Laman

ANALISIS STRUKTURAL PENGARUH SISTEM PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN TERHADAP KEPUASAN DAN KOMITMEN KEPADA ORGANISASI


ANALISIS STRUKTURAL PENGARUH SISTEM PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN TERHADAP KEPUASAN DAN KOMITMEN KEPADA ORGANISASI

Andi Setiawan
Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Semarang


ABSTRACT
Changes and growing competition as the growth of an organization. Organization's biggest challenge is how human resource management into the organization's strengths in achieving superior achievement or performance. Focus on human resource management issues such as managing satisfaction and the realization of a commitment to the organization is a series of important issues that a lot of research into the discussion. Source of the problem is the practice of supervision and management control to the organization. This study tries to build a simple model which leads to reinforce previous research that the system of supervision and control affect the commitment to the organization, both directly and indirectly through satisfaction as an intervening variable. Likewise analyzed the influence of satisfaction with the commitment to the organization. The study used 100 samples in Semarang State Polytechnic. Data analysis tool used is Structural Equation Modeling (SEM) in AMOS 16.0. The results of this study data analysis shows the three hypotheses and research model can be accepted significantly. it is concluded research results were well accepted, and subsequent results of this study prove.

Key Words: System of Supervision and Control, Satisfaction and Organizational Commitment

PENDAHULUAN
Setiap organisasi tentunya memiliki tujuan dan sistem yang ditujukan untuk mencapai tujuan khusus yang telah dirumuskan sejak awal keberadaannya. Telah banyak studi yang mengartikan kinerja merupakan nilai organisasi yang melekat pada tata perilaku anggota organisasi dalam berbagai pekerjaan, waktu dan situasi. Ukuran keberhasilan dari implementasi pengawasan dan pengendalian adalah efektivitas dan efisiensi produksi anggota organisasi dalam melaksanakan berbagai tugas dan pekerjaan (Kelidbari et al 2011). Komitmen anggota pada organisasi tidak akan timbul dengan sendirinya atau otomatis. Sebuah komitmen lahir dan terpelihara sepanjang waktu membutuhkan tidak hanya sekedar sistem insentif atau bentuk penghargaan lain, tetapi juga program pengawasan dan pengendalian. Fokus perhatian proses pengembangan pengawasan dan pengendalian adalah pada kualitas strategi yang dihasilkan untuk mendorong aktivitas positip seperti mengisi laporan kehadiran secara periodik, dan membuat jumlah rencana kegiatan tertentu selama seminggu.  Selain itu fokus pengawasan dan pengendalian adalah memastikan setiap anggota organisasi dapat memelihara hubungan baik dengan lingkungan, menaati aturan dari organisasi, dan  sebagainya (Johnson dan Bharadwaj, 2005).
Pada dunia pendidikan, tujuan khusus sebuah organisasi akan menghasilkan dan memberikan kepuasan kepada para anggota organisasi. Karena kepuasan anggota organisasi akibat langsung pada suskses tidaknya sebuah lembaga pendidikan tinggi. Letak kesuksesan organisasi dalam melakukan pengawasan dan pengendalian dalam menerapkan aktivitasnya dapat terlihat dari faktor emosional yang dirasakan oleh anggota organisasi (Wang dan O’Reilly, 2010). Data menunjukkan dari 2836 jumlah seluruh mahasiswa Politeknik Negeri Semarang ternyata 37% atau 1167 mahasiswa telah menerima SP pada Semester Gasal Tahun Akademik 2010/2011. Jurusan atau Prodi penyumbang terbesar penerima SP yaitu Administrasi Niaga dengan 347 SP atau 63 %, jika dibandingan jumlah keseluruhan mahasiswa yaitu 551 mahasiswa. Kemudian disusul oleh Jurusan/Prodi Konstruksi Gedung dan Konstruksi Sipil yaitu 84 SP dan 108 SP. Kondisi ini sungguh ironis, mengingat Politeknik Negeri Semarang dikenal dengan “budaya disiplin”.  Kondisi tersebut seharusnya menjadi keperihatinan semua elemen dalam Politeknik Negeri Semarang (POLINES).
Permasalahan yang harus segera diselesaikan adalah bagaimana menurunkan jumlah mahasiswa penerima SP.  Harris et al (2009) menemukan bahwa beban pekerjaan dan lingkungan kerja menjadi menyebab stress bagi individu. Salah satu gejala stress adalah menurunnya kinerja individu, keinginan untuk berhenti, seringnya konflik yang timbul dan sebagainya.  Kepuasan merupakan sebuah instrument yang memiliki konsekuensi positip yang dapat mendorong seseorang lebih produktip dan bahkan berprestasi. Bagi mahasiswa ketidakpuasan diasumsikan sebagai penyebab utama, turunnya produktivitas mahasiswa, ditandai dengan peningkatan jumlah mahasiswa penerima SP (Appelbaum et al, 2005). Oleh sebab itu, permasalahan penelitian yang diajukan yaitu bagaimana meningkatkan komitmen anggota organisasi kepada organisasi sesuai dengan harapan? Selanjutnya tujuan penelitian ini adalah  (1). Menganalisis dampak pengaruh sistem pengawasan dan pengendalian terhadap kepuasan; (2). Menganalisis dampak pengaruh sistem pengawasan dan pengendalian terhadap komitmen pada organisasi; (3). Menganalisis dampak pengaruh kepuasan terhadap komitmen pada organisasi.

