Laman

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA USAHA KELOMPOK BISNIS ENTREPRENEUR MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI SEMARANG


PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGARUHNYA  TERHADAP KINERJA USAHA KELOMPOK BISNIS ENTREPRENEUR MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

Rustono
Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof.H.Sudarto, SH, Tembalang, Kotak Pos 6199/SMS Semarang 50061


ABSTRAC
The object of this study is to test the influence of using the application of information technology to business performance of entrepreneur grups of Pol ines students. Achieving the goal the researcher observe using questionare as a data collecting methode by fifty six respondents. The test which used are validity test, reliability test, normality test (kolmogorv sminovr test), difference test (independent sample t test) and  sensitivity analysis. From the test result, it succeed supporting the hypothesis.
Based on difference test (independent sample t-test), there is difference between the business performance of entrepreneur group of Polines student which using the application of information technology to the business   performance of them which no using it then,  to strength analysis result, the researcher also do the sensitivity test, this test uses regression to the application of information technolog
Frorm the   test of sensitivity analysis using regression the researchcer can signify by statistic of he application of information  technology to the business performance of entrepreneur group of Polines student. We can draw  a conclusion that variable of business performance of entrepreneur group polines student is influenced by using of information technology.

Keyword:  application of  informationi, business performance

PENDAHULUAN
Penggunaan internet untuk bisnis secara online telah tumbuh dengan pesatnya. Total nilai perdagangan barang dan jasa dunia melalui e-commerce mencapai $4,3 trilliun pada tahun 2004. Tingkat pertumbuhan perdagangan via internet dari tahun 2001 hingga 2005 mencapai 68% di Amerika Serikat, Eropa 91%, dan Asia 109%. Menariknya, 85%  dari perusahaan yang melibatkan perdagangan online tersebut adalah usaha berskala kecil dan menengah (Celuch et al., 2007).
Kompetisi global di segala bidang yang semakin meningkat menjadikan Teknologi Informasi (TI) sebagai suatu kebutuhan yang tidak dapat ditinggalkan. Venkatraman dan Zaher (1990) mengatakan, globalisasi dan meningkatnya persaingan internasional mempercepat gerakan ke arah pemanfaatan TI yang semakin meningkat oleh perusahaan-perusahaan. Meningkatnya kepentingan koordinasi operasi tingkat dunia dan perlunya reaksi yang cepat terhadap ancaman persaingan dunia menegaskan akan pentingnya TI dalam konteks bisnis saat ini. Ciri utama dari globalisasi adalah semakin teratasinya masalah tentang jarak, ruang dan waktu, sehingga memungkinkan bagi kita untuk saling berkomunikasi atau mengirim data dengan mudah dan cepat. Kemudahan dalam berkomunikasi ini membuat aktivitas sosial dan ekonomi manusia antar negara bahkan antar lintas dunia menjadi tanpa hambatan. Globalisasi dalam ekonomi industri menambah nilai-nilai informasi untuk perusahaan dan menambah penawaran-penawaran kesempatan baru bagi bisnis, sedangkan sistem informasi menyediakan komunikasi yang diperlukan perusahaan dalam melaksanakan perdagangan dan mengelola bisnis dalam skala global (Yadi, 2001).
TI adalah sesuatu yang digunakan untuk menciptakan sistem informasi, yang semuanya merupakan perangkat keras serta perangkat lunak yang digunakan untuk mengimplementasikan sistem yang berbasis komputer (Callon, 1996 dalam Basu, 1998). Sedangkan menurut Sarosa dan Zowghi (2003) TI adalah semua teknologi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses dan menyebarkan informasi.
