ANALISIS FAKTOR –FAKTOR YANG PENGARUH PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI : STUDI KASUS
PADA POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
Sugiyanta
Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. Sudarto, S.H., Tembalang,
Kotak Pos 619/SMS Semarang 50061
ABSTRACT
Research analyzes the factors that
influence the selection of universities.
Furthermore, variables and indicators of research
is also based on previous
research. A model has been developed and
three hypotheses have
been formulated to address
this research problem.
The sampling technique was purposive sampling and
quota sampling. Respondents
from this study
amounted to 100 respondents,
where respondents are students Semarang
State Polytechnic. Data analysis tool used
is Structural Equation
Modeling (SEM) in
AMOS 16.0. The
results of this study data
analysis shows the model and research results were
well received, and further
research is proving
the influence of perceptions
influence industry acceptance of the decision
to choose higher education is positive and
significant. The effect of
interest in the decision to choose universities is
positive and significant. And
effect between the quality of higher education services to decision of
choosing college is
positive and significant.
Key words:
Perception receive power industries, interests,
quality of college services, and the decision
of choosing college
PENDAHULUAN
Politeknik Negeri Semarang, pada awalnya bernama Politeknik Universitas
Diponegoro (Politeknik UNDIP), merupakan
salah satu Politeknik dari 6 Politeknik Negeri (di Jakarta, Bandung, Semarang,
Malang, Palembang, dan Medan) yang didirikan pada tahun 1982 oleh Pemerintah
Republik Indonesia c.q. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (sekarang
Departemen Pendidikan Nasional) dengan Bantuan Bank Dunia. Politeknik Negeri
Semarang didirikan berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan
Tinggi No. 03/DJ/KEP/1979 dan bernaung dibawah Universitas Diponegoro.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 175/O/1997
tertanggal 6 Agustus 1997, terjadi pemisahan diri semula dibawah Universitas
Diponegoro menjadi berdiri sendiri dengan nama Politeknik Negeri Semarang. Politeknik Negeri Semarang memiliki 5
(lima) jurusan yaitu Jurusan Teknik Sipil, Teknik Elektro, Teknik Mesin,
Akuntansi dan Administrasi Niaga.
Proses pengambilan sebuah keputusan bagi konsumen bukan persoalan
sederhana, mengidentifikasi bahwa sebelum seseorang mengambil keputusan untuk
memilih suatu produk, mereka berhadapan dengan begitu banyak pertimbangan dan
pengaruh. Jadi dibutuhkan stimulus yang
begitu besar dan inten untuk dapat mempergaruhi seseorang untuk memilih produk
sesuai harapan organisasi atau pemasaran. Jadi pemikirann yang sangat keliru
apabila seorang pemasar atau organisasi yang hanya berpikir nanti juga ada yang
membeli produknya, dengan kata lain bersifat menunggu tanpa berusaha untuk
mencari dan mengajak konsumen untuk membeli produknya. Politeknik Negeri
Semarang memahami bagaimana
pola seseorang calon mahasiswa melakukan proses pengambilan keputusan akan
kebutuhan pendidikannya(Rajagopal
dan Castillo 2007).
Pertanyaan awal yang harus segera terjawab adalah bagaimana dapat membangun
atau meningkatkan keputusan memilih perguruan
tinggi bagi para lulusan SLTA dan yang sederajat untuk masuk ke di
Politeknik Negeri Semarang? Faktor-faktor apa yang harus menjadi pertimbangan
Politeknik Negeri Semarang agar
terwujudnya keputusan untuk memilih untuk meneruskan pendidikan lanjutan
Polines.
TINJAUAN
PUSTAKA
Keputusan Pemilihan Perguruan Tinggi
Strategi
lain yang harus dikembangkan oleh Polines adalah menetapkan strategi yang
sifatnya kompetitif. Hal tersebut berarti apa yang harus dilakukan oleh Polines
kepada para calon mahasiswa AN harus memiliki unsur kompetitif, misalnya
kualitas jasa yang diselenggarakan oleh Polines harus lebih unggul dibandingkan
para penyedia jasa yang sama dilluar lingkungan Polines. Perusahaan
(Polines) harus memahami konsumen dengan
mencoba membongkar perilaku yang mereka lakukan dan apa yang menjadi dasar
sehingga mereka memutuskan untuk membeli atau memilih atau mendapatkan sesuatu
yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Jadi tidak ada kata tidak, Polines harus
dapat memahami bagaimana pola seseorang calon mahasiswa melakukan proses
pengambilan keputusan akan kebutuhan
pendidikannya (Kotler dan Keller 2007). Kehadiran mereka harus menjadi perioritas pembinaan dan pengembangan Polines sehingga mutu dapat terjaga dengan baik. Kinerja yang baik atau kualitas yang baik lahir dari mutu kompetensi dan sumber keunggulan yang harus miliki perusahaan (Carmelia dan Tishle 2004).
