Laman

PERANAN PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PT. JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG JAWA TENGAH


PERANAN PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PT. JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG JAWA TENGAH

Ardy Nugroho,
Suwardi
Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof.H.Sudarto, SH, Tembalang, Kotak Pos 6199/SMS Semarang 50061


ABSTRACT
Corporate Social Responsibility (CSR) is commitment of business to contribute on economic development sustainability, workers and employees, families, local communities, and the community to improve the quality of life. In the state-owned company's CSR program is known by the name of Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). PKBL is a program conducted by the company to help the welfare of the people in the company working area in the fields of economics, education, health, social, environment and to build a positive public perception of the company. This research is addressed to determine public perceptions of the role of partnership program and community development to society welfare at work areas of PT Jasa Raharja (Persero) Central Java.
According to the result of the research which is presented in the form of frequency tables, it shows that the the public perceptions of PT Jasa Raharja (Persero) Central Java Partnership program is good. Respondents agreed with the four indicators of CSR as follows a Cause Promotion,  Corporate Social Marketing, Corporate Philantrophy, and Community Development of PT Jasa Raharja (Persero) Branch Central Java.
Keywords : Corporate Social Responsibility, Society

PENDAHULUAN
Kesejahteraan masyarakat bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah  saja, setiap orang berperan untuk mewujudkan dan merealisasikan kesejahteraan sosial dan peningkatan kualitas hidup suatu masyarakat. Dunia usaha juga berperan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di wilayah kerja perusahaan tersebut melalui kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR)
Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di suatu wilayah kerja suatu perusahaan pastilah harus mempunyai program kerja tahunan yang digunakan untuk memberdayakan, mengedukasi, dan mensejahterakan masyarakat. Menurut CSR Forum (Wibisono, 2007) Corporate Social Responsibility (CSR) didefinisikan sebagai bisnis yang dilakukan secara transparan dan terbuka serta berdasarkan pada nilai-nilai moral dan menjunjung tinggi rasa hormat kepada karyawan, komunitas dan lingkungan.
Pelaksanaan program Corporate Social Responsibility di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas (PT) No. 40 tahun 2007 pasal 74 ayat 1 yaitu “Perseroan Terbatas yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial (CSR) dan lingkungannya, perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan”.
Sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat PT Jasa Raharja (Persero) mempunyai program dan cara tersendiri untuk mensejahterakan dan memberdayakan masyarakat di lingkungan wilayah kerjanya. Program tersebut bernama Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), program ini dilakukan untuk membantu mensejahterakan masyarakat di wilayah kerja perusahaan dalam bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial, dan lingkungan yang penerapannya dilakukan di setiap Kantor Cabang di seluruh Indonesia khususnya di propinsi Jawa Tengah.
Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Tengah sebagai bentuk Corportate Social Responsibility (CSR) dalam mensejahterakan masyarakat.

TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Kesejahteraan
Menurut Undang-undang No 11 Tahun 2009, Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) kesejahteraan adalah hal atau keadaan sejahtera, keamanan, keselamatan, ketentraman, jiwa kesehatan jiwa, sosial keadaan sejahtera masyarakat.
Dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan  adalah suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial materiil maupun spirituil yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan, dan ketentraman lahir batin, yang memungkinkan bagi setiap warganegara untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani, rohaniah dan sosial.

Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR )
Menurut  The World Business Council For Sustainbility Development (WBCSD) mendefinisikan Corporate Social Responsibility adalah komitmen berkelanjutan untuk berperilaku secara etis dan memberikan komtribusi bagi pembanguna ekonomi. Pada saat yang sama meningkatkan kualitas hidup dari para pekerja dan keluarganya, demikian pula masyarakat lokal dan masyarakat secara luas (Rahmatullah, Trianita Kurniati, 2011: 4).
Sedangkan menurut Suhandari M.Putri (2007) dalam (Hendrik Budi Untung,2008:1) menjelaskan bahwa CSR adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis utnuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, sosial dan lingkungan.
Melalui definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa CSR suatu tindakan perusahaan yang bermula dari pemikiran dan pertimbangan etis perusahaan yang diarahkan untuk meningkatkan perekonomian, yang dibarengi dengan peningkatan kualitas taraf hidup bagi karyawan dan keluarganya, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar dan masyarakat secara lebih luas.

Prinsip-prinsip Corporate Social Responsibility
Menurut Cowther David (2008) dalam buku Corporate Social Responsibilty (Norhadi, 2011:59) menguraikan dan menjelaskan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial menjadi tiga prinsip, yaitu :
a.    Sustainbility
Berkaitan dengan bagaimana perusahaan dalam melakukan aktivitas  (action) tetap memperhitungkan keberlanjutan sumberdaya di masa depan. Keberlanjutan juga memberikan arahan bagaimana penggunaan sumberdaya sekarang tetap memperhatikan dan memperhitungkan kemampuan generasi masa depan.
b.   Accountability
Merupakan upaya perusahaan terbuka dan bertanggung jawab atas aktivitas yang telah dilakukan. Akuntabilitas dibutuhkan, ketika aktivitas perusahaan mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungan eksternal. Konsep ini menjelaskan pengaruh kuantitatif  aktivitas perusahaan terhadap pihak internal dan eksternal (Crowther David, 2008).
c.    Transparency
Merupakan prinsip penting bagi pihak eksternal. Tranparansi bersinggungan dengan pelaporan aktivitas perusahaan berikut dampak terhadap pihak eksternal.

Manfaat Corporate Social Responsibility
Menurut A.B Susanto ( 2009 : 14-15) manfaat CSR dari sisi perusahaan terdapat berbagai manfaat yang diperoleh dari aktifitas CSR, yaitu :
a.    Mengurangi resiko dan tuduhan terhadap perusahaan
b.    Sebagai pelindung dan meminimalkan dampak buruk
c.    Keterlibatan dan kebanggaan karyawan
d.   Memperbaiki dan mempererat hubungan perusahaan dengan stakeholder.
e.    Meningkatkan penjualan
f.     Mendapat insentif dan perlakuan khusus

METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini dilakukan pengambilan sampel dengan teknik Purposive Sampling. Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut adalah sebagai berikut:
a.    Masyarakat yang masih menerima bantuan PKBL.
b.    Masyarakat yang sudah tidak menerima bantuan PKBL dan kegiatan usahanya masih berjalan.

Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, penelelitian ini menggunakan metode: Observasi, Wawancara maupun Kuisioner

Metode Analisis Data
Skala Pengukuran Data
Skala pengukuran yang digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengatur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial. (Sugiyono, 2010 : 93). Dalam penelitian ini responden diminta memberikan pendapatnya terhadap pernyataan  yang ada dalam kuisioner. Pendapat dari responden diberi skor menurut kategorinya, yaitu sebagai berikut :


Jawaban
Skor
Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
4
3
2
1

Dalam skala ini jawaban cukup ragu-ragu untuk kategori netral dihilangkan, tujuannya untuk mendapatkan jawaban yang tegas dari responden karena responden lebih sering memilih jawaban netral (Supardi, 2005: 152).

Pengujian Kuisioner
Alat untuk menguji  kuisioner yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah Uji Validitas dan Uji Reabilitas.

Uji Validitas
Validitas adalah suatau ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Simamora, 2004: 172). Suatu instrumen dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Uji validitas dapat menggunakan program SPSS. Mengingat data pendapat masyarakat yang menerima program PKBL merupakan skala Likert maka akan dilakukan dengan uji korelasi product moment.

Uji Reabilitas
Reabilitas adalah tingkat keandalan kuisioner (Simamora, 2004 : 177). Kuisioner yang reliabel adalah kuisoner yang apabila dicobakan secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama. Suatu kuesioner dikatakan realibel jika nilai Cronbanch’s Alpha > 0,60 (Haryadi Sarjono, 2011: 45).  Untuk menganalisa penelitian ini digunakan teknik analisis Cronbach’s Alpha.

Alat Analisis
Metode yang digunakan dalam peneletian ini adalah metode analisis deskriptif. Metode analisis deskriptif dilakukan terhadap data yang diperoleh dari hasil kuisioner yang telah dibagikan kepada responden yang sudah diisi dan terkumpul kemudian di klasifikasikan dengan memakai tabel distribusi frekuensi. Distribusi Frekuensi yaitu untuk mengetahui pendapat masyarakat mengenai program PKBL sebagai bentuk CSR( Corporate Social Responsibility) perusahaan. Tabel Distribusi Frekuensi adalah tabel yang format kolom dan baris yang menggambarkan  jumlah respons untuk tiap kategori dari suatu variabel (Istijanto, 2009:13).

Tabel 2
Perbandingan Nilai    dan 
Pernyataan Mengenai Cause Promotion (Amal)
Keterangan
Pernyataan 1
0,26
0,319
VALID
Pernyataan 2
0,26
0,378
VALID
Pernyataan 3
0,26
0,371
VALID
Pernyataan 4
0,26
0,376
VALID
Pernyataan 5
0,26
0,515
VALID
Pernyataan Mengenai Corporate Social Marketing (Kemanusiaan)
Keterangan
Pernyataan 1
0,26
0,368
VALID
Pernyataan 2
0,26
0,347
VALID
Pernyataan 3
0,26
0,279
VALID
Pernyataan 4
0,26
0,560
VALID
Pernyataan 5
0,26
0,270
VALID
Pernyataan Mengenai Corporate Philantrophy ( Tebar Pesona)
Keterangan
Pernyataan 1
0,26
0,497
VALID
Pernyataan 2
0,26
0,351
VALID
Pernyataan 3
0,26
0,282
VALID
Pernyataan 4
0,26
0,561
VALID
Pernyataan 5
0,26
0,502
VALID
Pernyataan Mengenai Community Development (Pemberdayaan Masyarakat )
Keterangan
Pernyataan 1
0,26
0,626
VALID
Pernyataan 2
0,26
0,452
VALID
Pernyataan 3
0,26
0,366
VALID
Pernyataan 4
0,26
0,483
VALID
Pernyataan 5
0,26
0,373
VALID
Sumber : Data Primer yang diolah, 2013

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner diklasifikasikan dengan menggunakan distribusi frekuensi. Data disajikan dengan menggunakan tabulasi silang, yaitu menyajikan data dalam bentuk tabulasi yang meliputi baris dan kolom dan kemudian data diolah untuk mengetahui tingkat prosentase tertinggi mengenai pendapat masyarakat peserta Program PKBL dengan alat bantu program SPSS versi 20.00.

Uji Validitas
Validitas  adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Simamora, 2004:172). Penelitian Uji Validitas ini dilakukan terhadap 40 responden dengan bantuan program SPSS 20.00. Hasil dari pengujian data tersebut adalah sebagai berikut:
a.       Jumlah pernyataan = 20
b.      Jumlah responden  = 40
c.                  = 0,26 (untuk n=40 dan tingkat kepercayaan 95%, didapat dari hasil uji df, t tabel dan r tabel)
Indikator dinyatakan valid bila indikator mempunyai    lebih dari   yaitu 0,26. Perbandingan antara    dan     dapat dilihat pada tabel 2.
Dari tabel  hasil  perbandingan antara r-tabel  dan r-hitung dapat dilihat bahwa instrumen yang digunakan Valid, karena  r-hitung lebih besar daripada r-tabel.

Uji Realibilitas
Dengan menggunakan alat bantu SPSS Versi 20.00. Suatu variabel dikatakan realibilitas jika memberikan nilai Cronbanch Alpha > 0,60 (Haryadhi Saryono, 2011:45). Uji Realibilitas pada penelitian ini dilakukan terhadap 40 responden dengan hasil seperti pada tabel 3.

Tabel 3
Perbandingan Nilai  dan t-hitung
Indikator
 
Keterangan
Cause Promotion (Amal)
0,60
0,835
RELIABEL
Corporate Social Marketing (Kemanusiaan)
0,60
0,835
RELIABEL
Corporate Philantrophy (Tebar Pesona)
0,60
0,835
RELIABEL
Community Development (Pemberdayaan Masyarakat)
0,60
0,835
RELIABEL
Sumber : Data Primer yang diolah, 2013


Karateristik Responden
Berdasarkan hasil pengisian kuesioner yang telah dibagikan kepada responden yang telah terbagi menjadi beberapa kategori antara lain jenis kelamin, tingkat usia, pekerjaan, tingkat pendidikan, dan mengetahui program PKBL dari mana.

Jenis Kelamin Responden
Menurut data mengenai jenis kelamin responden berdasarkan hasil kuesioner yang telah dibagikan kepada 40 responden dapat diketahui pada Tabel 4.


