Laman

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PT TELKOM KANDATEL AMBON


ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
PADA  PT TELKOM KANDATEL AMBON

Alvian Sapulette
Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Ambon
Jl. Ir. M Putuhena, Wailela Rumah Tiga, Ambon  97234


ABSTRACT
PT. Telkom Kandatel Ambon were one of the companies who worked in telecommunication services field. In context of many competitors in those field, PT. Telkom Kandatel Ambon could be the pioneer in the competition market, if the company could settled their customer with a high committment, into their skills services, such as human resources responsiveness also the equipment they have as a services quality assurance that accompanied the customer needs and gave high satisfactory. Customer satisfaction level of PT Telkom Kandatel Ambon were a perception of customer about their hope to take services level that be compared with the performances they get by customer experiences as long as they felt from it.
The purpose of this study was to determine the effect of service quality simultaneously and partially on customer satisfaction at PT. Telkom Kandatel Ambon. This study has two variables: the independent variable (X) and the dependent variable (Y), where the independent variable is the quality of service that consist of reliability (X1), responsiveness (X2), assurance (X3), empathy (X4), and tangibles (X5). While the dependent variable were the customer satisfaction (Y). The population in this study is the consumer at PT. Telkom Kandatel Ambon. Techniques used in sampling is non-probability sampling in the most readily available (convenience sampling), with a sample of 125 respondents. Methods of data collection used questionnaires. Techniques of data analysis using multiple linear regression test, the coefficient of determination, F-test and t-test.
The study concluded: based on an F-test results indicate that the variable quality of service which consists of reliability, responsiveness, assurance, empathy, and tangibles simultaneously or jointly have a significant influence on consumer satisfaction on PT. Telkom Ambon.  In addition, t-test results also showed that the five components of service quality reliability, responsiveness, assurance, empathy, and tangibles partially or individual has an impact or a significantly explanation of customer satisfaction on PT. Telkom Ambon. Suggestion is that all employees can be in providing telecommunications services still refer to the telecoms business and ethical standards that promote a very good service (excellent services).

Keyword: Service Quality, Customer Satisfaction

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan dunia telekomunikasi dewasa ini semakin pesat dan canggih dengan ditemukannya berbagai teknologi baru dalam bidang telekomunikasi yang menjadi “life-cycle” suatu produk dan jasa menjadi semakin pendek. Dinamika teknologi harus disinergi dengan strategi guna memanfaatkan setiap peluang atau menciptakan peluang dari suatu pasar sasaran dalam industri telekomunikasi.  Sehubungan  dengan hal dimaksud industri Telekomunikasi Indonesia dituntut untuk lebih memperhatikan kualitas layanannya dan produktivitasnya. Selain itu, tuntutan dan kebutuhan masyarakat akan jasa telekomunikasi semakin meningkat baik dari sisi jenis produk maupun kualitasnya. Agar dapat selalu survive di bidang bisnis Telekomunikasi, perusahaan tersebut harus mampu meningkatkan pelayanannya dan menjamin kualitas produk dan jasanya dengan didukung oleh kualitas sumber daya manusia yang memadai. Kualitas layanan merupakan suatu bentuk penilaian pelanggan terhadap tingkat layanan yang diterima dengan tingkat layanan yang diharapkan.
Persaingan Bisnis Jasa Telekomunikasi di Indonesia semakin terasa karena adanya regulasi dibidang telekomunikasi  dengan  ditetapkan Undang-undang Nomor :  05 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat (Tunggul Hadi Setia,2000). Persaingan bisnis telekomunikasi harus disikapi dengan cermat karena ada berbagai pilihan dan tawaran dari nilai pelayanan yang tersedia dengan tidak mengabaikan konsumen yang berpengetahuan, mempunyai daya beli untuk memilih pada perusahaan mana yang dapat memahami kebutuhan pelanggan dengan tepat dan memberikan pelayanan terbaik.
Perubahan ini akan berpengaruh terhadap konsep mutu yang berorentasi kepada tuntutan pelanggan. Dalam pelaksanaanya berupa pelayanan yang cepat, mudah, nyaman, menyenangkan dan bermanfaat serta harga yang terjangkau. Persaingan industri telekomunikasi bisa dalam bentuk : diversifikasi produk, kegiatan promosi yang dilakukan, dan pelayanan yang diberikan sebagai usaha memuaskan konsumen.
Bisnis telekomukasi adalah menjual produk jasa yang digunakan atau dikonsumsi pada saat jasa tersebut dioperasikan oleh pelanggan sebagai proses transpormasi dari input sampai menjadi output. Ini artinya pelayanan diberikan kepada pelanggan dimulai dari antrian dilanjutkan pada pelayanan pelanggan untuk pilihan jasa yang digunakan hingga pasca penjualan/pelayanan.
Produk jasa yang ditawarkan oleh PT Telkom Kandatel Ambon yaitu : telepon rumah, flexi, speedy, VSAT (Verry Small Apenture Terminal) dengan mendasarinya pada dimensi kualitas pelayanan jasa sebagaimana yang dikatakan oleh Fandi Tjiptono bahwa dimensi kualitas jasa terdiri dari : keandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti langsung (1996 : 70). Lima dimensi kualitas jasa ini sangat penting untuk diamati dalam proses pelayanan kualitas jasa telekomunikasi apa saja yang mempengaruhi kepuasaan pelanggan.
  PT Telkom Kandatel Ambon dapat memenangkan persaingan pasar apabila perusahaan mempertahankan pelanggan yang ada dengan komitmen yang tinggi, dalam memberikan pelayanan yang menyangkut ketrampilan, ketanggapan sumber daya manusia dan peralatan yang tersedia sebagai jaminan kualitas jasa yang sesuai keinginan konsumen dan memberikan kepuasaan tinggi. Tingkat kepuasaan pelanggan PT Telkom Kandatel Ambon adalah perbandingan persepsi oleh pelanggan tentang harapan seseorang untuk mendapatkan tingkat pelayanan yang dibandingkan dengan kinerja yang mereka alami berdasarkan pengalaman pelanggan selama merasakan pelayanan yang diterima.
Tingkat kepuasan pelanggan adalah fungsi dari harapan dibandingkan dengan pengalaman dari pelanggan. Dengan perbandingan harapan pelanggan terhadap pelayanan PT Telkom Kandatel Ambon dengan pengalaman mereka atas pelayanan yang diberikan akan memunculkan persepsi pelanggan tentang tingkat kepuasan yang dirasakan. Semakin tinggi nilai yang diperoleh dari pengalaman pelayanan dengan harapan akan memberikan tingkat kepuasaan yang tinggi. Sebaliknya jika harapan berada diatas nilai pengalaman pelayanan yang diperoleh maka pelanggan akan merasakan ketidak puasan terhadap pelayanan yang diberikan