Persepsi Daya Terima Industri
Pengeloaan
pengetahuan dalam menghasilkan lulusan yang siap kerja dan memiliki kompetensi yang bersaing merupakan tahap awal dalam proses dan
aplikasi strategi yang
tepat. Lulusan yang mampu diterima pasar sangat berperan atas
terciptanya sebuah keunggulan. Keunggulan inilah yang akan terus menarik minat
banyak stakeholder khususnya wali murid dan mahasiswa untuk memilih. Bagi Polines memenuhi apa yang menjadi keinginan pasar dengan lulusan yang sesuai
keinginan mereka akan memberi manfaat bagi jurusan yaitu mengurangi resiko
potensial dari upaya memenuhi keinginan pasar. Rendahnya waktu tunggu kerja para lulusan Polines dan
besaran pendapatan serta kemampuan siap kerja tanpa harus dibekali pelatihan
membuat keputusan memilih konsumen
terhadap Polines diprediksi akan makin besar.
Untuk itu Polines harus dapat memenuhi apa yang diharapkan pasar
(stakeholder).
Minat
Ketertarikan terhadap produk atau minat seorang merupakan gambaran penting
bagi organisasi (Polines) ketertarikan atau minat merupakan sebuah tahapan yang
penting menuju proses pengambilan keputusan seseorang untuk membeli atau
memutuskan untuk memilih salah satu dari sekian banyak produk atau sekian
banyak alternatif pilihan. Karena minat adalah Minat memilih merupakan sebuah tindakan yang
diwujudkan oleh seseorang (konsumen) dengan melakukan aktivitas tertentu,
bentuk aktivitas yang dilakukan sebagai dimensionalisasinya. konsumen atau
dalam kasus ini adalah para calon mahasiswa akan mencari informasi
sebanyak-banyaknya akan produk yang akan dibeli misalnya informasi lokasi,
informasi produk yang ditawarkan, biaya dan lain sebagainya. Pada kasus ini calon mahasiswa akan
mencari informasi akan letak atau lokasi atau alamat Politeknik Negeri Semarang
khususnya Jurusan Administrasi Niaga, kemudian tentunya mencari informasi akan
program studi yang ada pada Jurusan AN dan informasi lain yang dibutuhkan
mereka (Ferdinand 2006).
Kualitas Jasa perguruan Tinggi
Setiap organisasi harus berkompetisi
untuk memenangkan persaingan dan untuk menang organisasi harus memiliki nilai
pelanggan. Oleh karena itu yang harus dilakukan organisasi adalah membangun dan
memperkuat mutu pelayanan. Kualitas jasa sebagai sesuatu yang dapat dilihat dalam
kemajuan fungsional dimana kondisi tersebut muncul sebagai reaksi atas
perubahan keinginan konsumen. Pada literatur hubungan produsen dengan konsumen
di mana secara jangka panjang, kunci hubungan antara produsen dengan konsumen
mereka terbentuk dan berlangsung secara jangka panjang adalah kualitas jasa
(Sharma dan Metha 2005). Kualitas memberi peran penting untuk mencapai tujuan
tersebut. Hal tersebut jelas, meskipun
Politeknik Negeri Semarang merupakan penyelenggara pendidikan milik pemerintah, namun orientasi keuntungan yang optimal
tetap menjadi sebuah keharusan. Keuntungan yang optimal tidak harus diukur dari
sisi finansial saja, keuntungan yang optimal dapat diukur dari nama baik atau
citra positif Polines di dalam dunia pendidikan dan pasar industri. Jadi mutu
khususnya dalam proses pembelajaran merupakan bagian dari sistem dan proses
yang dimiliki organisasi (Polines) yang merupakan
alat pendukung implementasi strategi jurusan. Apabila sistem dan proses yang
dimiliki jurusan tidak mampu berfungsi dengan baik maka dapat dipastikan
strategi yang diterapkan tidak dapat mencapai target sebagaimana mestinya (Rust dan Chung, 2006).
Pengembangan Model Penelitian
Model yang
dikembangkan pada
penelitian ini tersaji pada
gambar 1 sebagai berikut ini.
Hipotesis
Penelitian
Hipotesis 1: “ Persepsi daya
terima industry berpengaruh positip terhadap keputusan memilih perguruan tinggi
(polines), Semakin tinggi daya terima industri maka semakin tinggi keputusan memilih perguruan tinggi
(polines)“.