TELAAH PUSTAKA
Kepuasan Anggota Organisasi
Pada umumnya setiap oranisasi, termasuk pada organisasi pendidikan (Politeknik Negeri Semarang) memiliki satu upaya dan tujuan yang sama untuk yaitu mewujudkan kepuasan. Kepuasan adalah sebuah evaluasi dari kontribusi anggota organisasi terhadap pencapaian tujuan organisasi. Kepuasan anggota organisasi adalah sesuatu sederhana, yaitu kondisi emosional yang dirasakan oleh anggota organisasi. Namun untuk mewujudkannya ternyata tidak semudah membalikan telapak tangan. menghasilkan keadaan dan kondisi puas melibatkan multi unsur yang saling berkaitan. Whitman et al (2010)  mengartikan kepuasan sebagai sikap atau tindakan seseorang yang mengacu pada tugas mereka. Jika kemudian pendekatan tersebut dipergunakan untuk kasus ini, maka kepuasan anggota organisasi dapat diartikan sebagai sikap dan tindakan anggota organisasi yang mengacu pada tugas mereka sebagai anggota organisasi. Jadi dengan kata lain, kepuasan ataupun ketidakpuasan seorang anggota organisasi dapat diukur atau mengacu  tugas yang dibebankan kepada mereka. Anggota organisasi yang berorientasi kinerja mungkin akan memilih tugas-tugasnya dan model pembelajaran yang sesuai dengan tujuannya, sehingga memaksimalkan kinerjanyaa. Kepuasan berpotensi positip dalam mempengaruhi baik secara langsung pada komitmen anggota organisasi terhadap organisasi (Abualrub et al 2008). Indikator yang mengukur dimensi kepuasan anggota organisasi adalah Bangga menjadi anggota organisasi  (X4); Senang dengan Model dan proses di organisasi  (X5); dan Merasa nyaman dengan lingkungan organisasi (X6)

Sistem Pengawasan dan Pengendalian
Konseptual sistem pengawasan dan pengendalian menekankan pentingnya kedua informasi dan penguatan di dalam proses sistem pengawasan dan pengendalian.  Davoine et al (2008) berpendapat sistem sistem pengawasan dan pengendalian (formal) seperti menetapkan tujuan, memonitor dan mengevaluasi kemajuan, memberikan kilas balik (feedback), dan memperkuat individu atas dasar kepuasan. Sistem pengawasan dan pengendalian kemampuan membantu mengembangkan kepuasan, yang  sangat  mendukung pada  komitmen yang  lebih baik. Lebih jauh, terdapat  bukti  empiris  bahwa sistem pengawasan dan pengendalian kemampuan mendorong anggota organisasi untuk belajar keras. Hal tersebut dikarenakan mereka  menikmati  tugas dan kewajibannya, yang kemudian membawa kepada kinerja yang lebih tinggi (Setiawan 2003; Awan dan Mahmood 2010). Fokus perhatian proses pengembangan sistem pengawasan dan pengendalian adalah pada kualitas strategi yang dihasilkan untuk mendorong kepuasan. Sistem pengawasan dan pengendalian merupakan alat untuk melakukan pengukuran kepuasan sebagai penilaian secara objektif. Sebagian organisasi menyukai penerapan sistem pengawasan dan pengendalian untuk memonitor hasil yang diperoleh dari aktivitas mereka. Semua itu, dapat dipergunakan untuk mengevaluasi secara langsung ataupun  tidak langsung mengukur komitmen kepada organisasi. Bahkan sisi positip lain dari sistem pengawasan dan pengendalian adalah mampu mendorong produktivitas dan mengembangkan keinginan berinovasi serta komitmen mendukung budaya organisasi yang terus berkembang ke arah tercapainya tujuan organisasi (Kavida and Sivakoumar, 2009; Felfernig et al 2007). Indikator yang mengukur dimensi sistem pengawasan dan pengendalian  adalah Kontrol Kemampuan (X1); Kontrol aktivitas (X2) dan Kontrol hasil akhir (X3). Hipotesis penelitian yang diajukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut;
Hipotesis  1: Semakin baik sistem pengawasan dan pengendalian, maka semakin baik kepuasan anggota organisasi (mahasiswa) pada POLINES“.

