Laman

ANALISIS PENGARUH LEVERAGE, UMUR PERUSAHAAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA


ANALISIS PENGARUH LEVERAGE, UMUR PERUSAHAAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA

Rahma Lusiyati,
Sri Marhaeni Salsiyah
Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof.H.Sudarto, SH, Tembalang,Kotak Pos 6199/SMS Semarang 50061



ABSTRACT
This research was conducted to analyze and to test the influence of leverage (debt to total assets ratio), firm age, and firm size on firm performances.
 The population in this research were all manufacturing companies in Indonesian Stock Exchange which included various industry sectors during period of 2010 – 2012. Sampling technic used was purposive sampling. There were 25 companies which were used as sample. The instrument of analysis was multiple linear regressions. Classical assumption test had been carried out. T-Test statistic was employed to partially test each independent variable and for simultaneously F-Test statistic with significance level 10% was used.
The result of data analysis showed of multiple regression analysis that simultaneous influence of leverage, firm age, and firm size which was calculated used log. Natural of Total Assets toward earning changes was 6,5 %, partially leverage and firm size had significant positive on firm performances which was calculated using return on assets (ROA), meanwhile firm age had positive and not significant on firm performance. The multiple regressions of the result were:
ROA = -12,065 + 2,372LEV + 7,508E-005AGE + 1,294Ln_TA
Result of analysis showed that variable which had the biggest influence is firm size which was calculated using log. Natural of total assets. Based on classical assumption, the data which were used was normally distributed, there was no multicollinearity, and heterokedasticity.
Keywords: Leverage, Firm Age, Firm Size, Return on Assets

PENDAHULUAN
Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan produk kemudian menjualnya untuk mendapatkan laba yang besar. Manajemen dengan tingkat efektivitas yang tinggi sangat diperlukan dalam pencapaian tujuan tersebut. Efektivitas ini dapat diukur dengan mengetahui seberapa besar rasio profitabilitas yang diperoleh. Rasio profitabilitas ini adalah alat pengukur kinerja perusahaan. Untuk mengetahui kinerja perusahaan, diperlukan laporan keuangan perusahaan yang akan dianalisis tiap periode sehingga didapatkan faktor-faktor penilai kondisi keuangan dengan menggunakan rasio.
Profitabilitas merupakan seberapa besar perusahaan mampu menghasilkan laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, dan juga modal sendiri. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghitung profitabilitas tersebut yaitu Profit Margin on Sales, Return on Total Assets (ROA), Basic Earning Power (BEP), dan Return on Common Equity (ROE). Diantara beberapa cara tersebut ROA merupakan teknik analisa yang lazim digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan. Rasio ini dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasinya perusahaan untuk menghasilkan laba
Dalam periode 2010-2012 rata-rata ROA perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia mengalami penurunan. Dengan menurunnya profitabilitas yang terjadi dari tahun ke tahun pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia, perlu diteliti sebab-sebab terjadinya penurunan tersebut
Penurunan tersebut tentu dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu leverage, umur perusahaan, dan ukuran perusahaan. Dari data yang diperoleh faktor – faktor tersebut berpengaruh positif maupun negative terhadap ROA.
Leverage atau solvabilitas merupakan suatu ukuran seberapa besar aktiva yang dimiliki perusahaan dibiayai oleh aktiva. Dengan leverage ratio dapat diketahui posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lain. Selama tahun 2010-2012 leverage pada perusahaan manufaktur mengalami penurunan sebesar 9,58% pada tahun 2011 dan 5,20% pada tahun 2012.
Umur perusahaan yaitu seberapa lama perusahaan tersebut berdiri dan dapat bertahan di Bursa Efek Indonesia. Semakin besar umur suatu perusahaan, semakin banyak pengalaman yang dimiliki oleh perusahaan tersebut sehingga diharapkan perusahaan tersebut mampu mengantisipasi resiko yang mungkin dapat terjadi. Pengalaman perusahaan dalam mengolah perusahaannya tersebut tentu dapat berimbas pada laba yang dapat diperoleh perusahaan.
Ukuran perusahaan adalah seberapa besar perusahaan tersebut dilihat dari keseluruhan aktiva yang dimiliki. Semakin banyak aktiva yang dimiliki berarti ukuran perusahaan semakin besar dan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba akan semakin besar karena perusahaan aktiva yang dimiliki tersebut dapat menunjang kelancaran perusahaan dan mengatasi kendala yang mungkin terjadi.

