ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET DAN PRICE
TO BOOK VALUE TERHADAP HARGA PASAR SAHAM AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCTS YANG LISTED DI BURSA SAHAM INDONESIA PERIODE
2006-2010
Hadiahti Utami
Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Semarang
Jl.
Prof.H.Sudarto, SH, Tembalang, Kotak Pos 6199/SMS Semarang 50061
ABSTRACT
This research is intended to analyze the
influence of Return On Asset and Price To Book Value toward stock market price.This
research is aimed to give information to investors about which variables should
be used to predict the stock market
price . Sample of this research consists of 17 Automotive
and Allied Products companies that listed on Jakarta Stock Exchange since 2006
until 2010 period. Purposive sampling methods were used as samples determining
method. Data were provided by ICMD and JSX Quarterly Statistic. Data analysis
with multiple regression and hypothesis test used t-statistic, and F-statistic at
level of significance 5%. The result
showed that Return On Asset have significant influence on stock market price,
and PBV have no significant influence on stock market price. Coeficient of
determination (R2) is 20,2%. It means 79,8% stock market price
variations are influenced by the free other variables, which were not used in this research.
Key words: ROA, PBV, Stock Market Price
PENDAHULUAN
Kondisi Pasar Modal di Indonesia
akhir-akhir ini telah berkembang sangat pesat, dimana perkembangannya ditandai
dengan melonjaknya jumlah saham yang ditransaksikan dan semakin tingginya
volume perdagangan saham. Seiring dengan perkembangan yang pesat, kebutuhan
atas informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan investasi di pasar
modal juga semakin meningkat.
Investasi yang dilakukan para
investor diasumsikan selalu didasarkan pada pertimbangan rasional, sehingga
berbagai jenis informasi diperlukan untuk pengambilan keputusan investasi.
Secara garis besar informasi yang diperlukan investor terdiri dari informasi
yang bersifat fundamental dan informasi teknikal. Francis (1988) dalam Hardiningsih
(2001) menyatakan bahwa dalam analisis sekuritas digunakan dua pendekatan yaitu
analisis fundamental dan analisis teknikal.
Harga saham merupakan salah satu
indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan, jika harga saham suatu
perusahaan selalu mengalami kenaikan, maka investor atau calon investor menilai
bahwa peruasahaan berhasil dalam mengelola usahanya. Kepercayaan investor atau
calon investor sangat bermanfaat bagi emiten, karena semakin banyak orang yang
percaya terhadap emiten maka keinginan untuk berinvestasi pada emiten semakin
kuat. Semakin banyak permintaan terhadap saham suatu emiten maka dapat
menaikkan harga saham tersebut. Jika harga saham yang tinggi dapat
dipertahankan maka kepercayaan investor atau calon investor terhadap emiten
juga semakin tinggi dan hal ini dapat menaikkan nilai emiten. Sebaliknya, jika
harga saham mengalami penurunan terus-menerus berarti dapat menurunkan nilai
emiten dimata investor atau calon investor.
Salah satu informasi yang
tersedia di pasar modal adalah laporan keuangan perusahaan, dari laporan
keuangan tersebut investor dapat mengetahui informasi internal mengenai kinerja
keuangan perusahaan yang merupakan salah satu faktor yang dilihat investor
untuk menentukan pilihan dalam membeli saham. Jika laporan keuangan dapat
menyajikan informasi yang relevan dengan model keputusan yang digunakan
investor, maka investor dapat menggunakan informasi tersebut untuk membuat
keputusan yang tepat.
Berdasarkan penelitian terdahulu,
rasio-rasio keuangan dapat digunakan untuk menjelaskan kekuatan dan kelemahan
keuangan perusahaan serta mempunyai kekuatan untuk memprediksi harga atau
return saham di pasar modal. Robert Ang (1997) mengelompokan rasio keuangan
tersebut ke dalam 5 jenis yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio
rentabilitas (profitabilitas), rasio solvabilitas dan rasio pasar. Semakin baik
kinerja keuangan perusahaan yang tercermin dari rasio-rasionya maka semakin
tinggi harga saham perusahaan.
Return on asset (ROA) adalah rasio profitabilitas yang terpenting
diantara rasio profitabilitas yang ada. Sedangkan rasio pasar (market ratios) yang digunakan untuk
mengukur kinerja harga pasar saham adalah price
to book value (PBV) (Robert Ang, 1997). Secara teoritis ROA memiliki
pengaruh yang positif terhadap harga saham.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah variabel-variabel fundamental yang bersifat internal seperti Return
on Asset (ROA) dan Price to Book Value (PBV) berpengaruh terhadap
harga pasar saham, dimana fokus penelitian ini dilakukan terhadap saham
perusahaan Automotive and Allied Products
yang listed terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
masalah yang telah diuraikan di atas, maka perumusan masalahnya adalah (1)
Apakah ROA mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap harga pasar saham perusahaan
Automotive and Allied Products (2)
Apakah PBV mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap harga pasar saham
perusahaan Automotive and Allied Products.
