PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN
PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA USAHA
KELOMPOK BISNIS ENTREPRENEUR MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
Rustono
Jurusan
Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof.H.Sudarto, SH, Tembalang, Kotak Pos
6199/SMS Semarang 50061
ABSTRAC
The object of this study is to test the
influence of using the application of information technology to business performance
of entrepreneur grups of Pol ines
students. Achieving the goal the researcher observe using questionare as a data
collecting methode by fifty six respondents. The test which used are validity
test, reliability test, normality test (kolmogorv sminovr test), difference
test (independent sample t test) and sensitivity analysis. From the test result, it succeed supporting the hypothesis.
Based on difference test
(independent sample t-test), there is difference between the business
performance of entrepreneur group of Polines student which using the application
of information technology to the business
performance of them which no using it then, to strength analysis result, the researcher
also do the sensitivity test, this test uses regression to the application of
information technolog
Frorm the test of sensitivity analysis using
regression the researchcer can signify by statistic of he application of
information technology to the business
performance of entrepreneur group of Polines student. We can draw a conclusion that variable of business
performance of entrepreneur group polines student is influenced by using of
information technology.
Keyword: application
of informationi, business performance
PENDAHULUAN
Penggunaan internet
untuk bisnis secara online telah tumbuh dengan pesatnya. Total nilai
perdagangan barang dan jasa dunia melalui e-commerce mencapai $4,3 trilliun
pada tahun 2004. Tingkat pertumbuhan perdagangan via internet dari tahun 2001
hingga 2005 mencapai 68% di Amerika Serikat, Eropa 91%, dan Asia 109%.
Menariknya, 85% dari perusahaan yang
melibatkan perdagangan online tersebut adalah usaha berskala kecil dan menengah
(Celuch et al., 2007).
Kompetisi global di
segala bidang yang semakin meningkat menjadikan Teknologi Informasi (TI)
sebagai suatu kebutuhan yang tidak dapat ditinggalkan. Venkatraman dan Zaher
(1990) mengatakan, globalisasi dan meningkatnya persaingan internasional
mempercepat gerakan ke arah pemanfaatan TI yang semakin meningkat oleh
perusahaan-perusahaan. Meningkatnya kepentingan koordinasi operasi tingkat
dunia dan perlunya reaksi yang cepat terhadap ancaman persaingan dunia
menegaskan akan pentingnya TI dalam konteks bisnis saat ini. Ciri utama dari
globalisasi adalah semakin teratasinya masalah tentang jarak, ruang dan waktu,
sehingga memungkinkan bagi kita untuk saling berkomunikasi atau mengirim data
dengan mudah dan cepat. Kemudahan dalam berkomunikasi ini membuat aktivitas
sosial dan ekonomi manusia antar negara bahkan antar lintas dunia menjadi tanpa
hambatan. Globalisasi dalam ekonomi industri menambah nilai-nilai informasi
untuk perusahaan dan menambah penawaran-penawaran kesempatan baru bagi bisnis,
sedangkan sistem informasi menyediakan komunikasi yang diperlukan perusahaan
dalam melaksanakan perdagangan dan mengelola bisnis dalam skala global (Yadi,
2001).
TI adalah sesuatu
yang digunakan untuk menciptakan sistem informasi, yang semuanya merupakan
perangkat keras serta perangkat lunak yang digunakan untuk mengimplementasikan
sistem yang berbasis komputer (Callon, 1996 dalam Basu, 1998). Sedangkan
menurut Sarosa dan Zowghi (2003) TI adalah semua teknologi yang digunakan untuk
mengumpulkan, memproses dan menyebarkan informasi.
Penggunaan
teknologi internet oleh sektor usaha kecil misalnya, adalah penting bagi
kelangsungan hidupnya. Internet dapat meningkatkan kemampuan usaha kecil untuk
bersaing dengan usaha besar dan juga memungkinkan usaha kecil untuk beroperasi
dalam skala internasional. Teknologi internet bagi usaha kecil memberikan biaya
yang efektif, pengenalan produk baru, meningkatkan komunikasi, mengumpulkan
informasi dan mencari mitra bisnis yang potensial (Kaplan et al., 1997; Coccia
1997; Hawking 1997 dalam Jeanette dan Cavaye, 1999). Para peneliti lain juga
mengatakan hal yang sama, bahwa pemakaian Teknologi Informasi dan Komunikasi
(ICT) seperti internet, bagi perusahaan digunakan untuk memperluas pasar dengan
biaya yang lebih murah dan lebih mudah, mengurangi biaya transaksi dan
koordinasi serta mengembangkan dan menciptakan pasar baru (Steinfield dan
Klein, 1999; Mann et al., 2000; Globerman et al., 2001; Williams et al., 2001;
Cavusgil, 2002 dalam Kraemer et al., 2002).
