesaingnya adalah dengan memberikan pelayanan (jasa) yang berkualitas dengan memenuhi tingkat kebutuhan konsumen atau pembeli.  Kualitas jasa tidak hanya dilihat dari sudut pandang penyedia jasa tetapi juga mempertimbangkan sudut pandang para pengguna pelayanan (jasa).  Oleh karena itu dalam merumuskan strategi dan program pelayanan perusahaan harus berorientasi pada kepentingan pelanggan dengan mempertimbangkan komponen kualitas pelayanan.
Tingkat kepentingan pelanggan terhadap pelayanan (jasa) yang akan mereka terima dapat dibentuk berdasarkan pengalaman dan saran yang mereka peroleh.  Pelanggan memilih penyedia jasa berdasarkan kualitas pelayanan (jasa) dan tingkat kepentingannya.  Salah satu produk pelayanan jasa adalah service kendaraan jasa bengkel.
PT.Yamaha Mataram Sakti merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penjualan kendaraan bermotor dan pelayanan service motor di dealer resmi Yamaha Mataram Sakti.  Pelayanan service tersebut yaitu service motor, ganti oli dan menjual suku cadang asli dari Yamaha.
Seorang pelanggan yang mempunyai persepsi yang baik dengan pelayanan yang diberikan oleh bengkel tersebut, bukan hanya akan mempercayakan segala sesuatu yang berkaitan dengan motornya pada bengkel tersebut, tetapi juga dapat mempengaruhi orang lain untuk melakukan hal yang sama.  Sebaliknya jika pelayanan yang diberikan tidak sesuai yang ditawarkan maka akan mempengaruhi persepsinya terhadap bengkel tersebut dan merasa kecewa.
Sebagai dampak buruknya pelayanan yang diberikan oleh bengkel resmi Yamaha, persepsi tersebut adalah pelanggan bukan hanya akan berpaling ke bengkel lain tetapi juga dapat memperngaruhi orang lain untuk tidak menggunakan jasa bengkel resmi Yamaha di PT.Yamaha Mataram Sakti Semarang.  Sedangkan jika pelayanan yang diberikan tidak seperti yang diharapkan maka para pelanggan tidak tertarik pada penyedia pelayanan yang bersangkutan dan dapat menurunkan image perusahaan.  Jika pelayanan yang diberikan tidak sama dengan pelanggan, maka pelanggan  akan merasa kecewa dan akan berpaling ke bengkel lain.  Misal pelanggan service mengantri yang sangat lama dan waktu pengerjaan service dirasa cukup lama.  Selain itu hasil yang didapatkan pada saat service kurang maksimal atau masih ada problem. Ini dapat mengakibatkan pelanggan akan berpindah kebengkel yang pelayanannya lebih cepat dan bagus.
Apabila hal tersebut benar-benar terjadi maka perusahaan wajib mengevaluasi kembali terhadap kualitas pelayanan yang diberikan serta mencari solusi untuk memberikan pelayanan yang berkualitas da pelayanan yang sama kepada semua pelanggan sesuai dengan kebutuhannya. 

RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1.     Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan bengkel terhadap kepercayaan?
2.     Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan dan kepercayaan terhadap loyalitas pelanggan pada bengkel resmi PT. Yamaha Mataram Sakti?

TINJAUAN PUSTAKA
Kualitas
Menurut Goetsh dan Davis dalam  Tjiptono (2004:51) pengertian kualitas adalah merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
Kualitas memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan dan loyalitas pelanggan. Kualitas memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan yang kuat dengan perusahaan.  Dalam jangka panjang ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka.  Dengan demikian perusahaan dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dimana perusahaan memaksimumkan pengalaman pelanggan yang menyenangkan dan meminimumkan atau meniadakan pengalaman pelanggan yang kurang menyenangkan.