Tabel 4
Karateristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Frekuensi
Prosentase
Laki-laki
24
60 %
Perempuan
16
40 %
TOTAL
40
100 %
Sumber : Data Primer yang diolah, 2013

Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa responden berjenis kelamin Laki-laki berjumlah sebanyak 24 orang atau sebesar 60 %. Sedangkan jumlah responden yang berjenis kelamin Perempuan sebanyak 16 orang atau sebesar 40 %. Dari hasil kuesioner dapat disimpulkan bahwa mayoritas penerima Program PKBL adalah berjenis kelamin Laki-laki karena laki-laki sebagai tulang punggung perekonomian keluarga dibanding yang berjenis kelamin perempuan.
Tingkat Usia Responden
Data mengenai tingkat usia responden berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan kepada 40 responden dapat diketahui dari tabel 5 berikut ini.

Tabel 5
Karateristik Responden Berdasarkan Tingkat Usia
Tingkat Usia
Frekuensi
Prosentase
Dibawah 20 tahun
0
0 %
Umur 20-35 tahun
5
12,5 %
Umur 36-50 tahun
20
50 %
Diatas 50 tahun
15
37,5 %
TOTAL
40
100 %
Sumber : Data Primer yang diolah, 2013


Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa jumlah responden yang paling banyak berumur 36-50 tahun berjumlah 20 orang atau sebesar 50 %. Pada responden umur diatas 50 tahun berjumlah 15 orang atau sebesar 37,5 %. Dapat disimpulkan bahwa jumlah responden yang paling banyak yaitu pada umur 36-50 tahun dikarenakan pada umur 36-50 tahun adalah usia dimana seseorang sedang produktif untuk berwirausaha.

Pekerjaan Responden
Data hasil kuesioner mengenai pekerjaan responden berdasarkan kuesioner yang dibagikan kepada 40 responden dapat diketahui pada tabel 6 berikut ini


Tabel 6
Karateristik responden Berdasarkan Pekerjaan Responden
Pekerjaan
Frekuensi
Prosentase
PNS / Pegawai Negeri Sipil
2
5 %
Pegawai Swasta / Karyawan
1
2,5 %
Wiraswasta
35
87,5 %
Lainnya
2
5 %
TOTAL
40
100 %
Sumber : Data Primer yang diolah, 2013


Berdasarkan tabel 6 menunjukkan hasil bahwa mayoritas responden sebanyak 35 orang responden (87,5 %) mempunyai pekerjaan sebagai Wiraswasta. Dari hasil data tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden yang menjadi peserta program PKBL adalah responden yang memiliki pekerjaan sebagai Wiraswasta.


Pendidikan Terakhir Responden
Berdasarkan hasil kuesioner pada Tabel 7  dapat dilihat bahwa mayoritas responden sebanyak 21 orang responden (52,5%)  berpendidikan SMU/Sederajat, diikuti oleh responden yang berpendidikan diploma sebanyak 9 orang responden (22,5%).





Tabel 7
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir
Frekuensi
Prosentase
SD-SLTP/Sederajat
2
5 %
SMU/Sederajat
21
52,5 %
Diploma
9
22,5 %
Sarjana
8
20 %
TOTAL
40
100 %
Sumber : Data Primer yang diolah, 2013


Sedangkan untuk responden yang berpendidikan terakhir Sarjana yaitu sebanyak 8 orang responden (20%). Terkait dengan penelitian ini, pengetahuan dan pendidikan terakhir yang dimiliki oleh para responden tersebut dapat membantu dalam penelitian ini untuk memperoleh jawaban yang benar dan tepat atas pernyataan-pernyataan pada kuesioner.


Responden Mengetahui Program PKBL
Berdasarkan hasil kuesioner dapat dilihat pada Tabel 8 menunjukkan sebanyak 38 orang responden menjawab lainnya (95 %).  Yang terbagi menjadi  Mengetahui program PKBL dari teman sebanyak 6 orang reponden (15%), Mengetahui program PKBL melalui informasi dari rekanan kerja sebanyak 5 orang responden (12,5%), Mengetahui program PKBL dari karyawan Jasa Raharja sebanyak 27 orang responden (67,5%). Dapat disimpulkan bahwa, sebagian besar responden mengetahui tentang adanya program PKBL PT Jasa Raharja (Persero) yaitu melalui karyawan PT Jasa Raharja (Persero) secara langsung.


Tabel 8
Karakteristik Responden Berdasarkan Responden Mengetahui Program PKBL
Media
Frekuensi
Prosentase
Televisi
0
0%
Radio
2
5%
Internet
0
0%
Koran/Majalah
0
0%
Lainnya
38
95 %
TOTAL
40
100 %
Sumber : Data Primer yang diolah, 2013


Penyajian Data dan Interprestasi Data
Data yang disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi menampilkan gambaran umum mengenai jawaban responden atas pernyataan yang terdapat pada kuesioner. Berdasarkan hasil jawaban kuesioner dari 40 orang responden tentang variabel-variabel penelitian, maka peneliti akan menguraikan jawaban responden yang dikelompokkan dalam tabel frekuensi dengan menggunakan program SPSS versi 20.00.
Pengisian jawaban kuesioner menggunakan format skala Likert yang menunjukkan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi nilai 1, jawaban Tidak Setuju (TS) diberi nilai 2, jawaban Setuju (S) diberi nilai 3, dan jawaban Sangat Setuju (SS) diberi nilai 4.

Persepsi Masyarakat Peserta Program PKBL Terhadap Program PKBL Sebagai Cause Promotion (Amal)
Persepsi masyarakat peserta program PKBL terhadap program PKBL sebagai Cause Promotion (Amal) diukur dengan :
1)   Bantuan program sarana ibadah (pembangunan dan renovasi masjid, pura, gereja) yang diterima sudah memenuhi kebutuhan.
2)   Kesetujuan bahwa Bantuan program sarana ibadah (pembangunan dan renovasi masjid, pura, gereja) yang diterima sudah tepat guna.
3)   Bantuan program sarana ibadah (pembangunan dan renovasi masjid, pura, gereja) dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat sekitar.
4)   Kesetujuan Bantuan program sarana ibadah (pembangunan dan renovasi masjid, pura, gereja) telah meringankan masyarakat dalam hal pengadaan sarana Umum yang baik
5)   Bantuan program sarana umum dan sarana ibadah dapat berlangsung setiap tahunnya.

Tabel 9 adalah hasil pengolahan data dengan menggunakan tabel frekuensi.