Penggunaan teknologi internet oleh sektor usaha kecil misalnya, adalah penting bagi kelangsungan hidupnya. Internet dapat meningkatkan kemampuan usaha kecil untuk bersaing dengan usaha besar dan juga memungkinkan usaha kecil untuk beroperasi dalam skala internasional. Teknologi internet bagi usaha kecil memberikan biaya yang efektif, pengenalan produk baru, meningkatkan komunikasi, mengumpulkan informasi dan mencari mitra bisnis yang potensial (Kaplan et al., 1997; Coccia 1997; Hawking 1997 dalam Jeanette dan Cavaye, 1999). Para peneliti lain juga mengatakan hal yang sama, bahwa pemakaian Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) seperti internet, bagi perusahaan digunakan untuk memperluas pasar dengan biaya yang lebih murah dan lebih mudah, mengurangi biaya transaksi dan koordinasi serta mengembangkan dan menciptakan pasar baru (Steinfield dan Klein, 1999; Mann et al., 2000; Globerman et al., 2001; Williams et al., 2001; Cavusgil, 2002 dalam Kraemer et al., 2002).
Menurut Oviliani (2000), penggunaan internet dalam bisnis telah mengalami perubahan, dari fungsi sebagai alat untuk pertukaran informasi secara elektronik menjadi alat untuk aplikasi strategi bisnis, seperti pemasaran, penjualan dan pelayanan pelanggan. Pemasaran melalui internet cenderung menembus berbagai rintangan, batas bangsa dan tanpa aturan-aturan yang baku. Hal ini dapat dimaklumi karena TI sebagai suatu teknologi yang berfokus pada pengaturan sistem informasi dengan menggunakan komputer, sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi dunia bisnis dengan cepat, tepat waktu, relevan dan akurat (Wilkinson dan Cerullo, 1997; Jaka, 2000). Penggunaan TI juga merupakan langkah srategis bagi perusahaan untuk mengup-grade kecepatan dan keakuratan informasi, pelayanan terhadap konsumen, perbaikan proses bisnis serta peningkatan sumberdaya manusia (Arfan, 2003).
Telah banyak usaha-usaha kecil termasuk usaha enterpreunership mahasiswa yang mencoba untuk mengaplikasikan TI guna mendukung kegiatan bisnisnya. Tetapi karena keterbatasan sumber daya yang dimilikinya, aplikasi TI pada UKM menjadi berbeda dari usaha besar (Welsh dan White 1981; Fink 1998; Thong 1999 dalam Sarosa dan Zowghi 2003). Keterbatasan sumberdaya tersebut dalam hal sumber daya manusianya, sumber daya keuangan dan sumber daya alat-alat (Lesjak, 1995 dalam Seyal et al., 2000), sehingga bagi usaha kewirausahaan mahasiswa penyebaran TI bukanlah suatu proses yang sederhana. Seperti yang dikatakan Iacovau et al. (1999) dalam Jeanette dan Cavaye (1999) bahwa UKM terlebih dahulu mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi dalam aplikasi TI. Penyebaran TI juga membutuhkan komitmen dari perusahaan tidak hanya terbatas untuk belajar dan memahami perubahan proses bisnis tetapi juga kesediaannya untuk melakukan investasi di bidang teknologi (Hargo, 2001).
Strategi bisnis dengan menggunakan Customer Relationship Management (CRM) banyak terkait dengan strategi bisnis yang lain, seperti teknologi. Technology Acceptance Model (TAM) memberikan informasi atau hasil yang sangat umum saja tentang minat dan perilaku pemakai sistem dalam menerima sistem teknologi informasi. TAM hanya menjelaskan alasan mengapa pemakai menggunakan system, yaitu keyakinan akan kemudahan (perceived ease of use) dan keyakinan akan kemanfaatan (perceived usefulness).
Studi ini berusaha untuk mengkaji bisnis usaha kecil yang dilakukan pada mahasiswa Politeknik Negeri Semarang. Apabila pada studi-studi sebelumnya, penelitian dilakukan pada kalangan usaha kecil menengah, maka pada studi ini, penelitian dilakukan pada kalangan mahasiswa yang melakukan usaha dalam rangka menerapkan mata kuliah kewirausahaan. Selanjutnya, berdasarkan pada perkembangan teknologi yang dipaparkan pada bagian sebelumnya, maka studi ini berusaha untuk meneliti  pemanfaatan teknologi informasi dan pengaruhnya terhadap kinerja usaha bisnis kelompok entepreuner mahasiswa Politeknik Negeri Semarang.