TINJAUAN PUSTAKA
Harga Saham
Harga Saham dapat didefinisikan
sebagai harga pasar. Harga pasar merupakan harga yang paling mudah ditentukan
karena harga pasar merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang
berlangsung. Jika pasar bursa efek sudah tutup, maka harga pasar adalah harga
penutupannya ( closing price ). Jadi harga pasar inilah yang menyatakan
naik turunnya suatu saham (Robert Ang, 1997).
Menurut Dominic (2008), harga
saham adalah pembagian antara modal perusahaan dan jumlah saham yang
diterbitkan. Harga saham dalam kaitannya dengan analisis saham yaitu
perbandingan antara nilai intrinsik saham dengan harga pasar saat ini (Husnan,
2005).
Return on Assets (ROA)
ROA merupakan salah satu rasio
profitabilitas yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan didalam menghasilkan
keuntungan dengan memanfaatkan aktiva
yang dimilikinya. Rasio ini merupakan rasio terpenting diantara rasio
rentabilitas yang ada. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja perusahaan semakin
baik, karena return semakin besar (Robert Ang, 1997). Menurut Riahi-Belkaoui
(1998), ROA digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan-perusahaan
multinasional khususnya jika dilihat dari sudut pandang profitabilitas dan
kesempatan investasi.
Perusahaan dengan ROA yang besar
akan menarik minat para investor dan calon investor untuk menanamkan dananya ke
dalam perusahaan. Adanya daya tarik tersebut berdampak pada para investor dan
calon investor untuk memiliki saham perusahaan semakin meningkat (Hardiningsih,
et. al., 2002). Hal ini sejalan dengan pendapat dari Robert Ang (1997) yang
menyatakan bahwa keuntungan perusahaan yang semakin meningkat memberikan tanda
bahwa kekuatan operasional dan keuangan perusahaan semakin membaik, sehingga
memberikan pengaruh positif terhadap ekuitas.
Price to Book Value (PBV)
Price to Book Value (PBV) merupakan
salah satu rasio pasar yang digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham
terhadap nilai bukunya (Robert Ang, 1997).
Price to Book Value (PBV)
adalah rasio price yang dihitung dengan membagi total asset bersih (asset
dikurangi hutang) dengan total saham yang outstanding. Bergantung pada metode
akuntansi yang digunakan dan usia asset, Price
to Book Value (PBV) dapat menolong investor memperhitungkan jika sekuritas overpriced atau underpriced. Jika harga sekuritas berada di atas nilai buku, ini
menunjukkan sekuritas tersebut overpriced,
jika harga sekuritas berada di bawah nilai buku, ini menunjukkan sekuritas
tersebut underpriced (Lani Salim,
2003).
Menurut Anis (2004) semakin
tinggi rasio Price to Book Value (PBV),
maka semakin berhasil perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang saham. Hal ini
sejalan dengan pendapat dari Hardiningsih, et. al (2002) bahwa semakin besar
rasio PBV semakin tinggi perusahaan dinilai oleh para pemodal (investor)
relatif dibandingkan dengan dana yang telah ditanamkan di perusahaan.
Budilaksmana dan Gunawan (2003)
berpendapat ada kemungkinan para
investor memilih berinvestasi pada
saham-saham yang memiliki PBV tinggi yang dikategorikan growth stock, karena berinvestasi pada saham-saham yang memiliki
PBV tinggi tersebut diharapkan dalam jangka panjang investor akan memetik
keuntungan dari capital gain seiring
dengan pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang.
Kerangka Pemikiran Teoritis
dan Hipotesis
Berdasarkan teori dan hasil-hasil dari penelitian terdahulu, maka ada
beberapa faktor yang diidentifikasi mempengaruhi harga pasar saham yaitu ROA
dan PBV. Untuk itu akan dilakukan
pengujian sejauh mana pengaruh variabel bebas tersebut terhadap harga pasar
saham, sehingga kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini dapat digambarkan
seperti pada gambar 1.
Gambar 1
Diagram Kerangka Pemikiran Teoritis
Pengaruh ROA dan PBV Terhadap Harga Pasar Saham
Berdasarkan landasan pemikiran teoritis dan kerangka pemikiran, maka
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.
