PENINGKATAN KUALITAS PRODUK UKM IKAN ASAP PROGRAM IbM
DI KOTA SEMARANG
Siti Nur Barokah*), Hadiahti Utami*), Marsudi**)
*)Jurusan Administrasi Bisnis,
**)Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof.H. Sudarto, SH, Tembalang,
Semarang 50275, PO Box 6199/SMS
ABSTRACT
Fish fumigation effort is one form of economic activity in the village Bandarharjo Northern District of Semarang-based households. The number of entrepreneurs in the Center Industrial Fish Smoke in Semarang approximately 35 entrepreneurs and have a considerable role in supporting the economic movement of the people and help the city government's program to reduce unemployment, constraints faced by UKM in improving competitiveness is the limitation of the means of production , limitations the company's management (finance and marketing), yet have a fish cleaning and hygienic production space and representative, labor is not using safety equipment, because they have not understood the importance of K 3 in the works. UKM Partner namely Ikan Asap Bapak Sa'at and Ikan Asap Bapak H Rustiono. Steps taken is to provide training and mentoring which includes the handling of financial management, production and marketing as well as make the chimney of a brick, tile floors production site, where washing fish of cement, gutter for drainage, signage, socialize K3 and provide equipment production and safety equipment as a complete work. With the training and guidance given, then the UKM Partners may conduct financial management, calculate the cost of production and the selling price of products. In addition UKM Partners can conduct production process with better, cleaner and healthier products.
Fish fumigation effort is one form of economic activity in the village Bandarharjo Northern District of Semarang-based households. The number of entrepreneurs in the Center Industrial Fish Smoke in Semarang approximately 35 entrepreneurs and have a considerable role in supporting the economic movement of the people and help the city government's program to reduce unemployment, constraints faced by UKM in improving competitiveness is the limitation of the means of production , limitations the company's management (finance and marketing), yet have a fish cleaning and hygienic production space and representative, labor is not using safety equipment, because they have not understood the importance of K 3 in the works. UKM Partner namely Ikan Asap Bapak Sa'at and Ikan Asap Bapak H Rustiono. Steps taken is to provide training and mentoring which includes the handling of financial management, production and marketing as well as make the chimney of a brick, tile floors production site, where washing fish of cement, gutter for drainage, signage, socialize K3 and provide equipment production and safety equipment as a complete work. With the training and guidance given, then the UKM Partners may conduct financial management, calculate the cost of production and the selling price of products. In addition UKM Partners can conduct production process with better, cleaner and healthier products.
Key words : Management , UKM Fish Smoke
PENDAHULUAN
Salah satu usaha pengolahan ikan yang potensial di kota
Semarang adalah pengasapan ikan atau pemanggangan ikan. Usaha pengasapan Ikan
berada di Kelurahan Bandarharjo yang terletak di wilayah Kecamatan Semarang
Utara. Usaha ini sudah ada sejak lama
dan merupakan salah satu bentuk aktivitas ekonomi masyarakat di Kelurahan
Bandarharjo yang berbasis rumah tangga
Ikan asap merupakan produk makanan yang cukup dikenal
oleh masyarakat Kota Semarang, karena mempunyai citra rasa yang unik dan
beraroma khas dengan harga terjangkau untuk semua kalangan masyarakat. Usaha ikan asap merupakan katagori indutri
kecil atau rumah tangga yang masih memiliki pangsa pasar yang luas. Jumlah
pengusaha/pengelola yang berada di Sentra Industri Ikan Asap di Kota Semarang
kurang lebih 35 pengusaha/pengelola.
Keberadaan Sentra Industri Ikan Asap di kota Semarang mempunyai peranan
yang cukup besar dalam menunjang pergerakan perekonomian rakyat dan membantu
program pemerintah kota untuk mengurangi pengangguran, khususnya bagi
masyarakat yang berada disekitar sentra karena sebagian besar tenaga kerjanya
bertempat tinggal disekitar sentra.