Menurut Oviliani
(2000), penggunaan internet dalam bisnis telah mengalami perubahan, dari fungsi
sebagai alat untuk pertukaran informasi secara elektronik menjadi alat untuk
aplikasi strategi bisnis, seperti pemasaran, penjualan dan pelayanan pelanggan.
Pemasaran melalui internet cenderung menembus berbagai rintangan, batas bangsa
dan tanpa aturan-aturan yang baku. Hal ini dapat dimaklumi karena TI sebagai
suatu teknologi yang berfokus pada pengaturan sistem informasi dengan
menggunakan komputer, sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi dunia bisnis
dengan cepat, tepat waktu, relevan dan akurat (Wilkinson dan Cerullo, 1997;
Jaka, 2000). Penggunaan TI juga merupakan langkah srategis bagi perusahaan
untuk mengup-grade kecepatan dan keakuratan informasi, pelayanan terhadap
konsumen, perbaikan proses bisnis serta peningkatan sumberdaya manusia (Arfan,
2003).
Telah banyak
usaha-usaha kecil termasuk usaha enterpreunership mahasiswa yang mencoba untuk
mengaplikasikan TI guna mendukung kegiatan bisnisnya. Tetapi karena
keterbatasan sumber daya yang dimilikinya, aplikasi TI pada UKM menjadi berbeda
dari usaha besar (Welsh dan White 1981; Fink 1998; Thong 1999 dalam Sarosa dan
Zowghi 2003). Keterbatasan sumberdaya tersebut dalam hal sumber daya
manusianya, sumber daya keuangan dan sumber daya alat-alat (Lesjak, 1995 dalam
Seyal et al., 2000), sehingga bagi usaha kewirausahaan mahasiswa penyebaran TI
bukanlah suatu proses yang sederhana. Seperti yang dikatakan Iacovau et al.
(1999) dalam Jeanette dan Cavaye (1999) bahwa UKM terlebih dahulu mengidentifikasi
faktor-faktor yang mempengaruhi dalam aplikasi TI. Penyebaran TI juga
membutuhkan komitmen dari perusahaan tidak hanya terbatas untuk belajar dan
memahami perubahan proses bisnis tetapi juga kesediaannya untuk melakukan
investasi di bidang teknologi (Hargo, 2001).
Strategi bisnis
dengan menggunakan Customer Relationship Management (CRM) banyak terkait dengan
strategi bisnis yang lain, seperti teknologi. Technology Acceptance Model (TAM)
memberikan informasi atau hasil yang sangat umum saja tentang minat dan
perilaku pemakai sistem dalam menerima sistem teknologi informasi. TAM hanya
menjelaskan alasan mengapa pemakai menggunakan system, yaitu keyakinan akan
kemudahan (perceived ease of use) dan keyakinan akan kemanfaatan (perceived
usefulness).
Studi ini berusaha
untuk mengkaji bisnis usaha kecil yang dilakukan pada mahasiswa Politeknik
Negeri Semarang. Apabila pada studi-studi sebelumnya, penelitian dilakukan pada
kalangan usaha kecil menengah, maka pada studi ini, penelitian dilakukan pada
kalangan mahasiswa yang melakukan usaha dalam rangka menerapkan mata kuliah
kewirausahaan. Selanjutnya, berdasarkan pada perkembangan teknologi yang
dipaparkan pada bagian sebelumnya, maka studi ini berusaha untuk meneliti pemanfaatan teknologi informasi dan pengaruhnya
terhadap kinerja usaha bisnis kelompok entepreuner mahasiswa Politeknik Negeri
Semarang.
METODOLOGI
PENELITIAN
Variabel
Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
Penelitian ini menggunakan satu variabel
independen dan satu variabel dependen. Pemanfaatan teknologi informasi sebagai
variabel independen (variabel bebas), sedangkan kinerja usaha bisnis kelompok entepreuner mahasiswa
Politeknik Negeri Semarang sebagai variabel dependen (variabel terikat).
Pemanfaatan
teknologi informasi merupakan manfaat yang diharapkan oleh pengguna sistem
informasi dalam melaksanakan tugasnya, pengukurannya berdasarkan intensitas
pemanfaatan, frekuensi pemanfaatan, dan jumlah aplikasi atau perangkat lunak
yang digunakan Straub, et al.
(1995). Variabel aplikasi TI dibentuk
oleh tiga indikator yaitu pemakaian telepon dan faksimili (X1), pemakaian
komputer (X2) dan pemakaian internet-intranet (X3).