Ha 1: β1 ≠ 0 Terdapat pengaruh positif yang signifikan
antara ROA (Return on Assets) terhadap
Harga Pasar Saham Perusahaan Automotive
and Allied Products yang listed di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 - 2010
b.
Ha 2: β2 ≠ 0 Terdapat pengaruh positif yang signifikan
antara PBV (Price to Book Value)
terhadap Harga Saham Perusahaan Automotive
and Allied Products yang listed di Bursa Efek Indonesia tahun 2007 – 2010
c.
Ha 3: β3 ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara
ROA (Return on Assets) dan PBV (Price to Book Value) terhadap Harga
Saham Perusahaan Automotive and Allied
Products yang listed di Bursa Efek Indonesia tahun 2007 – 2010
METODE PENELITIAN
Jenis Data dan Sumber Data
Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat kuantitatif
berupa data rasio keuangan dan merupakan data faktor fundamental termasuk harga
saham selama lima tahun yaitu dari tahun 2006 – 2010 yang berasal dari
masing–masing perusahaan Automotive and
Allied Products yang listed di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Data yang
diperlukan dalam penelitian ini merupakan data sekunder historis, dimana
diperoleh dari Jakarta Stock Exchange
(JSX) Monthly Statistic tahun 2007-2011,
Indonesian Capital Market
Directory tahun 2007-2011, dan
Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI).
Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah perusahaan Automotive
and Allied Products yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam kurun
waktu penelitian (periode 2006 – 2010). Jumlah perusahaan Automotive and Allied Products yang go public sampai dengan
tahun 2011 sebanyak 17 perusahaan Sampel penelitian diambil secara purposive sampling. dan jumlah sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah 11 perusahaan.
Tabel 1.
Definisi Operasional
Variabel
Variabel
Dependen
|
Definisi Variabel
|
Formula Pengukuran
|
Harga Pasar Saham
|
Merupakan harga
penutupan atau Closing Price
|
Satuan mata uang Rupiah per lembar saham.
|
Variabel
Independen
|
Definisi Variabel
|
Formula Pengukuran
|
ROA
(Return
on Assets)
|
Mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan laba bersih setelah pajak berdasarkan tingkat asset yang
dimiliki perusahaan
|
|
PBV
(Price
to Book Value)
|
Mengukur kinerja harga pasar
saham terhadap nilai bukunya
|
|
Metode Pengumpulan Data
Data yang
dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder sehingga metode
pengumpulan data menggunakan cara non
participant observation. Dengan demikian langkah yang dilakukan adalah
dengan mencatat seluruh data yang diperlukan dalam penelitian ini selama
periode 2006 –2010 sebagai mana yang tercantum di Jakarta Stock Exchange (JSX)
Monthly Statistic dan Indonesian
Capital Market Directory.
Pengukuran Variabel
Pengukuran dari masing-masing
variabel yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan definisi operasional
variabelnya adalah seperti pada tabel 1.
Teknik Analisis Data
Untuk menguji hipotesis dan menyatakan kejelasan tentang kekuatan variabel
penentu terhadap return saham digunakan analisis regresi berganda. Untuk
mengetahui pengaruh antara ROA dan PBV terhadap harga pasar saham perusahaan
Automotive and Allied Products dapat disusun dalam bentuk formulasi
matematik sebagai berikut:
|
Mengingat data penelitian yang digunakan adalah data sekunder, maka untuk
memenuhi syarat yang ditentukan maka perlu dilakukan pengujian atas beberapa
asumsi klasik yang digunakan yaitu: uji normalitas, multikolinearitas,
heteroskedastisitas dan autokorelasi. Kemudian langkah selanjutnya untuk
menguji hipotesis-hipotesis yang diajukan didalam penelitian ini adalah dengan
Uji Statistik t, dan Uji Statistik F.
HASIL ANALISIS
Analisis Regresi Berganda
Hasil analisis regresi berganda dengan menggunakan program statistik
SPSS versi 16 dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil
Perhitungan Regresi Parsial
Sumber : Data Sekunder yang Diolah
Dengan melihat tabel diatas, dapat disusun persamaan
regresi linear berganda sebagai berikut :
R = 842,379 + 582,971 ROA + 486,52 PBV
Persamaan regresi di atas mempunyai makna sebagai berikut:
1. Variabel ROA menunjukkan pengaruh positif
dan signifikan terhadap harga pasar saham sebesar 582,971 pada tingkat signifikan
5% (nilai signifikannya < 0,05).
2. Variabel PBV menunjukkan pengaruh positif
dan tidak signifikan terhadap harga pasar saham sebesar 486,52 pada tingkat
signifikan 5% (nilai signifikannya > 0,05).
Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi dependennya. Nilai R2 yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independennya memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali,
2006). Nilai R2 yang mendekati 1
(satu) berarti variabel-variabel independent memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependent. Hasil perhitungan
koefisien determinasi (R2 ) dapat
dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi (R2)
Sumber : Data Sekunder yang Diolah
Berdasar output SPSS tampak bahwa dari hasil perhitungan diperoleh nilai
koefisien determinasi (R2) sebesar 0,202. Hal ini menunjukkan bahwa besar pengaruh
variabel independent yaitu perubahan ROA dan PBV terhadap variabel dependent yaitu harga
pasar saham yang dapat diterangkan
oleh model persamaan ini adalah sebesar 20,2% dan sisanya sebesar 79,8 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak
dimasukkan dalam model regresi.
Uji F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah
semua variabel independent yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel dependent. Hasil perhitungan Uji F dapat dilihat pada Tabel 4
Tabel 4. Hasil Uji F
Sumber : Data
Sekunder yang Diolah
Dari hasil analisis regresi dapat diketahui pula
bahwa secara bersama-sama variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai F hitung
sebesar 7,820 dengan
probabilitas 0,001.
Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05 atau 5%, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi harga pasar saham atau dapat dikatakan bahwa perubahan-perubahan pada ROA dan PBV secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga pasar saham.
Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05 atau 5%, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi harga pasar saham atau dapat dikatakan bahwa perubahan-perubahan pada ROA dan PBV secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga pasar saham.
Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesis 1
Hipotesis
pertama yang diajukan menyatakan bahwa ROA berpengaruh positif dan signifikan
terhadap return saham. Berdasarkan hasil uji t yang dilakukan, nampak bahwa ROA
berpengaruh signifikan. Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan ROA
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham diterima. Hal ini berarti bahwa ROA yang semakin
meningkat tentu akan meningkatkan
harga pasar saham dari
perusahaan Automotive and Allied
Products yang listed di BEI.
Pengujian Hipotesis 2
Hipotesis kedua
yang diajukan menyatakan bahwa PBV berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga
pasar saham. Berdasarkan hasil uji t
yang dilakukan, nampak bahwa PBV juga berpengaruh positif tetapi tidak signifikan. Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan PBV memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap harga pasar saham ditolak. Hasil penelitian ini mempunyai arti
bahwa semakin tinggi rasio PBV suatu perusahaan belum tentu menunjukkan semakin tinggi harga pasar saham perusahaan Automotive and Allied Products yang listed di BEI apabila dibandingkan dengan nilai bukunya.
Pengujian Hipotesis 3
Hipotesis kedua yang diajukan
menyatakan bahwa ROA dan PBV, bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
harga pasar saham. Berdasarkan hasil uji F yang dilakukan, Nampak bahwa ROA dan
PBV bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham perusahaan Automotive and Allied Products yang listed di BEI
PENUTUP
Kesimpulan
Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis berganda dengan 2
variabel independen (ROA dan PBV) dan 1 variabel dependen (Harga
Pasar Saham) dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1.
Secara
parsial, selama tahun 2006
sampai dengan tahun 2010
dapat diketahui bahwa ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga pasar saham.. Variabel PBV berpengaruh positif
tetapi tidak signifikan.
2.
Secara
simultan, kemampuan variabel bebas ROA dan PBV dalam persamaan regresi untuk menjelaskan
besarnya variasi yang terjadi pada variabel terikat (harga pasar saham) berpengaruh secara signifikan.
Implikasi Hasil Penelitian
Implikasi Teoritis
Implikasi teoritis yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.
Return on Assets (ROA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga pasar saham perusahaan Automotive and Allied Products. Hasil penelitian ini sesuai dengan.
hasil penelitian dari Hardiningsih, et. al.(2002) yang menyatakan bahwa ROA berpengaruh signifikan
terhadap harga pasar saham
dan Robert Ang (1997) yang menyatakan bahwa keuntungan perusahaan yang
semakin meningkat memberikan tanda bahwa kekuatan operasional dan keuangan
perusahaan semakin membaik, sehingga memberikan pengaruh positif terhadap
ekuitas.
2.
Price to Book Value PBV memiliki pengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap harga
pasar saham. Hasil ini mendukung
temuan penelitian dari Budilaksmana dan Gunawan (2003) yang berpendapat
ada kemungkinan para investor
memilih berinvestasi pada saham-saham
yang memiliki PBV tinggi yang dikategorikan growth
stock, karena berinvestasi pada saham-saham yang memiliki PBV tinggi tersebut
diharapkan dalam jangka panjang investor akan memetik keuntungan dari capital gain seiring dengan pertumbuhan
perusahaan di masa yang akan datang.
