IMPLEMENTASI PROCUREMENT KARYAWAN
PADA PT ASIA PACIFIC FIBERS TBK
KALIWUNGU
Anita Sabriana, Endang Sulistiyani
Jurusan Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof.H. Sudarto, SH, Tembalang,
Semarang 50275, PO Box 6199/SMS
ABSTRACT
The aims
of this study
is to identify
the task of
Human Resources Department
and the implementation
of employees procurement at PT Asia Pacific Fibers Tbk Kaliwungu. This
final project
uses descriptive qualitative
method. The data for this
final project are
qualitative and quantitative
and taken from primary and secondary data source. Data were collected by
doing observation,
interview and literature
study. The result
of the study
shows that employees
procurement of
PT Asia Pacific
Fibers Tbk Kaliwungu
refers to the
job description, job specification,
job evaluation, job
expansion, and job
requirement. There are 4 processes
of employees procurement at PT Asia Pacific
Fibers Tbk Kaliwungu, namely forecasting and filing needs of
employees, recruitment, selection,
placement and induction.
Implications of the discussion employees procurement at PT Asia
Pacific Fibers Tbk Kaliwungu are in accordance
with the
theories. It's just
the process of
selection, employees
selection sequence which
is different, but it has the same
core. PT Asia Pacific Fibers Tbk Kaliwungu has its own policy in relation
to the procurement of employees. In the selection process, PT Asia Pacific
Fibers Tbk Kaliwungu not perform medical tests. This is
because at the beginning of the job opening, does the company has put a
condition that candidate should attach a
health certificate from a doctor, so the company does not perform medical
tests.
Keywords : implementation, procurement,
recruitment, selection, placement, induction
PENDAHULUAN
Manajemen
personalia dan sumber daya manusia
sangat penting bagi
perusahaan dalam
mengelola, mengatur dan memanfaatkan
karyawan, sehingga dapat berfungsi
secara produktif untuk tercapainya tujuan perusahaan. Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni yang
mengatur hubungan dan
peranan tenaga
kerja agar efektif
dalam membantu terwujudnya
tujuan perusahaan, karyawan,
dan masyarakat (Hasibuan,
2009:10). Unsur manajemen sumber
daya manusia adalah
manusia yang merupakan
tenaga kerja pada
perusahaan. Dengan demikian,
fokus yang dilakukan
oleh manajemen sumber
daya manusia yaitu masalah
yang berhubungan dengan tenaga
kerja manusia.
Sumber
daya manusia di perusahaan perlu dikelola
secara profesional agar
terwujud keseimbangan antara
kebutuhan karyawan dengan
tuntutan dan kemampuan
organisasi perusahaan. Keseimbangan
tersebut merupakan
kunci utama perusahaan
agar dapat berkembang
secara produktif dan
wajar. Dengan pengaturan
manajemen sumber daya
manusia secara
professional, diharapkan karyawan
bekerja secara produktif.
Pengelolaan karyawan secara
professional ini harus
dimulai sejak perekrutan
karyawan, penyeleksian, pengklasifikasian dan
penempatan karyawan sesuai
dengan kemampuan.
Menurut Hasibuan
(2009:28), pengadaan (procurement) merupakan
fungsi operasional pertama
manajemen sumber daya
manusia. Pengadaan karyawan
meliputi peramalan kebutuhan tenaga kerja, proses
penarikan tenaga kerja,
seleksi, penempatan dan
orientasi serta induksi
dengan maksud untuk
memperoleh karyawan yang kompeten sesuai
dengan
kebutuhan perusahaan.
Dalam melakukan proses
pengadaan calon karyawan
perlu dilakukan dengan sebaik
mungkin, guna memenuhi
kebutuhan perusahaan akan
sumber daya manusia
yang berkualitas. Sumber daya
manusia yang berkualitas
tersebut akan mempengaruhi
masa depan perusahaan.