Perumusan Masalah
Adapun masalah yang dapat diangkat dalam penelitian ini adalah:
1.            Apakah variabel bebas yaitu kualitas jasa pelayanan (reliability, responsiveness, assurance, emphaty, dan tangibles) secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel kepuasan konsumen pada PT Telkom Kandatel Ambon ?.
2.            Apakah variabel bebas yaitu kualitas jasa pelayanan (reliability, responsiveness, assurance, emphaty, dan tangibles) secara individual mempunyai pengaruh terhadap variabel kepuasan konsumen pada  PT Telkom Kandatel Ambon ?.

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1.         Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu kualitas jasa pelayanan (reliability, responsiveness, assurance, emphaty, dan tangibles) secara bersama-sama terhadap variabel kepuasan konsumen pada PT Telkom Kandatel Ambon.
2.         Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu kualitas jasa pelayanan (reliability, responsiveness, assurance, emphaty, dan tangibles) secara individual terhadap variabel kepuasan konsumen pada PT Telkom Kandatel Ambon.

Manfaat penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1.         Bagi Penulis
Penelitian ini memberikan kesempatan bagi penulis untuk menerapkan ilmu pengetahuan di bidang pemasaranhan dan menambah wawasan mengenai kepuasan konsumen.
2.         Bagi Perusahaan
        Dapat dijadikan sebagai pengambilan keputusan strategi pemasaran untuk melakukan evaluasi terhadap keefektifan dan sekaligus keefisienan kebijakan-kebijakan pemasaran dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.
3.         Bagi Pihak Lain
        Penulis berharap penelitian ini berguna sebagai tambahan pengetahuan dan informasi tentang kepuasan konsumen, sekaligus dapat dijadikan sebagai bahan informasi apabila akan diadakan penelitian lebih lanjut mengenai masalah yang berhubungan dengan kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen.

METODE PENELITIAN
Populasi penelitian ini adalah pelanggan telepon pada PT Telkom Kandatel Ambon, dengan teknik pengambilan sampel berupa pengambilan sampel non probabilitas dengan cara yang paling mudah didapat (convenience sampling). Data diperoleh melalui sample yang terpilih karena ada tempat dan waktu yang tepat. Penulis memilih anggota populasi yang dinilai tepat sebagai sumber informasi yang akurat. Jumlah responden untuk penelitian ini sebanyak 125 responden.
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data kuantitatif dan data kualitatif. Sedangkan sumber data meliputi data primer, yaitu data yang diperoleh melalui kuisioner yang diberikan kepada konsumen/ pelanggan PT Telkom Kandatel Ambon serta wawancara langsung dengan bagian pelayanan, dan data sekunder.         Adapun metode penelitian yang dipakai adalah, penelitian lapangan (Field Research), dan penelitian kepustakaan (Library Research).