Komitmen kepada Organisasi
Khandelwal (2009) mengungkapkan bahwa menciptakan dan atau menghadirkan komitmen dalam diri seseorang bukan hal yang mudah. Seseorang dapat dikatakan memiliki komitmen apabila telah memenuhi tiga komponen atau unsur, yaitu affective commitment, continuance commitment dan normative commitment. Affective commitment, merujuk pada keterlibatan seseorang dalam aktivitas organisasi. Seseorang dikatakan memenuhi continuance commitment apabila melakukan kesepakatan secara sadar dan menyetujui untuk tidak meninggalkan organisasi, walaupun ada peluang yang lebih menguntungkan. Dan normative commitment adalah wujud dari keterpaduan atau keterikatan emosional bagi seseorang untuk melaksanakan apa yang menjadi tanggungjawabnya kepada organisasi yaitu berprestasi. Jika anggota organisasi (mahasiswa) memiliki komitmen yang kuat, maka organisasi (POLINES) harus memastikan ketiga unsur dalam  komitmen tersebut ada dalam diri  anggota organisasi. Noordin et al (2010) berasumsi yang harus digaris bawahi dalam membentuk komitmen adalah iklim yang dibangun oleh organisasi tersebut. Bagaimanapun akan sulit membangun komitmen seseorang terhadap organisasi. Indikator yang mengukur dimensi komitmen kepada organisasi  adalah Mematuhi nilai-nilai organisasi (X7); Berupaya berprestasi sesuai standar organisasi (X8); dan Menjaga nama baik organisasi (X9). Hipotesis penelitian yang diajukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut;
Hipotesis  2: “Semakin baik sistem pengawasan dan pengendalian, maka semakin semakin baik kepuasan anggota organisasi (mahasiswa) pada POLINES “.
Hipotesis  3: “ Semakin tinggi kepuasan anggota organisasi (anggota organisasi), maka semakin tinggi  komitmen anggota organisasi (mahasiswa) pada POLINES“.

METODE  PENELITIAN
Desain penelitian ini adalah kausalitas yaitu untuk mengidentifikasi hubungan sebab dan akibat antar variabel. Obyek penelitian ini adalah anggota organisasi (mahasiswa) Politeknik Negeri Semarang. Data primer dalam penelitian ini adalah tanggapan responden mengenai persepsi sistem pengawasan dan pengendalian, kepuasan dan komitmen kepada organisasi. Populasi penelitian ini adalah anggota organisasi (mahasiswa)  Politeknik Negeri Semarang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1). Metode purposive sampling dalam hal ini yaitu anggota organisasi (mahasiswa) Politeknik Negeri Semarang.              2). Penggunakan quota sampling merujuk pada persyaratan dan rumus sampel yang dianjurkan oleh Hair et al. (1995; dalam, Ferdinand, 2006) minimal 100, dengan fokus pada Jurusan AN. Teknik analisis penelitian ini adalah SEM dengan Amos 16.0. Teknik pengambilan data untuk mendapatkan data interval pada penelitian ini mempergunakan kuesioner tertutup dengan skala 1 s.d 10 dan terbuka.







PEMBAHASAN
Analisis Structural Equation Modeling
            Analisis selanjutnya adalah analisis Structural Equation Model (SEM) secara Full Model yang dimaksudkan untuk menguji model dan hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian ini. Pengujian model dalam Structural Equation Model dilakukan dengan dua pengujian, yaitu uji kesesuaian model dan uji signifikansi kausalitas melalui uji koefisien regresi. Hasil pengolahan data untuk analisis SEM terlihat pada Gambar 1  Tabel 1 dan Tabel 2
Berdasarkan Gambar 1 berupa analisis full model, dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,187 menunjukkan bahwa hipotesis nol (H0) yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan antara matriks kovarians sampel dengan matriks kovarians populasi yang diestimasi tidak dapat ditolak. Hasil tersebut menunjukkan diterimanya hipotesis nol (H0)  atau model ini dapat diterima, yaitu terdapat dua konstruk yang berbeda dengan indikator-indikatornya. Selain pengujian berdasarkan nilai probability perlu juga diperkuat dengan nilai – nilai yang lain, seperti pada Tabel 1 berikut ini.





