Laman

MENINGKATKAN PERILAKU MEMBACA MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI SEMARANG


MENINGKATKAN PERILAKU MEMBACA MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI SEMARANG


Sri Wahyuni
Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Semarang


ABSTRACT
This study analyzes the increase in reading behavior. The formulation tested in this research question is How to increase reading behavior of students. Furthermore, variables and indicators of research are also based on previous research. A model was developed and two hypotheses have been formulated to address this research problem. The sampling technique was purposive sampling and quota sampling. Respondents of this study amounted to 100 respondents, who are Semarang State Polytechnic students. The used data analysis tool was Structural Equation Modeling (SEM) in AMOS 16.0. The results of this study data analysis showed that the model and research results were well received, and further the research was proved that the influence of the external environmental influences on reading behavior was positive and significant, and the influence of the quality of library services on reading behavior was positive and significant.

Key words: external environment, the quality of library services and reading behavior

PENDAHULUAN
Membaca yang diimplementasikan dalam suatu proses yang intens dan terencana dengan baik untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri, ternyata juga memiliki makna lain yaitu orientasi penguasaan. Belajar berbasis membaca bagi Sujan et.al., (1994) merupakan sebuah proses investasi jangka panjang. Belajar berbasis membaca membentuk seseorang menjadi cerdas. Kohli et.al., (1998) berpandangan bahwa belajar berbasis membaca diyakini sebagai salah satu faktor penting bagi seseorang (mahasiswa) untuk terus berupaya memperbaiki kemampuan dan kinerjanya.  Sedangkan Carlson et.al., (2000) melihat bahwa dengan belajar berbasis membaca seseorang akan bersikap lebih adaptif dalam setiap kondisi dan tantangan yang mereka hadapi.  Bagi  Erliandari (2004) orientasi belajar berbasis membaca pada diri mahasiswa ditandai dengan perilaku membaca.  Semakin tinggi perilaku membaca maka semakin tinggi orientasi belajar berbasis membaca mahasiswa. Maka peningkatan perilaku membaca baik langsung maupun tidak langsung akan meningkatkan kinerja mahasiswa. Dari sudut pandang Erliandari (2004) lingkungan sebagai faktor eksternal yang mengarah pada perubahan perilaku positip bagi mahasiswa, khususnya mendorong  perilaku untuk membaca.
Bagi Saleh (2001) kunci mencapai perilaku membaca yang diharapkan adalah mutu pelayanan pihak UPT Perpustakaan. Oleh sebab itu, mutu pelayanan pihak UPT Perpustakaan merupakan bentuk penilaian pelanggan tentang nilai superior atau kesempurnaan sebuah produk (pelayanan) dari nilai kegunaan atau manfaat yang diterima (dirasakan) pelanggan atas dasar sebuah perbandingan apa yang diberikan (pelanggan) dan apa yang diterima (pelanggan). Studi Saleh (2001) juga mengamati fenomena di mana perilaku membaca sebagai elemen belajar berbasis membaca  telah terjadi penurunan.  Perilaku membaca mahasiswa telah bergeser menjadi perilaku untuk menonton acara TV, di mana untuk menonton TV mereka dapat menghabiskan waktu 3 jam sehari sedangkan waktu yang mereka pergunakan untuk membaca tidak lebih dari 1 jam, itupun sebagaian besar mahasiswa hanya membaca koran atau majalah. Berbicara masalah kunjungan ke perpustakaan, diperkirakan hanya 10 % dari seluruh mahasiswa dalam sebuah lembaga pendidikan. Bahkan belum tentu dalam sebulan mehasiswa mengunjungi perpustakaan.  Fenomena tersebut menjadikan dasar bahwa penelitian mengenai perilaku membaca adalah topik penelitian yang layak.
Perumusan masalah penelitian berangkat dari sebuah fakta lapangan dimana rendahnya budaya gemar membaca dikalangan mahasiswa pada penelitian Saleh (2001); Erliandari (2004) meskipun mereka menyadari pentingnya budaya gemar membaca terhadap peningkatan kualitas mahasiswa atau memiliki kinerja yang diharapkan, namun penelitian mereka yang dilakukan masih belum mampu menjawab mekanisme proses dalam membentuk perilaku membaca sebagai langkah awal menuju budaya membaca. Oleh karena itu perumusan masalah penelitian ini adalah ”Bagaimana meningkatkan perilaku membaca pada mahasiswa ”.