TELAAH PUSTAKA
Analisis Laporan Keuangan
“Analisis laporan keuangan adalah mempelajari hubungan antara angaka-angka dalam laporan keuangan dan tren dari angka-angka tersebut dari waktu ke waktu.” (Earl k Stice,dkk, 2005:775).
Sedangkan menurut Harmono dalam “Manajemen Keuangan” (2009:104) “Analisis laporan keuangan merupakan alat analisis bagi manajemen keuangan perusahaan yang bersifat menyeluruh, dapat digunakan untuk mendeteksi/mendiagnosis tingkat kesehatan perusahaan, melalui analisis kondisi arus kas atau kinerja organisasi perusahaan baik yang bersifat parsial maupun kinerja organisasi secara keseluruhan.
“Analisis laporan keuangan dapat diklasifikasikan ke dalam lima aspek rasio keuangan perusahaan, yaitu (1) rasio likuiditas, (2) rasio aktivitas, (3) rasio profitabilitas, (4) rasio solvabilitas (ratio leverage), dan (5) rasio nilai perusahaan. (Brigham dan Houston, 2010:142).

Rasio Rentabilitas / Profitabilitas
“Rasio rentabilitas atau profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri” (Agus Sartono, 2011:122). Dalam penelitian ini cara yang digunakan untuk menghitung profitabilitas yaitu dengan analisis Return on Total Assets.
Return on total assets (pengembalian atas total asset) yaitu “rasio laba bersih terhadap total asset mengukur pengembalian atas total asset setelah bunga dan pajak.” (Brigham dan Houston, 2010:148).


Menurut James Van Horne dan John M. Wachowicz (2009) dalam Elfianto Nugroho (2011), menyebutkan bahwa ROI dan ROA adalah sama.
Analisa Return on Investment atau Return on Total Asset dalam analisa keuangan mempuanyai arti yang sangat penting sebagai salah satu teknik analisa keuangan yang bersifat menyeluruh (komprehensif). Analisa ini sudah merupakan teknik analisa yang lazim digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan. Rasio ini dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk opersinya perusahaan untuk mengahasilkan laba. Munawir (2007:89).

Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio)
Rasio leverage yaitu rasio untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dari hutang. Munawir (2007:239). Dengan mengatahui leverage ratio akan dapat dinilai:
1.    Posisi perusahaan terhadap seluruh kewajibannya kepada pihak lain.
2.    Kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang bersifat tetap.
3.    Keseimbangan antara nilai aktiva tetap dengan modal.

Macam – macam leverage ratio menurut Sawir (2001) yaitu Debt to Assets Ratio (DAR), Debt to Common Equity (DER), rasio laba terhadap beban bunga atau TIE (Times Interest Earned), dan rasio penutupan beban tetap (Fixed Charge Coverage. Dalam penelitian ini analisis yang dipakai untuk menghitung leverage adalah Debt to Total Assets (DAR). Rumus untuk mengitung Debt to Total Assets (DAR) yaitu:



Rasio ini memperlihatkan proporsi antara kewajiban yang dimiliki dan seluruh kekayaan yang dimiliki. Semakin tinggi hasil presentasenya, cenderung semakin besar resiko keuangannya bagi kreditor maupun pemegang saham.


Umur Perusahaan
Menurut Kartika (2009) dalam Efriana Mustika (2012), umur perusahaan menunjukkan seberapa lama perusahaan mampu bertahan di bursa. Semakin lama perusahaan dapat bertahan, maka kemungkinan perusahaan untuk mengembalikan investasi akan semakin besar karena sudah berpengalaman.
Sedangkan menurut Claudio Loderer dan Urs Waelchli (2010) dalam jurnalnya yang berjudul “Firm Age and Performance” menerangkan bahwa perusahaan akan menjadi tidak efisien seiring dengan berjalannya waktu. Perusahaan yang mengalami penuaan harus mengurangi biaya karena berbagai efek pembelajaran dalam perusahaan dan belajar dari perusahaan lain dengan industry yang sama maupun berbeda.
Umur perusahaan dihitung sejak perusahaan tersebut berdiri berdasarkan akta pendirian sampai penelitian dilakukan.

Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang menentukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Karena semakin besar perusahaan, biasanya mereka mempunyai kekuatan tersendiri dalam menghadapi masalah bisnis dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba tinggi karena didukung oleh asset yang besar sehingga kendala perusahaan seperti peralatan yang memadai dan sejenisnya dapat teratasi.
Menurut Hadri Kusuma (2005) dalam Elfianto Nugroho (2011), ada 3 teori yang secara implisit menjelaskan hubungan antara ukuran perusahaan dengan tingkat keuntungan perusahaan. 3 teori tersebut adalah:
1.    Teori tekhnologi yang menekankan pada modal fisik, economic of scale, dan lingkup sebagai faktor-faktor yang menentukan besarnya ukuran perusahaan yang optimal serta pengaruhnya terhadap keuntungan.
2.    Teori organisasi, menjelaskan hubungan profitabilitas dengan ukuran perusahaan yang dikaitkan dengan biaya transaksi organisasi.
3.    Teori institutional mengaitkan ukuran perusahaan dengan faktor-faktor seperti sistem perundang-undangan, peraturan anti-trust, perlindungan patent, ukuran pasar, dan perkembangan pasar keuangan.

Kinerja Perusahaan
Menurut Helfert (1996) dalam Akhmad Syafrudin Noor (2011), kinerja perusahaan adalah suatu tampilan keadaan secara utuh perusahaan selama periode waktu tertentu yang merupakan hasil atau prestasi yang dipengaruhi oleh kegiatan operasional perusahaan dalam memanfaatkan sumber – sumber daya yang dimiliki. Kinerja perusahaan ditinjau melalui perspektif keuangan memiliki tipikal dihubungkan dengan profitabilitas. Strategi perusahaan dalam perspektif keuangan secara jangka panjang akan mempengaruhi nilai pemegang saham.
Menurut Munawir (2007), salah satu rasio bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan adalah Return On Asset (ROA), dimana rasio ini merupakan teknik analisis yang lazim digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk mengukur efektivitas operasional perusahaan secara menyeluruh (komprehensif).

TUJUAN DARI PENELITIAN
a.    Untuk mengetahui pengaruh leverage terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.
b.    Untuk mengetahui pengaruh umur perusahaan terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.
c.    Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.

HIPOTESIS
H1       :    Leverage berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.
H2       :    Umur perusahaan berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.
H3       : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.



METODE PENELITIAN
Populasi
Yang dimaksud populasi adalah seluruh seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar pada bursa efek Indonesia pada tahun 2010-2012.

Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2012 yang jumlahnya ditentukan menggunakan metode purposive sampling, dengan kriteria-kriteria yaitu:
1.    Perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2012.
2.    Perusahaan manufaktur yang masuk dalam sektor industry dan bahan kimia dan selalu ada pada tahun 2010-2012
3.    Perusahaan yang memiliki laba positif pada tahun 2010-2012.
4.    Perusahaan yang memiliki ROA positif pada tahun 2010-2012.

Dari kriteria diatas didapatkan 25 perusahaan dan akan dipakai laporan keuangannya selama tahun 2010-2012 (3 tahun) sehingga didapatkan 75 sampel.
Metode Analisis
Regresi Berganda
Analisis regresi berganda untuk mengetahui pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap variabel terikat. Rumus yang digunakan adalah:
1) Uji  (Koefisien Determinasi)
2) Uji F
3) Uji t

HASIL DAN PEMBAHASAN
Perkembangan Return On Assets dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2010-2012
Return On Assets (ROA) dan faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu Leverage (DAR), Umur Perusahaan (AGE), dan Ukuran Perusahaan (Ln_TA) dapat dilihat dalam tabel berikut ini:



Tabel 1
Perkembangan Rata-Rata Return On Assets (ROA), Leverage (DAR), Umur Perusahaan (AGE), dan Ukuran Perusahaan (Ln_TA)
Pada Perusahan Manufaktur yang Terdaftar di BEI
Periode Tahun 2010-2012
Variabel
Tahun
2010
2011
2012
ROA
8,8048
7,9772
6,3632
LEV
0,67038
0,6061536
0,5746154
AGE
35,19631
36,19631
37,19905
Ln_TA
13,95526
14,26088
14,38691
       Sumber: Data sekunder yang diolah



Dari tabel 1 diketahui bahwa Return On Assets (ROA) mengalami penurunan dari tahun ke tahun, demikian pula dengan leverage yang selama tahun 2010 – 2012 terus mengalami penurunan. Umur perusahaan secara otomatis akan terus bertambah tiap tahunnya, sedangkan ukuran perusahaan yang diukur menggunakan Log. Natural dari Total Assets mengalami kenaikan selama tahun 2010 sampai tahun 2012.