METODOLOGI PENELITIAN
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
 Penelitian ini menggunakan satu variabel independen dan satu variabel dependen. Pemanfaatan teknologi informasi sebagai variabel independen (variabel bebas), sedangkan kinerja  usaha bisnis kelompok entepreuner mahasiswa Politeknik Negeri Semarang sebagai variabel dependen (variabel terikat).
Pemanfaatan teknologi informasi merupakan manfaat yang diharapkan oleh pengguna sistem informasi dalam melaksanakan tugasnya, pengukurannya berdasarkan intensitas pemanfaatan, frekuensi pemanfaatan, dan jumlah aplikasi atau perangkat lunak yang digunakan Straub, et al. (1995).  Variabel aplikasi TI dibentuk oleh tiga indikator yaitu pemakaian telepon dan faksimili (X1), pemakaian komputer (X2) dan pemakaian internet-intranet (X3).
Kinerja perusahaan merupakan indikator tingkatan prestasi yang dapat dicapai dan mencerminkan keberhasilan manajer. Kinerja perusahaan mencakup kinerja perusahaan secara keseluruhan sehingga dihasilkan ukuran kinerja yang obyektif (Govindarajan dan Fisher, 1990) yang dikutip oleh Luluk dan Kiswanto (2010).  Instrumen ini diukur dengan 3 item yang menggunakan ukuran Kraemer, et al. (2002) dan Tachiki, et al. (2004). Variabel kinerja usaha bisnis kelompok entepreuner mahasiswa Politeknik Negeri Semarang dibentuk oleh tiga indikator  yaitu efisiensi (Y1), koordinasi (Y2) dan peningkatkan penjualan (Y3).

Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Politeknik Negeri Semarang. Sedangkan sampel penelitian ini adalah mahasiswa Tata Niaga Politeknik Negeri Semarang yang melakukan usaha bisnis. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan kriteria-kriteria tertentu. Adapun kriteria tersebut adalah:
a.       Mahasiswa Tata Niaga (Jurusan Akuntansi dan Administrasi Niaga) Politeknik Negeri Semarang yang melakukan usaha bisnis sebagai bagian dari implementasi mata kuliah kewirausahaan.
b.      Dalam usaha bisnisnya, menerapkan teknologi informasi berbasis website, atau dengan kata lain penjualannya dilakukan dengan metode on-line.

Jenis dan Sumber Data
 Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer yang dikumpulkan/ data yang diperoleh secara langsung dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden. Daftar pertanyaan yang diajukan disusun berdasarkan variabel yang diteliti dengan menyediakan jawaban alternatif yang dipilih oleh responden sesuai dengan kondisi riil atas persepsi, pendapat dan opini tersebut, sehingga diharapkan didapat data yang akurat atas penelitian ini.

Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan metode survey research. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara memberi daftar pertanyaan tertutup kepada obyek penelitian (responden) yang selanjutnya responden diminta untuk mengisi daftar pertanyaan tertutup tersebut. Daftar pertanyaan ini disusun berdasarkan acuan indikator-indikator yang telah ditetapkan.

Metode Analisis
Metode analisis data meliputi analisis kualitatif dimana digunakan untuk menilai objek penelitian berdasarkan sifat tertentu dimana dalam penilaian sifat dinyatakan tidak dalam angka-angka dan digunakan untuk menjelaskan analisis data yang diolah. Sebelum data di analisis, maka daftar pertanyaan (instrument penelitian) di uji terlebih dulu dengan Uji Validitas dan Reliabilitas. Setelah itu data dianalisis dengan Uji Statistik Independent sample t-test untuk mengetahui perbedaan kinerja antara yang menggunakan aplikasi dan yang tidak menggunakan aplikasi teknologi infomrasi berbasis website online dalam penjualannya.
Independent sample t-test digunakan sebagai uji beda dengan alasan data yang diteliti berasal dari sejumlah responden yang berbeda dan berkaitan dengan periode waktu pengamatan yang sama. Dengan uji ini, dijelaskan penelitian ini akan menguji apakah penelitian ini mengalami perubahan saat variabel ini diamati pada awal periode maupun pada akhir periode. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
H0     =   Tidak terdapat perbedaan variabel yang diuji antara sebelum dan sesudah menerapkan teknologi website dalam penjualan usaha bisnis kelompok Entepreuner mahasiswa Politeknik Negeri Semarang.
HA     =   Terdapat perbedaan variabel yang diuji antara sebelum dan sesudah menerapkan teknologi website dalam penjualan usaha bisnis kelompok Entepreuner mahasiswa Politeknik Negeri Semarang.
Jika probabilitas (p) > 0,05 H0 diterima, jika probabilitas (p) < 0,05 maka HA diterima.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pengumpulan Data
Data penelitian dikumpulkan dengan mengirimkan 100 kuesioner secara langsung kepada responden yang menjadi objek penelitian. Pengumpulan kembali dilakukan 2 minggu setelah kuesioner diantar. Dari 60 responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini 6 diantaranya tidak dapat diikutsertakan karena pengisian yang tidak lengkap, sehingga jumlah kuesioner yang layak dianalisis sebanyak 54 kuesioner. Rincian penyampaian dan pengembalian kuisioner ditunjukkan pada tabel 1.