PT Asia
Pasific Fibers Tbk,
yang sebelumnya dikenal sebagai
Polysindo Eka Perkasa memulai
kegiatannya pada tahun
1984 sebagai produsen
dan pemasar chip
polyester, serat dan benang filamen dengan mendirikan
pabrik benang filamen
di Kendal, Jawa
Tengah, Indonesia. Human
Resources Department pada
PT Asia Pacific
Fibers Tbk Kaliwungu
mempunyai tugas-tugas penting
yang berhubungan dengan
karyawan, salah satunya
yaitu untuk melaksanakan
pengadaan karyawan. Pengadaan
karyawan yang baik
harus didasarkan oleh beberapa hal yang meliputi analisis
pekerjaan, uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan,
evaluasi pekerjaan, penyerderhanaan pekerjaan,
perluasan
pekerjaan dan
persyaratan pekerjaan.
TINJAUAN PUSTAKA
Karyawan adalah
penjual jasa (pikiran
dan tenaganya) dan
mendapat kompensasi
yang besarnya
telah ditetapkan terlebih
dahulu (Hasibuan, 2009:12).
Karyawan merupakan kekayaan
utama suatu perusahaan, karena
tanpa keikutsertaan karyawan,
aktivitas perusahaan tidak
akan terjadi. Karyawan
berperan aktif dalam menetapkan rencana, sistem, proses
dan tujuan yang ingin
dicapai.
Ruang Lingkup
Kerja Manajemen Sumber Daya
Manusia
Manajemen merupakan
ilmu dan seni
mengatur proses pemanfaatan
sumber daya manusia dan
sumber-sumber daya lainnya
secara efektif dan
efisien untuk mencapai
suatu tujuan tertentu
(Hasibuan, 2009:9). Unsur
sumber daya manusia
adalah manusia yang merupakan tenaga
kerja pada perusahaan.
Manusia selalu berperan
aktif dan dominan
dalam setiap kegiatan organisasi.
Manajemen sumber
daya manusia merupakan
ilmu dan seni
mengatur hubungan dan
peranan tenaga kerja
agar efektif dan
efisien membantu terwujudnya
tujuan perusahaan, karyawan,
dan masyarakat (Hasibuan,
2009:10). Manajemen sumber
daya manusia mengatur tenaga kerja manusia sedemikian rupa sehingga terwujud tujuan
perusahaan, karyawan dan
masyarakat.
Pengadaan
Karyawan
Pengadaan karyawan
merupakan langkah pertama
dan yang mencerminkan
berhasil
tidaknya suatu
perusahaan mencapai tujuan.
Jika karyawan yang
diterima kompeten, maka
usaha untuk mewujudkan
tujuan relatif mudah.
Sebaliknya, apabila karyawan yang diperoleh kurang memenuhi syarat,
sulit bagi perusahaan
mencapai tujuannya (Hasibuan,
2009:28). Menurut
Martoyo (2000:21), pengadaan
tenaga kerja dimaksudkan
untuk memperoleh jumlah
dan jenis tenaga
kerja yang tepat
untuk memenuhi kebutuhan
tenaga kerja yang
dibutuhkan guna mencapai
tujuan organisasi. Tujuan
ini terutama menyangkut
tentang penentuan kebutuhan
tenaga kerja dan
penarikannya, seleksi dan
penempatannya.
Pengadaan karyawan
harus mendapatkan perhatian yang serius serta didasarkan hal-
hal sebagai berikut:
1.
Analisis pekerjaan
(job analysis)
merupakan suatu
proses untuk mempelajari
dan mengumpulkan berbagai
informasi yang berhubungan
dengan berbagai operasi dan kewajibansuatu pekerjaan
(Ranupandojo dan Husnan, 2008:24).
2.
Uraian pekerjaan
(job description)
adalah
informasi tertulis yang
menguraikan tugas dan
tanggung jawab, kondisi
pekerjaan, hubungan pekerjaan
dan aspek-aspek pekerjaan
pada suatu jabatan
tertentu dalam organisasi (Hasibuan, 2009:33).
3.