Deskriptif Statistik Variabel Penelitian
Berdasarkan hasil analisis deskriptif statistik pada tabel dibawah ini, ditampilkan karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian, yaitu meliputi sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata sampel (mean), dan standar deviasi untuk masing-masing variabel.
Pada tabel 2 menunjukkan bahwa jumlah sampel yang digunakan dalam peneltitian adalah 75 yang diperoleh dari banyaknya perusahaan yang dijadikan sampel yaitu 25 dikalikan banyaknya periode penelitian yaitu 3 periode.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa return on assets terendah (minimal) adalah 0,20 atau 20% dan return on assets tertinggi (maksimal) adalah 25,72 atau 2.572%. Nilai rata-rata (mean) dari return on assets adalah 7,7151 atau sebesar 771,51% dengan tingkat penyimpangan (standar deviasi) sebesar 6,20827 atau 620,827%. Hasil perbandingan tingkat penyimpangan (standar deviasi) dan rata-ratanya (koefisien variasi) besar yaitu 80,469% menunjukkan tingginya fluktuasi data dari variabel return on assets selama periode penelitian.


Tabel 2
Hasil Analisis Deskriptif

N
Minimal
Maksimal
Rata-Rata
Std. Deviasi
LEV
75
,18
3,21
,6205
,55140
AGE
75
19,29
95,99
36,1343
15,37687
Ln_TA
75
11,38
18,96
14,1463
1,54655
ROA
75
,20
25,72
7,7151
6,20827
Valid N (listwise)
75




     Sumber: Data sekunder yang diolah



Nilai rata-rata (mean) dari leverage (DAR) dari tahun 2010 sampai tahun 2012 adalah sebesar 0,6205 atau 62,05%, dengan nilai terendah (minimal) 0,18 atau 18% dan nilai tertinggi (maksimal) 3,21 atau 321%. Sedangkan penyimpangan baku (standar deviasi) sebesar 0,55140 atau 55,140%. Nilai perbandingan yang besar antara penyimpangan baku (standar deviasi) dengan rata-rata (koefisien variasi) yaitu sebesat 88,86% menunjukkan besarnya fluktuasi dari data leverage selama periode pengamatan.
Nilai rata-rata umur perusahaan (AGE) selama tahun 2010 sampai tahun 2012 adalah sebesar 36,1343, dengan nilai terendah (minimal) sebesar 19,29 dan nilai teringgi (maksimal) sebesar 95,99. Sedangkan tingkat penyimpangan (standar deviasi) sebesar 15,37687. Nilai tingkat penyimpangan dibandingkan dengan rata-rata (koefisien variasi) yang rendah yaitu sebesar 42,55% menunjukkan bahwa data umur perusahaan cenderung lebih stabil selama periode pengamatan.
Nilai rata-rata (mean) dari ukuran perusahaan dari tahun 2010 sampai tahun 2012 adalah sebesar 14,1463 atau 1.414,63%, nilai terendah (minimal) sebesar 11,38 atau 1.138% dan nilai tertinggi (maksimal) sebesar 18,96 atau 1.896%. sedangkan tingkat penyimpangan baku (standar deviasi) sebesar 1,54655. Nilai perbandingan antara tingkat penyimpangan (standar deviasi) dan rata-rata (koefisien variasi) rendah yaitu sebesar 10,93% menunjukkan rendahnya fluktuasi data ukuran perusahaan selama pengamatan.

Uji Regresi Linear Berganda
Persamaan regresi digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh leverage (debt to total assets ratio), umur perusahaan (age), dan ukuran perusahaan (Ln_TA) terhadap return on assets (ROA). Model persamaan regresi yang digunakan tersebut adalah:
Untuk menyelesaikan masalah tersebut dan membuktikan apakah variabel independen berpengaruh secara simultan maupun parsial signifikan terhadap variabel dependen maka perlu dilakukan uji f dan uji t.