TELAAH PUSTAKA

Perilaku Membaca
Seorang mahasiswa harus menyadari bahwa membaca adalah aset penting menuju sukses. Siapa yang ingin sukses maka dia harus membaca.  Karena membaca memungkinkan seorang mahasiswa untuk selalu mengidentifikasi kesempatan dalam setiap aktivitas mereka dan berupaya yang terbaik.  Dimana secara jangka pendek keahlian yang dimiliki oleh seorang mahasiswa dapat diukur dari seberapa jauh kreativitas dan keunikan pendekatan yang diterapkan oleh seorang mahasiswa (Erliandani,2004; Saleh 2001). Belajar berbasis membaca menjadi jawaban penting ketika muncul sebuah pertanyaan sederhana yaitu bagaimana kompetensi dapat terbentuk ? Pada kajian stratejiknya, Sujan et.al., (1994) memiliki jawaban sama atas pertanyaan tersebut yaitu belajar berbasis membaca. Studi Coad (1999) percaya bahwa tuntutan untuk memiliki kemampuan dan ketrampilan serta inovasi dalam setiap aktivitas individu maupun organisasi hanya dapat terpenuhi melalui belajar berbasis membaca. Perilaku membaca merupakan langkah awal yang tepat dalam mengembangkan kemampuan kompetensi dan sekaligus meraih kinerja yang diharapkan. Seorang mahasiswa harus mau membaca, karena melalui membaca seorang mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan yang dibutuhkan dalam rangka memperbaiki kinerja secara terus menerus (Paparoidamis, 2005). 

Lingkungan Eksternal
Teori manajemen menunjukan faktor lingkungan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan organisasi dan individu untuk lebih peka terhadap harapan dan kebutuhan serta antisipasi apa yang telah terjadi dewasa ini. Setiap orang harus memandang faktor lingkungan secara positip, karena merangsang organisasi dan individu untuk lebih maju dan menetapkan target kinerja yang lebih tinggi dari sebelumnya. Pemahaman dan penelaahan factor lingkungan menurut Haryanto dan Yoestini, (2003) dapat diarahkan pada pengembangan aksesbilitas terhadap peluang-peluang yang dihasilkan oleh lingkungan. Faktor lingkungan akan selalu dianggap sebagai sebuah alasan penurunan maupun peningkatan kinerja (Hadjimanois 2000).  Penelaahaan yang baik akan memberi dampak pada pengembangan strategi yang lebih bermutu dan pada gilirannya akan menghasilkan pencapaian prestasi yang optimal.  Studi Erliandani (2004) menunjukkan bagaimana faktor lingkungan seperti keluarga, para pendidik (dosen), perpustakaan dan pemerintah berpengaruh terhadap perilaku membaca mahasiswa.  Keluarga memiliki peran sentral dalam menumbuhkan perilaku membaca.  Karena perilaku membaca tidak lahir secara otomatis peran keluarga menjadi alat efektif mendorong lahirnya dan berjalannya perilaku membaca dikalangan mahasiswa. Peran dosen tidak kalah penting dalam mendorong perilaku membaca.


Mutu Pelayanan Perpustakaan
Saleh (2001) mengingatkan bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional 0686/U/1991 salah satu syarat mendirikan perguruan tinggi adalah keberadaan perpustakaan.  Tidak hanya ruangan perpustakaan yang harus dimiliki oleh sebuah perguruan tinggi,  kewajiban lain akan ketersediaan buku minimal 10 % dari jumlah mahasiswa yang mengambil mata kuliah tersebut juga menjad persyaratan mutlak.  Fokus perhatian proses pengembangan mutu pelayanan adalah pada kualitas strategi yang dihasilkan untuk mendorong pelayanan. Sejah tahun 1980 an konsep mutu pelayanan telah menjadi fenomena penelitian pemasaran. Studi Carman (2000) mengindetifikasi proses dan mekanisme mutu pelayanan yang menyertai proses pengembangan kepuasan dan loyalitas secara jangka pendek maupun jangka panjang. Dan yang lebih penting untuk dicermati adalah sebuah mutu pelayanan yang disajikan secara bermutu akan dapat membantu meningkatkan kinerja yang dituju atau diharapkan oleh semua pihak (Victorino dan Verma 2005).