Identifikasi dan Pengukur Variabel
            Variabel yang dapat diidentifikasi  dalam penelitian ini adalah variabel kualitas jasa pelayanan sebagai variable bebas (X) yang diukur berdasarkan indikator-indikator Reliability (X1), Responsiveness (X2), Assurance (X3), Emphaty (X4) dan Tangible (X5) sedangkan variable terikat (Y) sebagai kepuasan pelanggan.
            Untuk menganalisa kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan PT Telkom Kandatel Ambon, maka variabel yang diidentifikasikan adalah :
a. Variabel kualitas jasa pelayanan
            Variabel kualitas pelayanan diukur dengan menggunakan 5 indikator  (Reliability, Responsiveness, Assurance, Emphaty dan Tangible ) dengan menggunakan 17 pertanyaan, dengan 5 kemungkinan jawaban yang dipilih responden yaitu:
1.         Tidak Baik ( TB ), dengan bobot nilai 1
2.         Kurang Baik ( KB ), dengan bobot nilai 2
3.         Cukup Baik ( CB ), dengan bobot nilai 3
4.         Baik ( B ), dengan bobot nilai 4
5.         Sangat Baik ( SB ), dengan bobot nilai 5
b. Variabel kepuasan konsumen
Indikator  untuk  kepuasan  konsumen  diukur  dengan  menggunakan  satu pertanyaan yaitu: Apakah anda puas dengan pelayanan tetekomunikasi PT Telkom Kandatel Ambon

Teknik Analisis Data
            Guna menganalisa data maka digunakan analisa kuantitatif dengan menggunakan formulasi regresi berganda. Data yang terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik, dimana rumus statistik yang digunakan adalah analisis regresi berganda (Mason, 1996: 101):

Y = a + b1. X1 + b2.X2 + b3 .X3 + b4 .X4 + b5.X5

dimana:
Y = variabel terikat (Kepuasan konsumen)
a =  penduga bagi Intersep Y.
X1s/d X5 = variabel bebas yaitu :
X1 : Reliability                                    
X2 : Responsiveness                                       
X3 : Assurance                                   
X4 : Emphaty
X5 : Tangibles
b1 s/d b5 = penduga bagi Koofesien Regresi.

Uji Statistik F
Uji statistik ini menunjukan apakah semua variabel bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.
Rumusnya (Mason, 1996: 14), sebagai berikut:
F = MSTR / MSE.
dimana:
MSTR : Rata-rata Hitung Kuadrat Antar Perlakuan.
MSE : Kuadrat Tengah Karena Pengaruh Kesalahan.

Uji Statistik t
Uji statistik ini menunjukan seberapa jauh variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat.
Rumusnya (Siagian, 2000: 253), sebagai berikut:
Thit = b – β / Sb.
Dimana:
  : Koefisien regresi
b     :  Slope hipotesa
Sb : Estimasi standar error

TINJAUAN PUSTAKA
Istilah pemasaran atau marketing (bahasa asing) memiliki arti yang luas. Pemasaran tidak berarti memasarkan dan menjual barang tetapi pemasaran mencakup berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan
Adapun menurut Sofyan Assauri ( 1996 :4) mengatakan pemasaran adalah sebagai suatu usaha untuk menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa tepat kepada orang yang tepat serta waktu dan harga yang tepat dengan promosi dan komunikasi yang tepat.
Menurut Philip Kotler (1997 :8) pemasaran adalah proses sosialdan menejerial yang didalamnya individu dan kelompok masyarakat, apa yang mereka butuhkan dan lanjutkan dengan menciptakan, merencanakan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Dari pengertian-pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran merupakan suatu proses kegiatan individu atau organisasi yang mendorong terjadinya pertukaran anatara dua pihak atau lebih dimana kegiatan-kegiatan tersebut brertujuan mendapatkan keuntungan diantara dua pihak misalnya dapat memberikan keuntungan bagi pihak produsen sert dapat memberikankepuasan kepada pihak konsumen.
Menurut Parasuraman, Zenthami, dan Berry (2001 : 35) memberikan pendapat tentang lima kesenjangan  dalam pemberian pelayanan dan kemungkinan faktor penyebabnya sebagai berikut :
1.            Jenjang antara harapan konsumen dan persepsi manajemen : manajemen tidak selalu memahami benar apa yang diingkan pelanggan.
2.            Jenjang antara persepsi manajemen dan spesifikasi kualitas jasa : manajemen mungkin benar dalam memahami keinginan pelanggan tetapi tidak menetapkan standar pelaksanaan yang spesifik,
3.            Jenjang antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal : harapan konsumen dipengaruhi oleh pernyataan yang disebut wakil-wakil dan iklan perusahaan.
4.            Jenjang antara spesifik kualitas jasa dan penyampaian jasa : persnel mungkin tidak terlatih baik atau bekerja melamapaui batas dan tidak mampu atau tidak bersedia memeuhi standar.
5.            Jenjang antara jasa yang dialami dan jasa yang diharapkan : jenjang ini terjadi bila konsumen mengukur kinerja perusahaan dengan cara yang berbeda dan memliki persepsi yang keliru mengenai kualitas jasa.