Implikasi Kebijakan
Implikasi kebijakan yang diperoleh dari penelitian ini adalah investor
hendaknya lebih memperhatikan informasi mengenai variabel ROA sebelum mulai
berinvestasi, karena memiliki pengaruh signifikan terhadap harga pasar saham dibanding
variabel PBV. Dengan memperhatikan informasi mengenai variabel tersebut
diharapkan investor mendapatkan keuntungan sesuai dengan yang diharapkan,
disamping risiko yang dihadapi.
Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan yang kemungkinan dapat
menimbulkan gangguan terhadap hasil penelitian, yaitu antara lain:
1.
Hasil
penelitian juga menunjukkan kecilnya pengaruh variabel independen dalam
mempengaruhi variabel dependen yaitu
hanya sebesar 20,2 %, yang berarti 79,8% variasi dari harga
pasar saham dipengaruhi determinan lain di luar variabel bebas yang digunakan
dalam penelitian ini, seperti CR, ROE, DER, PER, MVA, PDB, Asset Size dan lain
sebagainya.
2.
Melihat
kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, maka
disarankan perlunya kehati-hatian dalam melakukan generalisasi atas hasil
penelitian ini.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penelitian
mendatang disarankan sebagai berikut:
1.
Penelitian
yang akan datang diharapkan dapat menambah rentang waktu penelitian. Sehingga
hasil yang diperoleh akan lebih dapat digeneralisasi.
2.
Menambahkan variabel-variabel lainnya lain, seperti CR, ROE, DER, PER, MVA, PDB, Asset Size
dan lain sebagainya yang diharapkan dapat meningkatan nilai R2 (Koefisien
determinasi) sehingga model yang ada akan dapat digunakan untuk memprediksi harga
pasar saham lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Ang, Robert, 1997, Buku Pinter: Pasar Modal Indonesia,
Mediasoft Indonesia, Jakarta
Anto Dayan, 1985, Pengantar Metode Statistika Jilid I,
LP3ES, Jakarta
Arwanta, Erwin dan
Gantyowati, Evi, 2004, “Kemampuan Prediksi Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham:
Suatu Studi Empiris Menurut Sudut Pandang Kepentingan Investor”, Kajian
Bisnis, Vol. 12, No. 1, p. 15-40
Budileksmana, Antariksa
dan Gunawan, Barbara, 2003, “Pengaruh Indikator Rasio Keuangan Perusahaan Price
Earning Ratio (PER) dan Price To Book Value (PBV) TerhadapReturn Portofolio
Saham di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Akuntansi dan Investasi, Vol.4
Nomor 2, Juli
Ghozali, Imam, 2006, Aplikasi
Analisis Multivariate Dengan SPSS, Universitas Diponegoro, Semarang.
Hanafi, Mamduh M., 2005, Manajemen
Keuangan, BPFE, Yogyakarta.
Hardiningsih, Pancawati, 2002, “Pengaruh Faktor Fundamental Dan
Resiko Ekonomi Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Di Bursa Efek Jakarta:
Studi Kasus Basic Industry & Chemical”, Jurnal Strategi Bisnis, Vol. 8, Des.
Husnan, Suad,
2005, Dasar-dasar Teori Portofolio dan
Analisis Sekuritas, Edisi Ketiga, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Lani Salim, 2003, Analisa Teknikal dalam Perdagangan Saham,
PT. Elex Media Komputindo
Gramedia Jakarta, Jakarta.
Riahi - Belkaoui , Ahmed, 1997, Accounting:
A Multiple Paradigm Science, Greenwood
Salvatore, Dominick, 2008, Ekonomi Manajerial, Buku 2, Salemba Empat: Jakarta.
Santoso, Singgih dan
Tjiptono, Fandy, 2001, SPSS Mengolah
Data Statistik Secara Profesional, PT. Elex Media Komputindo Gramedia
Jakarta, Jakarta.
Shiddharta Utama et. al.,
1998, “Kaitan antara Rasio Price /Book Value dan Imbal Hasil Saham Pada Bursa
Efek Jakarta”, Jurnal Riset Akuntansi
Indonesia, Vol. 1, No. 1, Jan, Hal 127-140.
Weston, J.F. dan Copeland, T.E., 1995, Manajemen Keuangan, Jilid
1, Binarupa Aksara: Jakarta.
Yogo, Purnomo, 1998, “Keterkaitan Kinerja Keuangan dengan Harga
Saham”, Usahawan, Desember, No. 12,
Th. XXVII, hal. 33-38.