Uji Pengaruh Simultan (F-test)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Hasil uji simultan F tersebut dapat dilihat pada tabel 3 berikut.







Tabel 3
Hasil Uji Simultan Regresi Linear Berganda
ANOVAa
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
293,240
3
97,747
2,712
,051b
Residual
2558,911
71
36,041


Total
2852,151
74



a. Dependent Variable: ROA
b. Predictors: (Constant), Ln_TA, AGE, LEV
Sumber: Data sekunder yang diolah



Berdasarkan tabel 3 terlihat bahwa ada pengaruh bersama antara ketiga variabel independen terhadap variabel dependen. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai F hitung sebesar 2,712 dengan nilai signifikansi 0,51. Karena nilai signifikansi jauh dibawah 0,10 (α 10%) maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi return on assets. Hal ini dapat diartikan nahwa variabel independen leverage (debt to total assets ratio), umur perusahaan (AGE), dan ukuran perusahaan (Ln_TA) secara bersama-sama berpengaruh terhadap return on assets (ROA) atau dengan kata lain model yang digunakan layak.



Tabel 4
Hasil Uji Parsial Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
-12,065
7,132

-1,692
,095
LEV
2,372
1,344
,211
1,766
,082
AGE
7,508E-005
,047
,000
,002
,999
Ln_TA
1,294
,492
,322
2,630
,010
a. Dependent Variable: ROA
Sumber: Data sekunder yang diolah



Uji Pengaruh Parsial (T-Test)
Uji parsial (T-Test) digunakan untuk menunjukkan pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil uji parsial tersebut dapat dilihat pada tabel 4. Berdasarkan tabel 4, dapat disusun persamaan linear berganda sebagai berikut:
ROA = -12,065 + 2,372LEV + 7,508E-005AGE + 1,294Ln_TA
Persamaan regresi tersebut dapat diartikan sebagai berikut:
a.         Leverage (debt to total assets ratio) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return on assets (ROA). Berpengaruh positif berarti apabila leverage naik maka ROA  juga akan naik, demikian pula sebaliknya apabila leverage turun maka ROA juga akan turun. Signifikansi sebesar 0,082, ini dapat diartikan bahwa Leverage berpengaruh positif terhadap return on assets dengan taraf signifikan 10%.
b.        Umur perusahaan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return on assets (ROA). Berpengaruh positif berarti semakin umur perusahaan bertambah maka ROA akan bertambah pula. Tidak signifikan ditunjukkan oleh nilai signifikansi sebesar 0,999 sedangkan taraf signifikan adalah 10% atau 0,10. Pengaruh umur perusahaan yang tidak signifikan dimungkinkan dari fenomena data yang ada.
c.         Ukuran perusahaan yang diukur menggunakan Log Natural dari Total Assets berpengaruh positif dan signifikan tehadap return on assets (ROA). Ini berarti semakin besar perusahaan maka ROA yang dihasilkan juga akan semakin besar. Signifikan ditunjukkan dengan signifikansi sebesar 0,010 yang jauh dari taraf signifikan 5% atau 0,05

Koefisien Determinasi ()
Koefisien Determinasi () pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai variabel determinasi adalah antara nol sampai satu. Hasil perhitungan koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 5 berikut.




Tabel 5
Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
,321a
,103
,065
6,00342
a. Predictors: (Constant), Ln_TA, AGE, LEV
b. Dependent Variable: ROA
    Sumber: Data sekunder yang diolah



Berdasarkan tabel 5 tampak bahwa dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien determinasi () adjusted sebesar 0,065. Hal ini menujukkan bahwa besarnya variabel independen yaitu leverage (debt to assets ratio), umur perusahaan, dan ukuran perusahaan terhadap variabel dependen yaitu return on assets yang dapat diterangkan oleh model persamaan ini adalah sebesar 6,5% dan sisanya 93,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi.