Dimensi Kualitas Pelayanan
Ada delapan dimensi kualitas yang dikembangkan Garvin (dalam Lovelock, 1994, Peppard dan Rowland, 1995) dan dapat digunakan sebagai kerangka perencanaan strategis dan analisa (Fandy Tjiptono 1996 : 68) dimensi-dimensi yaitu :
1.            Kinerja (performance) karakteristik operasi pokok dari produk inti
2.            Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features), yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap
3.            Keandalan (reliability) yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai
4.            Kesesuaian dengan spesifik (conformance to specifitions) yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standa yang telah ditetapkan sebelumnya
5.            Daya tahan (durability) berkaitan dengan berapa lama suatu produk dapat digunakan. Dimensi ini mencakup umur teknis maupun umur ekonomis penggunaan mobil
6.            Serviceability  meliputi ketepatan, kompetensi, mudah dirapasi serta terbatas hanya sebelum penjualan, tetapi juga selama proses penjualan hingga purna jual, yang juga mencakup pelayanan reparsi dan ketersediaan komponen yang dibutuhkan
7.            Estetika, yaitu data tarik produk terhadap panca indera
8.            kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), yaitu citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya. Biasanya karena kurangnya pengetahuan pembelian akan atribut/ciri-ciri produk yang akan dibeli, maka pembeli mempersepsikan kualitas dari aspek harga, nama merek, iklan, reputasi perusahaan, maupun negara pembuatnya.
 Dari perkembangan dan kemajuan imu pengetahuan dapat diringkas bahwa ada lima determinan kualitas jasa yang disajikan secara berurut-urut penilaian pentingnya oleh pelanggan:
1.            Kehandalan (Relliability)
         Yaitu kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan tepat dan terpercaya.
2.            Responsif (Responsiveness)
         Yaitu kemampuan untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat.
3.            Keyakinan (Confidence)
Yaitu pengetahuan, kesopanan layanan dan kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan.
4.            Empati (Empaty)
         Yaitu syarat untuk perduli dan memberikan perhatian peribadi bagi pelanggan.
5.            Berwujud (Tangible)
         Yaitu penampilan fisik, peralatan personil dan media komunikasi.

Konsep Kepuasan Pelanggan
Sebenarnya konsep kepuasaan pelanggan masih bersifat abstrak. Pencapaian kepuasan dapat merupakan proses yang sederhana, maupun kompleks dan rumit. Dalam hal ini peranan setiap indidvidu dalam service encounter sangatlah penting dan berpengaruh terhadap kepuasan yang dibentuk. Untuk dapat mengetahui tingkat kepuasaan pelanggan secara lebih baik, maka perlu dipahami pula sebab-sebab kepuasan. Pelanggan tidak Cuma lebih banyak kecewa pada jasa dai pada barang, tetapi mereka juga jarang mengeluh. Salah satu alasannya adalah karena merekan juga ikut terlibat dalam proses penciptaan jasa.
Menurut para ahli mendefenisikan kepuasan sebagai berikut :
1.            Day ( Fandy Tjiptono, Manajemen Jasa, 1996 : 146 ), menyatakan bahwa kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian/diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk jasa yang dirasakan setelah pemakaiannya.
2.            Engel at all ( Fandy Tjiptono, Manajemen Jasa, 1996 : 146 ), menayatakan bahwa kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purna beli, dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya memberikan hasil ( outcome ) sama atau melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil yang diperoleh tidak memenuhi harapan pelanggan
3.            Fandy Tjiptono, Manajemen Jasa (1996 : 147) menandaskan bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja ( hasil ) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya.

Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan menurut para ahli sebagaimana dikemukakan oleh :
1.            P. Kotler (1997:136)
Kepuasan merupakan fungsi dari kesan kinerja dan harapan. Jika kinerja berada dibawah harapan pelanggan tidak puas, jika kinerja memenuhi harapan pelanggan puas dan jika kinerja melebihi harapan amat puas atau senang.
2.            Engel ( Fandy Tjiptono, 1996 : 146)
Mengemukakan bahwa kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purna beli, dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya memberikan hasil sama atau melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil yang diperoleh tidak memenuhi harapan pelanggan.
3.            Sedangakan yang dikemukakan oleh John F. Lytle (1996 : 137), cara jitu memuaskan pelanggan adalah : kepentingan adalah segala sesuatu yang menjadi harapan pelanggan yang merupakan perkiraan atas keyakinan pelanggan tentang apa yang akan diterimanya atau digunakannya.