Tabel 9
Bantuan Sarana Ibadah yang Diterima Sudah Memenuhi Kebutuhan
Keterangan
Frekuensi
Bobot
Skor
Prosentase
Sangat Setuju
17
4
68
42,5 %
Setuju
20
3
60
50 %
Tidak Setuju
3
2
6
7,5 %
Sangat Tidak Setuju
0
1
0
0%
TOTAL
40

134
100 %
Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2013


Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju yaitu sebesar 50 % responden dan yang menyatakan pendapat Sangat Setuju sebesar 42,5 % responden. Sedangkan pernyataan responden merasa tidak setuju sebesar 7,5 % yang artinya hanya sebagian kecil responden yang merasa bahwa bantuan program sarana ibadah belum memenuhi kebutuhan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa persepsi mayoritas masyarakat peserta program PKBL terhadap bantuan sarana ibadah yang diterima sudah memenuhi kebutuhan dalam kategori Setuju.


Tabel 10
Bantuan Program Sarana Ibadah yang Diterima Tepat Guna
Keterangan
Frekuensi
Bobot
Skor
Prosentase
Sangat Setuju
17
4
68
42,5 %
Setuju
20
3
60
50 %
Tidak Setuju
3
2
6
7,5 %
Sangat Tidak Setuju
0
1
0
0%
TOTAL
40

134
100 %
            Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2013


Berdasarkan Tabel 10 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju yakni sebesar 50% responden dan sebesar 42,5% responden menyatakan pendapat Sangat Setuju terhadap pernyataan diatas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa persepsi mayoritas masyarakat peserta program PKBL terhadap bantuan sarana ibadah yang diterima sudah tepat guna dalam kategori Sangat Setuju dan Setuju.


Tabel 11
Bantuan Program Sarana Umum Dapat Dimanfaatkan Dengan Baik
Keterangan
Frekuensi
Bobot
Skor
Prosentase
Sangat Setuju
20
4
80
50 %
Setuju
19
3
57
47,5 %
Tidak Setuju
1
2
2
2,5 %
Sangat Tidak Setuju
0
1
0
0%
TOTAL
40

139
100 %
            Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2013


Berdasarkan Tabel 11 dapat dilihat bahwa mayoritas responden merasa sangat setuju dengan pernyataan diatas yaitu sebesar 50% responden dan sebesar 47,5% responden merasa setuju dengan pernyataan diatas. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar persepsi masyarakat peserta program PKBL sangat setuju terhadap pernyataan bahwa bantuan sarana umum dapat dimanfaatkan dengan baik.


Tabel 12
Bantuan Program Sarana Umum Meringankan Beban Masyarakat
Dalam Hal Pengadaan Sarana Umum
Keterangan
Frekuensi
Bobot
Skor
Prosentase
Sangat Setuju
19
4
76
47,5%
Setuju
18
3
54
45 %
Tidak Setuju
3
2
6
7,5 %
Sangat Tidak Setuju
0
1
0
0%
TOTAL
40

136
100 %
            Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2013


Berdasarkan Tabel 12 dapat dilihat hasil jawaban dari responden bahwa sebagian besar responden menyatakan sangat setuju yaitu sebesar 47,5% responden dari total 40 orang responden terhadap pernyataan diatas, sedangkan sebesar 45% responden menyatakan setuju. Dapat diambil kesimpulan bahwa menurut mayoritas masyarakat peserta program PKBL terhadap pernyataan bantuan program sarana umum meringankan beban masyarakat dalam hal pengadaan sarana umum dikategorikan sangat setuju.


Tabel 13
Bantuan Sarana Umum dan Sarana Ibadah Berlangsung Setiap Tahunnya
Keterangan
Frekuensi
Bobot
Skor
Prosentase
Sangat Setuju
15
4
60
37,5 %
Setuju
23
3
69
57,5 %
Tidak Setuju
2
2
2
5 %
Sangat Tidak Setuju
0
1
0
0%
TOTAL
40

131
100 %
                        Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2013


Berdasarkan Tabel 13 dapat dilihat bahwa mayoritas responden sebanyak 57,5 % responden menyatakan setuju terhadap pernyataan diatas dan responden yang menyatakan Sangat setuju yakni sebesar 37,5 % responden, yang artinya sebagian besar responden menyatakan setuju bahwa bantuan sarana umum dan sarana ibadah dapat berlangsung setiap tahunnya.
Persepsi Masyarakat Peserta Program PKBL Terhadap Program PKBL Sebagai Corporate Social Marketing (Kemanusiaan)
Pada table 14 berikut adalah hasil pengolahan data Persepsi masyarakat peserta program PKBL terhadap program PKBL sebagai Corporate Social Marketing (Kemanusiaan).


Tabel 14
Program Pemberian Sembako PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Tengah
Tepat Sasaran
Keterangan
Frekuensi
Bobot
Skor
Prosentase
Sangat Setuju
13
4
52
32,5 %
Setuju
22
3
66
55 %
Tidak Setuju
5
2
10
12,5 %
Sangat Tidak Setuju
0
1
0
0%
TOTAL
40

128
100 %
            Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2013


Berdasarkan Tabel 14 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju terhadap pernyataan diatas yaitu sebesar 55 % responden, lalu sebesar 32,5% dari responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas persepsi masyarakat peserta program PKBL terhadap pernyataan program pemberian sembako PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Tengah tepat sasaran dikategorikan setuju.


Tabel 15
Program Pemberian Sembako PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Tengah Sangat Diharapkan Masyarakat Yang Kurang Mampu
Keterangan
Frekuensi
Bobot
Skor
Prosentase
Sangat Setuju
15
4
60
37,5 %
Setuju
22
3
66
55 %
Tidak Setuju
3
2
6
7,5 %
Sangat Tidak Setuju
0
1
0
0%
TOTAL
40

132
100 %
            Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2013


Berdasarkan Tabel 15 dapat dilihat bahwa mayoritas responden sebesar 55 % responden menyatakan setuju dan sebesar 37,5 % responden menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan diatas. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa persepsi sebagian besar masyarakat peserta program PKBL terhadap pernyataan bahwa program pemberian sembako PT Jasa Raharja (persero) Cabang Jawa Tengah sangat diharapkan masyarakat yang kurang mampu tergolong kategori setuju.