Pelayanan yang unggul
Pemasaran suatu barang dan jasa tentu tidak dapat lepas dari pelayanan.  Bilson Simamora (2004: 172) menyatakan bahwa:“Layanan adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.  Produksi layanan bisa berhubungan dengan produk fisik maupun tidak.”Menurut Elhaitammy dalam  Tjiptono (2004: 58) pelayanan yang unggul atau service excellence yaitu sikap atau cara karyawan dalam melayani pelanggan secara memuaskan.

Pengertian Pelayanan dan Kualitas Pelayanan
Menurut Gronroos (1990) dalam Ratminto (2009: 2) pengertian pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai adanya akibat interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen atau pelanggan.Pelayanan yang baik, merupakan pelayanan yang berkualitas dan memenuhi harapan pelanggan.  Kualitas dapat dipandang secara luas sebagai keunggulan atau keistimewaan dan dapat didefinisikan sebagai penyampaian layanan yang relatif istimewa terhadap pelanggan.  Jika perusahaan melakukan hal yang tidak sesuai dengan harapan pelanggan, maka perusahaan tersebut tidak akan menberikan kualitas pelayanan yang baik.
Pengertian kualitas pelayanan adalah penilaian konsumen tentang kehandalan dan superioritas pelayanan secara keseluruhan. Konsumen akan membuat perbandingan antara yang mereka berikan dengan apa yang didapat (Bloemer et al, 1998 dalam Karsono : 2007).  “Kualitas layanan (service quality) didasarkan pada perbandingan antara apa yang seharusnya ditawarkan (offered) dan apa yang disediakan (provided) (Parasuraman, 1998:62)”.  Kualitas pelayanan yang tinggi menghasilkan manfaat (benefit) yang terukur, sesekali langsung tampak sebagai peningkatan keuntungan dan market share.

Dimensi Kualitas Jasa
Menurut Parasuraman dalam Tjiptono (2004:70) terdapat lima pokok dimensi kualitas jasa, yaitu:
1.      Bukti Fisik (tangibles), meliputi fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi.
2.      Keandalan (reliability), yakni kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan.
3.      Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap.
4.      Jaminan (assurance), mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan.
5.        Empati (emphaty), meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para pelanggan.
Dimensi kualitas jasa harus diramu dengan baik, jika tidak hal tersebut akan menimbulkan kesenjangan antara perusahaan dan konsumen, terhadap perbedaan persepsi konsumen tentang wujud pelayanan.  Lima kesenjangan yang menyebabkan adanya kegagalan penyampaian jasa karena perbedaan persepsi mengenai kualitas jasa menurut Rambat Lupiyoadi (2001: 184-186) yaitu:
1.        Gap persepsi manajemen
       Yaitu adanya perbedaaan antara penilaian pelayanan menurut pengguna jasa dan persepsi manajemen mengenai harapan pengguna jasa.  Kesenjangan ini terjadi karena kurangnya orientasi penilaian pemasaran, pemanfaatan yang tidak memadai atas temuan penelitian, kurangnya interaksi antara pihak manajemen dengan pelanggan, komunikasi dari bawah ke atas yang kurang memadai, serta terlalu banyaknya tingkatan manajemen.
2.        Gap spesifikasi kualitas
       Yaitu kesenjangan antara persepsi manajemen mengenai harapan pengguna jasa dan spesifikasi kualitas jasa.  Kesenjangan terjadi antara lain karena tidak memadainya komitmen manajemen terhadap kualitas jasa, persepsi, mengenai ketidaklayakan, tidak memadainya standarisasi tugas dan tidak adanya penyusunan tujuan.
3.        Gap penyampaian jasa
       Yaitu kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa (service delivery).
4.        Gap komunikasi pemasaran
       Yaitu kesenjangan antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal.  Harapan pelanggan mengenai kualitas jasa dipengaruhi oleh pernyataan yang dibuat oleh perusahaan melalui komunikasi pemasaran
5.        Gap dalam pelayanan yang dirasakan
       Yaitu perbedaan persepsi antara jasa yang dirasakan dan diharapkan oleh pelanggan.  Jika keduanya terbukti sama, maka perusahaan akan memperoleh citra dan dampak positif, maka kesenjangan ini akan menimbulkan permasalahan bagi pelanggan.