Berdasarkan hasil pengamatan pada Tabel 1 dapat ditunjukkan bahwa model memenuhi kriteria fit, hal ini ditandai dengan nilai dari hasil perhitungan memenuhi kriteria layak full model.  Hasil tersebut menunjukkan bahwa model penelitian ini, keseluruhan memenuhi kriteria model fit.

Hasil Regression Weights Analysis Struktural Equation Modeling
Hasil regression weights analisis Struktural Equation Modeling bahwa setiap indikator pembentuk variabel laten harus menunjukkan hasil yang memenuhi kriteria yaitu nilai CR di atas 1,96 dengan P lebih kecil dari pada 0,05 dan nilai lambda atau loading factor yang lebih besar dari 0,5. Hasil tersebut, dapat dilihat dari tabel berikut ini.




Berdasarkan tabel tersebut, menunjukkan 3 hipotesis yang diajukan memiliki nilai dibawah nilai CR di atas 1,96 dengan P lebih besar dari pada 0,05 dan nilai lambda atau loading factor yang lebih besar dari 0,5. Jadi dapat disimpulkan secara umum model yang dipakai dalam penelitian ini dapat diterima, dan semua hipotesis yang diajukan diterima, karena memenuhi loading factor.

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan atas Hipotesis
Rumusan kesimpulan hipotesis di dasarkan atas analisis data yang telah. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa semua hipotesis diterima. 

Kesimpulan atas Masalah Penelitian
Kesimpulan atas masalah penelitian didasarkan atas temuan permasalahan penelitian yang teridentifikasi dan tersusun pada sebelumnya. Dimana tujuan dari penelitian ini adalah mencari jawaban atas rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini  yaitu bagaimana meningkatkan komitmen anggota organisasi kepada organisasi sesuai dengan harapan? Hasil dari temuan penelitian ini berdasarkan hasil analisis data yang tergambar pada grafik analisis full model (Gambar 2) membuktikan dan memberi kesimpulan  yaitu  melalui  2 (dua) proses dasar komitmen kepada organisasi akan dapat meningkat sesuai dengan harapan antara lain, yaitu:
Pertama, hasil analisis data menunjukkan bahwa sistem pengawasan dan pengendalian merupakan elemen yang paling penting dalam meningkatkan kepuasan anggota organisasi di POLINES;
Kedua, pada proses alur pada grafik analisis full model (Gambar 1 ) memberikan jawaban dan gambaran pada sebuah mekanisme dan proses konstruktif tentang upaya peningkatkan komitmen anggota kepada organisasi (POLINES) dibandingan dengan pengaruh kepuasan secara langsung kepada komitmen, maka sistem pengawasan dan pengendalian lebih dominan.

Saran
Hasil dari temuan penelitian (hasil pengujian SEM secara full model) dapat direkomendasikan beberapa implikasi kebijakan sesuai dengan prioritas yang dapat diberikan sebagai masukan bagi pihak manajemen. Berikut ini diuraikan beberapa saran alternatif yang bersifat strategis :
1)         Untuk meningkatkan komitmen anggota, diperlukan pengetatan lagi peraturan di Politeknik Negeri Semarang sebagai organisasi, nampak sekali penegakan displin pada Politeknik Negeri Semarang sangat lemah, masih banyak keterlambatan anggota organisasi (mahasiswa) juga masih sering ditemukan, banyak mahasiswa yang memanfaatkan toleransi waktu kehadiran.
2)         Untuk meningkatkan kepuasan anggota dibutuhkan pengembangan sistem informasi pelaporan dan penjadwalan akan pengelolaan dan evaluasi akan informasi sehingga semua pihak, termasuk anggota organisasi (mahasiswa) dapat dengan mudah mengakses jadwal secara menyeluruh. Hal ini merupakan bentuk antisipasi menurunnya ketidakpuasan mahasiswa kepada proses aktivitas Politeknik Negeri Semarang, di masa yang akan datang.
3)         Bentuk keterwujudan kepuasan dan komitmen dapat dilakukan dengan memenuhi harapan anggota organisasi kepada organisasi dalam memberikan penilaian harus melihat pada penilaian secara menyeluruh. Kemudian penilaian dalam sistem pengawasan dan pengendalian seharusnya memotivasi anggota organisasi.