Hipotesis
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka penulis mengajukan hipotesis penelitian berdasarkan jawaban sementara, diduga bahwa “variabel-variabel yang meliputi reliability, responsiveness, assurance, emphaty, dan tangibles mempunyai pengaruh secara simultan maupun parsial terhadap kepuasan konsumen pada PT Telkom Kandatel Ambon”.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dari data-data yang diperoleh pada penelitian kemudian dianalisis. Berdasarkan analisis data, dapat dikemukakan sebagai berikut ini.





Adapun persamaan regresi sebagai berikut :

Y  =  11,750 + 0,294X1 + 0,406X2 + 0,276X3 + 0,472X4 + 0,401X5

Nilai koefisien regresi yang ditunjukan dalam persamaan  tersebut dapat dijelaskan bahwa:
1        a atau konstanta  sebesar 11,750 dapat diartikan bahwa jika variabel dimensi reliability (X1), dimensi responsiveneness (X2), dimensi assurance (X3), dimensi empathy (X4) dan dimensi tangbles (X5) dianggap tetap atau tidak berubah (konstan) maka kepuasan pelanggan atas layanan telekomunikasi multimedia adalah sebesar 11,750.
2        b1X1 atau koefisien regresi variabel dimensi reliability yang bernilai positif sebesar 0,294 dapat diartikan bahwa setiap terjadi perubahan satu satuan dimensi kualitas pelayanan berdasarkan  dimensi keandalan akan berpengaruh dalam menciptakan  kepuasan pelanggan sebesar 0,294 dengan asumsi jika variabel X2, X3, X4 dan X5 konstan.
3        b2X2 atau koefisien regresi variabel dimensi responsiveness yang bernilai positif sebesar 0,406 dapat diartikan bahwa setiap terjadi perubahan satu satuan dimensi kualitas pelayanan berdasarkan  dimensi daya tanggap akan berpengaruh dalam menciptakan  kepuasan pelanggan sebesar 0,406 dengan asumsi jika variabel X1, X3, X4 dan X5 konstan.
4        b3X3 atau koefisien regresi variabel dimensi assurance yang bernilai positif sebesar 0,276 dapat diartikan bahwa setiap terjadi perubahan satu satuan dimensi kualitas pelayanan berdasarkan  dimensi jaminan akan berpengaruh dalam menciptakan  kepuasan pelanggan sebesar 0,276 dengan asumsi jika variabel X1, X2, X4 dan X5 konstan.
5        b4X4 atau koefisien regresi variabel dimensi empathy yang bernilai positif sebesar 0,472 dapat diartikan bahwa setiap terjadi perubahan satu satuan dimensi kualitas pelayanan berdasarkan  dimensi empati akan berpengaruh dalam menciptakan  kepuasan pelanggan sebesar 0,472 dengan asumsi jika variabel X1, X2, X3 dan X5 konstan.
6        b5X5 atau koefisien regresi variabel dimensi tangibles yang bernilai positif sebesar 0,401 dapat diartikan bahwa setiap terjadi perubahan satu satuan dimensi kualitas pelayanan berdasarkan  dimensi bukti fisik akan berpengaruh dalam menciptakan kepuasan pelanggan sebesar 0,090 dengan asumsi jika variabel X1, X2, X3 dan X4 konstan.
Mengacu pada uraian persamaan regresi di atas  maka selanjutnya dapat dilakukan pengujian  hipotesis penelitian melalui uji simultan dan uji partial (uji – F dan Uji – t) dapat dijelaskan sebagai berikut :

Uji-F (simultan)
Hipotesis satu ; Implementasi dimensi kualitas pelayanan ; reliability, responsiveness, assurance, empathy dan tangibles secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan atas layanan telekomunikasi PT. Telkom Kandatel Ambon. Kriteria pengujian hipotesis ;  jika Fhitung > Ftabel dan probabiltas < alpha 0,05 maka terdapat pengaruh signifikan, yang artinya hipotesis nol (Ho) di tolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima, dan jika sebaliknya Fhitung < Ftabel  dan probabilitas > alpha 0,05 maka tidak terdapat pengaruh signifikan, yang artinya hipoteis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak.