Pengertian Kepercayaan
Kepercayaan  merupakan rasa percaya diri seseorang yang akan ditemukan berdasarkan hasrat dari orang lain daripada kekuatan dirinya sendiri. (Rempel, et. al 1985: 40).
Lau dan Lee (1999) mendefinisikan kepercayaan sebagai kesediaan  (willingness) seseorang untuk menggantungkan dirinya pada pihak lain dengan resiko tertentu.
Kepercayaan menurut Mowen dan Minor (2002: 312), kepercayaan konsumen (consumer beliefs) adalah semua pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat konsumen tentang objek, atribut, dan manfaatnya.  Objek (objects) dapat berupa produk, orang, perusahaan dan segala sesuatu dimana seseorang memiliki kepercayaan dan sikap.  Atribut (attributes) adalah karakteristik atau fitur yang mungkin dimiliki atau tidak dimiliki oleh objek.  Dua kelas atribut yang luas telah diidentifikasikan sebelumnya.  Atribut intrinsik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan sifat aktual produk dan kehandalan produk tersebut, sedangkan atribut ekstrinsik adalah segala sesuatu yang diperoleh dari aspek eksternal produk, seperti nama merk, kemasan dan label.  Akhirnya, manfaat (benefits) adalah hasil positif yang diberikan atribut kepada konsumen.
Menurut teori Trust-Commitment (Morgan dan Hunt, 1994) trust adalah satu variable kunci untuk memelihara suatu hubungan jangka panjang, termasuk pada sebuah merek. Morgan dan Hunt (1994) menjelaskan beberapa manfaat dari adanya kepercayaan :
1.        Kepercayaan dapat mendorong pemasar untuk berusaha Menjaga hubungan yang terjalin dengan bekerjasama dengan rekan perdagangan.
2.  Kepercayaan menolak pilihan jangka pendek dan lebih memilih keuntungan jangka panjang yang diharapkan dengan mempertahankan rekan yang ada.
3.    Kepercayaan dapat mendorong pemasar untuk mendatangkan risiko besar dengan bijaksana karena percaya bahwa rekannya tidak akan mengambil kesempatan yang dapat merugikan pasar.
Trust merefleksikan kredibilitas dan kredibilitas mempengaruhi orientasi jangka panjang konsumen dengan mengurangi persepsi atas resiko yang berhubungan dengan tingkah oportunistik bagi perusahaan Penelitian sebelumnya mengatakan bahwa trust adalah sebuah penggerak (driver) yang mempengaruhi loyalitas merek (Chauduri dan Holbrook, 2001; Lau dan Lee, 1999).

Loyalitas Pelanggan
Menurut  Oliver dalam Uncle, et.al (2003) memberikan definisi bahwa loyalitas konsumen adalah komitmen yang mendalam untuk membeli ulang atau berlangganan suatu produk atau jasa secara konsisten di masa yang akan datang, dengan demikian mengakibatkan pengulangan pembelian merek yang sama walaupun dipengaruhi situasi dan upaya pemasaran yang mempunyai potensi untuk menyebabkan tindakan tidak berpindah ke pihak lain.
Loyalitas pelanggan merupakan suatu ukuran keterikatan konsumen terhadap sebuah merek.  Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya pelanggan beralih ke merek produk lain, apabila merek tersebut didapati adanya perubahan baik menyangkut harga maupun atribut lain (Durianto, Sugiarto dan Tony: 2001).  Secara umum dikatakan bahwa konsumen puas dengan keseluruhan kinerja atas produk atau jasa yang didapat.
Konsumen yang loyal terhadap suatu produk atau jasa memilki beberapa karakter (Assael : 2001), diantaranya :
1.        Konsumen yang loyal cenderung lebih percaya diri pada pilihannya.
2.        Konsumen yang lebih loyal memilih untuk mengurangi resiko dengan melakukan pembelian berulang terhadap merek yang sama.
3.        Konsumen yang loyal lebih mengarah pada kesetiaan terhadap suatu toko.
4.        Kelompok konsumen minor cenderung untuk lebih loyal.

METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Adapun dalam penelitian ini populasi adalah semua pelanggan service bengkel Yamaha pada PT. Yamaha Mataram Sakti Semarang.  Yaitu mereka yang datang lebih dari satu kali melakukan service motor di bengkel Yamaha PT Yamaha Mataram Sakti Semarang.  Jumlah populasi pada tahun 2011 sebesar 5120 orang.
Rumus Slovin dipakai untuk menentukan ukuran / jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 100 responden

Kerangka Pemikiran Teoritis
Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 1.


Variabel Penelitian
Definisi operasional adalah suatu definisi yang yang diberikan pada suatu variabel dengan memberi arti atau menspesifikasikan kegiatan atau membenarkan suatu  operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. (Sugiyono, 2006 : 56) Pengertian operasional variable ini kemudian diuraikan menjadi indikator empiris yang meliputi variabel endogen dan variabel eksogen.

Variabel Endogen
Kepercayaan (X2)
Lau dan Lee (1999) mendefinisikan kepercayaan sebagai     kesediaan (willingness) seseorang untuk menggantungkan dirinya pada pihak lain dengan resiko tertentu.
Indikator-indikator dari variabel ini adalah:
1.      Kehandalan jasa yang diberitakan
2.      Etika yang baik di mata pelanggan
3.      Kualitas pelayanan memuaskan
4.      Manfaat dari service motor

Loyalitas Pelanggan (X3)
Loyalitas Pelanggan adalah komitmen yang membeli ulang atau berlangganan suatu produk atau jasa secara konsisten di masa yang akan datang, dengan demikian mengakibatkan pengulangan pembelian merk yang sama walaupun situasi dan upaya pemasaran yang mempunyai potensi untuk menyebabkan tindakan berpindah ke pihak lain. (Oliver dalam Uncle, Rowling dan Hammond : 2003).
Indikator-indikator dari variabel ini adalah :
1.   Minat menggunakan jasa service bengkel.
2.   Tidak menggunakan jasa service bengkel lain.
3.   Keinginan untuk memberitahukan  kepada orang lain.

Variabel Eksogen
Kualitas Pelayanan (X1)
Kualitas Pelayanan adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi segala keinginan atau kebutuhan pelanggan yang diukur dan tingkat baik buruknya suatu produk atau jasa dalam hal atau cara melayaninya menurut (Kotler & Keller 2007: 56). 
Indikator-indikator dari variabel ini adalah :
1.      Kecepatan mengatasi masalah motor
2.      Kemampuan karyawan menigngat masalah motor pelanggan dengan baik
3.      Komunikasi yang baik dengan pelanggan
4.      Menanggapi keluhan pelanggan dengan cepat
5.      Pengetahuan karyawan tentang spare part motor dengan baik

METODE ANALISIS
Skala Pengukuran
Dalam penelitian ini salah satu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah dengan kuesioner,  dimana jawaban-jawaban responden tersebut dalam kuesioner akan diukur dengan menggunakan skala Likert. Skala liket ini mengukur tungkat setuju atau tidak setuju  responden terhadap serangkaian pernyataan yang mengukur obyek (Istijanto 2005:  81). 
Kriteria penilaian ini digolongkan dalam 5 (lima) tingkatan, yaitu jawaban yang bersifat sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju untuk penilaian kualitas pelayanan, kepercayaan dan loyalitas pelanggan pada PT. Yamaha Mataram Sakti Semarang. 

Teknik Analisis
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi.  Analisis deskriptif berupa mean dan tabel frekuensi yang digunakan untuk mengukur tingkat rata-rata dari suatu variabel (Jogiyanto, 2005: 166). Selain itu juga memakai alat analisis regresi yang berupa analisis jalur yaitu untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda apabila variabel bebasnya memepengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung saja, melainkan juga tidak secara langsung.