Hipotesis 2: “Minat
berpengaruh positip terhadap keputusan memilih perguruan tinggi (polines), Semakin tinggi minat maka semakin tinggi keputusan memilih perguruan tinggi
(polines)“.
Hipotesis 3: “Kualitas jasa
perguruan tinggi berpengaruh positip terhadap keputusan memilih perguruan
tinggi (polines), Semakin tinggi kualitas jasa
perguruan tinggi maka semakin tinggi
keputusan memilih perguruan
tinggi (polines)“.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk dalam tipe
desain penelitian kausal yaitu untuk mengidentifikasi hubungan sebab dan akibat
antar variabel. Obyek penelitian ini adalah Politeknik Negeri Semarang.
Data primer
dalam penelitian ini adalah tanggapan responden mengenai persepsi daya terima
industri, minat, kualitas jasa perguruan tinggi, dan keputusan memilih
perguruan tinggi. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Politeknik Negeri Semarang. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini 100 orang. Hal ini sesuai dengan pendapat yang
dikemukakan oleh Hair et al. (1995, dalam Ferdinand, 2006) bahwa jumlah sampel
(responden) yang dipakai dalam penelitian yang menggunakan SEM minimum 100
sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Jenis Non-Probability Samples. Jenis Non-Probability Samples pada penelitian ini
mempergunakan adalah sebagai berikut;
Metode purposive (purposive sampling) dan Quota sampling merujuk pada persyaratan dan rumus sampel yang
dianjurkan oleh Hair et al. (1995; dalam, Ferdinand, 2006) minimal 100. Jadi
jumlah sampel pada penelitian ini adalah 100 sampel telah memenuhi syarat
minimum. Pernyataan-pernyataan dalam kuesioner ini dibuat dengan
menggunakan skala 1 – 10 untuk mendapatkan data yang bersifat interval dan
diberi skor atau nilai. .Alat analisa
data yang digunakan adalah Structural Equation Modelling (SEM) pada program AMOS 16.0.
Analisis Structural
Equation Model (SEM) secara Full Model
Analisis
selanjutnya adalah analisis Structural Equation Model (SEM) secara Full
Model yang dimaksudkan untuk menguji model dan hipotesis yang dikembangkan
dalam penelitian ini. Pengujian model dalam Structural Equation Model dilakukan dengan dua pengujian, yaitu uji
kesesuaian model dan uji signifikansi kausalitas melalui uji koefisien regresi.
Hasil pengolahan data untuk analisis SEM terlihat pada Gambar 2, Tabel 1. dan Tabel 2.
Berdasarkan
Gambar 2 berupa analisis full model, dapat dilihat bahwa tingkat
signifikansi sebesar 0,89 menunjukkan bahwa hipotesis nol (H0) yang
menyatakan bahwa tidak ada perbedaan antara matriks kovarians sampel dengan
matriks kovarians populasi yang diestimasi tidak dapat ditolak. Hasil tersebut
menunjukkan diterimanya hipotesis nol (H0) atau model ini dapat diterima, yaitu terdapat
lima konstruk yang berbeda dengan indikator-indikatornya. Selain pengujian
berdasarkan nilai probability perlu juga diperkuat dengan nilai – nilai yang
lain, seperti pada Tabel 1 berikut ini.
Berdasarkan
hasil pengamatan pada gambar pada grafik analisis full model dapat ditunjukkan
bahwa model memenuhi kriteria fit, hal ini ditandai dengan nilai dari hasil
perhitungan memenuhi kriteria layak full model.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa model keseluruhan memenuhi kriteria
model fit.
Hasil Regression
Weights Analisis Struktural Equation
Modeling
Berdasarkan
hasil regression weights analisis Struktural Equation Modeling bahwa setiap
indikator pembentuk variabel laten harus menunjukkan hasil yang memenuhi kriteria yaitu nilai CR di atas 1,96 dengan
P lebih kecil dari pada 0,05 dan nilai lambda atau loading factor yang
lebih besar dari 0,5. Berikut
ini Tabel 4.2 yang menunjukkan hasil yang layak
Berdasarkan
tabel tersebut, menunjukkan 3 hipotesis yang diajukan memiliki nilai dibawah nilai CR di atas 1,96 dengan P lebih kecil dari pada 0,05
dan nilai lambda atau loading factor yang lebih besar dari 0,5. Sehingga dapat disimpulkan bahwa 3
hipotesis yang diajukan diterima.
KESIMPULAN DAN
IMPLIKASI MANAJERIAL
Kesimpulan atas
Masalah Penelitian
Hasil dari temuan penelitian ini berdasarkan hasil analisis
data yang tergambar pada grafik analisis full model (Gambar 4.1) membuktikan dan
memberi kesimpulan yaitu
1.