Keterbatasan Penelitian dan Agenda Penelitian Mendatang
Keterbatasan penelitian yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah penelitian ini hanya membatasi penelitian pada variabel tertentu pada konsep komitmen anggota organisasi (mahasiswa) kepada POLINES yaitu kontrol pengawasan & pengendalian dan kepuasan. Kemudian agenda penelitian mendatang yang dapat diberikan dari penelitian ini, adalah penelitian mendatang menyempurnakan permodelan penelitian ini menguji lebih dalam mengenai kualitas kehidupan kampus, karena berdasarkan penelitian terdahulu seperti Janakiraman et al (2011) ; Moynihan, et al (2007), menjadi faktor yang penting. Selain itu perluasan obyek penelitian, sehingga hasilnya dapat lebih member gambaran yang lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA

Abualrub. Raeda Fawzi., and Ibtisam Moawiah Al-Zaru (2008),” Job stress, recognition, job performance and intention to stay at work among Jordanian hospital nurses”, Journal of Nursing Management, Vol.16, pp.227–236
Appelbaum, Steven H., Jacques Adam., Nadeem Javeri., and Michel Lessard (2005), “A Case Study Analysis of the Impact of Satisfaction and Organizational Citizenship on production “, Management Research News, Vol. 28, No.5, pg. 1-29
Awan, Muhammad Rafiq., and., Khalid Mahmood (2010),” Relationship among leadership style, organizational culture and employee commitment in university libraries”, Library Management Vol. 31 No. 4 pp. 253-266
Davoine, Lucie., Christine Erhel., and., Mathilde Guergoat-Lariviere (2008),”  Monitoring quality in work: European Employment Strategy indicators and beyond”, International Labour Review; Vol. 147, No. 3 pp.163-193
Felfernig,  Alexander., Klaus Isa., Gerold Kreutler., Thomas Kruggel., and Erich Teppan (2007), “Knowledge representations for the interactive selling of financial services “,ISeB, Vol. 5, pp. 143–166
Ferdinand, Augusty, (2006), Structural Equation Modeling Dalam Penelitian Manjajemen, Aplikasi Model-Model Rumit Dalam Penelitian Untuk Tesis Magister & Disertasi Doktor, Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Harris, Kenneth J.., Paul Harvey., and K. Michele Kacmar (2009),” Do Social Stressors Impact Everyone Equally? An Examination of the Moderating Impact of Core Self-evaluations  “,J Bus Psychol, Vol. 24, pg.153–164
Janakiraman, Ramkumar., Janet Turner Parish, , and., Leonard L Berry, (2011), “The Effect of the Work and Physical Environment on Hospital Nurses' Perceptions and Attitudes: Service quality and commitment “, The Quality Management Journal, Vol. 18, No. 4 pp.36-49
Johnson , Devon S., and Sundar Bharadwaj (2005), “ Digitization of Selling Activity and Sales Force Performance: An Empirical Investigation “, Academy of Marketing Science. Journal, Vol. 33, No.1, pp.3-18
Kavida,  V  and Sivakoumar N (2009), “ Intellectual Capital: A Strategic Management Perspective “,The IUP Journal of Knowledge Management, Vol. VII, No. 5, pp. 55-69
Kelidbari, Hamireza Rrezaei., Morad Rezaei Dizgah., and Azim Yusefi (2011),” The Relationship between Organization Commitment and Job Performance of Employees of Guilan province Social Security Organization”, Interdisciplinary Journal of Contemporary
Khandelwal, Kanika Aggarwal (2009), “Organisational commitment in multinationals:A dynamic interplay among personal, organizational and societal factors”, ASBM Journal of Management, Vol. II, No.1,  pg.99-122
Moynihan, Donald P. and., Sanjay K. Pandey (2007), “ Finding Workable Levers Over Work Motivation Comparing Job Satisfaction, Job Involvement, and Organizational Commitment”, Administration & Society, Vol. 39 No. 7  pp. 803-832
Noordin, Fauziah., Safiah Omar., Syakirarohan Sehan., and, Shukriah Idrus (2010), “Organizational Climate And Its Influence On Organizational Commitment “, The International Business & Economics Research Journal, Vol, 9, No. 2, pg.1-
Setiawan, Andi (2003), “ Analisis Kinerja Tenaga Penjualan Berdasarkan Sistem Kontrol dan Sinergi Aktivitas Tenaga Penjualan “, Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Volume II, Nomor 1, p. 33-52