Analisis Regresi
Analisis yang digunakan adalah Analisis jalur yaitu suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda apabila variabel bebasnya mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung saja, melainkan juga secara tidak langsung.
Rumus:
Y1 =  b1 X1 1
Y2  = b1 X1  + b2 Y1 + e2
Keterangan :
X1           = Kualitas Pelayanan
Y1            = Kepercayaan     
Y2            = Loyalitas Pelanggan
b1, b2        = Koefisien regresi
e               = tingkat eror

Analisis Deskriptif
Alat analisis statistic yang digunakan adalah analisis deskriptif yaitu analisis data yang lebih banyak hendak menggambarkan fakta yang sabagaimana adanya.  Banyak alat analisis deskriptif yang dapat digunakan antara lain distribusi frekuensi, analisis rata-rata (Supardi, 2005:166).  Dalam penelitian ini digunakan alat analisis Mean. Karena akan memberikan nilai rata-rata setiap variabel produk yang kemudian dideskripsikan.

Mean
Menurut Jogiyanto (2005:246), Mean merupakan nilai total dibagi dengan jumlah kejadiannya (frekuensi).  Mean digunakan untuk mencari rata-rata dari suatu variabel kualitas pelayanan (jasa) service bengkel Yamaha.  Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
m =
Keterangan :
m  =    Mean
x =  jumlah nilai / jumlah jawaban dari pertanyaan skala Likert
n =  jumlah individu / sampel
                       
Tabel Frekuensi
Tabel frekuensi adalah tabel yang fotmat kolom dan baris yang menggambarkan jumlah respon untuk tiap kategori dari suatu variabel (Istijanto, 2009:100).  Tabel frekuensi digunakan untuk mengetahui karakteristik responden dan tanggapan responden tentang Kualitas pelayanan (jasa) di bengkel Yamaha.  Data yang disajikan dalam bentuk ini yaitu penyajian data dalam bentuk tabulasi yang meliputi baris dan kolom.  Sedangkan pengolahan data digunakan Software SPSS versi 12.0 mentabulasikan karakteristik responden terhadap variabel-variabel.

Hipotesis
Hipotesis adalah suatu perumusan sementara mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu dan juga dapat menuntun/mengarahkan penyelidikan selanjutnya (Umar, 2000:283).
Adapun hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah:
H1  :    Terdapat pengaruh langsung Kualitas Pelayanan terhadap loyalitas pelanggan
H2  :    Terdapat pengaruh langsung Kualitas Pelayanan terhadap kepercayaan  pelanggan
H3  :    Terdapat pengaruh tidak langsung kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan melalui kepercayaan        

HASIL PEMBAHASAN
Analisis Regresi
Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis jalur.  Analisis ini digunakan untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda apabila variabel bebasnya mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung saja, melainkan juga tidak secara langsung, variabel eksogen yaitu Kualitas pelayanan (X1) terhadap variabel endogen  yaitu  Kepercayaan (Y1) dan Loyalitas Pelanggan (Y2).
Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepercayaan
1)      Persamaan Regresi
Berdasarkan Tabel 1  dapat dilihat bahwa nilai p adalah 0.002, maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :
Y1  = 2911 + 0.263X
Dari hasil analisis regresi maka nilai koefisiensi dari variabel kepercayaan adalah 0.263 dengan tingkat signifikansi 0.002.  Hasil ini menunjukan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan karena signifikannya dibawah 0.05.  Jadi dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan terhadap kepercayaan.

2)      Uji t
Uji t (t-test) ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh secara parsial (individu) variabel kualitas pelayanan terhadap kepercayaan. atau menguji signifikansi konstanta. Pada Tabel 1 disajikan penghitungan regresinya.


Tabel 1.
Hasil Regresi
Kualitas Pelayanan terhadap Kepercayaan
Coefficientsa

Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.

B
Std. Error
Beta

1
(Constant)
2.240
.429

5.227
.000

Y1
.345
.110
.301
3.129
.002

a. Dependent Variable: X1










Pengaruh variabel kualitas pelayanan (X) terhadap kepercayaan (Y1).
Berdasarkan hasil analisis regresi pada Tabel 1 diketahui bahwa probabilitas variabel kualitas pelayanan adalah 0.002 yang berarti lebih kecil dari alpha 0.005 dan t hitung sebesar 3.129 yang berarti lebih besar dari t tabel 1.660 (Ha diterima, Ho ditolak).  Dengan demikian dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara kualitas pelayanan terhadap kepercayaan. T tabel didapat dari df = n-1 untuk n = 99 sehingga df = 98.

3)         Uji Koefisien Korelasi
Berdasarkan hasil pengolahan data nilai koefisien (R) adalah 0.301 atau 30.1 % sehingga dapat disimpulkan bahwa korelasi  antara kualitas pelayanan terhadap kepercayaan mempunyai hubungan yang lemah.


Tabel 2.
Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
.301a
.091
.082
.4791722
a. Predictors: (Constant), X1



4)         Uji Koefisien Determinasi
Untuk mempertimbangkan ketepatan model regresi dan mengetahui kekuatan model dalam memprediksi dilihat dari adjusted R square.  Semakin besar nilai koefisien determinasi semakin besar kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel tergantung dengan menghitung koefisien determinasi. Hasil penghitungan regresi tersaji pada Tabel 2.

Dari Tabel 2, diketahui nilai R square sebesar 0.901 berarti kontribusi variabel bebas kualitas pelayanan (X) tersebut terhadap loyalitas pelanggan (Y1) adalah sebesar 9.01%, sedangkan sisanya 81.9% dipengaruhi oleh variabel lain.  Dari variabel tersebut dapat diketahui bahwa variabel lain lebih besar dibandingkan dengan variabel tersebut dikarenakan variabel kualitas pelayanan merupakan variabel dugaan dari banyak atribut jasa yang ada pada suatu produk.  Variabel lain yang berpengaruh terhadap kepercayaan antara lain persepsi harga service, kualitas produk (sparepart) dan motivasi pelanggan menggunakan jasa service.

5)         Uji F
Dalam pengitungan regresi nilai f hitung yaitu sebesar 9.793. Dalam pengujian hipotesis penelitian ini diketahui hasil perhitungan analisis jalur diatas dapat diketahui bahwa F hitung sebesar 9.793 > F tabel sebesar 3.94 dengan probabilitas 0.002.  Dengan demikian berarti Hipotesis (Ho) ditolak dan Hipotesis Alternative (Ha) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan terhadap kepercayaan.

Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Kepercayaan terhadap Loyalitas Pelanggan
1)      Persamaan Regresi
Berdasarkan Tabel 3 dapat disususun persamaan regresi sebagai berikut :
Y2 = 1.497 + 0.203X + 0.376Y1
Dari hasil analisis regresi maka nilai koefisiensi dari variabel kualitas pelayanan adalah 0.203 dengan tingkat signifikansi 0.105 .  Hasil ini menunjukan bahwa kualitas pelayanan tidak berpengaruh dan tidak  signifikan karena signifikannya diatas 0.05.  Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan.
Dari hasil analisis regresi maka nilai koefisiensi dari variabel kepercayaan adalah 0.376 dengan tingkat signifikansi 0.009 .  Hasil ini menunjukan bahwa kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan, karena signifikannya di bawah 0.05.  Jadi dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kepercayaan terhadap loyalitas pelanggan.

2)      Uji t
Uji t (t-test) ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh secara parsial (individu) variabel kualitas pelayanan dan kepercayaan  terhadap loyalitas pelanggan. atau menguji signifikansi konstanta. Penghitungan regresi tersaji pada Tabel 3.



Tabel 3.
Hasil Pengujian Regresi Berganda
Kualitas Pelayanan dan Kepercayaan terhadap Loyalitas Pelanggan


Coefficientsa

Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.