Tabel 1.
Rincian Pengiriman dan Pengembalian Kuisoner
Keterangan
Jumlah


Kuisioner yang dikirim
100

Kuisioner yang tidak kembali
40

Kuisioner yang kembali
60

Kuisioner yang tidak dapat digunakan
4

Kuisioner yang dapat digunakan
54

Tingkat pengembalian (respon rate)
60%

Tingkat pengembalian yang digunakan
90%

     Sumber : data primer yang diolah, 2013


Tabel 1 menunjukkan tingkat pengembalian kuisioner keseluruhan (60%) dan tingkat pengembalian kuisioner yang dapat digunakan (90%).

Gambaran Umum Responden
Penelitian ini menggunakan kelompok entrepreneur mahasiswa sebagai responden. Karakteristik responden sebagaimana tertera pada tabel 2.


Tabel 2.
Deskripsi Karakteristik Responden
Keterangan
Jumlah
%
Jenis Kelamin
Laki-laki
28
51,9
Perempuan
26
48,1
Program Studi
Akuntansi
13
24,1
Keuangan Perbankan
14
25,9
Perbankan Syariah
16
29,6
Administrasi Niaga
11
20,4
            Sumber : Data primer yang diolah, 2013


Dalam tabel 2 dapat diketahui bahwa di lihat dari jenis responden sebesar 51,9% adalah laki-laki dan 48,1% perempuan. Sehingga responden yang dijadikan dalam penelitian ini sebagian besar adalah laki-laki. Sedangkan dilihat dari program studi, responden yang berasal dari prodi perbankan syariah sebanyak 29,6%, Keuangan dan Perbankan sebesar 14%, prodi akuntansi sebesar 24,1% dan jurusan administrasi niaga sebanyak 20,4%.

Statistik Deskriptif
Tabel 3 menggambarkan statistik deskriptif variabel-variabel penelitian yang terdiri dari Aplikasi Teknologi Informasi dan Kinerja yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi absolut yang menunjukkan rata-rata, kisaran, median dan standar deviasi. Dari tabel ini dapat diketahui informasi tentang skala teoritis masing-masing pertanyaan dan skala aktual jawaban responden, rata-rata varian dan deviasi standarnya.


Tabel 3.
Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Variabel
Kisaran Teoritis
Kisaran Aktual
Rata-rata
Deviasi Standar
Nilai Tengah
Aplikasi Teknologi Informasi
3 - 21
10 - 21
16,69
2,926
12
Kinerja
3 - 21
3 - 21
14,81
3,387
12
         Sumber: Data primer diolah, 2013.
           

Berdasarkan tabel 3 statistik deskriptif, hasil pengukuran variabel aplikasi teknologi informasi dengan menggunakan instrumen Straub, et al. (1995), yang terdiri dari 3 butir pertanyaan dengan 7 poin skala likert, menunjukkan bahwa kisaran aktual adalah 10 dan 21 dengan rata-rata 16,69. Kisaran teoritis untuk skor aplikasi teknologi informasi adalah 3 sampai 21 dengan titik tengah 12. Hasil skor tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata skor lebih tinggi daripada titik tengah skor yang mungkin, sehingga dapat dikatakan bahwa responden dalam penelitian ini mempunyai tingkat aplikasi teknologi informasi yang cukup tinggi..
Tabel 3. menunjukkan bahwa variabel kinerja yang diukur dengan menggunakan instrumen Kraemer, et al. (2002) serta Tachiki, et al. (2004) mempunyai kisaran aktual skor jawaban responden 3 sampai 21 sedangkan kisaran teoritisnya antara 3 sampai 21. Skor rata-ratanya adalah 14,81 lebih tinggi dari skor titik tengah 12. Hasil skor tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata skor lebih tinggi daripada titik tengah skor yang mungkin, sehingga dapat dikatakan bahwa responden dalam penelitian ini mempunyai tingkat persepsi tentang kinerja yang cukup tinggi.

