PERANAN IDEOLOGI KEAGAMAAN,
KOMUNIKASI PERSONAL, DAN PILIHAN RANGKING PERGURUAN TINGGI DALAM MEMBENTUK OPINI CALON MAHASISWA
S-1 UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Inayah
Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. Sudarto, S.H., Tembalang, Kotak Pos 619/SMS Semarang 50061
ABSTRACT
The problem in this research
is the extent to which the influence of
factors which consist of
religious ideology, personal communication, and university ranking priority of opinion stratum-1
students of Islamic University of Indonesia? This research was descriptive quantitative.
The respondents or sample in this study
was partly prospective students
who enroll in Stratum-1 program of Indonesian Islamic University in the
academic year 2010/2011. The methods of collecting data
were taken by stratified random sampling
in which the sample used deliberately chosen based
on the criteria of selection
patterns. There were three kinds of patterns
of selection of Computer
Based Test (CBT), Paper Based Test
(PBT), and Receipt of Student Achievement (PSB).
Each selection pattern
was selected 30 people
so that the total respondents were 90 people.
The results indicated that the religious ideology and university ranking priority had positive influence on
the formation of the prospective student.
Keywords: religious ideology, personal
communication, university ranking priority, opinion construction of student
applicants, Islamic University of Indonesia
PENDAHULUAN
Karakteristik perguruan tinggi menurut
Brookes (2003) adalah sebagai industri quasi-commercial
dalam perkembangannya menuntut adanya peningkatan kualitas dan sumberdaya
manusia yang berada di dalamnya. Di satu sisi perguruan tinggi berfungsi
memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat, tetapi di pihak lain, prinsip-prinsip
manajemen industri komersial tetap
dijalankan untuk mendapatkan dana guna mendukung keberlangsungan hidupnya.
Kualitas sebuah lembaga pendidikan
tinggi atau universitas tidak akan diketahui oleh masyarakat luas apabila tidak
dilakukan kegiatan/program promosi. Di satu sisi, pada dasarnya dukungan
masyarakat dalam bentuk keterlibatan mahasiswa untuk menimba ilmu dalam suatu
universitas merupakan kebutuhan yang tidak terelakkan. Oleh karena itu,
bagaimana sebuah perguruan tinggi merekrut calon mahasiswanya tidak terlepas
dari persoalan program promosi yang harus dipersiapkan secara matang, efektif
dan efisien.
Universitas
Islam Indonesia (selanjutnya disebut
UII) telah melakukan upaya-upaya perbaikan di bidang promosi untuk
mengantisipasi terus merosotnya jumlah calon mahasiswa pendaftar. Upaya
tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengenalkan kinerja UII ke publik,
menumbuhkan daya tarik calon mahasiswa untuk mendaftar di UII, mengadakan kerja
sama dan kegiatan promosi ke SMU-SMU.
UII
merupakan perguruan tinggi swasta tertua di Indonesia yang berdiri sejak tahun
1945 dan sampai saat ini masih eksis berdiri dan menjadi pilihan masuk bagi
para lulusan SMU yang mengutamakan kualitas walaupun biayanya lebih mahal.
Permasalahan
dalam penelitian ini adalah sejauh mana pengaruh faktor-faktor yang dikaitkan
dengan kegiatan promosi, seperti ideologi keagamaan calon mahasiswa, komunikasi
pribadi calon mahasiswa, dan pilihan ranking perguruan tinggi terhadap opini
calon mahasiswa strata-1 Universitas Islam Indonesia?
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh faktor-faktor yang terdiri dari ideologi keagamaan,
komunikasi pribadi, dan pilihan ranking perguruan tinggi terhadap opini calon
mahasiswa Strata-1 Universitas Islam Indonesia.
METODOLOGI
PENELITIAN
Jenis penelitian
ini adalah deskriptif
kuantitatif, yaitu penelitian
yang bertujuan untuk menguraikan
atau menggambarkan tentang
sifat-sifat (karakteristik) dari suatu
keadaan atau objek
penelitian (Djarwanto,
1996), yang dilakukan
melalui pengumpulan dan analisis data kuantitatif serta pengujian
statistik (Churchill, 2002).
Sifat penelitian
ini adalah explanatory, yaitu
penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan
variabel-variabel yang diteliti
serta hubungan antara
satu variabel dengan variabel yang lain (Sugiyono,2006).
Responden atau sampel dalam
penelitian ini adalah sebagian calon mahasiswa yang mendaftar di program
Strata-1 UII pada tahun akademik 2010/2011 yang
diambil secara stratified random
sampling yaitu sampel yang digunakan dikelompokkan berdasarkan kriteria
pola seleksi. Ada tiga macam pola seleksi yaitu Computer Based Test (CBT),
Paper Based Test (PBT), dan
Penerimaan Siswa Berprestasi (PSB). Masing-masing pola seleksi dipilih sebanyak
30 orang sehingga total responden sebanyak 90 orang.