Tabel 16
Program Pemberian Sembako PT Jasa Raharja (persero) Cabang Jawa Tengah Mengurangi Beban Masyarakat Miskin
Keterangan
Frekuensi
Bobot
Skor
Prosentase
Sangat Setuju
20
4
80
50 %
Setuju
12
3
36
30 %
Tidak Setuju
8
2
16
20 %
Sangat Tidak Setuju
0
1
0
0 %
TOTAL
40

132
100 %
Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2013


Berdasarkan Tabel 16 dapat dilhat hasil dari jawaban dari responden bahwa sebesar 50 % dari responden menyatakan sangat setuju dan sebesar 30 % responden menyatakan setuju dengan pernyataan diatas. Sehingga dapat diambil kesimpulan yang artinya mayoritas responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan bahwa program pemberian sembako PT Jasa Raharja (persero) Cabang Jawa Tengah mengurangi beban masyarakat miskin.


Tabel 17
Program Donor Darah Yang Dilaksanakan Tepat Sasaran
Keterangan
Frekuensi
Bobot
Skor
Prosentase
Sangat Setuju
15
4
60
37,5 %
Setuju
21
3
63
52,5 %
Tidak Setuju
3
2
6
7,5 %
Sangat Tidak Setuju
1
1
1
2,5 %
TOTAL
40

130
100 %
Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2013


Berdasarkan Tabel 17 dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang menyatakan setuju yaitu sebesar 52,5 % responden dan sebesar 37,5 % dari responden menyatakan sangat setuju pada pernyataan diatas. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa persepsi sebagian besar masyarakat peserta program PKBL menyatakan setuju terhadap pernyataan bahwa program donor darah yang dilaksanakan oleh perusahaan tepat sasaran.


Tabel 18
Program Donor Darah Yang Dilaksanakan Sangat Membantu Masyarakat
Yang Membutuhkan
Keterangan
Frekuensi
Bobot
Skor
Prosentase
Sangat Setuju
15
4
60
37,5 %
Setuju
24
3
72
50 %
Tidak Setuju
1
2
2
2,5 %
Sangat Tidak Setuju
0
1
0
0 %
TOTAL
40

134
100 %
Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2013


Berdasarkan Tabel 18 dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang menyatakan setuju sebesar 50 % responden dan responden yang menyatakan sangat setuju pada pernyataan diatas adalah sebesar 37,5% responden. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar  responden yaitu sebesar 50 % responden menyatakan setuju bahwa program donor darah yang dilaksanakan perusahaan sangat membantu masyarakat yang membutuhkan.

Persepsi Masyarakat Peserta Program PKBL Terhadap Program PKBL Sebagai Corporate Philantrophy  (Tebar Pesona)
Pada table 19 adalah hasil pengolahan data Persepsi masyarakat peserta program PKBL terhadap program PKBL sebagai Corporate Philantrophy (Tebar Pesona).


Tabel 19
Pemberian Bantuan Program Sarana Umum Menarik Simpati Masyarakat
Keterangan
Frekuensi
Bobot
Skor
Prosentase
Sangat Setuju
22
4
88
55 %
Setuju
15
3
45
37,5 %
Tidak Setuju
2
2
4
5 %
Sangat Tidak Setuju
1
1
1
2,5 %
TOTAL
40

138
100 %
Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2013


Berdasarkan Tabel 19 dapat dilihat bahwa mayoritas responden sebesar 55 % responden menyatakan sangat setuju dan 37,5% dari  responden  menyatakan setuju dengan pernyataan diatas. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan bahwa bantuan program sarana umum dapat menarik simpati masyarakat.


Tabel 20
Program Pemberian Bantuan Sarana Ibadah Dilakukan Secara Sungguh-Sungguh
Keterangan
Frekuensi
Bobot
Skor
Prosentase
Sangat Setuju
16
4
64
40 %
Setuju
21
3
63
52,5 %
Tidak Setuju
3
2
6
7,5 %
Sangat Tidak Setuju
0
1
0
0 %
TOTAL
40

133
100 %
Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2013


Berdasarkan Tabel 20 dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang menyatakan setuju yaitu sebesar 52,5 % responden dan sebesar 40 % responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan bahwa program pemberian bantuan sarana ibadah dilakukan secara sungguh-sungguh.  Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju dengan pernyataan bahwa program pemberian bantuan sarana ibadah dilakukan secara sungguh-sungguh.





Tabel 21
Program Pemberian Sembako PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Tengah Sebagai Wujud Perhatian Pada Masyarakat
Keterangan
Frekuensi
Bobot
Skor
Prosentase
Sangat Setuju
15
4
60
37,5 %
Setuju
23
3
69
57,5 %
Tidak Setuju
2
2
4
5 %
Sangat Tidak Setuju
0
1
0
0 %
TOTAL
40

133
100 %
Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2013


Berdasarkan Tabel  21 dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang menyatakan setuju yaitu sebesar 57,5 % responden dan sebesar 37,5 % dari responden menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan diatas, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar masyarakat peserta program PKBL menyatakan setuju terhadap pernyataan bahwa program pemberian sembako yang dilakukan oleh perusahaan sebagai wujud perhatian kepada masyarakat.


Tabel 22
Program Kemitraan (Bantuan UKM) Sangat Membantu Masyarakat Yang Berpotensi
Keterangan
Frekuensi
Bobot
Skor
Prosentase
Sangat Setuju
28
4
112
70 %
Setuju
11
3
33
27,5 %
Tidak Setuju
1
2
2
2,5 %
Sangat Tidak Setuju
0
1
0
0 %
TOTAL
40

147
100 %
Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2013


Berdasarkan Tabel 22 dapat dilihat bahwa mayoritas responden  yang menyatakan sangat setuju yaitu sebesar 70 % responden dan sebesar 27,5 % dari responden menyatakan setuju dengan pernyataan bahwa program kemitraan (bantuan UKM)  sangat membantu masyarakat yang berpotensi. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas masyarakat peserta Program PKBL menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa program kemitraan (bantuan UKM) sangat membantu masyarakat yang berpotensi.


Tabel 23
Pelaksanaan Program Kemitraan (Bantuan UKM) Dipermudah
Keterangan
Frekuensi
Bobot
Skor
Prosentase
Sangat Setuju
16
4
64
40 %
Setuju
21
3
63
52,5 %
Tidak Setuju
3
2
6
7,5 %
Sangat Tidak Setuju
0
1
0
0 %
TOTAL
40

133
100 %
Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2013


Berdasarkan Tabel 23 dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat setuju yaitu sebesar 40 % dan mayoritas responden yaitu sebesar 52,5 % responden menyatakan setuju terhadap pernyataan bahwa Pelaksanaan Program Kemitraan (bantuan UKM) dipermudah oleh perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas masyarakat peserta program PKBL setuju dengan pernyataan Program Kemitraan (bantuan UKM) dipermudah.
Persepsi Masyarakat Peserta Program PKBL Terhadap Program PKBL Sebagai Community Development  (Pemberdayaan Masyarakat)
Tabel 24 berikut adalah Hasil pengolahan data Persepsi masyarakat peserta program PKBL terhadap program PKBL sebagai Community Development (Pemberdayaan Masyarakat).