Uji simultan dapat dijelaskan dengan nilai R sebesar 0,774 atau nilai korelasi 77,4% yang menunjukan bahwa implementasi kelima dimensi kualitas jasa ; reliability, responsiveness, assurance, empathy dan tangibles terdapat hubungan yang kuat dan signifikan secara simultan terhadap kepuasan pelanggan atas layanan telekomunikasi  PT. Telkom Kandatel Ambon. Sedangkan nilai R Square (determinan) sebesar 0,599  atau koefisien determinan 59,9%  menunjukan bahwa kelima dimensi kualitas jasa secara simultan dapat menjelaskan variasi tinggi rendahnya  kepuasan pelanggan dalam menggunakan layanan telekomunikasi, sedangkan sisanya sebesar 40,1% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang tidak dikonfirmasikan ke dalam model regresi. Untuk menguji signifikansi pengaruh variable bebas (X) sebagai predictor yang dijabarkan dalam 5 dimensi kualitas pelayanan ; reliability (X1), responsiveness (X2), assurance (X3), empathy (X4) dan tangibles (X5) terhadap kepuasan pelanggan sebagai variable terikat (Y) dalam menggunakan layanan telekomunikasi PT. Telkom Kandatel Ambon, dilakukan dengan cara uji-Fisher (F) . Hasil analisis menunjukan bahwa nilai Fhitung sebesar 35,522 dengan tingkat signifikansi 0,00  yang selanjutnya akan dibandingkan dengan nilai Ftabel yang didasarkan pada dk pembilang = 5 dan dk penyebut (125 – 5 – 1) = 119 untuk taraf kesalahan 5%, maka diketahui nilai Ftabel sebesar 2,29. Kerena nilai Fhitung 35,522 > Ftabel 2,29 maka koefisien regresi di atas adalah signifikan untuk alpha 5%, hal ini berarti bahwa variabel bebas (predictors) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian (Ha) di terima  yang menyatakan ; diduga bahwa “variabel-variabel yang meliputi reliability, responsiveness, assurance, emphaty, dan tangibles mempunyai pengaruh secara simultan maupun parsial terhadap kepuasan konsumen pada PT Telkom Kandatel Ambon”.

Uji-t (parsial)
Uji parsial dimaksudkan untuk menguji signifikansi dari masing-masing dimensi pelayanan (variabel independent) ; reliability (X1), responsiviness (X2), assurance (X3), empathy (X4) dan tangibles (X5) terhadap variabel dependen kepuasan pelanggan (Y). Kriteria pengujian hipotesis , jika thitung > ttabel dan probabiltas < alpha = 0,05 maka terdapat pengaruh signifikan, yang artinya hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima, dan jika sebaliknya thitung  < ttabel  dan probabilitas > alpha 0,05 maka tidak terdapat pengaruh signifikan, yang artinya hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak.
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda dengan berpedoman pada kriteria uji-t maka koefisien regresi pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat dijelaskan sebagai berikut :
A.    Variabel X1 (dimensi reliability)
Variabel dimensi reliability nilai thitung 5,026, sedangkan nilai ttabel 1,980 maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai thitung > ttabel dan probabilitas alpha < 0,05, yang berarti dimensi tangibles memiliki pengaruh signifikan  terhadap kepuasan pelanggan dengan koefisien Beta 0,294
B.     Variabel X2 (dimensi responsiveness)
Variabel dimensi responsiveness nilai thitung 6,897 sedangkan nilai ttabel 1,980 maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai thitung > ttabel dan probabilitas alpha < 0,05, yang berarti dimensi responsivines memiliki pengaruh signifikan  terhadap kepuasan pelanggan dengan nilai koefisien Beta 0,406
C.     Variabel X3 (dimensi assurance)
Variabel dimensi assurance nilai thitung 4,724 sedangkan nilai ttabel 1,980 maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai thitung > ttabel dan probabilitas alpha < 0,05, yang berarti dimensi assurance memiliki pengaruh signifikan  terhadap kepuasan pelanggan dengan nilai koefisien Beta 0,276
D.    Variabel X4 (dimensi empathy)
Variabel dimensi empathy nilai thitung 7,994 sedangkan nilai ttabel 1,980  maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai thitung > ttabel dan probabilitas alpha < 0,05, yang berarti dimensi empathy memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan dengan nilai koefisien Beta 0,472
E.     Variabel X5 (dimensi tangibles)
Variabel dimensi tangibles nilai thitung 6,807 sedangkan nilai ttabel 1,980 maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai thitung > ttabel dan probabilitas alpha < 0,05, yang berarti dimensi tangibles  memiliki  pengaruh signifikan  terhadap kepuasan pelanggan dengan nilai koefisien Beta 0,401      

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Terhadap Layanan PT. Telkom Kandatel Ambon
Dalam bagian ini akan diuraikan kajian pembahasan  yang didasarkan pada tujuan penelitian dan metode analisis dengan urutan pembahasan yaitu   Analisis Regresi Linier Berganda ( uji simultan dan uji parsial) sebagai berikut :