PENUTUP
1.    Berdasarkan hasil uji Koefisien Determinasi  () menunjukkan bahwa nilai adjusted  model sebesar 0,065 atau 6,5%, artinya besarnya pengaruh variabwl independen yaitu leverage (debt to assets ratio), umur perusahaan (AGE), dan ukuran perusahaan (Ln_TA) terhadap variabel dependen yaitu return on assets (ROA) adalah sebesar 6,5% sedangkan sisanya 93,5% dilpengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model.
2.    Hasil uji pengaruh simultan (uji F-Statistik) menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 2,712 dan nilai signifikansi sebesar 0,051 yang lebih kesil dari α 10%. Hal ini berarti secara bersama-sama atau simultan variabel independen (LEV, AGE, Ln_TA) berpengaruh terhadap variabel dependen ROA.
3.    Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa t hitung sebesar 1,766 dan t tabel sebesar 1,29, sehingga nilai t hitung lebih besar dari t tabel (1,766>1,29). Dari uji parsial didapatkan nilai signifikan Leverage sebesar 0,082 yang lebih kecil dari 0,10 sehingga signifikan. Dengan demikian leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap return on assets (ROA).
4.    Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa t hitung sebesar 0,002 dan t tabel sebesar 1,29 sehingga nilai t hitung lebih kecil dari t tabel (0,002<1 span="" style="mso-spacerun: yes;">  Dari uji parsial didaptkan nilai signifikansi AGE adalah 0,999 yang lebih besar dari 0,10 sehingga tidak signifikan. Dengan demikian umur perusahaan (AGE) tidak berpengaruh terhadap return on assets (ROA).
5.    Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa t hitung sebesar 2,630 dan t tabel sebesar 1,29 sehingga t hitung lebih besar dari t tabel (2,630>1,29). Dari uji parsial didapatkan nilai signifikansi Ln_TA adalah 0,010 yang lebih keci dari 0,10 sehingga signifikan. Dengan demikian ukuran perusahaan (Ln_TA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return on assets (ROA).
6.    Hasil analisis data menunjukkan bahwa dua variabel berpengaruh terhadap return on assets. Variabel yang paling berpengaruh terhadap returnon assets adalah ukuran perusahaan, ini dapat dilihat dari standardized coefficients, yang menujukkan bahwa Beta pada Ln_TA sebesar 0,322, sedangkan Beta Pada Leverage sebesar 0,211 yang berarti Leverage berpengaruh kedua setelah ukuran perusahaan (Ln_TA).

DAFTAR PUSTAKA
Banchuenvijit, Wanrapee dan Nguyen Hong Phuong. nd. Determinants of Firm Performance of Vietnam Listed Companies. From  aabri.com/SA12Manuscripts/SA12078.pdfat 1 Juli 2013
Basayaib, Fahmi. 2007. Keuangan Perusahaan.. Jakarta : Prenada Media Group
Brigham, Eugene F. Houston dan Joel F. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat
Claudio Loderer dan Urs Waelchli. 2010. Firm Age and Performance. From http://mpra.ub.uni-muenchen.de/26450/ at 27 Juni 2013
Hastuti, Niken. 2010. Analisis Pengaruh Periode Perputaran Persediaan, Periode Perputaran Hutang Dagang, Rasio Lancar, Leverage, Pertumbuhan Penjualan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan. Skripsi Universitas Diponegoro
Kasmir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Rajawali Pers
Marzuki. 2005. Metodologi riset. Yogyakarta: Ekonisia
Munawir. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty
Noor. Akhmad Syafrudin. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Perusahaan Telekomunikasi Yang Go Public di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Tesis Universitas Antakusuma Pangkalan Bun.
O.I. Falope dan O.T. Ajilore (2009:1-120). Working Capital Management and Corporate Profitability: Evidence From Panel Data Analysis of Quoted Companies in Nigeria. From
Riyanto, Bambang. 2001. Edisi Keempat. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta
Sarjono, Haryadi dan Winda J. 2011. SPSS vs LISREL. Jakarta: Salemba Empat
Sartono, Agus. 2011. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi Edisi 4. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta
Sawir, Agnes. 2001. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Simamora, Bylson. 2004. Riset Pemasaran. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Stice, Earl K., dkk. 2005. Intermediate Accounting 15th Edition. Jakarta : Salemba Empat
Sunyoto, Danang. 2012. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Yogyakarta : Caps (Center for Academic Service)
Suryani, Alfiah. 2010. Pengaruh Rasio Leverage, Rasio Likuiditas, dan Firm Size Terhadap Kinerja Perusahaan Yang Masuk Dalam Kelompok Jakarta Islamic Index Periode 2004-2008. Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga