Laman

ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET DAN PRICE TO BOOK VALUE TERHADAP HARGA PASAR SAHAM AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCTS YANG LISTED DI BURSA SAHAM INDONESIA PERIODE 2006-2010


ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET DAN PRICE TO BOOK VALUE TERHADAP HARGA PASAR SAHAM AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCTS YANG LISTED DI BURSA SAHAM INDONESIA PERIODE 2006-2010

Hadiahti Utami
Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof.H.Sudarto, SH, Tembalang, Kotak Pos 6199/SMS Semarang 50061


ABSTRACT  
This research is intended to analyze the influence of Return On Asset and Price To Book Value toward stock market price.This research is aimed to give information to investors about which variables should be used to predict the stock market price . Sample of this research consists of 17 Automotive and Allied Products companies that listed on Jakarta Stock Exchange since 2006 until 2010 period. Purposive sampling methods were used as samples determining method. Data were provided by ICMD and JSX Quarterly Statistic. Data analysis with multiple regression and hypothesis test used t-statistic, and F-statistic at level of significance 5%. The result showed that Return On Asset have significant influence on stock market price, and PBV have no significant influence on stock market price. Coeficient of determination (R2) is 20,2%. It means 79,8% stock market price variations are influenced by the free other variables, which were not  used in this research.
Key words: ROA, PBV, Stock Market Price

PENDAHULUAN
Kondisi Pasar Modal di Indonesia akhir-akhir ini telah berkembang sangat pesat, dimana perkembangannya ditandai dengan melonjaknya jumlah saham yang ditransaksikan dan semakin tingginya volume perdagangan saham. Seiring dengan perkembangan yang pesat, kebutuhan atas informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal juga semakin meningkat.
Investasi yang dilakukan para investor diasumsikan selalu didasarkan pada pertimbangan rasional, sehingga berbagai jenis informasi diperlukan untuk pengambilan keputusan investasi. Secara garis besar informasi yang diperlukan investor terdiri dari informasi yang bersifat fundamental dan informasi teknikal. Francis (1988) dalam Hardiningsih (2001) menyatakan bahwa dalam analisis sekuritas digunakan dua pendekatan yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.
Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami kenaikan, maka investor atau calon investor menilai bahwa peruasahaan berhasil dalam mengelola usahanya. Kepercayaan investor atau calon investor sangat bermanfaat bagi emiten, karena semakin banyak orang yang percaya terhadap emiten maka keinginan untuk berinvestasi pada emiten semakin kuat. Semakin banyak permintaan terhadap saham suatu emiten maka dapat menaikkan harga saham tersebut. Jika harga saham yang tinggi dapat dipertahankan maka kepercayaan investor atau calon investor terhadap emiten juga semakin tinggi dan hal ini dapat menaikkan nilai emiten. Sebaliknya, jika harga saham mengalami penurunan terus-menerus berarti dapat menurunkan nilai emiten dimata investor atau calon investor.
Salah satu informasi yang tersedia di pasar modal adalah laporan keuangan perusahaan, dari laporan keuangan tersebut investor dapat mengetahui informasi internal mengenai kinerja keuangan perusahaan yang merupakan salah satu faktor yang dilihat investor untuk menentukan pilihan dalam membeli saham. Jika laporan keuangan dapat menyajikan informasi yang relevan dengan model keputusan yang digunakan investor, maka investor dapat menggunakan informasi tersebut untuk membuat keputusan yang tepat.
Berdasarkan penelitian terdahulu, rasio-rasio keuangan dapat digunakan untuk menjelaskan kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan serta mempunyai kekuatan untuk memprediksi harga atau return saham di pasar modal. Robert Ang (1997) mengelompokan rasio keuangan tersebut ke dalam 5 jenis yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio rentabilitas (profitabilitas), rasio solvabilitas dan rasio pasar. Semakin baik kinerja keuangan perusahaan yang tercermin dari rasio-rasionya maka semakin tinggi harga saham perusahaan.
Return on asset (ROA) adalah rasio profitabilitas yang terpenting diantara rasio profitabilitas yang ada. Sedangkan rasio pasar (market ratios) yang digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham adalah price to book value (PBV) (Robert Ang, 1997). Secara teoritis ROA memiliki pengaruh yang positif terhadap harga saham.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel-variabel fundamental yang bersifat internal seperti Return on Asset (ROA) dan Price to Book Value (PBV) berpengaruh terhadap harga pasar saham, dimana fokus penelitian ini dilakukan terhadap saham perusahaan Automotive and Allied Products yang listed terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian.

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka perumusan masalahnya adalah (1) Apakah ROA mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap harga pasar saham perusahaan Automotive and Allied Products (2) Apakah PBV mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap harga pasar saham perusahaan Automotive and Allied Products.

TINJAUAN PUSTAKA
Harga Saham
Harga Saham dapat didefinisikan sebagai harga pasar. Harga pasar merupakan harga yang paling mudah ditentukan karena harga pasar merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung. Jika pasar bursa efek sudah tutup, maka harga pasar adalah harga penutupannya ( closing price ). Jadi harga pasar inilah yang menyatakan naik turunnya suatu saham (Robert Ang, 1997).
Menurut Dominic (2008), harga saham adalah pembagian antara modal perusahaan dan jumlah saham yang diterbitkan. Harga saham dalam kaitannya dengan analisis saham yaitu perbandingan antara nilai intrinsik saham dengan harga pasar saat ini (Husnan, 2005).
           
Return on Assets (ROA)
ROA merupakan salah satu rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva  yang dimilikinya. Rasio ini merupakan rasio terpenting diantara rasio rentabilitas yang ada. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik, karena return semakin besar (Robert Ang, 1997). Menurut Riahi-Belkaoui (1998), ROA digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan-perusahaan multinasional khususnya jika dilihat dari sudut pandang profitabilitas dan kesempatan investasi.
Perusahaan dengan ROA yang besar akan menarik minat para investor dan calon investor untuk menanamkan dananya ke dalam perusahaan. Adanya daya tarik tersebut berdampak pada para investor dan calon investor untuk memiliki saham perusahaan semakin meningkat (Hardiningsih, et. al., 2002). Hal ini sejalan dengan pendapat dari Robert Ang (1997) yang menyatakan bahwa keuntungan perusahaan yang semakin meningkat memberikan tanda bahwa kekuatan operasional dan keuangan perusahaan semakin membaik, sehingga memberikan pengaruh positif terhadap ekuitas.

Price to Book Value (PBV)
Price to Book Value (PBV) merupakan salah satu rasio pasar yang digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya (Robert Ang, 1997).  Price to Book Value (PBV) adalah rasio price yang dihitung dengan membagi total asset bersih (asset dikurangi hutang) dengan total saham yang outstanding. Bergantung pada metode akuntansi yang digunakan dan usia asset, Price to Book Value (PBV) dapat menolong investor memperhitungkan jika sekuritas overpriced atau underpriced. Jika harga sekuritas berada di atas nilai buku, ini menunjukkan sekuritas tersebut overpriced, jika harga sekuritas berada di bawah nilai buku, ini menunjukkan sekuritas tersebut underpriced (Lani Salim, 2003).
Menurut Anis (2004) semakin tinggi rasio Price to Book Value (PBV), maka semakin berhasil perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang saham. Hal ini sejalan dengan pendapat dari Hardiningsih, et. al (2002) bahwa semakin besar rasio PBV semakin tinggi perusahaan dinilai oleh para pemodal (investor) relatif dibandingkan dengan dana yang telah ditanamkan di perusahaan.
Budilaksmana dan Gunawan (2003) berpendapat ada kemungkinan  para investor memilih  berinvestasi pada saham-saham yang memiliki PBV tinggi yang dikategorikan growth stock, karena berinvestasi pada saham-saham yang memiliki PBV tinggi tersebut diharapkan dalam jangka panjang investor akan memetik keuntungan dari capital gain seiring dengan pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang.

Kerangka Pemikiran Teoritis dan Hipotesis
Berdasarkan teori dan hasil-hasil dari penelitian terdahulu, maka ada beberapa faktor yang diidentifikasi mempengaruhi harga pasar saham yaitu ROA dan  PBV. Untuk itu akan dilakukan pengujian sejauh mana pengaruh variabel bebas tersebut terhadap harga pasar saham, sehingga kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini dapat digambarkan seperti pada gambar 1.



Gambar 1
Diagram Kerangka Pemikiran Teoritis
Pengaruh ROA dan PBV Terhadap Harga Pasar Saham


Berdasarkan landasan pemikiran teoritis dan kerangka pemikiran, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.                  Ha 1: β1 ≠ 0 Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara ROA (Return on Assets) terhadap Harga Pasar Saham Perusahaan Automotive and Allied Products yang listed di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 - 2010
b.                  Ha 2: β2 ≠ 0 Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara PBV (Price to Book Value) terhadap Harga Saham Perusahaan Automotive and Allied Products yang listed di Bursa Efek Indonesia tahun 2007 – 2010
c.                  Ha 3: β3 ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara ROA (Return on Assets) dan PBV (Price to Book Value) terhadap Harga Saham Perusahaan Automotive and Allied Products yang listed di Bursa Efek Indonesia tahun 2007 – 2010

METODE PENELITIAN                                                                                 

 Jenis Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat kuantitatif berupa data rasio keuangan dan merupakan data faktor fundamental termasuk harga saham selama lima tahun yaitu dari tahun 2006 – 2010 yang berasal dari masing–masing perusahaan Automotive and Allied Products yang listed di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Data yang diperlukan dalam penelitian ini merupakan data sekunder historis, dimana diperoleh dari Jakarta Stock Exchange (JSX) Monthly Statistic tahun 2007-2011,  Indonesian Capital Market Directory tahun 2007-2011, dan Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI).

Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan Automotive and Allied Products yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam kurun waktu penelitian (periode 2006 – 2010). Jumlah perusahaan Automotive and Allied Products yang go public sampai dengan tahun 2011 sebanyak 17 perusahaan Sampel penelitian diambil secara purposive sampling. dan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 11 perusahaan.


Tabel 1.
Definisi Operasional Variabel
Variabel
Dependen
Definisi Variabel

Formula Pengukuran
Harga Pasar Saham

Merupakan harga
penutupan atau Closing Price
          
Satuan mata uang Rupiah per lembar saham.

Variabel
Independen
Definisi Variabel

Formula Pengukuran
ROA
(Return on Assets)

Mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih setelah pajak berdasarkan tingkat asset yang dimiliki perusahaan



PBV
(Price to Book Value)
Mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya
         



Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder sehingga metode pengumpulan data menggunakan cara non participant observation. Dengan demikian langkah yang dilakukan adalah dengan mencatat seluruh data yang diperlukan dalam penelitian ini selama periode 2006 –2010 sebagai mana yang tercantum di Jakarta Stock Exchange (JSX) Monthly Statistic dan  Indonesian Capital Market Directory.

Pengukuran Variabel                                                                                        
Pengukuran dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan definisi operasional variabelnya adalah seperti pada tabel 1.

Teknik Analisis Data
Untuk menguji hipotesis dan menyatakan kejelasan tentang kekuatan variabel penentu terhadap return saham digunakan analisis regresi berganda. Untuk mengetahui pengaruh antara ROA dan PBV terhadap harga pasar saham perusahaan Automotive and Allied Products dapat disusun dalam bentuk formulasi matematik sebagai berikut:


  R  = ά + a ROA + b  PBV + ε 
 
 
                

Mengingat data penelitian yang digunakan adalah data sekunder, maka untuk memenuhi syarat yang ditentukan maka perlu dilakukan pengujian atas beberapa asumsi klasik yang digunakan yaitu: uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. Kemudian langkah selanjutnya untuk menguji hipotesis-hipotesis yang diajukan didalam penelitian ini adalah dengan Uji Statistik t,  dan Uji Statistik F.

HASIL ANALISIS
Analisis Regresi Berganda
Hasil analisis regresi berganda dengan menggunakan program statistik SPSS  versi 16 dapat dilihat pada Tabel 2.



Tabel 2. Hasil Perhitungan Regresi Parsial
           Sumber : Data Sekunder yang Diolah


Dengan melihat tabel diatas, dapat disusun persamaan regresi linear berganda sebagai berikut :
            R  = 842,379 + 582,971 ROA + 486,52 PBV
Persamaan regresi di atas mempunyai makna sebagai berikut:
1.      Variabel ROA menunjukkan pengaruh positif dan signifikan terhadap harga pasar saham sebesar 582,971 pada tingkat signifikan 5% (nilai signifikannya < 0,05).
2.      Variabel PBV menunjukkan pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga pasar saham sebesar 486,52 pada tingkat signifikan 5% (nilai signifikannya  > 0,05).

Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi dependennya. Nilai R2 yang mendekati satu berarti variabel-variabel independennya memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2006). Nilai R2 yang mendekati 1 (satu) berarti variabel-variabel independent memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependent. Hasil perhitungan koefisien determinasi (R2 ) dapat dilihat pada Tabel 3.


Tabel 3. Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi (R2)
                     Sumber : Data Sekunder yang Diolah


Berdasar output SPSS tampak bahwa dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,202. Hal ini menunjukkan bahwa besar pengaruh variabel independent yaitu perubahan ROA dan PBV terhadap variabel dependent yaitu harga pasar saham yang dapat diterangkan oleh model persamaan ini adalah sebesar 20,2% dan sisanya sebesar 79,8 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi.

Uji F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independent yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependent. Hasil perhitungan Uji F dapat dilihat pada Tabel 4



Tabel 4. Hasil Uji F
            Sumber : Data Sekunder yang Diolah


Dari hasil analisis regresi dapat diketahui pula bahwa secara bersama-sama variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai F hitung sebesar 7,820 dengan probabilitas 0,001.
Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05 atau 5%, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi
harga pasar saham atau dapat dikatakan bahwa perubahan-perubahan pada ROA dan PBV secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga pasar saham.

Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesis 1
Hipotesis pertama yang diajukan menyatakan bahwa ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Berdasarkan hasil uji t yang dilakukan, nampak bahwa ROA berpengaruh signifikan. Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan ROA memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham diterima. Hal ini berarti bahwa ROA yang semakin meningkat tentu akan meningkatkan harga pasar saham dari perusahaan Automotive and Allied Products yang listed di BEI.

Pengujian Hipotesis 2
Hipotesis kedua yang diajukan menyatakan bahwa PBV berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga pasar saham. Berdasarkan hasil uji t yang dilakukan, nampak bahwa PBV juga berpengaruh positif tetapi tidak signifikan. Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan PBV memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap harga pasar saham ditolak. Hasil penelitian ini mempunyai arti bahwa semakin tinggi rasio PBV suatu perusahaan belum tentu menunjukkan semakin tinggi harga pasar saham perusahaan Automotive and Allied Products yang listed di BEI apabila dibandingkan dengan nilai bukunya.

Pengujian Hipotesis 3
Hipotesis kedua yang diajukan menyatakan bahwa ROA dan PBV, bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham. Berdasarkan hasil uji F yang dilakukan, Nampak bahwa ROA dan PBV bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham perusahaan Automotive and Allied Products yang listed di BEI

PENUTUP
Kesimpulan
Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis berganda dengan 2 variabel independen (ROA dan PBV) dan 1 variabel dependen (Harga Pasar Saham) dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.             Secara parsial, selama tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 dapat diketahui bahwa ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga pasar saham.. Variabel PBV berpengaruh positif tetapi tidak signifikan. 
2.             Secara simultan, kemampuan variabel bebas ROA dan PBV dalam persamaan regresi untuk menjelaskan besarnya variasi yang terjadi pada variabel terikat (harga pasar saham) berpengaruh secara signifikan.

Implikasi Hasil Penelitian
Implikasi Teoritis
Implikasi teoritis yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.             Return on Assets (ROA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga pasar saham perusahaan Automotive and Allied Products. Hasil penelitian ini sesuai dengan. hasil penelitian dari Hardiningsih, et. al.(2002) yang menyatakan bahwa ROA berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham dan Robert Ang (1997) yang menyatakan bahwa keuntungan perusahaan yang semakin meningkat memberikan tanda bahwa kekuatan operasional dan keuangan perusahaan semakin membaik, sehingga memberikan pengaruh positif terhadap ekuitas.
2.             Price to Book Value PBV memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga pasar saham. Hasil ini mendukung temuan penelitian dari Budilaksmana dan Gunawan (2003) yang berpendapat ada kemungkinan  para investor memilih  berinvestasi pada saham-saham yang memiliki PBV tinggi yang dikategorikan growth stock, karena berinvestasi pada saham-saham yang memiliki PBV tinggi tersebut diharapkan dalam jangka panjang investor akan memetik keuntungan dari capital gain seiring dengan pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang.
                                                
Implikasi Kebijakan
Implikasi kebijakan yang diperoleh dari penelitian ini adalah investor hendaknya lebih memperhatikan informasi mengenai variabel ROA sebelum mulai berinvestasi, karena memiliki pengaruh signifikan terhadap harga pasar saham dibanding variabel PBV. Dengan memperhatikan informasi mengenai variabel tersebut diharapkan investor mendapatkan keuntungan sesuai dengan yang diharapkan, disamping risiko yang dihadapi.

Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan yang kemungkinan dapat menimbulkan gangguan terhadap hasil penelitian, yaitu antara lain:
1.        Hasil penelitian juga menunjukkan kecilnya pengaruh variabel independen dalam mempengaruhi variabel dependen  yaitu hanya sebesar 20,2 %, yang berarti 79,8% variasi dari harga pasar saham dipengaruhi determinan lain di luar variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini, seperti CR, ROE, DER, PER, MVA, PDB, Asset Size dan lain sebagainya.
2.        Melihat kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, maka disarankan perlunya kehati-hatian dalam melakukan generalisasi atas hasil penelitian ini.

Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penelitian mendatang disarankan sebagai berikut:
1.        Penelitian yang akan datang diharapkan dapat menambah rentang waktu penelitian. Sehingga hasil yang diperoleh akan lebih dapat digeneralisasi.
2.        Menambahkan variabel-variabel lainnya lain, seperti CR, ROE, DER, PER, MVA, PDB, Asset Size dan lain sebagainya yang diharapkan dapat meningkatan nilai R2 (Koefisien determinasi) sehingga model yang ada akan dapat digunakan untuk memprediksi harga pasar saham lebih akurat.

DAFTAR PUSTAKA
Ang, Robert, 1997, Buku Pinter: Pasar Modal Indonesia, Mediasoft Indonesia, Jakarta
Anto Dayan, 1985, Pengantar Metode Statistika Jilid I, LP3ES, Jakarta
Arwanta, Erwin dan Gantyowati, Evi, 2004, “Kemampuan Prediksi Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham: Suatu Studi Empiris Menurut Sudut Pandang Kepentingan Investor”, Kajian Bisnis, Vol. 12, No. 1, p. 15-40
Budileksmana, Antariksa dan Gunawan, Barbara, 2003, “Pengaruh Indikator Rasio Keuangan Perusahaan Price Earning Ratio (PER) dan Price To Book Value (PBV) TerhadapReturn Portofolio Saham di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Akuntansi dan Investasi, Vol.4 Nomor 2, Juli
Ghozali, Imam, 2006, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan SPSS, Universitas Diponegoro, Semarang.
Hanafi, Mamduh M., 2005, Manajemen Keuangan, BPFE, Yogyakarta.
Hardiningsih, Pancawati, 2002, “Pengaruh Faktor Fundamental Dan Resiko Ekonomi Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Di Bursa Efek Jakarta: Studi Kasus Basic Industry & Chemical”, Jurnal Strategi Bisnis, Vol. 8, Des.
Husnan, Suad, 2005, Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi Ketiga, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Lani Salim, 2003, Analisa Teknikal dalam Perdagangan Saham, PT. Elex Media Komputindo Gramedia Jakarta, Jakarta.
Riahi - Belkaoui , Ahmed, 1997,  Accounting: A Multiple Paradigm Science, Greenwood
Salvatore, Dominick, 2008, Ekonomi Manajerial, Buku 2,  Salemba Empat: Jakarta.
Santoso, Singgih dan Tjiptono, Fandy, 2001, SPSS Mengolah Data Statistik Secara Profesional, PT. Elex Media Komputindo Gramedia Jakarta, Jakarta.
Shiddharta Utama et. al., 1998, “Kaitan antara Rasio Price /Book Value dan Imbal Hasil Saham Pada Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 1, No. 1, Jan, Hal 127-140.
Weston, J.F. dan Copeland, T.E., 1995, Manajemen Keuangan, Jilid 1, Binarupa Aksara: Jakarta.
Yogo, Purnomo, 1998, “Keterkaitan Kinerja Keuangan dengan Harga Saham”, Usahawan, Desember, No. 12, Th. XXVII, hal. 33-38.