Teknik pengumpulan data
dengan pengisian kuesioner, wawancara, dan pencatatan. Alat uji
statistik yang dipergunakan
untuk menganalisis hipotesis dalam penelitian ini adalah
analisis regresi ganda
(multiple regressión analysis).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari pengolahan
dengan menggunakan program SPSS 16.0 for
Windows dapat disusun rumus dengan
persamaan opini calon mahasiswa (Y) dipengaruhi oleh ideologi keagamaan (X1),
komunikasi pribadi (X2), dan pilihan ranking perguruan tinggi (X3),
dengan tiga variabel dummy yaitu pola
seleksi Computer Based Test (CBT), Paper Based Test (PBT), dan Penerimaan
Siswa Berprestasi (PSB). Pemberian kode
variabel dummy adalah 3 – 1 = 2. CBT
kode d1 = 1, kode d2 = 0. PBT kode d1 = 0, kode d2 = 0. PSB kode d1 = 0, kode
d2 = 1, adalah sebagai berikut:
Y=A+b1X1+b2X2+b3X3
+d1+d2+e
Sedangkan hasil analisis regresi linear berganda
faktor-faktor yang diduga mempengaruhi opini calon mahasiswa adalah seperti
ditunjukkan pada Tabel 1. Berdasarkan hasil analisis regresi pada Tabel 1, selanjutnya dilakukan
uji parsial untuk menjelaskan masing-masing variabel yang berpengaruh terhadap
opini calon mahasiswa.
a.
Tabel 1. menunjukkan nilai
signifikansi nilai variabel ideologi keagamaan sebesar p < 0,100, berarti
hipotesis nol ditolak atau hipotesis alternatif diterima. Hal ini berarti bahwa
secara parsial semakin kuat ideologi keagamaan calon mahasiswa maka semakin
positif opininya mengenai UII.
b.
Tabel 1. menunjukkan nilai
signifikansi nilai variabel komunikasi pribadi sebesar p > 0,100, berarti
hipotesis nol diterima atau hipotesis alternatif ditolak. Hal ini berarti
komunikasi pribadi secara parsial tidak berpengaruh terhadap opini calon
mahasiswa mengenai UII.
c.
Tabel 1. menunjukkan nilai
signifikansi nilai variabel pilihan ranking perguruan tinggi sebesar p <
0,100. Berarti hipotesis nol ditolak atau hipotesis alternatif diterima. Hal
ini berarti semakin baik pilihan ranking UII dibanding dengan ranking pilihan
pada perguruan tinggi lain maka semakin positif opininya mengenai UII.
Nilai koefisien determinasi (R2) adalah 0,458. Hal ini
berarti 45,8% pembentukan opini dapat dijelaskan oleh variabel ideologi
keagamaan, komunikasi pribadi, dan pilihan ranking perguruan tinggi. Sisanya
sebesar 54,2% dijelaskan variabel lain di luar model.
Hasil uji F
diperoleh bahwa F hitung sebesar 14,178 > F tabel sebesar 1,950 dengan taraf
signifikansi F hitung sebesar 0,000
dengan demikian P < 0,100 maka hipotesis nol ditolak atau hipotesis
alternatif diterima, sehingga variabel ideologi keagamaan, komunikasi pribadi,
dan pilihan ranking perguruan tinggi secara bersama-sama berpengaruh terhadap
opini calon mahasiswa.
Hasil
pengolahan data diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y = 11,397 + 0,359X1 + 0,119X2 + 0,398X3
+ 1,809 d1 + 2,085 d2 + e
Nilai koefisien regresi menunjukkan
bahwa variabel ideologi keagamaan mempunyai nilai positif 0,359, dengan
demikian apabila ideologi keagamaan meningkat, maka opini juga akan semakin
meningkat. Demikian juga dengan nilai koefisien regresi variabel pilihan
ranking perguruan tinggi bernilai positif 0,398 artinya apabila pilihan ranking
perguruan tinggi meningkat, maka opini juga akan meningkat.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa faktor-faktor selain promosi yang dapat mempengaruhi pembentukan opini
calon mahasiswa adalah ideologi keagamaan, dan pilihan ranking perguruan
tinggi. Ideologi keagamaan dapat mempengaruhi opini calon mahasiswa karena
calon mahasiswa menilai bahwa UII merupakan kampus yang memiliki ideologi
keislaman yang kuat, dan dapat dijadikan tempat untuk memperdalam atau
mengembangkan ideologi keislaman mereka, serta lingkungan kuliah yang Islami
pula.