Kinerja perusahaan
merupakan indikator tingkatan prestasi yang dapat dicapai dan mencerminkan
keberhasilan manajer. Kinerja perusahaan mencakup kinerja perusahaan secara
keseluruhan sehingga dihasilkan ukuran kinerja yang obyektif (Govindarajan dan
Fisher, 1990) yang dikutip oleh Luluk dan Kiswanto (2010). Instrumen ini diukur dengan 3 item yang
menggunakan ukuran Kraemer, et al.
(2002) dan Tachiki, et al. (2004).
Variabel kinerja usaha bisnis kelompok entepreuner mahasiswa Politeknik Negeri
Semarang dibentuk oleh tiga indikator
yaitu efisiensi (Y1), koordinasi (Y2) dan peningkatkan penjualan (Y3).
Populasi
dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Politeknik
Negeri Semarang. Sedangkan sampel penelitian ini adalah mahasiswa Tata Niaga
Politeknik Negeri Semarang yang melakukan usaha bisnis. Teknik pengambilan
sampel dilakukan dengan metode purposive
sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan kriteria-kriteria
tertentu. Adapun kriteria tersebut adalah:
a. Mahasiswa Tata Niaga (Jurusan Akuntansi dan
Administrasi Niaga) Politeknik Negeri Semarang yang melakukan usaha bisnis
sebagai bagian dari implementasi mata kuliah kewirausahaan.
b. Dalam usaha bisnisnya, menerapkan teknologi
informasi berbasis website, atau dengan kata lain penjualannya dilakukan dengan
metode on-line.
Jenis
dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer. Data primer yang dikumpulkan/ data yang
diperoleh secara langsung dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden.
Daftar pertanyaan yang diajukan disusun berdasarkan variabel yang diteliti
dengan menyediakan jawaban alternatif yang dipilih oleh responden sesuai dengan
kondisi riil atas persepsi, pendapat dan opini tersebut, sehingga diharapkan
didapat data yang akurat atas penelitian ini.
Metode
Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan metode survey research. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data
dengan cara memberi daftar pertanyaan tertutup kepada obyek penelitian
(responden) yang selanjutnya responden diminta untuk mengisi daftar pertanyaan
tertutup tersebut. Daftar pertanyaan ini disusun berdasarkan acuan
indikator-indikator yang telah ditetapkan.
Metode
Analisis
Metode analisis data meliputi analisis kualitatif dimana digunakan
untuk menilai objek penelitian berdasarkan sifat tertentu dimana dalam
penilaian sifat dinyatakan tidak dalam angka-angka dan digunakan untuk
menjelaskan analisis data yang diolah. Sebelum data di analisis, maka daftar
pertanyaan (instrument penelitian) di uji terlebih dulu dengan Uji Validitas
dan Reliabilitas. Setelah itu data dianalisis dengan Uji Statistik Independent sample t-test untuk
mengetahui perbedaan kinerja antara yang menggunakan aplikasi dan yang tidak
menggunakan aplikasi teknologi infomrasi berbasis website online dalam
penjualannya.
Independent sample t-test digunakan sebagai uji beda dengan alasan
data yang diteliti berasal dari sejumlah responden yang berbeda dan berkaitan
dengan periode waktu pengamatan yang sama. Dengan uji ini, dijelaskan
penelitian ini akan menguji apakah penelitian ini mengalami perubahan saat
variabel ini diamati pada awal periode maupun pada akhir periode. Dasar
pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
H0
= Tidak
terdapat perbedaan variabel yang diuji antara sebelum dan sesudah menerapkan
teknologi website dalam penjualan usaha bisnis kelompok Entepreuner mahasiswa
Politeknik Negeri Semarang.
HA = Terdapat
perbedaan variabel yang diuji antara sebelum dan sesudah menerapkan teknologi
website dalam penjualan usaha bisnis kelompok Entepreuner mahasiswa Politeknik
Negeri Semarang.
Jika probabilitas (p) > 0,05 H0 diterima, jika
probabilitas (p) < 0,05 maka HA diterima.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pengumpulan Data
Data penelitian dikumpulkan dengan mengirimkan 100
kuesioner secara langsung kepada responden yang menjadi objek penelitian.
Pengumpulan kembali dilakukan 2 minggu setelah kuesioner diantar. Dari 60 responden yang berpartisipasi dalam penelitian
ini 6 diantaranya tidak dapat
diikutsertakan karena pengisian yang tidak lengkap, sehingga jumlah kuesioner
yang layak dianalisis sebanyak 54 kuesioner. Rincian penyampaian dan pengembalian kuisioner
ditunjukkan pada tabel 1.
Tabel 1.
Rincian Pengiriman dan Pengembalian Kuisoner
Keterangan
|
Jumlah
|
|
Kuisioner yang dikirim
|
100
|
|
Kuisioner yang tidak
kembali
|
40
|
|
Kuisioner yang kembali
|
60
|
|
Kuisioner yang tidak
dapat digunakan
|
4
|
|
Kuisioner yang dapat
digunakan
|
54
|
|
Tingkat pengembalian (respon
rate)
|
60%
|
|
Tingkat pengembalian yang digunakan
|
90%
|
Sumber : data
primer yang diolah, 2013
Tabel 1 menunjukkan
tingkat pengembalian kuisioner keseluruhan (60%) dan tingkat pengembalian kuisioner yang dapat digunakan (90%).
Gambaran Umum Responden
Penelitian ini
menggunakan kelompok
entrepreneur mahasiswa sebagai responden. Karakteristik responden sebagaimana
tertera pada tabel 2.
Tabel 2.
Deskripsi Karakteristik Responden
Keterangan
|
Jumlah
|
%
|
Jenis Kelamin
|
||
Laki-laki
|
28
|
51,9
|
Perempuan
|
26
|
48,1
|
Program Studi
|
||
Akuntansi
|
13
|
24,1
|
Keuangan Perbankan
|
14
|
25,9
|
Perbankan Syariah
|
16
|
29,6
|
Administrasi Niaga
|
11
|
20,4
|
Sumber : Data primer
yang diolah, 2013
Dalam tabel 2 dapat
diketahui bahwa di lihat dari jenis responden sebesar 51,9% adalah laki-laki dan 48,1% perempuan. Sehingga responden yang dijadikan
dalam penelitian ini sebagian besar adalah laki-laki. Sedangkan dilihat dari program studi, responden yang berasal dari
prodi perbankan syariah sebanyak 29,6%,
Keuangan dan Perbankan sebesar 14%, prodi akuntansi sebesar 24,1% dan jurusan administrasi niaga sebanyak 20,4%.
Statistik Deskriptif
Tabel 3 menggambarkan statistik deskriptif
variabel-variabel penelitian yang terdiri dari Aplikasi Teknologi Informasi dan Kinerja yang disajikan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi absolut yang menunjukkan rata-rata, kisaran, median dan
standar deviasi. Dari tabel ini dapat diketahui informasi tentang skala
teoritis masing-masing pertanyaan dan skala aktual jawaban responden, rata-rata
varian dan deviasi standarnya.
Tabel 3.
Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Variabel
|
Kisaran
Teoritis
|
Kisaran Aktual
|
Rata-rata
|
Deviasi
Standar
|
Nilai Tengah
|
Aplikasi Teknologi Informasi
|
3 - 21
|
10 - 21
|
16,69
|
2,926
|
12
|
Kinerja
|
3 - 21
|
3 - 21
|
14,81
|
3,387
|
12
|
Sumber: Data primer diolah, 2013.
Berdasarkan tabel 3 statistik deskriptif, hasil pengukuran variabel aplikasi teknologi informasi dengan
menggunakan instrumen Straub, et al. (1995), yang terdiri dari
3 butir pertanyaan dengan
7 poin skala likert,
menunjukkan bahwa kisaran aktual adalah 10 dan 21 dengan rata-rata 16,69. Kisaran
teoritis untuk skor aplikasi
teknologi informasi adalah 3 sampai 21 dengan titik tengah 12. Hasil skor tersebut menunjukkan bahwa nilai
rata-rata skor lebih tinggi daripada titik
tengah skor yang mungkin, sehingga dapat dikatakan bahwa responden dalam
penelitian ini mempunyai tingkat aplikasi
teknologi informasi yang cukup tinggi..
Tabel 3. menunjukkan bahwa
variabel kinerja yang diukur
dengan menggunakan instrumen Kraemer, et al.
(2002) serta Tachiki, et
al. (2004) mempunyai kisaran aktual skor jawaban
responden 3 sampai 21 sedangkan kisaran teoritisnya antara 3 sampai 21. Skor rata-ratanya adalah 14,81 lebih tinggi dari skor titik tengah 12. Hasil skor tersebut menunjukkan bahwa nilai
rata-rata skor lebih tinggi daripada titik tengah skor yang mungkin, sehingga
dapat dikatakan bahwa responden dalam penelitian ini mempunyai tingkat persepsi
tentang kinerja yang cukup
tinggi.
Uji Kualitas Data
Menurut Hair, et al. (1998) serta Huck dan Cormier (1996) (dalam Supomo dan Indriantoro,
1998), kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen penelitian dapat
dievaluasi melalui uji reliabilitas dan validitas. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana hasil
pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih
terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama. Sedangkan
uji validitas dimaksudkan untuk memastikan bahwa masing-masing pertanyaan akan
terklasifikasi pada variabel-variabel yang telah ditentukan (construct
validity) (Kerlinger, 1964; Chenhall dan Morris, 1986 dalam Chia,
1995). Dua prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini untuk mengukur
konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari instrumen, adalah (1) uji
konsistensi internal dengan uji statistik Cronbach's
Alpha, (2) uji homogenitas data dengan uji korelasional antara skor
masing-masing item dengan skor total (lihat
juga Ghozali, 2005).
Uji reliabilitas dilakukan dengan menghitung cronbach’s
alpha dari masing-masing instrumen dalam suatu variabel. Instrumen yang
dipakai dalam variabel tersebut dikatakan andal (reliable) apabila memiliki cronbach’s alpha lebih
dari 0,60 (Nunnaly, 1978 dalam Ghozali, 2005). Sedangkan pada pengujian
validitas dengan uji homogenitas data dengan melakukan uji korelasional antara skor
masing-masing butir dengan skor total (Pearson Correlation) harus
menunjukkan korelasi yang positif dan signifikan pada level £ 0,01 sampai dengan 0,05.
Hasil pengujian reliabilitas dan validitas data dirangkum dalam tabel 4.
Tabel 4.
Hasil Uji Reliabilitas Dan Validitas
Variabel
|
Cronbach's Alpha
|
Pearson Correlations
|
Kaiser's MSA
|
Factor Loading
|
Aplikasi Penggunaan Teknologi
|
0,610
|
0,648 - 0,811**
|
0,561
|
0,534-0,857
|
Kinerja
|
0,656
|
0,731 - 0,805**
|
0,623
|
0,693-0,833
|
Tabel 4. menunjukkan tingkat
konsistensi dan akurasi yang cukup baik. Pada uji konsistensi internal
koefisien Cronbach's Alpha
menunjukkan tidak ada koefisien yang kurang dari nilai batas minimal 0,60 (Hair
et al. 1998). Sedangkan pada pengujian validitas dengan uji homogenitas data
dengan uji korelasional antara skor masing-masing item dengan skor total (Pearson Correlations) menunjukkan
korelasi yang positif dan signifikan pada tingkat 0,01.
Uuji validitas dengan analisis faktor yang dimaksudkan untuk memastikan
bahwa masing masing pertanyaan akan terklarifikasi pada variabel-variabel yang
telah ditentukan (construct validity).
Uji analisis faktor ini dilakukan terhadap nilai setiap variabel dengan Varimax
Rotation, nilai Kaiser’s MSA yang disyaratkan agar data yang
terkumpul dapat tepat dilakukan analisis faktor adalah di atas 0,050 dan hal ini juga akan menunjukkan contruct
validity dari masing-masing variabel (Kaiser dan Rce 1974). Hasil pengujian
analisis faktor menunjukkan nilai di atas 0,050, artinya validitas pada masing-masing variabel cukup valid. Sedangkan loading
factor masing-masing variabel cukup memadai, dengan batas penerimaan 0,40
(Hair, et al 1998).
Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk
mengetahui apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel
independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak, dapat dilakukan
dengan uji normalitas. Untuk meguji apakah distribusi data normal atau tidak
dalam penelitian ini dilakukan melakukan uji Kolmogorov-Smirnov (uji K-S). Dasar
pengambilan keputusan melalui analisis ini adalah jika nilai probabilitas
signifikansi K-S untuk tiap variabel diatas 0,050 menunjukkan pola variabel
terdistribusi secara normal (Ghozali, 2005). Dari tampilan uji K-S, nilai
signifikansi masing-masing variabel diatas 0.050, artinya masing-masing
variabel terdistribusi secara normal. Hasil uji lebih lanjut untuk persepsi terhadap aplikasi teknologi informasi dan kinerja disajikan dalam tabel 5.
Tabel 5.
Hasil Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
|
|||
|
|
APLIKASI
|
KINERJA
|
N
|
54
|
54
|
|
Normal Parametersa
|
Mean
|
16.69
|
14.81
|
Std. Deviation
|
2.926
|
3.387
|
|
Most Extreme Differences
|
Absolute
|
.142
|
.137
|
Positive
|
.142
|
.130
|
|
Negative
|
-.112
|
-.137
|
|
Kolmogorov-Smirnov Z
|
1.046
|
1.005
|
|
Asymp. Sig. (2-tailed)
|
.224
|
.265
|
|
a. Test distribution is Normal.
|
|
|
Sumber:
Data primer diolah, 2013.
Berdasar hasil pengujian
normalitas pada tampilan tabel 5, nilai probabilitas untuk kedua variabel, yaitu variabel Aplikasi dan kinerja
masing-masing sebesar 0,224 dan 0,265. Nilai probabilitas tersebut diatas 0,050, hal
ini berarti bahwa data variabel Aplikasi Teknologi Informasi
dan Kinerja
terdistribusi secara normal.