Uji Kualitas Data
Menurut Hair, et al. (1998) serta Huck dan Cormier (1996) (dalam Supomo dan Indriantoro, 1998), kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen penelitian dapat dievaluasi melalui uji reliabilitas dan validitas. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama. Sedangkan uji validitas dimaksudkan untuk memastikan bahwa masing-masing pertanyaan akan terklasifikasi pada variabel-variabel yang telah ditentukan (construct validity) (Kerlinger, 1964; Chenhall dan Morris, 1986 dalam Chia, 1995). Dua prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini untuk mengukur konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari instrumen, adalah (1) uji konsistensi internal dengan uji statistik Cronbach's Alpha, (2) uji homogenitas data dengan uji korelasional antara skor masing-masing item dengan skor total (lihat juga Ghozali, 2005).
Uji reliabilitas dilakukan dengan menghitung cronbach’s alpha dari masing-masing instrumen dalam suatu variabel. Instrumen yang dipakai dalam variabel tersebut dikatakan andal (reliable) apabila memiliki cronbach’s alpha lebih dari 0,60 (Nunnaly, 1978 dalam Ghozali, 2005). Sedangkan pada pengujian validitas dengan uji homogenitas data dengan melakukan uji korelasional antara skor masing-masing butir dengan skor total (Pearson Correlation) harus menunjukkan korelasi yang positif dan signifikan pada level £ 0,01 sampai dengan 0,05. Hasil pengujian reliabilitas dan validitas data dirangkum dalam tabel 4.


Tabel 4.
Hasil Uji Reliabilitas Dan Validitas
Variabel
Cronbach's Alpha
Pearson Correlations
Kaiser's MSA
Factor Loading
Aplikasi Penggunaan Teknologi
0,610
0,648 - 0,811**
0,561
0,534-0,857
Kinerja
0,656
0,731 - 0,805**
0,623
0,693-0,833
           

Tabel 4. menunjukkan tingkat konsistensi dan akurasi yang cukup baik. Pada uji konsistensi internal koefisien Cronbach's Alpha menunjukkan tidak ada koefisien yang kurang dari nilai batas minimal 0,60 (Hair et al. 1998). Sedangkan pada pengujian validitas dengan uji homogenitas data dengan uji korelasional antara skor masing-masing item dengan skor total (Pearson Correlations) menunjukkan korelasi yang positif dan signifikan pada tingkat 0,01. 
Uuji validitas dengan analisis faktor yang dimaksudkan untuk memastikan bahwa masing masing pertanyaan akan terklarifikasi pada variabel-variabel yang telah ditentukan (construct validity). Uji analisis faktor ini dilakukan terhadap nilai setiap variabel dengan Varimax Rotation, nilai Kaiser’s MSA yang disyaratkan agar data yang terkumpul dapat tepat dilakukan analisis faktor adalah di atas 0,050 dan hal ini juga akan menunjukkan contruct validity dari masing-masing variabel (Kaiser dan Rce 1974). Hasil pengujian analisis faktor menunjukkan nilai di atas 0,050, artinya validitas pada masing-masing variabel cukup valid. Sedangkan loading factor masing-masing variabel cukup memadai, dengan batas penerimaan 0,40 (Hair, et al 1998).

Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak, dapat dilakukan dengan uji normalitas. Untuk meguji apakah distribusi data normal atau tidak dalam penelitian ini dilakukan melakukan uji Kolmogorov-Smirnov (uji K-S). Dasar pengambilan keputusan melalui analisis ini adalah jika nilai probabilitas signifikansi K-S untuk tiap variabel diatas 0,050 menunjukkan pola variabel terdistribusi secara normal (Ghozali, 2005). Dari tampilan uji K-S, nilai signifikansi masing-masing variabel diatas 0.050, artinya masing-masing variabel terdistribusi secara normal. Hasil uji lebih lanjut untuk persepsi terhadap aplikasi teknologi informasi dan kinerja disajikan dalam tabel 5.


Tabel 5.
Hasil Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


APLIKASI
KINERJA
N
54
54
Normal Parametersa
Mean
16.69
14.81
Std. Deviation
2.926
3.387
Most Extreme Differences
Absolute
.142
.137
Positive
.142
.130
Negative
-.112
-.137
Kolmogorov-Smirnov Z
1.046
1.005
Asymp. Sig. (2-tailed)
.224
.265
a. Test distribution is Normal.


                       Sumber: Data primer diolah, 2013.