Pada
kenyataannya UII memang memiliki ciri khas ideologi keagamaan yaitu label Islam
yang dimiliki UII, nuansa Islami yang ada di UII, dan adanya program keislaman,
serta adanya pondok pesantren bagi mahasiswa. Nuansa Islami misal dengan adanya
aturan bagi mahasiswa perempuan wajib untuk memakai kerudung atau jilbab di
lingkungan kampus. Program keagamaan yang dikembangkan adalah integrasi
kurikulum dengan nilai-nilai Islam, program ONDI, LKID, dan pondok pesantren
UII.
Program
ONDI (Orientasi Nilai Dasar Islam) merupakan suatu kegiatan yang wajib diikuti mahasiswa
baru selama sehari semalam dimana dalam kegiatan ini diberikan materi-materi
keislaman seperti aqidah, ibadah dan akhlaq, sebagai penutup akan dilaksanakan placement test agama yang bertujuan
untuk mengelompokkan mahasiswa baru pada kelompok tingkat dasar, menengah dan
lanjut yang nantinya akan diinapkan selama sepuluh hari pesantrenisasi. Program
LKID (Latihan Kepemimpinan Islam Dasar) merupakan bagian dari proses
pesantrenisasi selama sepuluh hari yang bertujuan untuk melatih jiwa-jiwa
kepemimpinan para mahasiswa baru berdasarkan nilai-nilai Islam. Kedua program
tersebut adalah syarat agar mahasiswa dapat mengikuti KKN, sidang tertutup
(ujian pendadaran), dan wisuda. Pondok pesantren UII memberikan dorongan bagi
kalangan tertentu untuk mendaftar di UII, hal ini mengacu pada karakteristik
khusus yang harus dimiliki oleh mahasiswa jika ingin menjadi mahasiswa pondok
pesantren UII, yaitu minimal semester dua, memiliki IPK minimal 3,5, menguasai
bahasa Arab dan Inggris, mahasiswa akan diberi bea siswa selama di pondok
pesantren yang akan dievaluasi setiap semesternya apabila IPK mengalami
penurunan maka beasiswa dicabut serta harus keluar dari pondok pesantren.
Berdasarkan
temuan ini, terlihat bahwa sebenarnya UII memiliki keunggulan bersaing yang
dapat dijadikan nilai jual UII di benak konsumen yaitu berupa nilai-nilai
keislaman. Nilai ini di samping sebagai merek UII, sebaiknya juga dikembangkan
sebagai kekuatan utama dalam promosi UII khususnya dalam mendukung ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Sebagian besar calon mahasiswa yang
melakukan registrasi akhir di UII disebabkan karena tidak diterima di
universitas negeri. UII merupakan pilihan utama setelah Perguruan Tinggi
Negeri. Status UII sebagai universitas swasta masih dicitrakan di bawah
universitas negeri. Namun demikian di sisi lain, calon mahasiswa juga
menempatkan beberapa faktor yang dinilai positif, seperti UII merupakan salah
satu universitas swasta terbaik, banyak melahirkan tokoh nasional,
terakreditasi setara dengan universitas negeri, memiliki kualitas setara dengan
universitas negeri, dan banyak mendapatkan penghargaan baik tingkat nasional
maupun internasional.
Berdasarkan analisa hasil penelitian, diketahui bahwa
komunikasi pribadi tidak berpengaruh
terhadap opini calon mahasiswa. Hal ini karena jaringan komunikasi pribadi
calon mahasiswa CBT, dan PBT termasuk dalam kategori sedang, sedangkan untuk
calon mahasiswa PSB sebagian termasuk dalam jaringan sedang dan sebagian lagi
berada pada jaringan sempit. Calon mahasiswa mengenal UII pada awalnya berasal
dari hasil komunikasi pribadi dengan
keluarga yang sudah kuliah di UII (untuk calon mahasiswa PBT), dan teman yang
sudah kuliah di UII (untuk calon mahasiswa CBT dan PSB), namun selanjutnya
untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap mengenai UII mereka
mendapatkannya melalui hasil promosi yang dilakukan oleh manajemen UII.