Kerangka Pemikiran Teoritis
            Kerangka pemikiran teoritis yang akan dikembangkan dalam penelitian ini mengacu pada telaah berbagai pustaka yang telah dilakukan sebelumnya. Berdasarkan hasil telaah pustaka yang diajukan, maka kerangka pemikiran teoritis yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah seperti gambar dibawah ini :



Gambar 1.
Kerangka Pikir Teoritis









Sumber : dikembangkan untuk penelitian ini.

2.5 Hipotesis Penelitian
Rumusan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :


Hipotesis 1  : “Semakin tinggi pengaruh lingkungan eksternal, maka semakin tinggi perilaku membaca“.
Hipotesis 2  : “Semakin tinggi, mutu pelayanan perpustakaan, maka semakin tinggi perilaku membaca“.

Variabel dan indikator Penelitian
Berikut ini Variabel dan indikator yang dipilih dalam penelitian ini


Tabel 1.
Variabel dan Indicator Penelitian Ini
NO
Variabel penelitian
Indicator Penelitian
Sumber
1
Lingkungan Eksternal
Keluarga (X1)
Adaptasi dari Erliandani (2004)
Staf  Pengajar (X2)
Teman kuliah (X8)
2
Mutu Pelayanan Perpustakaan

Berwujud (X4)
Adaptasi dari Victorino dan Verma 2005
Kehandalan (X5)
Responsip (X6)
Jaminan  (X7)
Empati  (X8)
3
Perilaku Membaca
Bahan Bacaan (X9)
Adaptasi dari Sujan et al (1994)
Lamanya waktu di perpustakaan  (X10)
Intensitas Keperpustakaan (X11)


METODE PENELITIAN
Penelitian ini bisa dipandang sebagai usaha lain dalam memperkaya literatur khususnya manajemen. Selain itu dimungkinkan dilakukan pemahaman teoritis atas dasar justifikasi penelitian terdahulu akan perilaku membaca dengan memadukan dengan aspek kinerja mahasiswa yang tertuang dalam telaah pustaka. Penelitian ini jika dihubungkan dengan berdasarkan sifat ekplorasi ilmu maka penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian dasar. Penelitian dasar dimana tujuan penelitian ini adalah mengembangkan ilmu (to generate a body of knowledge) untuk mencari jawaban baru atas masalah manajemen yang terjadi dalam organisasi, organisasi atau masyarakat (Ferdinand, 2006). Obyek penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah populasi mahasiswa anggota UPT Perpustakaan Politeknik Negeri Semarang. Data primer dalam penelitian ini adalah tanggapan responden mengenai faktor eksternal, mutu pelayanan perpustakaan, perilaku membaca dan prestasi mahasiswa. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa anggota UPT Perpustakaan Politeknik Negeri Semarang. Sampel menurut Malhotra (2005) adalah sebagian dari populasi dimaksud yang akan diteliti. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini minimum 100 orang. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Hair et al. (1995, dalam Ferdinand, 2005) bahwa jumlah sampel (responden) yang dipakai dalam penelitian yang menggunakan SEM minimum 100 sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini Metode purposive (purposive sampling) dan Quota sampling. Data dikumpulkan menggunakan metode survei dengan mempergunakan kuesioner sebagai media bantu, yaitu dengan memberikan secara langsung pertanyaan atau kuesioner kepada para responden.  Pernyataan-pernyataan dalam kuesioner ini dibuat dengan menggunakan skala 1 – 10 untuk mendapatkan data yang bersifat interval dan diberi skor atau nilai.  Penggunaan skala 1-10 (skala genap) untuk menghindari jawaban responden yang cenderung memilih jawaban di tengah, sehingga akan menghasilkan respon yang mengumpul di tengah (grey area). Metode analisis yang dipilih untuk menganalisis data adalah SEM (Structural Equation Model).




ANALISIS DATA
Analisis Structural Equation Modeling
Analisis selanjutnya adalah analisis Structural Equation Model (SEM) secara Full Model yang dimaksudkan untuk menguji model dan hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian ini. Hasil pengolahan data untuk analisis SEM terlihat pada Gambar 2, Tabel 2 dan Tabel 3


Gambar 2.
Hasil Uji  Structural Equation Model
 
 

























Sumber: data primer yang diolah, (2010)


Berdasarkan Gambar 2 berupa analisis full model, dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,96 menunjukkan bahwa hipotesis nol (H0) yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan antara matriks kovarians sampel dengan matriks kovarians populasi yang diestimasi tidak dapat ditolak. Hasil tersebut menunjukkan diterimanya hipotesis nol (H0)  atau model ini dapat diterima, yaitu terdapat lima konstruk yang berbeda dengan indikator-indikatornya. Selain pengujian berdasarkan nilai probability perlu juga diperkuat dengan nilai – nilai yang lain, seperti pada Tabel 2 berikut ini.