Tabel 24
Program Kemitraan (Bantuan UKM) Mengembangkan Masyarakat Dalam Dunia Usaha dan Produktivitas Masyarakat
Keterangan
Frekuensi
Bobot
Skor
Prosentase
Sangat Setuju
28
4
112
70 %
Setuju
10
3
30
25 %
Tidak Setuju
2
2
4
5 %
Sangat Tidak Setuju
0
1
0
0 %
TOTAL
40

146
100 %
Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2013


Berdasarkan tabel 24 dapat dilihat bahwa mayoritas dari para responden yang menyatakan sangat setuju yaitu sebesar 70 % responden dan sebesar 25 % dari responden menyatakan setuju bahwa program kemitraan mengembangkan masyarakat dalam dunia usaha dan produktivitas masyarakat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas masyarakat peserta program PKBL menyatakan sangat setuju dengan pernyataan bahwa Program Kemitraan (bantuan UKM) mengembangkan masyarakat dalam dunia usaha dan produktivitas masyarakat.


Tabel 25
Program Kemitraan Mampu Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Yang Lebih Baik
Keterangan
Frekuensi
Bobot
Skor
Prosentase
Sangat Setuju
29
4
116
72,5 %
Setuju
10
3
30
25 %
Tidak Setuju
1
2
2
2,5 %
Sangat Tidak Setuju
0
1
0
0 %
TOTAL
40

148
100 %
Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2013

Berdasarkan Tabel 25 dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang menyatakan sangat setuju yaitu sebesar 72,5 % responden dan sebesar 25 % responden menyatakan setuju terhadap pernyataan diatas. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar masyarakat peserta program PKBL menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa program kemitraan (bantuan UKM) sudah mampu meningkatkan perekonomian masyarakat ke arah yang lebih baik.

Tabel 26
Program Bina Lingkungan Mengembangkan Masyarakat
Dalam Bidang Sosial dan Lingkungan
Keterangan
Frekuensi
Bobot
Skor
Prosentase
Sangat Setuju
16
4
64
40 %
Setuju
21
3
63
52,5 %
Tidak Setuju
3
2
6
7,5 %
Sangat Tidak Setuju
0
1
0
0 %
TOTAL
40

133
100 %
Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2013


Berdasarkan Tabel 26 dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang menyatakan setuju yaitu sebesar 52,5% responden dan responden yang menyatakan sangat setuju yaitu sebesar 40%, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar masyarakat peserta program PKBL menyatakan setuju terhadap pernyataan bahwa Program Bina Lingkungan mengembangkan masyarakat dalam bidang sosial dan lingkungan.


Tabel 27
Program Bina Lingkungan Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat Lebih Baik
Keterangan
Frekuensi
Bobot
Skor
Prosentase
Sangat Setuju
21
4
84
52,5 %
Setuju
18
3
54
45 %
Tidak Setuju
1
2
2
2,5 %
Sangat Tidak Setuju
0
1
0
0 %
TOTAL
40

140
100 %
Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2013

Berdasarkan Tabel 27 dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan diatas yaitu sebesar 52,5 % responden dan yang menyatakan setuju yaitu sebesar 45 % responden. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar masyarakat peserta program PKBL menyatakan sangat setuju pada pernyataan bahwa program bina lingkungan taraf hidup masyarakat yang lebih baik .


Tabel 28
Pengurusan dan Pengajuan Proposal PKBL di Permudah
Keterangan
Frekuensi
Bobot
Skor
Prosentase
Sangat Setuju
30
4
120
75 %
Setuju
8
3
24
20 %
Tidak Setuju
2
2
4
5 %
Sangat Tidak Setuju
0
1
0
0 %
TOTAL
40

148
100 %
Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2013


Berdasarkan Tabel 28 dapat dilihat bahwa mayoritas responden merasa sangat setuju dengan pernyataan diatas yaitu sebesar 75 % responden dan sebesar 20 % responden merasa setuju dengan pernyataan diatas. Dapat disimpulkan bahwa persepsi masyarakat peserta program PKBL sebagian besar menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa pengurusan dan pengajuan proposal PKBL dipermudah.

Rekapitulasi Hasil Penelitian
Berdasarkan keseluruhan pendapat responden atas program PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) pada PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Tengah dapat dibuat kategori sebagai berikut.


Kategori
Rata-Rata Skor
Kategori IV (Sangat Puas)
Kategori III (Puas)
Kategori II (Tidak Puas)
Kategori I (Sangat Tidak Puas)
3 - 4
2 - 3
1 - 2
0 - 1


Berdasakan tabel kategori diatas, pada table 29 adalah hasil dari rekapitulasi skor persepsi masyarakat mengenai Program Kemitran dan Bina Lingkungan PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Tengah.


Tabel 29
Rekapitulasi Skor Persepsi Masyarakat Peserta Program PKBL Terhadap Program Cause Promotion (Amal)
No
Keterangan
Jumlah Skor
Rata-Rata Item
Kategori
1
Bantuan Program Sarana Ibadah (pembangunan dan renovasi Masjid, Pura, gereja) yang di terima sudah memenuhi kebutuhan.
134
3,3
(Kategori IV)
Masyarakat sangat puas dengan bantuan program sarana ibadah karena bantuan yang diterima dari perusahaan sudah memenuhi kebutuhan sarana ibadah bagi masyarakat.
2
Bantuan Program Sarana Ibadah (pembangunan dan renovasi Masjid, Pura, gereja) yang di terima tepat guna.
134
3,3
(Kategori IV)
masyarakat merasa sangat puas dengan bantuan program sarana ibadah yang dilaksanakan oleh Perusahaan karena bantuan yang diterima oleh masyarakat sudah tepat guna dan sesuai dengan kebutuhan.
3
Bantuan Program Sarana Umum (Renovasi pembangunan taman pintar, Renovasi LPQ, Renovasi Balai Warga) dapat dimanfaatkan dengan baik .
139
3,5
(Kategori IV)
Masyarakat merasa sangat puas dengan program Sarana Umum yang dilakukan oleh perusahaan karena bantuan tersebut sudah dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat.
4
Bantuan Program Sarana Umum (Renovasi pembangunan taman pintar, Renovasi LPQ, Renovasi Balai Warga)  meringankan beban masyarakat dalam hal pengadaan sarana Umum.
136
3,4
(Kategori IV)
Masyarakat Sangat Puas dengan bantuan Sarana Umum yang telah dilaksanakan oleh perusahaan karena berkat bantuan tersebut telah meringankan beban masyarakat dalam hal pengadaan sarana umum.
5
Bantuan Program Sarana Umum dan Sarana Ibadah dapat berlangsung setiap tahunnya.
131
3,3
(Kategori IV)
Masyarakat Sangat Puas dengan bantuan sarana umum dan sarana ibadah  karena masyarakat berharap program tersebut dapat  berlangsung setiap tahunnya  

Rata-Rata Keseluruhan

3,36

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2013


Berdasarkan Tabel 29 dapat dilihat bahwa kesetujuan responden pada program PKBL sebagai Cause Promotion (Amal) adalah sangat puas dengan rata-rata jawaban sebesar 3,36. Sesuai data diatas dapat dikategorikan program-program PKBL sebagai program Cause Promotion yang mendapat feedback positif dari masyarakat berdasarkan rata-rata item skor terbesar :

1.    Bantuan Program Sarana Umum (Renovasi pembangunan taman pintar, Renovasi LPQ, Renovasi Balai Warga) dapat dimanfaatkan dengan baik dengan skor rata-rata item sebesar 3,5.
2.    Bantuan Program Sarana Umum (Renovasi pembangunan taman pintar, Renovasi LPQ, Renovasi Balai Warga)  meringankan beban masyarakat dalam hal pengadaan sarana Umum dengan skor rata-rata item sebesar 3,4.
3.    Bantuan Program Sarana Ibadah (pembangunan dan renovasi Masjid, Pura, gereja) yang di terima sudah memenuhi kebutuhan dengan skor rata-rata item sebesar 3,3.
4.    Bantuan Program Sarana Ibadah (pembangunan dan renovasi Masjid, Pura, gereja) yang di terima tepat guna dengan skor rata-rata item 3,3.
5.     Bantuan Program Sarana Umum dan Sarana Ibadah dapat berlangsung setiap tahunnya dengan skor rata-rata 3,3.

Sehingga bisa diambil kesimpulan dari hasil rekapitulasi diatas bahwa dapat dikatakan persepsi mayoritas masyarakat peserta program PKBL terhadap program PKBL bersifat Cause Promotion (amal) adalah sangat puas.


Tabel 30
Rekapitulasi Skor Persepsi Masyarakat Peserta Program PKBL Terhadap Program Corporate Social Marketing (Kemanusiaan)
No
Keterangan
Jumlah Skor
Rata-Rata Item
Kategori
1
Program pemberian sembako PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Tengah tepat sasaran.
128
3,2
(Kategori IV)
Berdasarkan hasil jawaban kueisoner, menyatakan sangat puas terhadap program pemberian sembako yang dilakukan oleh perusahaan dinilai tepat sasaran oleh masyarakat.
2
Program pemberian sembako PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Tengah sangat diharapkan masyarakat yang kurang mampu.
132
3,3
(Kategori IV)
Berdasarkan pendapat dari  masyarakat  mengenai program pemberian sembako yang dilakukan oleh perusahaan, masyarakat menyatakan sangat puas karena menurut masyarakat program pemberian sembako sangat diharapkan oleh masyarakat yang kurang mampu.
3
Program pemberian sembako PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Tengah mengurangi beban masyarakat miskin.
132
3,3
(Kategori IV)
Pada Program pemberian sembako yang telah dilakukan oleh perusahaan, masyarakat menyatakan sangat puas dengan program tersebut karena dengan program tersebut perusahaan telah mengurangi beban masyarakat miskin.
4
Program donor darah yang dilaksanakan tepat sasaran.
130
3,2
(Kategori IV)
Berdasarkan pendapat masyarakat dengan program donor darah yang dilaksanakan oleh perusahaan, masyarakat merasa sangat puas dengan program tersebut karena telah dilaksanakan secara tepat sasaran.
5
Program donor darah yang dilaksanakan sangat membantu masyarakat yang membutuhkan.
134
3,3
(Kategori IV)
Berdasarkan pendapat masyarakat, bahwa masyarakat merasa sangat puas dengan program donor darah yang dilaksanakan perusahaan karena bagi masyarakat program donor darah tersebut sangat membantu masyarakat yang membutuhkan.

Rata-Rata Keseluruhan

3,26

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2013


Berdasarkan Tabel 30 dapat dilihat bahwa kepuasan responden pada program PKBL sebagai Corporate Social Marketing (Kemanusiaan)  adalah sangat puas dengan rata-rata jawaban sebesar 3,26. Sesuai data diatas dapat dikategorikan program-program PKBL sebagai program Corporate Social Marketing yang mendapat feedback positif dari masyarakat berdasarkan rata-rata item skor terbesar. Sehingga bisa  diambil kesimpulan dari hasil rekapitulasi diatas bahwa dapat dikatakan persepsi mayoritas masyarakat peserta program PKBL terhadap pelaksanaan program PKBL bersifat Corporate Social Marketing (Kemanusiaan)  adalah sangat puas.


Tabel 31
Rekapitulasi Skor Persepsi Masyarakat Peserta Program PKBL Terhadap Program Corporate Philantrophy (Tebar Pesona)
No
Keterangan
Jumlah Skor
Rata-Rata Item
Kategori
1
Pemberian Bantuan Program Sarana Umum (Renovasi pembangunan taman pintar, Renovasi LPQ, Renovasi Balai Warga)  menarik simpati masyarakat.
138
3,4
(Kategori IV)
Berdasarkan pendapat masyarakat mengenai pemberian bantuan sarana umum yang dilaksanakan oleh perusahaan, masyarakat merasa sangat puas karena menurut masyarakat program tersebut cukup menarik simpati masyarakat.
2
Program Pemberian Bantuan Sarana Ibadah (pembangunan dan renovasi Masjid, Pura, gereja)  dilakukan secara sungguh-sungguh.
133
3,3
(Kategori IV)
Pada program pemberian bantuan sarana ibadah, masyarakat merasa sangat puas karena pelaksanaan program tersebut dilakukan secara sungguh-sungguh oleh perusahaan
3
Program pemberian sembako PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Tengah sebagai wujud perhatian pada masyarakat.
133
3,3
(Kaetgori IV)
Berdasarkan hasil pendapat masyarakat, menyatakan bahwa masyarakat sangat puas dengan program pemberian sembako yang dilakukan oleh perusahaan karena program tersebut dilakukan sebagai wujud perhatian perusahaan kepasa masyarakat
4
Program Kemitraan (Bantuan UKM) sangat membantu masyarakat yang berpotensi.
147
3,7
(Kategori IV)
Pada Program Kemitraan (Bantuan UKM) yang dilaksanakan perusahaan, masyarakat menyatakan sangat puas karena menurut masyarakat program tersebut sangat membantu masayrakat yang berpotensi (mempunyai keahlian)
5
Pelaksanaan Program Kemitraan (Bantuan UKM ) dipermudah.
133
3,3
(Kategori IV)
Berdasarkan pendapat masyarakat mengenai pelaksanaan program kemitraan, masyarakat menyatakan sangat puas karena dalam pelaksanaan program kemitraan pihak perusahaan mempermudah masyarakat dalam menjalankan program tersebut.