Persamaan
regresi CBT (D1 = 1; D2 = 0) adalah sebagai berikut:
Opini calon mahasiswa =
11,397 + 0,359 ideologi keagamaan + 0,119 komunikasi pribadi + 0,398 pilihan ranking PT + 1,809 (1) +
2,085 (0) + e
Opini calon mahasiswa =
13,206 + 0,359 ideologi keagamaan + 0,119 komunikasi pribadi + 0,398 pilihan ranking PT + e
Persamaan regresi PBT (D1
= 0; D2 = 0) adalah sebagai berikut:
Opini calon mahasiswa =
11,397 + 0,359 ideologi keagamaan + 0,119 komunikasi pribadi + 0,398 pilihan ranking PT + 1,809
(0) + 2,085 (0) + e
Opini calon mahasiswa =
11,397 + 0,359 ideologi keagamaan + 0,119 komunikasi pribadi + 0,398 pilihan ranking PT + e
Persamaan regresi PSB (D1
= 0; D2 =1) adalah sebagai berikut:
Opini calon mahasiswa =
11,397 + 0,359 ideologi keagamaan + 0,119 komunikasi pribadi + 0,398 pilihan ranking PT + 1,809
(0) + 2,085 (1) + e
Opini calon mahasiswa =
13,482 + 0,359 ideologi keagamaan + 0,119 komunikasi pribadi + 0,398 pilihan ranking PT + e
Perbedaan konstanta antara CBT, PBT,
dan PSB menunjukkan bahwa dengan mengabaikan variabel ideologi keagamaan dan
komunikasi pribadi, maka opini calon
mahasiswa S-1 UII TA 2010/2011 mengenai UII yang mendaftar melalui pola seleksi
PSB, opininya lebih positif dibanding dengan calon mahasiswa yang mendaftar
melalui pola seleksi CBT dan PBT. Karena calon mahasiswa yang mendaftar melalui
pola seleksi PSB merupakan siswa yang memiliki prestasi dan dengan prestasinya
itu akan mendapat jaminan untuk diterima di UII karena telah memenuhi standar
minimal yang telah ditentukan oleh pihak UII. Siswa ini tertarik dengan adanya
jaminan diterima ini sehingga mereka akan mencari informasi sebanyak-banyaknya
mengenai UII maka opininya mengenai UII pun akan lebih positif. Beda dengan
calon mahasiswa yang mendaftar lewat pola seleksi CBT dan PBT, karena belum ada
jaminan untuk diterima maka mereka pun tidak terlalu berusaha untuk mencari
informasi mengenai UII sehingga opininya pun berada dibawah pendaftar lewat
PSB.
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN
Kesimpulan
1. Pembentukan opini calon mahasiswa
mengenai UII selain berasal dari promosi juga dipengaruhi oleh faktor ideologi
keagamaan dan pilihan ranking perguruan tinggi. Kedua faktor ini mempunyai
pengaruh positif terhadap pembentukan opini calon mahasiswa mengenai UII.
2. Komunikasi pribadi tidak berpengaruh
terhadap opini calon mahasiswa mengenai UII. Para calon mahasiswa telah
mendapatkan informasi awal tentang UII dari
teman atau keluarga yang sudah kuliah di UII, kemudian untuk memperoleh
informasi yang lebih lengkap mereka berusaha mendapatkannya dengan memanfaatkan
kegiatan promosi yang dilakukan oleh manajemen UII.
3. Calon mahasiswa S-1 UII TA 2010/2011
yang mendaftar melalui pola seleksi PSB (Penerimaan Siswa Berprestasi),
memiliki opini yang lebih positif tentang UII dibanding dengan calon mahasiswa
yang mendaftar melalui pola seleksi CBT (Computer
Based Test) dan PBT (Paper Based Test).
Implikasi Penelitian
1.
Implikasi
institusi
Pimpinan
UII perlu terus memelihara dan mempertahankan identitas keislamannya dan menanamkan ke seluruh civitas akademika
UII, yang berjalan seiring dengan upaya peningkatan kualitas pembelajarannya
sehingga tidak diopinikan berkualitas di bawah universitas negeri.
2. Implikasi akademik
Hasil penelitian ini
dapat ditindaklanjuti dengan penelitian dimana sampel yang diteliti adalah calon mahasiswa yang masih
duduk di bangku SMA karena opininya masih murni berasal dari diri sendiri. Hal
ini berbeda dengan penelitian yang respondennya telah melakukan registrasi di
perguruan tinggi, karena sudah menjadi mahasiswa baru atau sudah ada ikatan
dengan perguruan tinggi tersebut, maka opininya pun cenderung positif. Tindak
lanjut penelitian juga dapat dilakukan dengan mengambil responden berupa calon
mahasiswa baik dari jalur seleksi CBT (Computer
Based Test), PBT (Paper Based Test),
maupun PSB (Penerimaan Siswa Baru) namun waktu pengambilan data dilakukan
sebelum SMPTN (Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri).
DAFTAR
PUSTAKA
Brookes, M.,
2003, Higher Education : Marketing in A
Quasi-Commercial Service Industry, International Journal of Nonprofit and
Voluntary Sector Marketing, 134-142.
Churchill, G.
A. Jr., 2002,
Dasar-Dasar Riset Pemasaran, Jakarta : Penerbit Erlangga.
Djarwanto, 1996,
Mengenal Beberapa Uji
Statistik Dalam Penelitian, Yogyakarta : Penerbit Liberty.
Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kesembilan Bandung :
Alfabeta.