Tabel 2
Hasil Uji Full Model
Kriteria
Cut of Value
Hasil
Evaluasi
Chi-Square
Probability
GFI
AGFI
TLI
CFI
CMIN/DF
RMSEA
c2 dengan df : 41 ; p : 5 % = 56,942
> 0,05
> 0,90
> 0,90
> 0,95
> 0,95
< 2,00
< 0,08
53,201
0,096
0,919
0,870
0,971
0,978
1,298
0,055
Baik
Baik
Baik
Marginal
Baik
Baik
Baik
Baik
            Sumber: data primer yang diolah,( 2010)


Berdasarkan hasil pengamatan pada gambar pada grafik analisis full model dapat ditunjukkan bahwa model memenuhi kriteria fit, hal ini ditandai dengan nilai dari hasil perhitungan memenuhi kriteria layak full model.  Hasil tersebut menunjukkan bahwa model keseluruhan memenuhi kriteria model fit.

Hasil Regression Weights Analisis Struktural Equation Modeling
Berdasarkan hasil regression weights analisis Struktural Equation Modeling bahwa setiap indikator pembentuk variabel laten harus menunjukkan hasil yang memenuhi kriteria yaitu nilai CR di atas 1,96 dengan P lebih kecil dari pada 0,05 dan nilai lambda atau loading factor yang lebih besar dari 0,5. Berikut ini Tabel 3 yang menunjukkan hasil yang layak


Tabel 3.
Hasil Analisis Regression Weights Full Model
Estimate
S.E.
C.R.
P
Perilaku_Membaca
<---
Lingkungan_Eksternal
.237
.114
2.075
.038
Perilaku_Membaca
<---
Mutu_Pelayanan_Perpustakaan
.665
.164
4.054
.000
X1
<---
Lingkungan_Eksternal
1.000
X6
<---
Mutu_Pelayanan_Perpustakaan
.974
.121
8.051
.000
X7
<---
Mutu_Pelayanan_Perpustakaan
1.216
.137
8.850
.000
X8
<---
Mutu_Pelayanan_Perpustakaan
.796
.148
5.372
.000
X9
<---
Perilaku_Membaca
1.000
X11
<---
Perilaku_Membaca
1.091
.128
8.519
.000
X10
<---
Perilaku_Membaca
.935
.119
7.860
.000
X3
<---
Lingkungan_Eksternal
.662
.107
6.206
.000
X2
<---
Lingkungan_Eksternal
.963
.128
7.513
.000
X4
<---
Mutu_Pelayanan_Perpustakaan
1.000
X5
<---
Mutu_Pelayanan_Perpustakaan
1.145
.156
7.345
.000
Sumber: data primer yang diolah,( 2010)


Berdasarkan tabel tersebut, menunjukkan 2 hipotesis yang diajukan memiliki nilai dibawah nilai CR di atas 1,96 dengan P lebih kecil dari pada 0,05 dan nilai lambda atau loading factor yang lebih besar dari 0,5.  Sehingga dapat disimpulkan bahwa 2 hipotesis  yang diajukan diterima.

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL
Kesimpulan atas Masalah Penelitian
Kesimpulan atas masalah penelitian didasarkan atas temuan permasalahan penelitian yang teridentifikasi dan tersusun pada sebelumnya. Dimana tujuan dari penelitian ini adalah mencari jawaban atas rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini  yaitu bagaimana meningkatkan perilaku membaca pada mahasiswa? Hasil dari temuan penelitian ini berdasarkan hasil analisis data yang tergambar pada grafik analisis full model (Gambar 2) membuktikan dan memberi kesimpulan  yaitu  melalui  2 (dua) proses dasar perilaku membaca akan dapat meningkat sesuai dengan harapan antara lain, yaitu: mutu pelayanan perpustakaan dan lingkungan eksternal

Implikasi Manajerial
Penelitian ini memperoleh beberapa bukti analisis data berdasarkan atas temuan penelitian (hasil pengujian SEM secara full model). Hasil dari temuan penelitian dapat direkomendasikan beberapa implikasi kebijakan sesuai dengan prioritas yang dapat diberikan sebagai masukan bagi pihak manajemen. Berikut ini diuraikan beberapa saran alternatif yang bersifat strategis :


Tabel 4.

Implikasi Manajerial

Hasil Penelitian
Implikasi Manajerial
Berdasarkan hasil analisis full model diketahui secara signifikan bahwa mutu pelayanan perpustakaan merupakan variabel yang paling dominan yang dapat mempengaruhi perilaku membaca.
Jaminan   (X7), Saran bagi para pengambil keputusan, khususnya Politeknik Negeri Semarang yaitu Mengagendakan secara berkala dan berkesinambungan perbaikan penampilan dan cara serta sikap melayani konsumen khususnya mahasiswa dengan prioritas pada sikap petugas perpustakaan yang perhatian kebutuhan mahasiswa.
Responsip (X6), Saran bagi para pengambil keputusan khususnya Politeknik Negeri Semarang yaitu Setiap perpustakaan khususnya Polines perlu mengarahkan setiap petugasnya untuk bersikap lebih aktif dalam memberikan informasi baik kepada setiap konsumennya.
Berwujud (X4), Penelitian ini menyarankan kepada para pengambil keputusan, khususnya di Politeknik Negeri Semarang yaitu Pihak perpustakaan hendaknya melengkapi dan up date buku-buku penunjang proses PBM seperti memperbanyak buku-buku kewirausahaan, Buku sastra dan seni, Ilmu manajemen, IPTEKS, statistik dll
Kehandalan  (X5), Penelitian ini menyarankan kepada para pengambil keputusan, khususnya di Politeknik Negeri Semarang yaitu Pihak perpustakaan hendaknya memiliki standar operasi dan prosedur yang mengarahkan pada sikap profesional petugas perpustakaan, sehingga tidak ada Petugas loker yang sering kali ngobrol sendiri, Petugas foto copi diharapkan selalu berada ditempat
Empati (X8), Penelitian ini menyarankan kepada para pengambil keputusan, khususnya di Politeknik Negeri Semarang yaitu Pihak perpustakaan hendaknya mengembangkan sebuah sebuah program penilaian dan pemilihan petugas perpustakaan terbaik, melalui sebuah polling dari para tamu/pengunjung perpustakaan. Hal ini akan memancing persaingan petugas untuk lebih berprestasi dalam melayani pengunjung.
Berdasarkan hasil analisis full model diketahui secara signifikan bahwa lingkungan eksternal merupakan variabel kedua yang dapat mempengaruhi perilaku membaca.






Staf  Pengajar  (X2), Penelitian ini menyarankan kepada para pengambil keputusan, khususnya di Politeknik Negeri Semarang yaitu Kembali pada masa pola pembelajar berbasis membacaan yang mengarah pada perilaku membaca dengan memperbanyak tugas yang mengarah kepada budaya membaca.
Keluarga(X1), Penelitian ini menyarankan kepada para pengambil keputusan, khususnya di Politeknik Negeri Semarang yaitu Mempergunakan setiap kesempatan bertemu dengan wali murid untuk mengajak dan mengembangankan kemitraan serta komunikasi dalam menumbuhkan budaya membaca dari keluarga.
Teman kuliah (X8), Penelitian ini memberikan masukan kepada para pengambil keputusan, khususnya di Politeknik Negeri Semarang yaitu Melakukan pengembangan program buku murah untuk mahasiswa tidak hanya koran murah untuk mahasiswa. Menjembatin layanan atas program gemar membaca buku untuk kepentingan akademik bagi mahasiswa dengan bekerja sama dengan organisasi kemahasiswaan. Dan Mengembangkan lomba penulisan buku atau bahan bacaan, sehingga akan memacu dan menyebarkan budaya membaca dikalangan mahasiswa
      Sumber : dikembangkan untuk penelitian ini, (2010)