Analisa Regresi Linier Berganda Dengan Uji Simultan
Sebagaimana yang disimpulkan pada hasil penelitian dengan menggunakan analisis regresi linier berganda melalui uji simultan (uji F) bahwa implementasi dimensi kualitas pelayanan ; tangibles, empathy, reliability, responsiveness dan assurance secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan atas layanan telekomunikasi PT. Telkom Kandatel Ambon. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan meningkatnya tanggapan responden  terhadap implementasi kelima dimensi kualitas layanan telekomunikasi  yang digunakan pelanggan , maka akan diikuti dengan peningkatan kepuasan pelanggan, dan akan berlaku sebaliknya bila terjadi penurunan tanggapan responden. Pengaruh dari kelima dimensi kualitas jasa ini terhadap kepuasan pelanggan dalam menggunakan layanan telekomunikasi PT. Telkom Kandatel Ambon mengindikasikan adanya tingkat hubungan yang kuat, seperti ditunjukan oleh nilai koefisien korelasi (Multiple R) sebesar 0,774 atau 77,4% sedangkan variasi tinggi rendahnya tingkat kepuasan pelanggan atas layanan telekomunikasi melalui proses implementasi dimensi kualitas jasa dapat ditunjukan atau dijelaskan dengan nilai koefisien determinan (R Square) sebesar 0,599 atau 59.9%. Adanya pengaruh dari implementsi kelima dimensi kualiatas jasal ini tidak terlepas dari kinerja karyawan yang handal dan tanggap, yang diharapkan dapat memberi solusi kebutuhan layanan telekomunikasi, serta membangun hubungan (relationship) yang baik dengan pelanggan  sehingga diharapkan terbentuk loyalitas. Kinerja layanan dari PT. Telkom Kandatel Ambon yang baik terkait dengan implementasi dimensi kualiatas jasa sebagai model pelayanan yang digunakan,  juga sangat didukung dengan penyedian sarana telekomunikasi yang memadai dengan teknologi tinggi, kualitas pelayanan dan layanan yang dikembangkan berdasarkan TELKOM Quality System berbasis standar internasional, berbagai produk, service dan solusi dirancang untuk memberikan value paling optimal dengan pricing yang kompetitif serta melakukan pengelolaan bisnis dengan menggunakan metoda dan alat bantu terbaik. 

 Analisis Regresi Linier Berganda Dengan Uji Parsial
Sedangkan berdasarkan hasil analisis pengujian secara parsial (uji t) dari masing-masing  dimensi kualitas jasa terhadap kepuasan pelanggan atas layanan telekomunikasi multimedia PT, Telkom Kandatel Ambon dapat diuraikan bahwa :
1     Dimensi reliability berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan, hal ini mengindikasikan bahwa atribut-atribut dimensi tangibles atau keandalan yang diikut-sertakan dalam proses pemberian layanan seperti kecepatan dan ketepatan karyawan dalam pelayanan dan penanganan, ketepatan jadwal pelayanan jasa dan kemudahan prosedur pelayanan, indikator dimensi ini dapat memberikan kontribusi sebesar 29,4% dalam menciptakan kepuasan total pelanggan.
2     Dimensi responsiveness berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan, hal ini mengindikasikan bahwa atribut-atribt dimensi ampathy yang diikut sertakan dalam proses pemberian layanan seperti kemampuan dan ketanggapan karyawan menyelesaikan keluhan pelanggan, kejelasan informasi yang diberikan, dan ketepatan serta ketelitian administrasi, indikator dimensi ini dapat memberikan kontribusi sebesar 40,6% dalam menciptakan kepuasan total pelanggan.
3     Dimensi assurance berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan, hal ini mengindikasikan bahwa atribut-atribut dimensi rebiality yang diikut sertakan dalam proses pemberian layanan seperti pengetahuan karyawan, ketrampilan karyawan, kesopanan dan keramahan pelayanan, serta jaminan keamanan dan kepercayaan terhadap pelayanan, indikator dimensi ini dapat memberikan kontribusi sebesar 27,6% dalam menciptakan kepuasan total pelanggan  
4     Dimensi empathy berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan, hal ini mengindikasikan bahwa atribut-atribut dimesi responsiveness yang diikut sertakan dalam proses pemberian layanan antara lain berupa : perhatian karyawan terhadap individu dan keseluruhan pelanggan tanpa memandang status social, indicator dimensi ini  dapat  memberikan kontribusi sebesar 47,2% dalam menciptakan kepuasan total pelanggan.
5     Dimensi tangibles tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan, hal ini mengindikasikan bahwa atribut-atribut dimensi assurance yang diikut sertakan dalam proses pemberian layanan berupa : kebersihan, kerapihan dan kenyamanan ruangan, penataan interior ruangan yang menarik, kerapihan penampilan karyawan, brosur secara visual menarik dan tempat parker yang luas dan nyaman, indicator dimensi ini  dapat memberikan kontribusi sebesar 40,1% dalam menciptakan kepuasan total pelanggan.
           