Berdasar hasil pengujian normalitas pada tampilan tabel 5, nilai probabilitas untuk kedua variabel, yaitu variabel Aplikasi dan kinerja masing-masing sebesar 0,224 dan 0,265. Nilai probabilitas tersebut diatas 0,050, hal ini berarti bahwa data variabel Aplikasi Teknologi Informasi dan Kinerja terdistribusi secara normal.


Uji Hipotesis
Hasil dari pengujian persepsi responden dipandang dari segi perbedaan usaha bisnis kelompok interpreneur mahasiswa yang menggunakan aplikasi teknologi serta yang tidak menggunakan aplikasi teknologi. Hasil pengujian dilakukan dengan menggunakan uji independent sample t-test, dapat dilihat pada tabel 6.


Tabel 6.
Hasil uji Independent-Samples T Test
Group Statistics

GROUP
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
APLIKASI
Tdk Menggunakan TI
46
15.67
2.765
.408
Menggunakan TI
46
17.09
2.920
.431

Independent Samples Test


Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means


F
Sig.
t
df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference


Lower
Upper
APLIKASI
Equal variances assumed
.299
.586
-2.383
90
.019
-1.413
.593
-2.591
-.235
Equal variances not assumed


-2.383
89.735
.019
-1.413
.593
-2.591
-.235
Sumber: Data primer diolah, 2013


Berdasarkan tabel 6, hasil yang diperoleh dari bagian pertama output SPSS terlihat rata-rata usaha bisnis kelompok interpreneur mahasiswa yang menggunakan aplikasi teknologi adalah sebesar 2,92 sedang yang tidak menggunakan aplikasi teknologi adalah sebesar 2,765. Secara absolut jelas bahwa rata-rata usaha bisnis kelompok interpreneur mahasiswa yang menggunakan aplikasi teknologi dan tidak menggunakan aplikasi teknologi, namun untuk melihat apakah perbedaan ini memang nyata secara statistik maka harus dilihat juga output bagian kedua yaitu Independent sample t-test.
Dari output SPSS terlihat bahwa nilai t pada equal variances assumed adalah 2,383 dengan probabilitas signifikansi 0,019 (p < 0,05) maka HA diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata kinerja bisnis kelompok interpreneur mahasiswa yang menggunakan aplikasi teknologi dan tidak menggunakan aplikasi teknologi berbeda secara signifikan.

Analisis Sensitifitas
Selanjutnya, dalam rangka memperkuat hasil pengujian dengan menggunakan uji beda, pada bagian ini akan dilakukan pengujian dengan menggunakan regresi sederhana. Pengujian ini dilakukan dengan meregresikan pengaruh aplikasi teknologi informasi dalam usaha bisnis kelompok interpreneur mahasiswa terhadap kinerjanya. Model regresi sederhana yang digunakan dengan menggunakan metode OLS, sebagai berikut:
KINERJA = β0 + β1 APLIKASI + ɛ
Adapun hasil perhitungan Analisis Sensitifitas dengan Regresi Linier OLS dapat dilihat pada Tabel 7.


Tabel .7.
Hasil Perhitungan Analisis Sensitifitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
9.259
1.482

6.249
.000
APLIKASI
.501
.098
.580
5.140
.000
a. Dependent Variable: KINERJA





Dari hasil analisis regresi linier sederhana tersebut, dapat disusun dalam bentuk persamaan regresi sebagai berikut:
KINERJA = 9,259 + 0,501 APLIKASI
Pengaruh variabel aplikasi terhadap kinerja yang digunakan dalam penelitian ini, nampak bahwa terdapat pengaruh aplikasi terhadap kinerja usaha bisnis. Hal ini dapat dilihat dari besarnya koefisien regresi variable bebas APLIKASI sebesar 0,501 (p < 0,05). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel aplikasi mampu mempengaruhi kinerja usaha bisnis entrepreneurship mahasiswa.