Spesifikasi pekerjaan
(job specification)
disusun
berdasarkan uraian pekerjaan
dengan menjawab pertanyaan
tentang ciri, karakteristik, pendidikan,
pengalaman dan yang
lainnya dari orang
yang akan melaksanakan pekerjaan
tersebut dengan baik. Spesifikasi
pekerjaan menunjukkan persyaratan
orang yang akan
direkrut dan menjadi dasar untuk
melaksanakan seleksi.
4.
Evaluasi Pekerjaan
(job evaluation)
adalah
deskripsi pekerjaan dan
persyaratan-persyaratan yang diinginkan
dapat dinilai untuk
menentukan harganya. Dengan
demikian tiap-tiap jabatan
akan diberikan penghargaan
yang layak (Ranupandojo dan Husnan, 2008:30).
5.
Penyederhanaan pekerjaan
adalah
penggunaan logika untuk
mencari penggunaan yang paling
ekonomis dari usaha manusia,
materi, mesin-mesin, waktu dan ruangan agar cara-cara yang paling
baik serta paling
mudah dalam mengerjakan
pekerjaan dapat digunakan (Hasibuan, 2009:36).
6.
Perluasan pekerjaan
adalah
perluasan pekerjaan dan
tanggung jawab secara
vertikal yang akan
dikerjakan seorang pejabat
dalam jabatannya. Perluasan
pekerjaan ini merupakan
suatu perubahan yang
direncanakan (planned-change) pada berbagai
kegiatan pekerjaan untuk
memberikan variasi yang lebih
besar kepada seorang karyawan yang
mempunyai pengetahuan dan
ketrampilan lebih (Hasibuan, 2009:38).
7.
Persyaratan pekerjaan
adalah
persyaratan-persyaratan
jabatan tentang ketrampilan
yang dikehendaki (Hasibuan, 2009:38). Setelah
diketahui uraian pekerjaan,
spesifikasi pekerjaan, evaluasi
pekerjaan, persyaratan pekerjaan dan lainnya maka barulah kita melakukan
penarikan karyawan yang
akan mengisi lowongan-lowongan yang
kosong dalam perusahaan tersebut.
Langkah-langkah
Pengadaan Karyawan
1). Peramalan Kebutuhan Karyawan
Peramalan
kebutuhan karyawan sangat erat hubungannya
dengan peramalan kondisi perusahaan di masa yang akan datang.
Banyak sedikitnya masing- masing jenis karyawan yang diperlukan akan
tergantung ada prospek
ekonomi perusahaannya dan
kebijaksanaan perusahaan dalam
melakukan investasi peralatan
atau mesin-mesin yang
akan dipakai dalam
produksinya (Ranupandojo dan
Husnan, 2008:31).
2). Penarikan
karyawan (recruitment)
Penarikan adalah
usaha mencari dan
mempengaruhi tenaga kerja,
agar mau melamar lowongan pekerjaan yang ada dalam
suatu perusahaan (Hasibuan,
2009:40). Menurut Andrew
E. Sikula dalam
Mangkunegara (2009:33), penarikan
pegawai adalah tindakan
atau proses dari
suatu usaha organisasi
untuk mendapatkan tambahan
pegawai untuk tujuan operasional.
3). Seleksi (selection)
Seleksi adalah
serangkaian langkah kegiatan
yang dilaksanakan untuk
memutuskan apakah seseorang
pelamar diterima atau
ditolak, dalam instansi
tertentu setelah menjalani
serangkaian tes yang
dilaksanakan (Teguh dan Rosidah,
2003:151).
Untuk mendapatkan
karyawan yang sesuai
dengan kebutuhan perusahaan,
menurut Ranupandojo dan Husnan
(2008:45), perusahaan harus
melakukan langkah-langkah seleksi
sebagai berikut:
1) Wawancara Pendahuluan
Semakin tidak
selektif suatu program
penarikan, semakin diperlukan wawancara pendahuluan. Pada
tahap ini biasanya
mudah dinilai cara
penampilan dan kemampuan
berbicara. Para pelamar
akan ditanya tentang
mengapa mereka melamar
pekerjaan tersebut dan
mungkin juga tentang
besarnya gaji yang
diinginkan. Pendidikan dan
pengalaman bisa diketahui
dengan menanyakan ijazah sekolah
terakhir yang dimiliki
dan nama pekerjaan atau jabatan yang pernah dipegang. Apabila
pelamar nampak memenuhi
persyaratan, maka
dilanjutkan pada tahap kedua.