Keterbatasan Penelitian dan Agenda Penelitian Mendatang
Beberapa keterbatasan penelitian yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Penelitian ini menghadapi kendala pada pengukuran perilaku membaca sebagai salah satu tahapan mencapai prestasi mahasiswa, dimana berdasarkan hasil pengamatan pada gambar pada grafik analisis full model (Gambar 2) dapat ditunjukkan nilai AGFI (Adjusted Goodness of Fit Index) menunjukan nilai sebesar 0,870 (marjinal) yaitu lebih kecil dari indeks kesesuaian yaitu   ³  0,90.  Penelitian ini hanya membatasi penelitian pada variabel tertentu  pada perilaku membaca. Sedangkan pada rujukan penelitian terdahulu Sujan et.al., (1994); Kohli et.al., (1998)   bahwa prestasi atau kinerja tidak hanya berdasarkan pada perilaku saja, namun juga harus dilihat dari orientasi hasil akhirnya, dimana pada studi ini tidak diuji, karena alasan tingkat kerumitan dan waktu penelitian yang terbatas.
Beberapa agenda penelitian mendatang yang dapat diberikan dari penelitian ini antara lain, adalah :Penelitian ke depan perlu mengupayakan agar instrumen pengujian kesesuaian model penelitian dapat memenuhi setidak-tidaknya delapan kriteria atau dengan kata lain AGFI meningkat dari marginal menjadi baik,  melakukan penambahan dan pengurangan baik variabel dan indikator dalam penelitian ini. Sehingga hasil penelitian yang akan datang diharapkan menjadi lebih baik dan mampu penyempurnakan kekurangan atau keterbatasan dalam penelitian ini. Penelitian mendatang menyempurnakan permodelan penelitian ini dengan memasukan variabel lain yang tidak diuji pada penelitian ini, seperti variabel Sujan et.al., (1994); Kohli et.al., (1998)   bahwa memasukkan pengukuran orientasi mahasiswa membaca pada prestasi sebagai hasil akhirnya.

DAFTAR PUSTAKA
Carman, James M. (2000), “ Patient perceptions of service quality: Combining the dimensions “, Journal of Service Marketing, Vol. 14, No.2, p.337-352

Coad, Alan F., (1999), “ Same survey evidence on the learning and performance orientation of management accountants “, Management Accounting Research, Vol. 10, p.109-135

Carlson Dawn S., Dennis PP.Bozeman, K. Michele Kacmar, Patrick M. Wright, Gary C. McMahan (2000), “Training Motivation In Organizations: An Analysis Of Individual- Level Antecedens”, Journal Of Managerial Issues Vol. XXII Number 3 pp. 271-287

Erliandari, Angela (2004), “ Meningkatkan budaya gemar membaca sebagai upaya mengoptimalkan manfaat perpustakaan dan pembentukan keperibadian “, http:// www.usd.ac.id/lomba menulis/juara 3

Ferdinand, Augusty, (2005), “Structural Equation Modeling Dalam Penelitian Manajemen :Aplikasi Model-model rumit dalam Penelitian untuk tesis S-2 dan disertasi S-3”, Badan Penerbitan Universitas Diponegoro

-----------------------, (2006), “Metode Penelitian Manajemen “ Edisi 2, Badan Penerbitan Universitas Diponegoro

Hair, Joseph F.JR., Rolph E. Anderson, Ronald L. Tatham, and William C. Black,(1995), ” Multivariate Data Analysis With Readings,” Fourth Edition, New Jersey:  Prentice Hall

Hadjimanolis, Anthanasios, (2000), An investigation of innovation antecedents in small firms in the context of small developing country, R&D Management, 30, 3, 235-245.

Hariyanto, Merry., dan Yoestini (2003) “ Analisis orientasi strategi dan kinerja penjualan”, Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Vol. II, No.2, (September),p.197-218

Kohli, Ajay  K.  Tasadaduq A. Shervani, and Goutam N.Callagalla, (1998),                        “Learning and Performance Orientation of Salespeople : The Role of Supervisors”, Journal of Marketing Research, Vol.XXXV, (May), p.267-274

Malhotra, Naresk K. (2005), " Riset pemasaran : pendekatan terapan ", Jilid 1, Edisi keempat, Indeks, Jakarta

Paparoidamis, Nicholas., (2005), “ Learning orientation and leadership quality “, Management Decision, Vol.43, No.7/8 p. 1054-1063

Saleh, Abdul Rahman, (2001), “ Fungsi perpustakaan kampus dalam membina budaya baca –tulis”, http:/ www.geocities.com/a_rahman_s2003

Sujan, Harish., Barton A. Weltz, and Nirmalya Kuman, (1994),” Learning Orientation, Working Smart and Effective Selling “, Journal of Marketing, Vol. 58, (July), p. 34-52

Sharma, Alka., and, Versha Mehta (2004), “Service quality perceptions in financial services-a case study of banking services”, Journal of Services Research, Vol. 4, No.2, p. 205-222
Victorino, Liana., and., Rohit Verma (2005), “ Service innovation and customer choices in the hospitality industry “, Managing Service Quality, Vol.15, No.6,    p. 555-576