PENUTUP
Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan pengujian dengan uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas (uji Kolomogorov-Smirnov), uji beda (independent sample t-test), dan analisis sensitifitas (regresi sederhana). Dari hasil pengujian, hasil penelitian berhasil mendukung hipotesis yang diajukan.
Berdasarkan uji beda independent sample t-test ditemukan bukti bahwa terdapat perbedaan kinerja usaha bisnis Kelompok Entepreuner mahasiswa Politeknik Negeri Semarang yang menggunakan pemanfaatan aplikasi teknologi informasi dengan yang tidak menggunakan pemanfaatan aplikasi teknologi informasi.
 Dari hasil analisis sensitifitas dengan menggunakan regresi sederhana, didapatkan bukti yang signifikan secara statistik pengaruh aplikasi teknologi informasi terhadap kinerja usaha bisnis Kelompok Entepreuner mahasiswa Politeknik Negeri Semarang. Dari sini dapat disimpulkan bahwa variabel Kinerja bisnis Kelompok Entepreuner mahasiswa Politeknik Negeri Semarang dipengaruhi oleh Pemanfaatan Teknologi Informasi.

Implikasi Teoritis
implikasi dari penelitian ini terhadap teori-teori yang telah ada. Secara umum dijelaskan bahwa model penelitian yang dibangun berhasil dibuktikan. Berdasarkan uji beda independent sample t-test ditemukan bukti bahwa terdapat perbedaan kinerja usaha bisnis Kelompok Entepreuner mahasiswa Politeknik Negeri Semarang yang menggunakan pemanfaatan aplikasi teknologi informasi dengan yang tidak menggunakan pemanfaatan aplikasi teknologi informasi. Selain itu, kinerja usaha bisnis Kelompok Entepreuner mahasiswa Politeknik Negeri Semarang dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh aplikasi TI. Hal tersebut memperkuat secara empiris teori yang dikemukakan oleh Kraemer et al. (2002) dan Tachiki et al. (2004) yang menyatakan bahwa aplikasi TI dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.

Implikasi Manajerial
1)        Ketersediaan investasi TI
Kelompok usaha bisnis Entepreuner mahasiswa Politeknik Negeri Semarang perlu membuat anggaran khusus yang diperuntukkan untuk belanja hardware, software dan perlengkapan telekomunikasi yang menunjang dalam aplikasi TI. 
2)        Tingkat Pemahaman Teknologi Informasi
Para Kelompok usaha bisnis Entepreuner mahasiswa Politeknik Negeri Semarang sebaiknya paham betul mengenai TI, termasuk diantaranya adalah definisi TI secara umum, jenis-jenis TI, cara penggunaan dan manfaat dari TI. 