2) Pengisian Blanko Lamaran
Penggunaan blanko
atau formulir lamaran
ini terutama dimaksudkan
agar memperoleh informasi
atau data yang
lengkap dari para
calon karyawan. Walaupun
demikian
pertanyaan-pertanyaan yang dapat
menyinggung kesukuan atau
kepercayaan sebaiknya tidak
digunakan.
3) Pemeriksaan Referensi
Penggunaan surat-surat
referensi masih menjadi
bahan perdebatan. Sebagian
menyatakan tidak bermanfaat,
sebagian menyatakan bermanfaat.
Yang tidak bermanfaat
menyatakan karena berdasarkan
pengalaman ternyata sangat
jarang untuk memperoleh referensi
tersebut
bisa di cek kebenarannya,
akan sangat bermanfaat
untuk dibandingkan dengan
hasil test dan
wawancara.
4) Tes Psikologis
Tidak semua
perusahaan menggunakan tes
psikologis ini, meskipun
nampaknya ada
hubungan antara
besarnya perusahaan dengan
tes yang dilakukan.
Perusahaan-perusahaan
besar umumnya
menaruh perhatian pada
tes ini, sedangkan
untuk perusahaan-perusahaan kecil
lebih menekankan wawancara.
5) Wawancara
Mungkin hanya
sedikit perusahaan yang
menarik tenaga kerja
tanpa melakukan wawancara. Wawancara
merupakan metode yang
kadang- kadang berbahaya untuk
menilai
seseorang. Meskipun
demikian, apabila perusahaan
hanya membatasi pada
suatu metode
penarikan, maka
wawancara yang akan banyak dipilih.
6) Persetujuan atasan langsung
Bagi
para calon karyawan
yang sudah lolos
dari langkah-langkah sebelumnya,
maka sampailah pada langkah
ini. Wawancara dengan
atasan langsung. Calon
karyawan akan berhadapan
langsung dengan pihak pengguna (user).
7) Pemeriksaan kesehatan
Langkah
ini biasa dilakukan
oleh berbagai perusahaan.
Pemeriksaan kesehatan bisa dipercayakan pada
dokter di luar
perusahaan, tetapi sering
juga dilakukan khusus
oleh dokter perusahaan,
terutama untuk jenis-jenis
pekerjaan yang memerlukan
persyaratan fisik yang
berat. Pemeriksaan kesehatan
juga dimaksudkan untuk
mencegah terhadap kemungkinan memperoleh
karyawan yang sering
sakit, sehingga perusahaan
terpaksa mengeluarkan biaya
pengobatan yang tinggi
(Ranupandojo dan Husnan, 2008:49).
Penempatan, Orientasi
dan Induksi Karyawan
Penempatan (placement) karyawan
adalah tindak lanjut
dari seleksi yaitu,
menempatkan calon karyawan
yang diterima (lulus seleksi)
pada pekerjaan atau jabatan yang
membutuhkannya dan sekaligus mendelegasikan authority
kepada orang tersebut.
Pada tahap ini
karyawan akan ditentukan
perkerjaan atau jabatan
yang akan didapat ketika bekerja nantinya.
Orientasi dan
bagi karyawan baru
harus dilaksanakan untuk
menyatakan bahwa seseorang
betul-betul diterima menjadi
karyawan yang akan bekerja sama dengan
karyawan lain pada
perusahaan itu. Sedangkan induksi
karyawan adalah kegiatan
untuk mengubah perilaku
karyawan baru supaya
menyesuaikan diri dengan
tata tertib perusahaan
(Hasibuan, 2009:64).