B
Std. Error
Beta

1
(Constant)
1.497
.594

2.520
.013

X1
.203
.124
.163
1.637
.105

Y1
.376
.142
.265
2.652
.009

a. Dependent Variable: Y2








a.         Pengaruh variabel kualitas pelayanan (X) terhadap loyalitas pelanggan (Y2)
Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 3, diketahui bahwa probabilitas variabel kualitas pelayanan adalah 0.105 yang berarti lebih kecil dari alpha 0.05 atau t hitung sebesar 1.637 yang lebih kecil dari t tabel 1.660 (Ha ditolak, Ho diterima).  Dengan demikian dapat diartikan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan.  T tabel didapat dari df = n-2 untuk n = 99 sehingga df = 97.

b.        Pengaruh variabel kepercayaan (Y1) terhadap loyalitas pelanggan (Y2)
Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 3, diketahui bahwa probabilitas variabel kepercayaan adalah 0.009 yang berarti lebih kecil dari alpha 0.05 atau t hitung sebesar 2.652 yang lebih besar dari t tabel 1.660 ( Ha diterima, Ho ditolak).  Dengan demikian dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel kepercayaan terhadap loyalitas pelanggan .  T tabel didapat dari df = n- 2 untuk n = 99 sehingga df = 97 ( t tabel terlampir)

3)      Uji Koefisien Korelasi
Berdasarkan hasil pengolahan data nilai koefisien (R) adalah 0.350 atau 35 % sehingga dapat disimpulkan bahwa korelasi atau hubungan  antara kedua variabel kualitas pelayanan dan kepercayaan terhadap loyalitas pelanggan mempunyai hubungan yang lemah.

4)      Uji Koefisien Determinasi
Untuk mempertimbangkan ketepatan model regresi dan mengetahui kekuatan model dalam memprediksi dilihat dari adjusted R square.  Semakin besar nilai koefisien determinasi semakin besar kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel tergantung dengan menghitung koefisien determinasi. Penghitungan regresi tersaji pada Tabel 4.




Tabel  4.
Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
.350a
.123
.105
.6732098
a. Predictors: (Constant), Y1, X1

b. Dependent Variable: Y2










Dari Tabel 4, diketahui nilai R square sebesar 0.123 berarti kontribusi semua variabel bebeas kualitas pelayanan dan kepercayaan terhadap loyalitas pelanggan adalah sebesar 12.3% sedangkan sisanya sebesar 87.7% merupakan variabel lain.  Dari variabel tersebut diketahui bahwa variabel lain lebih besar dibandingkan dengan variabel tersebut dikarenakan variabel kualitas pelayanan dan kepercayaan merupakan variabel dugaan dari banyak atribut jasa yang ada pada suatu produk. Variabel lain yang berpengaruh terhadap kepercayaan antara lain persepsi harga service, kualitas produk (sparepart) dan motivasi pelanggan menggunakan jasa service

5)        Uji F
Dalam pengujian hipotesis diketahui hasil perhitungan analisis berganda di muka dapat diketahui bahwa F hitung  6.783 > F tabel 3.09 dengan probability 0.002.  Dengan demikian berarti hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara kualitas pelayanan dan kepercayaan terhadap loyalitas pelanggan.  F tabel didapat dari nilai df (N1) regression serta nilai Residual yang dapat dilihat pada tabel diatas ( F tabel terlampir).

KESIMPULAN
Dari data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner maka dilakukan pengujian reliabilitas untuk mengetahui bahwa jawaban responden terhadap pertanyaan konsisten  dari waktu ke waktu.  Dan dilakukan pengujian validitas untuk mengukur sah tidaknya suatu kuesioner.  Hasil dari uji reliabilitas dan validitas menunjukan bahwa seluruh pertanyaan dalam setiap variabel reliable dan valid.
Berdasarkan hasil pembahasan mengenai pengaruh kualitas pelayanan dan kepercayaan terhadap loyalitas pelanggan pada PT Yamaha Mataram Sakti Semarang, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.        Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan analisis deskriptif, maka tingkat kualitas pelayanan dinyatakan baik dengan skor 3.90, kepercayaan dinyatakan sangat baik  dengan skor 4.03 dan loyalitas pelanggan dinyatakan baik dengan skor 3.93.
2.        Secara parsial, hasil pengujian hipotesis telah membuktikan terdapat pengaruh positif signifikan antara kualitas pelayanan (X) terhadap kepercayaan (Y1).  Dilihat dari perhitungan  diperoleh nilai koefisien (X)  sebesar 0.263 atau nilai t hitung sebesar 3.129 dengan taraf signifikansi hasil sebesar 0.002 tersebut lebih kecil dari 0.05, yang berarti bahwa hipotesa dalam penelitian ini menerima Ha dan menolak Ho.
3.        Secara parsial, hasil pengujian hipotesis telah membuktikan tidak  terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan (X) terhadap loyalitas pelanggan (Y2).  Dilihat dari perhitungan diperoleh nilai koefisien (X)  sebesar 0.203 atau nilai t hitung sebesar 1.637 dengan taraf signifikansi hasil sebesar 0.105  tersebut lebih besar  dari 0.05, yang berarti bahwa hipotesa dalam penelitian ini menolak Ha dan menerima Ho.
4.        Secara parsial, hasil pengujian hipotesis telah membuktikan terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kepercayaan (Y1) terhadap loyalitas pelanggan (Y2).  Dilihat dari perhitungan dilakukan diperoleh nilai koefisien (Y1) sebesar 0.376 atau nilai t hitung sebesar 2.652 dengan taraf signifikansi hasil sebesar 0.009 tersebut lebih kecil dari 0.05, yang berarti bahwa hipotesa dalam penelitian ini menerima Ha dan menolak Ho.
5.        Berdasarkan hasil pengujian terdapat pengaruh dari variabel kualitas pelayanan terhadap kepercayaan serta kualitas pelayanan dan kepercayaan terhadap loyalitas pelanggan.

DAFTAR PUSTAKA
Assael H. 2001. Consumers Behavior and Marketing Action, Kent Publishing Company, Boston Massachusset, AS.
Azwar, Saifuddin. 2009. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Durianto, Sugiarto dan Tony.  2001.  Manajemen Pemasaran Modern : Yogyakarta : Liberty
Engel, James et al.  1994.  Perilaku Konsumen Jilid 2.  Jakarta : Binarupa Aksara
Ghozali, Imam.  2003. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,          Semarang : Badan Penerbit Undip
Istijanto, 2005.  Riset Sumber Daya Manusia.  Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Istijanto, 2009.  Aplikasi Praktis Riset Pemasaran.  Jakarta:  Gramedia Pustaka      Utama
Jogiyanto, 2005.  Metodologi Penelitian Bisnis.  Yogyakarta: BPFE
Karsono. 2007.  Peran Variabel dan Citra Perusahaan, Kepercayaan, dan Biaya Perpindahan yang Memediasi Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Keraf, Groys.  2001.  Komposisi.  Ende Flores: Nusa Indah
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2007.  Manajemen Pemasaran Edisi 12. Jakarta:  PT Indeks
Lupiyoadi, Rambat, 2001.  Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktik.  Jakarta:  Prehallindo
Marzuki.  2000. Metodologi Riset.  Yogyakarta: BPFE : UII
Morgan dan Hunt.  1994.  Customer Loyalty.  Jakarta : Erlangga
Parasuraman, A.  1991.  Marketing Research, Second Edition.  Addison-Wesley
          Publishing Company, Inc, Reading.
Parasuraman, A.  1998.  The Future of Marketing.  Addison-Wesley Publishing      Company, Inc, Reading
Ratminto dan Atik Septi Winarsih.  2009.  Manajemen Pelayanan.  Yogyakarta :
          Pustaka Pelajar
Sarjono, Haryadi.  2006. SPSS vs LISREL : Sebuah Pengantar, Aplikasi untuk Riset.  Jakarta : Salemba empat
Simamora, Bilson.  2004. Riset Pemasaran . Jakarta :  PT Gramedia Pustaka Utama
Sugiyono, 2006.  Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Tjiptono, Fandy. 1996. Strategi Pemasaran.  Yogyakarta: Andi Offset