DAFTAR PUSTAKA
Arfan, Ikhsan L. 2003. Tinjauan Involvement Peran Top Manajemen, Software Developers serta Penggunaan TAM (Technology Acceptance Model) dalam Pengembangan TI dan Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer. EKOBIS Vol. 4, No. 2 Juli pp. 153 – 164
Basu Swastha Dharmmesta. 1998. Teknologi Informasi dalam Pemasaran: Implikasi dalam Pendidikan Pemasaran. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 13, No. 3, pp. 116 – 125
Brata, Aloysius Gunadi. 2003. Distribusi Spasial UKM di Masa Krisis Ekonomi. Jurnal Ekonomi Rakyat, Th. II No. 8 Nopember
Browne, S. Postmodern marketing. In: J. Baker (ed.) The Marketing Book. Oxford: Butterworth-Heinemann is an imprint of Elsevier, 2008, pp. 19-32.
Bruns, Neal M, Terry Doughtry, & Matthew S Easting (2011) Digital Media and Advertising, New York: Information Science Referance
Dedi, Rusdi. 2004. Pengaruh Partisipasi dan Keterlibatan Eksekutif terhadap Penggunaan Teknologi Informasi. EKOBIS Vol. 5, No. 1, Januari, pp. 45-60
DeLone, William H. 1988. Determinants of Success for Computer Usage in Small Business. MIS Quarterly, March, 12, 1, pp. 51-61
Deni, Darmawati dan Nur, Indriantoro. 1999. Corporate Strategic Response to Globalization: an Empirical Study. Gadjah Mada International Journal of Business, Vol. 1, No. 1, May, pp. 55 -68
Dian, Indri Purnamasari. 2004. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keefektifan Pengembangan Sistem Informasi. Jurnal Widya Manajemen dan Akuntansi, Vol. 4 No. 2 Agustus: 218-235
Fazli, Syam BZ. 1999. Dampak Kompleksitas Teknologi Informasi Bagi Strategi dan Kelangsungan Bisnis. JAAI Vol. 3, No. 1, Juni, pp. 77-89
Gede Sri Darma. 2000. Employee Perception of The Impact of Information Technology Investment in Organizations. Gadjah Mada International Journal of Business, May, Vol. 2, No. 2, pp. 185 – 211
Hargo, Utomo. 2001. Studi Eksplorasi Tentang Penyebaran TI Untuk Usaha Kecil dan Menengah. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol. 16 No. 2 pp. 153-163
Hargo, Utomo dan Dodgson, Mark. 2000. The Impact IT Diffusion Within Small Firms. Gadjah Mada International Journal of Business, January, Vol. 2 No. 1, pp. 33-51
Jaka, Winarna. 2000. Dukungan Eksekutif Dalam Manajemen TI. KOMPAK No. 24 pp. 692 – 704
Jarvenpaa, Sirkka L. dan Ives, Blake. 1991. Executive Involvement and Participation in The Management of Information Technology. MIS Quarterly, June, 15, 2, pp. 205 - 227
Jeanette van Akkeren dan Cavaye Angele L.M. 1999. Factors Affecting Entry-Level Internet Technology Adoption by Small Business in Australia: An Empirical Study www.vuw.ac.nz?acis99/papers/papervanAkkerenCavaye-023.pdf
Kraemer, Kenneth L.; Gibbs, Jennifer dan Dedrick, Jason. 2002. Impact of Globalization on E-Commerce Adoption and Firm’s Performance: A Cross Country Investigation www.crito.uci.edu
Malhotra, Y. 2005. “Integrating Knowledge Management Technologies In Organizational Business Processes: Getting Real Time Enterprises To Deliver Real Business Performance,” Journal Of Knowledge Management , Vol. 9 No. 1
Munasinghe, L. 2004. Factors Influencing IT Applications in Small and Medium Scale Industries in Developing Countries: Case of Sri Lanka http://www.Irv.ufsc.br/IFIP-WG-9.5/Ifip-cd/1b6.html
Nanang, Denny Dilham., Pokharel, Shaligram., Jiao, Roger Jianxin. 2003. Strategic Use of Information Technology in Warehouses: a Singapore Case Conradi Research Review, Vol. 2, No. 1, pp. 4-24
Oviliani, Yenty Yuliana. 2000. Penggunaan Teknologi Internet dalam Bisnis. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 2, No. 1, Mei, pp. 36 – 52
Ping, R.A. (2004), On Assuring Valid Measures for Theoretical Models in Survey Data, Journal of Business Research, Vol. 57, pp. 125-141
Schermelleh-Engel, K., H. Moosbrugger & H. Muller (2003), “Evaluating the Fit of Structural Equation Models: Tests of Significance and Descriptive Goodness-of-Fit Measures”, Methods of Psychological Research, Vol. 8, No. 2, pp. 23-74
Sadat, Amrul. 2004. Hubungan Antara Partisipasi dalam Pengembangan Sistem Informasi dengan Perkembangan Penggunaan TI (Suatu Tinjauan dengan Dua Faktor Kontijensi). Jurnal Bisnis Strategi, Vol. 13 Desember
Sarosa, Samiaji dan Zowghi, Didar. 2003. Strategy for Adopting Information Technology for SMEs: Experience in Adopting Email Within an Indonesian Furniture Company. Electronic Journal of Information Syatems Evaluation Vol. 6 Issue 2 pp. 165 – 176
Seyal, Afzaal H., Rahim, Md Mahbubur dan Rahman, Mohd Noah A. 2000. An Empirical Investigation of Use of Information Technology among Small and Medium Business Organizations: A Bruneian Scenario. EJISDC 2, 7, 1 - 17 http://www.ejisdc.org
Sunarti, Setianingsih dan Nur, Indriantoro. 1998. Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak dan Komunikasi Pemakai-Pengembang terhadap Hubungan Partisipasi dan Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Informasi. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 1 No. 2 Juli pp. 193 – 207
Tachiki, Dennis; Hamaya, Satoshi dan Yukawa, Koh. 2004. Diffusion and Impacts of The Internet and E-Commerce in Jappan. www.crito.uci.edu
Yadi, Suriadinata. 2001. Penelitian Pemanfaatan TI dan Komunikasi oleh UKM Eksportir di Indonesia. www.pegasus.com
Zulkieflimansyah dan Banu Muhammad H. 2003. Refleksi Dinamika Inovasi Teknologi UKM di Indonesia: Studi Kasus Industri Logam dan Permesinan. Usahawan No. 08 Th. XXXII Agustus