METODOLOGI
PENELITIAN
Metode pengumpulan
data merupakan serangkaian metode yang digunakan untuk
mempelajari suatu
obyek tertentu. Adapun
metode pengumpulan data yang digunakan
adalah :
a. Metode Wawancara (Interview)
Wawancara adalah
usaha untuk mengumpulkan
informasi dengan mengajukan
sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula (Sumarsono, 2004:70). Untuk
mendapatkan informasi yang
lebih jelas, diadakan
tanya jawab langsung
dengan supervisor pada
departemen Learning &
Development dan supervisor
pada departemen
Industrial Relation
berdasarkan daftar pertanyaan
yang telah disusun
sebelumnya.
b. Metode Observasi
Observasi merupakan
teknik atau pendekatan
untuk mendapatkan data
primer dengan cara
mengamati langsung objek
datanya (Jogiyanto, 2007:90).
Observasi dilakukan
dengan cara mengadakan
pengamatan secara langsung
dan mencatat hal-hal
penting yang diperoleh
selama melakukan pengamatan
terhadap pelaksanaan pengadaan
karyawan pada PT
Asia Pacific Fibers Tbk
Kaliwungu.
c. Metode Studi Pustaka
Studi pustaka
adalah teknik pengumpulan
data melalui studi
pustaka. Berbagai kegiatan
riset telah banyak
dilakukan lembaga sehingga
sebenarnya telah tersedia cukup banyak
data mengenai banyak
aspek. Data- data ini
dikumpulkan kembali untuk
digunakan dalam kerangka
riset yang berbeda (Sumarsono, 2004:73).
Untuk menambah
dan memperluas pengetahuan
serta untuk melengkapi
data yang diperoleh,
dilakukan studi pustaka
yaitu membaca dan
mencatat informasi yang
ada pada buku-buku
yang berkaitan dengan
masalah yang akan dibahas seperti buku-buku tentang Manajemen Sumber Daya Manusia dan buku-buku
tentang Ketenagakerjaan.
Jadi pengumpulan
data dilakukan di
perpustakaan atau di
tempat lain yang
tersimpan
buku-buku serta sumber data
lainnya.
PEMBAHASAN
Proses atau
Langkah-langkah Pengadaan
Karyawan
Salah satu
tugas Human Resources
Department pada PT
Asia Pacific Fibers
Tbk Kaliwungu adalah
melakukan pengadaan karyawan
dengan cara mengganti,
mempromosikan, atau memindahkan.
Proses atau langkah- langkah pengadaan
karyawan adalah sebagai berikut:
1). Peramalan
dan Pengajuan
Kebutuhan
Karyawan Peramalan dan
pengajuan kebutuhan karyawan dilakukan oleh Department Head secara
tertulis kepada Human Resources Department.
Dasar-dasar peramalan kebutuhan
karyawan adalah sebagai
berikut:
1) Jumlah produksi.
2) Perencanaan karir.
3) Kekosongan jabatan.
Untuk penambahan karyawan
membutuhkan persetujuan dari
direktur sedangkan untuk
penggantian karyawan membutuhkan
persetujuan dari Human
Resources Department Function
Head. Pengajuan kebutuhan
karyawan tersebut harus meliputi informasi sebagai berikut:
1) Penggantian
atau penambahan karyawan
2) Alasan
penggantian atau penambahan
karyawan
3) Nama jabatan
4) Spesifikasi jabatan
2). Rekruitmen
Karyawan
Rekruitmen karyawan
adalah proses mencari,
menemukan, mengajak dan menetapkan sejumlah
orang dari dalam
maupun dari luar perusahaan sebagai calon karyawan dengan karakteristik
tertentu seperti yang
telah ditetapkan dalam
perencanaan sumber daya
manusia. Hasil yang
didapatkan dari proses
rekruitmen adalah sejumlah
karyawan yang akan
memasuki proses seleksi. Proses seleksi ini mempunyai tujuan adalah sebagai berikut:
a) Memastikan bahwa
PT Asia Pacific
Fibers Tbk Kaliwungu
merekrut karyawan yang
memiliki ketrampilan yang
dapat menjadi aset
positif bagi perusahaan dan memiliki potensi.
b) Untuk menjaga
dan meningkatkan
konsistensi prosedur
rekrutmen, proses wawancara, dan evaluasi para pelamar. Dalam
tahap ini Human
Resources Department pada
PT Asia Pacific
Fibers Tbk Kaliwungu
menginformasikan posisi-
posisi jabatan yang
dibutuhkan dengan menggunakan sumber-sumber
penarikan sebagai berikut:
1) Memasang iklan
kebutuhan tenaga kerja
pada media massa,
seperti koran Suara Merdeka dan koran Kompas.