Usaha Pengolahan Ikan Asap Bapak Sa’at dan Usaha
Pengolahan Ikan Asap Bapak H Rustiono
adalah Mitra dari Program Ipteks bagi Masyarakat IbM UKM Ikan Asap Kota
Semarang. Kegiatan IbM ini dilaksanakan dalam rangka memberikan solusi
permasalahan yang dihadapi oleh UKM Mitra dan untuk meningkatkan kesejahteraan
bagi pengusaha/pengelola maupun bagi karyawan.
PERMASALAHAN MITRA
Permasalan yang dihadapi oleh Mitra UKM adalah: (1)
Cerobong Asap yang berbahan seng yang dimiliki sudah mulai aus/rusak
menyebabkan asap menyebar kemana-mana dan mengganggu pernafasan karyawan; (2)
Tempat produksi belum representatif, masih berlantaikan tanah dan lay out
produksi belum tertata dengan baik, sehingga tempat produksi terlihat kotor dan
acak-acakan/semrawut (bahan bakar batok dan serabut, potongan ikan yang akan di
asap dan ikan yang sudah di asap berada di satu tempat), selain itu belum
memiliki papan nama dan masih diperlukan tambahan Cooler box; (3) Keterbatasan dalam
mengelola manajemen perusahaan (keuangan dan pemasaran); (4) Tenaga kerja belum
menggunakan alat safety karena belum memahami arti petingnya K3 dalam bekerja.
TUJUAN, LUARAN
DAN MANFAAT
Tujuan utama program ini
adalah Meningkatkan kesejahteraan pengusaha/pengelola UKM Ikan Asap dan
karyawannya melalui pengembangan usaha, peningkatan efisiensi dan penambahan
omzet penjualan. dengan cara pembenahan manajemen baik dibidang keuangan,
produksi dan pemasaran.
Luaran yang dihasilkan dalam
program ini adalah cerobong asap, keramik lantai produksi, lay out tempat
produksi, tempat pencucian dan penyimpanan ikan, serta alat safety. Selain itu
pengelolaan perusahaan lebih tertata terutama dalam melakukan pembukuan
sederhana dan penggunaan alat produksi yang lebih baik, lebih bersih dan sehat.
Sedangkang manfaat dari
program ini adalah:
1.
Potensi Ekonomi dan Komersial
a.
Penggunaan manajemen yang baik
dalam pengelolaan usaha, UKM dapat melakukan perencanaan perhitungan biaya
produksi yang senyatanya dan menentukan harga jual produk yang sesuai dengan
besarnya keuntungan yang diharapkan.
b.
Pembuatan papan nama agar UKM dapat dikenal pelanggan
dan masyarakat, sehingga omzet penjualan meningkat.
c.
Keuntungan menjadi bertambah dan kesejahteraan
pengelola/pengusaha UKM dan karyawannya meningkat.
2.
Nilai Tambah dari Sisi IPTEKS
Penggunaan peralatan produksi yang lebih
baik/representative, dengan
dibangunnya cerobong asap, keramik
lantai produksi tempat pencucian, dan memberian alat penyimpanan ikan, serta alat safety maka
kegiatan proses produksi dapat dilakukan dapat lebih efektif dan efisien.
TINJAUAN PUSTAKA
Manajemen Keuangan
merupakan manajemen terhadap fungsi- fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan
tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana
menggunakan dana tersebut (allocation of
fund). Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang
layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana
untuk membelanjai aktiva tersebut.
Manajer keuangan
berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada
berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk membelanjai
aktiva-aktiva tersebut. Untuk membelanjai kebutuhan dana tersebut, manajer
keuangan dapat memenuhinya dari sumber yang berasal dari luar perusahaan dan
dapat juga yang berasal dari dalam perusahaan. Sumber dari luar perusahaan
berasal dari pasar modal, yaitu pertemuan antara pihak membutuhkan dana dan
pihak yang dapat menyediakan dana. Dana yang berasal dari pasar modal ini dapat
berbentuk hutang (obligasi) atau modal sendiri (saham). Sumber dari dalam
perusahaan berasal dari penyisihan laba perusahaan (laba ditahan), cadangan,
maupun depresiasi. Setelah dana diperoleh, dana tersebut harus digunakan untuk
membelanjai operasi perusahaan. Dana akan tertanam pada berbagai kekayaan riil
perusahaan.
Bambang Riyanto (2001) dalam
“Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan” menjelaskan bahwa: “Keseluruhan aktivitas
yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana dan menggunakan atau mengalokasikan
dana tersebut disebut manajemen keuangan”. Sedangkan menurut Menurut Agus
Sartono (2001) dalam bukunya “Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi” “Manajemen
keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana baik yang berkaitan dengan
pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara evektif maupun usaha
pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efisien.
Biaya Produksi
Biaya merupakan salah satu kunci keberhasilan
perusahaan dalam menjalankan usahanya. Hal ini disebabkan biaya sangat
menentukan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan. Biaya adalah semua
pengeluaran yang dapat diukur dengan uang, baik yang telah, sedang maupun yang
akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk. Pengertian biaya produksi
menurut Mulyadi (2005) adalah merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah
bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.
Komponen-komponen biaya produksi menurut Armanto
Witjaksono (2006) terdiri dari:
1.
Bahan langsung (direct materials) adalah semua bahan yang membentuk bagian
integral dari barang jadi.
2.
Tenaga kerja langsung (direct labour) adalah tenaga kerja yang dikerahkan
untuk mengubah bahan langsung menjadi barang jadi.
3.
Biaya overhead pabrik (BOP) adalah biaya-biaya produksi selain bahan
langsung dan biaya tenaga kerja. BOP ini kerap dibagi atas:
a.
Biaya bahan tak langsung yaitu biaya dari semua bahan-bahan yang tidak
menjadi bagian dari suatu produk, tetapi diperlukan dalam pengolahan bahan
menjadi barag. Contoh : pengelasan pada pembuatan mobil.
b.
Biaya buruh tak lansung = biaya yang dikeluarkan untuk pekerja yang ada
dipabrik, tetapi tidak langsung dalam proses pembuatan suatu produk. Contoh :
gaji untuk pekerja bagian perawatan mesin.
c.
Biaya komersial yaitu biaya tak langsung yang tidak terjadi di pabrik.
Biaya ini terdiri dari :
1)
Biaya penjualan yaitu pengeluaran yang dilakukan dalam rangka kegiatan
penjualan suatu produk
2)
Biaya administrasi yaitu pengeluaran yang dilakukan untuk mendukung
kegiatan-kegiatan pabrik.
Bauran Promosi (Promotion Mix)
Menurut William J. Stanton yang dikutip oleh
Djaslim Saladin (2006), bauran promosi (
promotion mix ) mempunyai pengertian sebagai berikut: “Promotion mix is the combination of personal selling, advertising,
sales promotion, publicity, and public relations that helps an organization
achieve its marketing objectives”. Artinya: “Bauran promosi adalah
kombinasi dari penjualan tatap muka, periklanan, promosi penjualan, publisisti,
dan hubungan masyarakat yang membantu pencapaian tujuan perusahaan”.
Terdapat lima unsur atau metode bauran promosi yang
dikemukakan oleh Philip Kotler (2003), yaitu :
1.
Periklanan (Advertising)
2.
Promosi Penjualan (Sales Promotion)
3.
Hubungan Masyarakat dan Publisitas (Public
Relations and Publicity)
4.
Penjualan Personal (Personal Selling)
5.
Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
PELAKSANAAN PROGRAM
Realisasi Penyelesaian Masalah
Masalah yang dihadapi oleh
pengusaha UKM Ikan Asap adalah dalam pengelolaan usahanya belum dilakukan
dengan baik, karena belum memperhatikan manajemen keuangan, marketing, produksi
dan alat safety sebagaimana semestinya.
1.
Manajemen keuangan.
Dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi yang ada di
UKM Mitra, maka materi yang diberikan untuk bidang keuangan dimodifikasi
sesederhana mungkin dan disesuaikan dengan kebutuhan minimal yang harus
dilakukan yaitu melakukan perencanaan perhitungan biaya produksi, merencanakan
dan mencatat semua kebutuhan bahan baku yang digunakan untuk produksi,
merencanakan dan mencatat semua bahan pembantu yang dibutuhkan untuk proses
produksi dan tenaga kerja langsung yang menangani proses produksi, mencatat
hasil produksi setiap harinya dan omzet penjualan dalam 1 bulan. Dengan pencatatan yang sederhana ini, maka
akan dapat disusun perhitungan biaya produksi setiap potong ikan asap. Setelah mengetahui berapa biaya produksinya,
maka akan dapat ditentukan harga jualnya setelah ditambah berapa keuntungan
yang diinginkan. Jadi target pemberian materi yang sudah dilakukan dalam
kegiatan ini adalah bagaimana cara melakukan perencanaan perhitungan biaya
produksi yang senyatanya dan bagaimana cara menentukan harga jual produk yang
sesuai dengan besarnya keuntungan yang diharapkan.
2.
Manajemen Pemasaran
Materi manajemen pemasaran sangat luas oleh karenanya
dalam kegiatan ini untuk manajemen pemasarannya sementara masih dibatasi pada
masalah yang berhubungan secara langsung yang dihadapi oleh UKM Mitra dan
segera untuk ditangani yang sifatnya lebih aplikatif yaitu tentang cara
pengemasan produk agar lebih menarik dan mempunyai daya jual yang lebih tinggi
serta memungkinkan dijual di toko swalayan, selain itu dibuatkan papan nama
agar UKM dapat dikenal pelanggan dan masyarakat.
3.
Manajemen Produksi.
Pembenahan dibidang manajemen produksi dititik beratkan
pada penggunaan peralatan produksi yang lebih baik/representative. Untuk itu
dibuatkan cerobong asap dengan dasar
bawah cerobong dibuat dari batu bata,
yang semula dari seng yang sudah mulai berlubang-lubang, dibuatkan lantai
produksi dari keramik agar lebih bersih, dibuatkan lantai tempat cuci ikan
dengan dilengkapi saluran pembuangnan airnya, sehingga air pembuangan tidak
menggenangi disekitar tempat produksi.
Dengan menggunakan peralatan produksi
tersebut diharapkan kegiatan proses produksi dapat dilakukan dapat lebih
efektif dan efisien.
4.
Pengadaan Cooler Box
Cooler Box sangat dibutuhkan oleh UKM Mitra untuk
menyimpan ikan agar lebih tahan lama dan tidak mudah busuk. Cooler Box yang
dimiliki UKM jumlahnya masih kurang,
sehingga pemberian cooler box sangat membantu.
5.
Alat Safety
Alat safety ini perlu diperhatikan dalam rangka menjaga
keamanan dan kesehatan bagi pekerja dalam melakukan pekerjaan serta menjaga
kebersihan agar produk yang dihasilkan juga sehat. Alat safety yang diperlukan
diantaranya adalah sarung tangan plastik dan apar (alat pemadam kebakaran). Selama ini UKM Mitra belum menggunakan sarung
tangan dan sepatu boot yang dikenakan juga banyak yang sudah rusak, sehingga
mengganggu pada saat melakukan pekerjaan, yaitu tangan dan kaki terasa sakit
dan kadang terkena gatal-gatal. Sarung tangan plastik dapat melindungi tangan
saat melakukan kegiatan tersebut. Alat pemadam kebakaran belum tersedia di UKM
Mitra, padahal sangat diperlukan bila terjadi kebakaran di tempat kerja. Oleh
sebab itu masih perlu dilakukan
penyuluhan untuk menyadarkan dan membudayakan
pentingnya lingkungan kerja yang aman dan sehat.
Kelompok Sasaran
Kelompok sasaran penerapan
program IbM adalah pengelola/pengusaha ikan asap UKM Ikan Asap H. Rustiono dan
UKM Ikan Asap Bapak Sa’at yang ada di Kelurahan Bandarharjo, Kecamatan
Bandarharjok, Kota Semarang. Dari hasil
pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa ke 2 UKM yang mempunyai usaha sejenis
memiliki prospek yang lebih bagus, tetapi belum dikelola secara optimal,
sehingga memerlukan bantuan untuk dilakukan pembenahan. Dengan pertimbangan itulah maka UKM tersebut
masuk dalam kelompok sasaran, dalam rangka untuk meningkatkan kesejahteraan
pengelola dan karyawannya juga menggerakkan roda ekonomi khususnya kota
Semarang.
Metodologi
Langkah-langkah yang akan
dilakukan dalam penerapan program IbM adalah:
1.
Pelatihan
Metode
pelatihan yang dilakukan dalam penerapan program IbM ini adalah dengan
demontrasi dan simulasi. Langkah ini
dilakukan untuk menjelaskan materi-materi yang berkaitan dengan manajemen
keuangan dan pemasaran yaitu tentang pelaksanaan pencatatan keuanga, teknik
pemasaran dan penggunaan alat safety.
Masing-masing materi dijelaskan terlebih dahulu dengan disertai
latihan-latihan dan dikemas dalam bentuk pelatihan, agar lebih mudah untuk
dipahami dan dimengerti. Berikut adalah materi-materi yang disampaikan dalam
pelatihan:
2.
Pendampingan
Setelah dibekali dengan pengetahuan dan
ketrampilan yang sesuai dengan kebutuhan, maka langkah selanjutnya adalah
pendampingan secara langsung dilapangan untuk melakukan penanganan permasalahan-permasalahan
yang langsung dihadapi diperusahaannya.
Salah satu contoh: diminta untuk praktek menghitung biaya produksi,
praktek untuk melakukan penataan lay out tempat produksi, menata bahan baku dan
barang jadi. Dengan dilakukan
pendampingan, maka apabila dalam melakukan praktek terjadi kesalahan dapat
segera di perbaiki atau diluruskan, sehingga sasaran atau target yang
dikehendaki dapat tercapai.
HASIL DAN PEMBAHASAN PELAKSANAAN
PROGRAM
Pembenahan Pengelolaan Manajemen Perusahaan dan Produksi
1.
Manajemen Keuangan
Awal kegiatan keuangan yang dilakukan
oleh UKM Mitra adalah hanya melakukan pembukuan bahan baku yang dibeli dan
mencatat pesanan barang, sehingga pencatatan yang dilakukan masih sangat
sederhana sehingga dalam menentukan biaya produksi masih menggunakan perkiraan
saja belum bisa di hitung secara riil. Oleh karena itu diberikan pelatihan
materi manajemen keuangan untuk memberikan perubahan yang lebih baik. Dari
kegiatan program IbM ini hasil pembenahan dibagian manajemen keuangan adalah
UKM Mitra sudah dapat membuat perhitungan biaya produksi, menentukan harga jual
produk dan melakukan perencanaan dan pencatatan kebutuhan bahan baku dan barang
jadi, sehingga efisiensi biaya produksi dapat tercapai..
2.
Manajemen Pemasaran
Materi manajemen pemasaran sementara masih dibatasi pada
masalah langsung dihadapi oleh UKM Mitra dan sifatnya lebih aplikatif yaitu
tentang cara pengemasan produk agar lebih menarik dan mempunyai daya jual yang
lebih tinggi serta memungkinkan dijual di toko swalayan, selain itu dibuatkan
papan nama agar UKM dapat dikenal pelanggan dan masyarakat. Materi manajemen
pemasaran belum sampai pada pemasaran yang lebih luas lagi dan ini baru akan
direncanakan untuk program kelanjutan apabila berhasil.
3.
Manajemen Produksi
Pembenahan dibidang manajemen produksi dititik beratkan
pada penggunaan peralatan produksi yang lebih baik/representative. Untuk itu
dibuatkan cerobong asap dengan dasar
bawah cerobong dibuat dari batu bata,
yang semula dari seng dan sudah mulai berlubang-lubang, dibuatkan lantai
produksi dari keramik agar lebih bersih, dibuatkan lantai tempat cuci ikan
dengan dilengkapi saluran pembuangnan airnya, sehingga air pembuangan tidak
menggenangi disekitar tempat produksi.
Dengan menggunakan peralatan produksi
tersebut diharapkan kegiatan proses produksi dapat dilakukan dapat lebih
efektif dan efisien.
4.
Pengadaan Cooler Box
Cooler Box sangat dibutuhkan oleh UKM Mitra untuk
menyimpan ikan agar lebih tahan lama dan tidak mudah busuk. Cooler Box yang
dimiliki UKM jumlahnya masih kurang,
sehingga pemberian cooler box sangat membantu.
5. Alat Safety
Alat safety ini perlu diperhatikan dalam rangka menjaga
keamanan dan kesehatan bagi pekerja dalam melakukan pekerjaan serta menjaga
kebersihan agar produk yang dihasilkan juga sehat. Alat safety yang diperlukan
diantaranya adalah sarung tangan plastik dan apar (alat pemadam
kebakaran). Selama ini UKM Mitra belum
menggunakan sarung tangan dan sepatu boot yang dikenakan juga banyak yang sudah
rusak, sehingga mengganggu pada saat melakukan pekerjaan, yaitu tangan dan kaki
terasa sakit dan kadang terkena gatal-gatal. Sarung tangan plastik dapat
melindungi tangan saat melakukan kegiatan tersebut. Alat pemadam kebakaran
belum tersedia di UKM Mitra, padahal sangat diperlukan bila terjadi kebakaran
di tempat kerja. Oleh sebab itu masih
perlu dilakukan penyuluhan untuk menyadarkan
dan membudayakan pentingnya lingkungan kerja yang aman dan sehat.
PENUTUP
Kesimpulan
Hasil dari
kegiatan IbM yang sudah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
UKM Mitra telah dibuatkan cerobong asap dari batu bata,
keramik lantai tempat produksi, lantai tempat pencucian ikan dan saluran
pembuangan air serta diberikan cooler box untuk tempat penyimpanan ikan agar
tetap segar, maka kegiatan proses produksi UKM Mitra dapat dilakukan lebih
baik, lebih bersih dan sehat hasil produksinya.
2.
Dilakukan sosialisasi K3
dan diberikan alat safety sebagai kelengkapan kerja.
3.
Pelatihan manajemen keuangan dan pemaaran, hasilnya UKM
Mitra sudah dapat melakukan pencatatan/pembukuan dengan lebih baik dan
melakukan pengemasan produk dengan lebih menarik dan hiegenis, serta dengan
dipasangnya papan nama orang yang sebelumnya tidak mengenal jadi mengenal nama
usaha/nama pemilik dan produknya.
Rekomendasi
Berdasarkan hasil kegiatan IbM ini
direkomendasikan untuk melakukan pelatihan dan pendampingan pemasaran produk ke
swalayan guna meningkatkan Pangsa Pasar
DAFTAR PUSTAKA
Agus Sartono, 2001. Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi, Edisi. Keempat, BPFE:
Yogyakarta.
Bambang Riyanto, 2003, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi keempat, Yayasan Penerbit FE UGM: Yogyakarta
Kotler, Philip. 2003. Marketing Management. 11 th ed. New Jersey: Prentice Hall.
Mulyadi, 2005, Akuntansi
Biaya, Edisi 5, UPP STIM YPKN: Yogyakarta
Saladin, Djaslim, 2006, Manajemen Pemasaran, Edisi Keempat, Linda Karya: Bandung
Witjaksono Armanto, 2006, Akuntansi Biaya, Edisi Pertama, Graha
Ilmu: Yogyakarta