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka ada beberapa kesimpulan yang dapat dikemukakan sebagai berikut :
1        Tanggapan responden secara umum mempersepsikan bahwa kinerja kualitas layanan telekomunikasi PT.Telkom Kandatel Ambon yang diimplementasikan dalam dimensi kualitas jasa ; reliability, responsiveness, assurance, empathy dan tangibles adalah memuaskan
2        Hasil analissis regresi linier berganda berdasarkan uji simultan (uji-F) menunjukan bahwa terdapat pengaruh simultan yang signifikan dari kelima dimensi kualitas jasa terhadap kepuasan pelanggan dalam menggunakan layanan telekomunikasi.
3        Hasil analisis regresi linier berganda berdasarkan uji parsial (uji-t) menunjukan bahwa terdapat pengaruh secara parsial dari masing-masing dimensi kualitas jasa terhadap kepuasan pelanggan

DAFTAR PUSTAKA
Alma Buchari, H, 2004, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung
Aritonang R. Lerbi,  2005,  Kepuasan Pelanggan : Pengukuran dan Penganalisisan dengan SPSS, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Canon, Perreault, McCarthy, 2008, Pemasaran Dasar, Pendekatan Manajerial Global, Penterjemah : Afia R, Fitriati dan Ria Cahyani, Jilid 1 & 2, Salemba Empat, Jakarta
Chan Syafruddin, 2003, Relationship Marketing, PT. Gramedia Pustaka Utama
Gerson, Richard, ,2001, Mengukur Kepuasan Pelanggan: Panduan Menciptakan Pelayanan Bermutu, PPM, Jakarta
Ghozali Imam, 2006, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program       SPSS, Undip, Semarang
Hartono, 2006, Tesis, Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Perkotaan Dan Pedesaan Atas Implementasi Dimensi Kualitas Layanan Bank BRI Di Sulawesi Selatan, Program Pascsarjana Universitas Hasanuddin,   Makasar
Husein Umar, 2003, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Keputusan Direksi No.18/YN 000/JAS – 54/2003, Kebijakan Pelanggan Bisnis
Kotler, Philip, 2001,  Manajemen  Pemasaran,  Analisis,  Perencanaan dan Implementasi dan Pengendalian, Penterjemah : Hendra Teguh, Edisi       ke-9, PT. Prenhalindo,
...................., 2003,     Marketing Management, Eleventh, Pearson, Education,      New Jersey
Kotler Philip, Keller Kevin Lane,       Marketing      Management 12e,  Pearson    International Edition, Pearson Education, USA
Lerbin R, Aritonang R, 2005, Kepuasan Pelanggan, Pengukuran dan Penganalisaan dengan SPSS, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
NN, diakses tanggal 29 Nvember 2009, Teknik Pengambilan Sampel, http            ://www.uns.ac.id/data/0019a.pdf
PT. Telkom Indonesia, 2005, Etika Bisnis Telkom, Keputusan Direksi, Nomor:      KD.05/PR180/CTG-00/2005, Bandung
Rosyidi Didi, 2009, Jurnal, Anaalisis Kepuasan Pelanggan Dengan Metode SERVQUAL Di PT. Telkomsel Grapari Surabaya WTC, Surabaya
Setiadi J. Nugroho, 2003, Perilaku Konsumen : Konsep dan Implikasi untuk       Strategi dan Penelitian Pemasaran,Prenada Media Jakarta
Sekaran, Uma, (2003) Research Methods for Business; a skill building approach, 4th ed New York, Jhon Wiley & Sons Inc.
Simamora Bilson, 2004, Panduan Riset Perilaku Konsumen, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Siswanto Sutojo, 2002, Strategi Manajemen Pemasaran, PT. Damar Mulia Pustaka, Jakarta
Sugiyono, 2007, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung
Supranto, J, 2001,  Pengukuran  Tingkat Kepuasan Pelanggan: Untuk     MenaikanPangsa Pasar, Rineka Cipta, Jakarta
Tjiptono Fandy, Chandra Yanto dan Diana Anastasia, 2004, Marketing Scales, Andi,Yogyakarta
Tjiptono Fandy, Chandra Gregorius, 2005, Service Quality Satisfaction, Andi, Yogyakarta
Widayat, 2004, Metode Penelitian Pemasaran, Universitas Muhammadiyah, Malang