2) Memasang iklan
kebutuhan tenaga kerja melalui website atau internet pada Jobstreet
dengan alamat www.jobstreet.co.id.
3) Memasang iklan
kebutuhan tenaga kerja
di sekolah seperti
SMK 1 Kendal
dan SMK Texmaco
Semarang, Departemen Tenaga
Kerja Provinsi Jawa
Tengah dan Departemen
Tenaga Kerja Kabupaten
Kendal.
4) Mengikuti Job
Fair yang diadakan
di Universitas Dian
Nuswantoro dan SMK 7
Semarang.
5) Membuka kesempatan
untuk keluarga maupun rekan dari karyawan.
6) Memasang pengumuman
di tempat- tempat strategis
di dalam perusahaan
seperti papan pengumuman
di depan kantin,
papan pengumuman di
pos satpam dan
papan pengumuman di
depan setiap departemen.
7) Memeriksa lamaran
kerja yang sudah masuk di perusahaan.
3). Seleksi
Seleksi adalah
proses pemilihan calon
karyawan dengan metode
tes sesuai dengan
kriteria yang dibutuhkan,
meliputi standar pendidikan,
pengalaman, potensi, perilaku
dan kompetensi sesuai
dengan kebutuhan tenaga
kerja yang telah
mendapatkan persetujuan dengan
kebutuhan organisasi. Pada PT Asia Pacific Fibers
Tbk Kaliwungu ada
beberapa tahap seleksi
yang dilakukan adalah
sebagai
berikut:
1) Seleksi Administrasi
Departemen Learning
& Development mendapatkan
beberapa lamaran kerja
yang masuk pada
perusahaan, maka akan
dilakukan seleksi administrasi
terlebih dahulu dengan
menggunakan panduan form
kualifikasi persyaratan jabatan
yang telah disusun
oleh departemen Learning
& Development atas usulan departemen terkait (Form R 001) dan form seleksi persyaratan dasar (Form R 002).
2) Pemanggilan Calon Karyawan
Departemen Learning
& Development akan
melakukan pemanggilan calon
karyawan yang lolos
seleksi administrasi untuk
melaksanakan seleksi selanjutnya
pada tanggal yang
telah ditentukan melalui telepon maupun
email. Staf Learning
& Development menyiapkan alat-alat penguji, meliputi:
a) Tes Itelligence
Quotient (IQ)
menggunakan Plus
32 yang menunjukkan
kemampuan pelamar untuk
memecahkan masalah dengan
menggunakan logika dan
penalaran.
b) Tes Personality menggunakan DISC
(Dominance, Influence,
Steadiness, Conscientiousness). Tes
ini digunakan untuk
menentukan kecocokan sifat-sifat
setiap individu dengan profil pekerjaan.
c) Tes
buta warna untuk
memastikan
calon
karyawan tidak mempunyai
cacat buta warna.
d) Tes
kemampuan Bahasa Inggris
untuk
level Sub Section
Head ke atas.
3) Pengisian
formulir lamaran kerja
dan pelaksanaan tes
Dalam proses
seleksi ini peserta
tes diharapkan hadir
30 menit sebelum
pelaksanaan tes. Adapun
tahap-tahap tes adalah sebagai
berikut:
a)
Peserta
mengisi formulir lamaran
kerja (Form R 003).
b)
Pelaksanaan tes
seleksi dilakukan berturut-turut yaitu:
tes Itelligence Quotient (IQ) menggunakan Plus 32 dengan
waktu 45 menit,
tes Personality menggunakan
DISC (Dominance, Influence,
Steadiness,
Conscientiousness) dengan waktu
15 menit, tes
buta warna dengan
waktu 5 menit, dan tes kemampuan
Bahasa Inggris dengan
waktu 90 menit.