Hasil
analisis data menunjukkan bahwa minat telah menjadi keunggulan yang harus dikelola
lebih baik, agar para calon mahasiswa lebih memilih Polines. Karena minat merupakan elemen yang paling penting dalam
meningkatkan minat terhadap Jurusan AN.
2.
Hasil
lain mengindikasikan bahwa daya terima
industri merupakan variabel kedua yang mempengaruhi terwujudnya
keputusan memilih Polines sebagai perguruan tinggi pilihan lulusan SMU/SMK yang
terbaik.
3.
Hasil
analisis data yang tergambar pada grafik analisis full model dapat ditunjukkan
bahwa kualita jasa perguruan tinggi merupakan
variabel ketiga yang mempengaruhi terwujudnya keputusan memilih perguruan
tinggi.
Implikasi Manajerial
Hasil dari
temuan penelitian dapat direkomendasikan beberapa implikasi kebijakan sesuai
dengan prioritas yang dapat diberikan sebagai masukan bagi pihak manajemen. Berikut
ini diuraikan beberapa saran alternatif yang bersifat strategis :
-
Saran bagi para pengambil Beberapa bukti
menunjukkan informasi akan Polines diperoleh dari informasi dari pihak sekolah
SMK/SMA sederajat asal responden. Oleh
sebab itu, Polines diharapkan oleh para responden untuk lebih aktif dalam
mengembangkan komunikasi pemasaran Polines ke stakeholder.
-
Saran dari
beberapa responden yang mengharapkan Jurusan AN administrasinya dan arus
informasi mengenail AN dapat on line.
- Melihat
tingginya minat terhadap Polines seharusnya Polines memiliki satuan tugas
khusus (satgas) atau setidak-tidaknya staf yang benar-benar mampu memberikan penjelasan dan gambaran akan
Polines serta melayani dengan baik calon mahasiswa atau stakeholder pada
masyarakat luas.
-
Besar
harapan responden agar Polines memiliki dan menunjukkan capaian prestasi
akademik dan non kademikyang telah
diraih Polnes. Selain itu besar harapan responden agar polines benar-benar
mampu mencetak lulusan yang dapat langsung bekerja.
Keterbatasan dan Agenda Penelitian
Mendatang
Beberapa
agenda penelitian mendatang yang dapat diberikan dari penelitian ini antara
lain, adalah :
Penelitian ke depan perlu mengupayakan agar instrumen
pengujian kesesuaian model pada penelitian yang
akan datang diharapkan menjadi lebih baik dan mampu penyempurnakan kekurangan
atau keterbatasan dalam penelitian ini dimana berdasarkan hasil pengamatan
pada gambar pada grafik analisis full model (Gambar 4.1) dapat ditunjukkan
nilai AGFI (Adjusted Goodness of Fit Index) menunjukan nilai sebesar 0, 858
(marjinal). Penelitian ke depan perlu
mengdepankan model dengan minat sebagai intervening variable. Penelitian ke
depan perlu mengupayakan agar instrumen pengujian kesesuaian model penelitian
dapat memenuhi setidak-tidaknya delapan kriteria atau dengan kata lain AGFI
meningkat dari marginal menjadi baik, melakukan penambahan dan pengurangan baik
variabel dan indikator dalam penelitian ini. Sehingga hasil penelitian yang
akan datang diharapkan menjadi lebih baik dan mampu penyempurnakan kekurangan
atau keterbatasan dalam penelitian ini
DAFTAR PUSTAKA
Carmelia
, Abraham and Asher Tishlerb, (2004), “ Resources, Capabilities, and the
Performance of Industrial Firms: A Multivariate Analysis “, Managerial and Decision Economics, Vol. 25, p. 299–315
Ferdinand, Augusty, (2006), Structural Equation
Modeling Dalam Penelitian Manjajemen, Aplikasi Model-Model Rumit Dalam
Penelitian Untuk Tesis Magister & Disertasi Doktor, Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
-----------------------, (2006), “Metode Penelitian
Manajemen”, Edisi 2, Badan Penerbitan Universitas Diponegoro
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller (2007), “ Manajemen Pemasaran “, Buku 1, Edisi 12, PT Indeks,
Jakarta
Rajagopal,
R and E del Castillo (2007), “ A Bayesian approach for multiple criteria
decision making with applications in Design for Six Sigma “, Journal of the Operational Research Society.
Vol. 5, No. 8, pg. 779–790
Rust,
Roland T., and Tuck Siong Chung (2006), " Marketing models of service and
relationships ", Marketing Science, Vol. 25 No. 6 p. 560-580
Sharma, Alka., and, Versha Mehta (2004),
“Service quality perceptions in financial services-a case study of banking
services”, Journal of Services Research, Vol. 4, No.2, p. 205-222