Uji Hipotesis
Hasil dari pengujian persepsi responden dipandang dari segi perbedaan usaha bisnis kelompok interpreneur
mahasiswa yang menggunakan aplikasi teknologi serta yang tidak menggunakan
aplikasi teknologi. Hasil pengujian dilakukan dengan menggunakan uji independent sample t-test, dapat dilihat
pada tabel 6.
Tabel 6.
Hasil uji Independent-Samples
T Test
Group Statistics
|
|||||
|
GROUP
|
N
|
Mean
|
Std. Deviation
|
Std. Error Mean
|
APLIKASI
|
Tdk Menggunakan TI
|
46
|
15.67
|
2.765
|
.408
|
Menggunakan TI
|
46
|
17.09
|
2.920
|
.431
|
Independent Samples Test
|
||||||||||
|
|
Levene's Test for Equality of Variances
|
t-test for Equality of Means
|
|||||||
|
|
F
|
Sig.
|
t
|
df
|
Sig. (2-tailed)
|
Mean Difference
|
Std. Error Difference
|
95% Confidence Interval of the Difference
|
|
|
|
Lower
|
Upper
|
|||||||
APLIKASI
|
Equal variances assumed
|
.299
|
.586
|
-2.383
|
90
|
.019
|
-1.413
|
.593
|
-2.591
|
-.235
|
Equal variances not assumed
|
|
|
-2.383
|
89.735
|
.019
|
-1.413
|
.593
|
-2.591
|
-.235
|
Sumber: Data primer diolah, 2013
Berdasarkan tabel
6, hasil yang diperoleh dari bagian pertama output
SPSS terlihat rata-rata usaha bisnis kelompok interpreneur mahasiswa yang
menggunakan aplikasi teknologi adalah sebesar 2,92 sedang yang tidak
menggunakan aplikasi teknologi adalah sebesar 2,765. Secara absolut jelas bahwa
rata-rata usaha bisnis kelompok interpreneur mahasiswa yang menggunakan
aplikasi teknologi dan tidak menggunakan aplikasi teknologi, namun untuk
melihat apakah perbedaan ini memang nyata secara statistik maka harus dilihat
juga output bagian kedua yaitu Independent sample t-test.
Dari output SPSS terlihat bahwa nilai t pada equal variances assumed adalah 2,383
dengan probabilitas signifikansi 0,019 (p
< 0,05) maka HA
diterima. Jadi dapat
disimpulkan bahwa rata-rata kinerja bisnis kelompok interpreneur mahasiswa yang
menggunakan aplikasi teknologi dan tidak menggunakan aplikasi teknologi berbeda secara signifikan.
Analisis Sensitifitas
Selanjutnya, dalam
rangka memperkuat hasil pengujian dengan menggunakan uji beda, pada bagian ini
akan dilakukan pengujian dengan menggunakan regresi sederhana. Pengujian ini
dilakukan dengan meregresikan pengaruh aplikasi teknologi informasi dalam usaha
bisnis kelompok interpreneur mahasiswa terhadap kinerjanya. Model regresi
sederhana yang digunakan dengan menggunakan metode OLS, sebagai berikut:
KINERJA = β0 + β1 APLIKASI + ɛ
Adapun hasil
perhitungan Analisis Sensitifitas dengan Regresi Linier OLS dapat dilihat pada
Tabel 7.
Tabel
.7.
Hasil Perhitungan Analisis
Sensitifitas
Coefficientsa
|
||||||
Model
|
Unstandardized Coefficients
|
Standardized Coefficients
|
t
|
Sig.
|
||
B
|
Std. Error
|
Beta
|
||||
1
|
(Constant)
|
9.259
|
1.482
|
|
6.249
|
.000
|
APLIKASI
|
.501
|
.098
|
.580
|
5.140
|
.000
|
|
a. Dependent Variable: KINERJA
|
|
|
|
Dari hasil
analisis regresi linier sederhana tersebut, dapat disusun dalam bentuk
persamaan regresi sebagai berikut:
KINERJA = 9,259 + 0,501 APLIKASI
Pengaruh variabel aplikasi terhadap kinerja yang digunakan dalam
penelitian ini, nampak bahwa terdapat pengaruh aplikasi terhadap kinerja usaha
bisnis. Hal ini dapat dilihat dari besarnya koefisien regresi variable bebas
APLIKASI sebesar 0,501 (p < 0,05). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
variabel aplikasi mampu mempengaruhi kinerja usaha bisnis entrepreneurship
mahasiswa.
PENUTUP
Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan
pengujian dengan uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas (uji
Kolomogorov-Smirnov), uji beda (independent
sample t-test), dan analisis sensitifitas (regresi sederhana). Dari hasil
pengujian, hasil penelitian berhasil mendukung hipotesis yang diajukan.
Berdasarkan uji
beda independent sample t-test
ditemukan bukti bahwa terdapat perbedaan kinerja usaha bisnis Kelompok
Entepreuner mahasiswa Politeknik Negeri Semarang yang menggunakan pemanfaatan
aplikasi teknologi informasi dengan yang tidak menggunakan pemanfaatan aplikasi
teknologi informasi.
Dari hasil analisis sensitifitas dengan
menggunakan regresi sederhana, didapatkan bukti yang signifikan secara
statistik pengaruh aplikasi teknologi informasi terhadap kinerja usaha bisnis
Kelompok Entepreuner mahasiswa Politeknik Negeri Semarang. Dari sini dapat
disimpulkan bahwa variabel Kinerja bisnis Kelompok Entepreuner mahasiswa
Politeknik Negeri Semarang dipengaruhi oleh Pemanfaatan Teknologi Informasi.
Implikasi Teoritis
implikasi dari
penelitian ini terhadap teori-teori yang telah ada. Secara umum dijelaskan
bahwa model penelitian yang dibangun berhasil dibuktikan. Berdasarkan uji beda independent sample t-test ditemukan
bukti bahwa terdapat perbedaan kinerja usaha bisnis Kelompok Entepreuner
mahasiswa Politeknik Negeri Semarang yang menggunakan pemanfaatan aplikasi
teknologi informasi dengan yang tidak menggunakan pemanfaatan aplikasi
teknologi informasi. Selain itu, kinerja usaha bisnis Kelompok Entepreuner
mahasiswa Politeknik Negeri Semarang dipengaruhi secara positif dan signifikan
oleh aplikasi TI. Hal tersebut memperkuat secara empiris teori yang dikemukakan
oleh Kraemer et al. (2002) dan Tachiki et al. (2004) yang menyatakan bahwa
aplikasi TI dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.
Implikasi Manajerial
1)
Ketersediaan
investasi TI
Kelompok
usaha bisnis Entepreuner mahasiswa Politeknik Negeri Semarang perlu membuat
anggaran khusus yang diperuntukkan untuk belanja hardware, software dan
perlengkapan telekomunikasi yang menunjang dalam aplikasi TI.
2)
Tingkat Pemahaman
Teknologi Informasi
Para Kelompok
usaha bisnis Entepreuner mahasiswa Politeknik Negeri Semarang sebaiknya paham
betul mengenai TI, termasuk diantaranya adalah definisi TI secara umum,
jenis-jenis TI, cara penggunaan dan manfaat dari TI.
DAFTAR
PUSTAKA
Arfan, Ikhsan L. 2003. Tinjauan
Involvement Peran Top Manajemen, Software Developers serta Penggunaan TAM
(Technology Acceptance Model) dalam Pengembangan TI dan Sistem Informasi
Akuntansi Berbasis Komputer. EKOBIS Vol. 4, No. 2 Juli pp. 153 – 164
Basu Swastha Dharmmesta. 1998.
Teknologi Informasi dalam Pemasaran: Implikasi dalam Pendidikan Pemasaran.
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 13, No. 3, pp. 116 – 125
Brata, Aloysius Gunadi. 2003.
Distribusi Spasial UKM di Masa Krisis Ekonomi. Jurnal Ekonomi Rakyat, Th. II
No. 8 Nopember
Browne, S. Postmodern
marketing. In: J. Baker (ed.) The Marketing Book. Oxford: Butterworth-Heinemann
is an imprint of Elsevier, 2008, pp. 19-32.
Bruns, Neal M, Terry Doughtry,
& Matthew S Easting (2011) Digital Media and Advertising, New York:
Information Science Referance
Dedi, Rusdi. 2004. Pengaruh
Partisipasi dan Keterlibatan Eksekutif terhadap Penggunaan Teknologi Informasi.
EKOBIS Vol. 5, No. 1, Januari, pp. 45-60
DeLone, William H. 1988.
Determinants of Success for Computer Usage in Small Business. MIS Quarterly,
March, 12, 1, pp. 51-61
Deni, Darmawati dan Nur,
Indriantoro. 1999. Corporate Strategic Response to Globalization: an Empirical
Study. Gadjah Mada International Journal of Business, Vol. 1, No. 1, May, pp.
55 -68
Dian, Indri Purnamasari. 2004.
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keefektifan Pengembangan Sistem
Informasi. Jurnal Widya Manajemen dan Akuntansi, Vol. 4 No. 2 Agustus: 218-235
Fazli, Syam BZ. 1999. Dampak
Kompleksitas Teknologi Informasi Bagi Strategi dan Kelangsungan Bisnis. JAAI
Vol. 3, No. 1, Juni, pp. 77-89
Gede Sri Darma. 2000. Employee
Perception of The Impact of Information Technology Investment in Organizations.
Gadjah Mada International Journal of Business, May, Vol. 2, No. 2, pp. 185 –
211
Hargo, Utomo. 2001. Studi
Eksplorasi Tentang Penyebaran TI Untuk Usaha Kecil dan Menengah. Jurnal Ekonomi
dan Bisnis Indonesia Vol. 16 No. 2 pp. 153-163
Hargo, Utomo dan Dodgson, Mark.
2000. The Impact IT Diffusion Within Small Firms. Gadjah Mada International
Journal of Business, January, Vol. 2 No. 1, pp. 33-51
Jaka, Winarna. 2000. Dukungan
Eksekutif Dalam Manajemen TI. KOMPAK No. 24 pp. 692 – 704
Jarvenpaa, Sirkka L. dan Ives,
Blake. 1991. Executive Involvement and Participation in The Management of
Information Technology. MIS Quarterly, June, 15, 2, pp. 205 - 227
Jeanette van Akkeren dan Cavaye
Angele L.M. 1999. Factors Affecting Entry-Level Internet Technology Adoption by
Small Business in Australia: An Empirical Study www.vuw.ac.nz?acis99/papers/papervanAkkerenCavaye-023.pdf
Kraemer, Kenneth L.; Gibbs,
Jennifer dan Dedrick, Jason. 2002. Impact of Globalization on E-Commerce
Adoption and Firm’s Performance: A Cross Country Investigation
www.crito.uci.edu
Malhotra, Y. 2005. “Integrating
Knowledge Management Technologies In Organizational Business Processes: Getting
Real Time Enterprises To Deliver Real Business Performance,” Journal Of
Knowledge Management , Vol. 9 No. 1
Munasinghe, L. 2004. Factors
Influencing IT Applications in Small and Medium Scale Industries in Developing
Countries: Case of Sri Lanka
http://www.Irv.ufsc.br/IFIP-WG-9.5/Ifip-cd/1b6.html
Nanang, Denny Dilham.,
Pokharel, Shaligram., Jiao, Roger Jianxin. 2003. Strategic Use of Information Technology
in Warehouses: a Singapore Case Conradi Research Review, Vol. 2, No. 1, pp.
4-24
Oviliani, Yenty Yuliana. 2000.
Penggunaan Teknologi Internet dalam Bisnis. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.
2, No. 1, Mei, pp. 36 – 52
Ping, R.A. (2004), On Assuring
Valid Measures for Theoretical Models in Survey Data, Journal of Business
Research, Vol. 57, pp. 125-141
Schermelleh-Engel, K., H.
Moosbrugger & H. Muller (2003), “Evaluating the Fit of Structural Equation
Models: Tests of Significance and Descriptive Goodness-of-Fit Measures”,
Methods of Psychological Research, Vol. 8, No. 2, pp. 23-74
Sadat, Amrul. 2004. Hubungan
Antara Partisipasi dalam Pengembangan Sistem Informasi dengan Perkembangan
Penggunaan TI (Suatu Tinjauan dengan Dua Faktor Kontijensi). Jurnal Bisnis
Strategi, Vol. 13 Desember
Sarosa, Samiaji dan Zowghi,
Didar. 2003. Strategy for Adopting Information Technology for SMEs: Experience
in Adopting Email Within an Indonesian Furniture Company. Electronic Journal of
Information Syatems Evaluation Vol. 6 Issue 2 pp. 165 – 176
Seyal, Afzaal H., Rahim, Md
Mahbubur dan Rahman, Mohd Noah A. 2000. An Empirical Investigation of Use of
Information Technology among Small and Medium Business Organizations: A
Bruneian Scenario. EJISDC 2, 7, 1 - 17 http://www.ejisdc.org
Sunarti, Setianingsih dan Nur,
Indriantoro. 1998. Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak dan Komunikasi
Pemakai-Pengembang terhadap Hubungan Partisipasi dan Kepuasan Pemakai dalam
Pengembangan Sistem Informasi. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 1 No. 2
Juli pp. 193 – 207
Tachiki, Dennis; Hamaya,
Satoshi dan Yukawa, Koh. 2004. Diffusion and Impacts of The Internet and
E-Commerce in Jappan. www.crito.uci.edu
Yadi, Suriadinata. 2001.
Penelitian Pemanfaatan TI dan Komunikasi oleh UKM Eksportir di Indonesia.
www.pegasus.com
Zulkieflimansyah dan Banu
Muhammad H. 2003. Refleksi Dinamika Inovasi Teknologi UKM di Indonesia: Studi
Kasus Industri Logam dan Permesinan. Usahawan No. 08 Th. XXXII Agustus