Rata-Rata Keseluruhan

3,4

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2013


Berdasarkan Tabel 31 dapat dilihat bahwa kepuasan responden pada program PKBL sebagai Corporate Philantrophy (Tebar Pesona) adalah sangat puas  dengan rata-rata jawaban sebesar 3,4. Sesuai data diatas dapat dikategorikan program-program PKBL sebagai program Corporate Philantrophy yang mendapat feedback positif dari masyarakat berdasarkan rata-rata item skor terbesar. Sehingga bisa diambil kesimpulan dari hasil rekapitulasi diatas bahwa dapat dikatakan persepsi mayoritas masyarakat peserta program PKBL terhadap program PKBL bersifat Corporate Philantrophy (Tebar Pesona)  adalah sangat puas.


Tabel 32
Rekapitulasi Skor Persepsi Masyarakat Peserta Program PKBL Terhadap Program Community Development (Pemberdayaan Masyarakat)
No
Keterangan
Jumlah Skor
Rata-Rata Item
Kategori
1
Program kemitraan (Bantuan UKM) mengembangkan masyarakat dalam dunia usaha dan produktivitas masyarakat.
146
3,6
(Kategori IV)
Masyarakat merasa sangat puas terhadap program kemitraan yang dilakukan oleh perusahaan karena melalui program kemitraan perusahaan telah mengembangkan masyarakat dalam dunia usaha dan produktivitas masyarakat.
2
Program Kemitraan (Bantuan UKM)  mampu meningkatkan perekonomian masyarakat yang lebih baik.
148
3,7
(Kategori IV)
Berdasarkan pendapat masyarakat, masyarakat merasa sangat puas terhadap program kemitraan yang dilakukan oleh perusahaan karena telah meningkatkan perekonomian masyarakat menjadi lebih baik lagi.
3
Program Bina Lingkungan mengembangkan masyarakat dalam bidang sosial dan lingkungan.
133
3,3
(Kategori IV)
Masyarakat merasa sangat puas dengan program bina lingkungan yang telah dilakukan perusahaan karena menurut masyarakat program tersebut telah mengembangkan masyarakat dalam bidang sosial dan lingkungan.
4
Program Bina lingkungan meningkatkan taraf hidup masyarakat yang lebih baik.
140
3,5
(Kategori IV)
Berdasarkan pendapat masyarakat, dapat diketahui bahwa masyarakat merasa sangat puas dengan program bina lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan karena menurut masyarkat program tersebut telah meningkatkan taraf hidup masyarakat yang lebih baik.
5
Pengurusan dan pengajuan proposal PKBL dipermudah
148
3,7
(Kategori IV)
Berdasarkan pendapat masyarakat, masyarakat sangat puas dengan pelayanan perusahaan dalam pengurusan dan pengajuan proposal PKBL karena selalu dipermudah oleh pihak perusahaan

Rata-Rata Keseluruhan

3,56

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2013


Berdasarkan Tabel 32 dapat dilihat bahwa kepuasan responden pada program PKBL sebagai Community Development (Pemberdayaan Masyarakat) adalah sangat puas  dengan rata-rata jawaban sebesar 3,56. Sesuai data diatas dapat dikategorikan program-program PKBL sebagai program Community Development  yang mendapat feedback positif dari masyarakat berdasarkan rata-rata item skor terbesar. Sehingga bisa diambil kesimpulan dari hasil rekapitulasi diatas bahwa dapat dikatakan persepsi mayoritas masyarakat peserta program PKBL terhadap program PKBL bersifat Community Development (Pemberdayaan Masyarakat) adalah sangat puas.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan dapat dikatakan bahwa, Persepsi masyarakat peserta Program PKBL mayoritas dikategorikan setuju terhadap :   
·      Program PKBL sebagai Program Cause Promotion (Amal) dengan rata-rata skor 3,36.
·      Program Corporate Social Marketing (Kemanusiaan) dengan rata-rata skor 3,26
·      Program Corporate Philantrophy (Tebar Pesona) dengan rata-rata skor 3,4
·      Program PKBL sebagai Program Community Development (Pemberdayaan Masyarakat) dengan rata-rata skor 3,56
Dari hasil rekapitulasi diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi mayoritas masyarakat peserta program PKBL terhadap program PKBL yang meliputi (Program PKBL sebagai Program Cause Promotion (Amal), Program Corporate Social Marketing (Kemanusiaan), Program Corporate Philantrophy (Tebar Pesona) dan program Community Development (Pemberdayaan Masyarakat) yang dilakukan oleh PT Jasa Raharja (Persero) Jawa Tengah adalah sangat puas.


DAFTAR PUSTAKA
Budi Untung, Hendrik.2008. Corporate Social Responsibility. Jakarta: Sinar Grafika.
 Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Hadi, Nor. 2011. Corporate Social Responsibility. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rahmatullah. 2011. Panduan Praktis Pengelolaan CSR. Yogyakarta: Samudra Biru.
Sarjono, Haryadi dan Winda Julianita. 2011 SPSS vs LISREL : Sebuah Pengantar, Aplikasi untuk Riset. Jakarta : Salemba Empat
Simamora, Bilson. 2004. Riset Pemasaran. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sugiyono, 2013 . Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Supardi. 2005. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta : UII Press.
Susanto, A.B . 2009.  Reputation-Driven Corporate Social Responsibility. Jakarta : Esensi.
Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007
Undang-Undang Tentang Kesejahteraan Nasional Nomor 11 Tahun 2009
Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah Konsep dan Aplikasi Corporate Social Responsibility. Jatim : Fasho Publishing.