PT Asia
Pacific Fibers Tbk
Kaliwungu memiliki kebijakan sendiri
dalam kaitannya dengan pelaksanaan
pengadaan karyawan. Pada proses
seleksi ini PT
Asia Pacific Fibers
Tbk Kaliwungu tidak
melakukan tes kesehatan.
Hal ini disebabkan
karena pada saat
awal membuka lowongan
pekerjaan, perusahaan sudah
mencantumkan salah satu syarat
yaitu melampirkan surat keterangan
sehat dari dokter,
sehingga perusahaan
tidak melakukan tes
kesehatan. Staf Learning
& Development membuat
analisa hasil tes
seleksi calon karyawan.
Hasil tes seleksi
tersebut di buat dengan menggunakan
form rekapitulasi dan
rekomendasi (Form 004).
Standar nilai minimal
untuk masing-masing tes adalah sebagaimana Tabel 1.
Tabel 1
Standar Nilai
Minimal Tes Calon Karyawan pada
PT Asia Pacific
Fibers Tbk Kaliwungu
Jenis Tes
|
Nilai Minimal
|
|
Staf
|
Operator
|
|
Tes Itelligence Quotient (IQ)
|
95
|
80
|
Tes
Personality
|
60
|
60
|
Tes
Buta Warna
|
100
|
100
|
Tes
Kemampuan Bahas Inggris
|
60
|
0
|
Sumber : Data Sekunder PT Asia Pacific Fibers Tbk Kaliwungu, 2012
Hasil tes seleksi diumumkan melalui pengumuman yang ditempel di papan
pengumuman depan kantor Learning &
Development, melalui telepon atau email. Kemudian Staf Learning & Development akan memberitahukan jadwal seleksi
selanjutnya.
1)
Wawancara Awal
Tahap seleksi selanjutnya yaitu wawancara awal dengan Human Resources Department. Calon
karyawan akan mendapatkan pertanyaan untuk menggali kompetensi dan pertanyaan
lain mengenai kekaryawanan dengan menggunakan form interview Human Resources Department (Form R 005). Human Resources Department bertanggungjawab
terhadap pertanyaan dan negosiasi mengenai gaji calon karyawan
2)
Wawancara Atasan Langsung
Jika wawancara awal berhasil, maka pada hari yang sama calon karyawan
akan dikirimkan ke departemen user
untuk wawancara dengan menggunakan form interview user (Form R 006) bersama
dengan catatan hasil wawancara awal. Proses wawancara user dilakukan oleh Sub
Section Head, Section Head atau Department
Head untuk jabatan operator. Section Head atau Department Head untuk jabatan Sub
Section Head. Department Head atau
Function Head untuk jabatan Sub Section Head. Function Head untuk
jabatan Departmen Head. Direktur
untuk jabatan Function Head.
Setelah calon karyawan melaksanakan wawancara user, maka pewawancara akan membuat laporan hasil tes wawancara
dengan menggunakan form hasil akhir proses seleksi dan wawancara (Form R 007).
3)
Keputusan Diterima atau Ditolak
Proses terakhir yaitu Departmen
Head yang mengajukan kebutuhan karyawan akan membahas hasil wawancara
dengan Learning & Development
Department. Hasil tes wawancara user akan diberitahukan langsung kepada
calon karyawan melalui email atau telepon.
4) Penempatan dan Induksi
Penempatan adalah proses pemberian tugas dan tanggung jawab untuk
menempati suatu posisi tertentu dalam organisasi perusahaan sesuai dengan kualifikasi
yang dibutuhkan. Proses penempatan dan induksi karyawan pada PT Asia Pacific
Fibers Tbk Kaliwungu adalah sebagai berikut:
1)
Staf Learning & Development memastikan
bahwa hasil user terakhir telah
disetujui oleh Function Head yang
mengajukan kebutuhan tenaga kerja dan Human
Resources Department Function Head. Staf Learning & Development akan melakukan pemanggilan kerja calon
karyawan yang lolos tes wawancara user
pada tanggal 23 untuk staf dan pada hari Senin untuk operator.
2)
Industrial Relation Department akan melakukan perjanjian kerja dengan calon karyawan.
Pada proses ini calon karyawan akan diberikan buku Perjanjian Kerja Bersama
untuk dibaca dan menandatangani surat perjanjian kerja.
3)
Staf Learning & Development memastikan
data karyawan baru sudah dikirim oleh Industrial
Relation Department ke HCMS (Human Control Management System), Departemen
terkait dan Departemen Accounting,
Lembaga Asuransi Sosial dan Asuransi Kesehatan.
4)
Staf Learning & Development memastikan
perlengkapan atau fasilitas kerja sudah disiapkan sesuai dengan jabatannya.
5)
Karyawan baru
akan melakukan proses induksi, untuk jabatan staf selama 8 hari dan untuk
jabatan operator selama 4 hari. Materi yang akan disampaikan dalam proses
induksi ini adalah profil perusahaan dan profil pekerjaan. Setelah proses
induksi berakhir, maka karyawan akan diserahkan pada departemen masing-masing.
Dengan diserahkannya karyawan pada departemen masing-masing, maka karyawan
sudah menjadi tanggung jawab departemen tersebut.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil pembahasan pelaksanaan pengadaan karyawan pada PT Asia Pacific Fibers Tbk
dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia diperlukan bagi
perusahaan. Pengadaan karyawan yang dilakukan oleh PT Asia Pacific Fibers Tbk
Kaliwungu didasarkan atas jumlah produksi, perencanaan karier karyawan dan
kekosongan jabatan. PT Asia Pacific Fibers Tbk Kaliwungu mengadakan pengadaan
karyawan pada saat membutuhkan karyawan saja.
Pertimbangan
dalam proses pengadaan pada PT Asia Pacific Fibers Tbk Kaliwungu adalah uraian pekerjaan
(job description), spesifikasi
pekerjaan (job specification),
evaluasi pekerjaan (job evaluation),
perluasan pekerjaan dan persyaratan pekerjaan. Sedangkan langkah-langkah pengadaan karyawan pada PT Asia Pacifi Fibers
Tbk Kaliwungu yaitu:
1)
Peramalan dan
pengajuan kebutuhan karyawan yang didasari oleh jumlah produksi, perencanaan
karir dan kekosongan jabatan.
2)
Rekruitmen
karyawan dengan menggunakan sumber-sumber penarikan dari dalam maupun luar
perusahaan.
3)
Proses seleksi
yang terdiri dari seleksi administrasi, pemanggilan calon karyawan, pengisian formulir lamaran kerja dan
pelaksanaan tes, wawancara awal, wawancara atasan langsung, dan keputusan
diterima atau ditolak.
4)
Penempatan dan
induksi karyawan.
DAFTAR
PUSTAKA
Amirullah, dan
Haris Budiyono.2004.
Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu
Hasibuan, Malayu
S.P. 2009. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
Jogiyanto. 2007. Metodologi
Penelitian Bisnis Salah
Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. Yogyakarta: BPFE
Mangkunegara, Anwar
Prabu. 2009. Manajemen
Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
Martoyo, Susilo.
2000. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Yogyakarta: BPFE-
Yogyakarta
Marzuki. 2005. Metodologi
Riset. Yogyakarta:
Ekonisia
Narbuko, Cholid
dan Abu Achmadi.
2003. Metodologi Penelitian. Jakarta:
PT
Bumi
Aksara
Ranupandojo, Heidjachman
dan Suad Husnan.
2008. Manajemen Personalia. Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta
Sumarsono, Sonny.
2004. Metode Riset Sumber
Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu
Sunarto.
2005. Manajemen Karyawan. Yogyakarta:
AMUS Yogyakarta &
Aditya Media Yogyakarta
Teguh,
Ambar dan Rosidah.
2003. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu