Laman

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK PENGEMBANGAN USAHA INDUSTRI KECIL MENENGAH (STUDI KASUS PADA IKM DEWI RATIH)


PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNTUK PENGEMBANGAN USAHA INDUSTRI KECIL MENENGAH
(STUDI KASUS PADA IKM DEWI RATIH)

Suryadi Poerbo
Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof.H.Sudarto, SH, Tembalang, Kotak Pos 6199/SMS Semarang 50061



ABSTRAC
Batik small business at Sragen is one of special business which has high value added in the industries. On other side, the owner of batik small business do not ready to entry to the international market. They have any barrier to develop that business.
IKM Batik Dewi Ratih is one of small business at Batik Village Tourism, Sragen. It has very little bit skill in computer literacy. The business is running by conventional or traditional management, especially by family management style. The owner of IKM does not have educational background in global market, so just think regional market.
Team from Polines develop business IKM to entry to the international market, on three stream of management area, ie. inventory, sales administration, and marketing.IKM needs any devices to increase its performance, ready to entry to the global market, for example: computer, cd-rewriter, business software applications, digital catalogue.

Key words: information technology, development, small business.


PENDAHULUAN
Desa Pilang dan desa Kliwonan, terletak di kecamatan Masaran, kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Dua desa tersebut oleh pemerintah kabupaten Sragen diperkenalkan sebagai Desa Wisata Batik. Hal ini tidak lain dikarenakan banyak penduduk di desa tersebut bekerja dan mempunyai usaha di bidang kain batik. Salah satu usaha batik di desa tersebut adalah IKM Dewi Ratih. Usaha batik IKM Dewi Ratih didirikan sekitar tahun 1990an, dan hingga kini telah berkembang dengan berbagai produk kain batik. Tenaga kerja IKM berasal dari penduduk di sekitar lingkungan desa setempat. IKM Dewi Ratih memproduksi berbagai jenis kain batik, dengan jumlah produksi setiap bulan sekitar 400 potong. Hasil produksi IKM dipasarkan dengan berbagai cara, seperti: penjualan langsung, mengikuti pameran, penjualan melalui koperasi. Lokasi usaha IKM ini cukup bagus, yaitu di kecamatan Masaran, Sragen di jalan raya Solo – Sragen – Surabaya. Pengelolaan usaha IKM masih menggunakan pola manajemen tradisional. Semua urusan usaha, dari produksi, pemasaran, keuangan, administrasi, ditangani oleh pemilik. Karyawan usaha IKM yang berasal dari tetangga sekitar, bekerja dari jam 09.00 pagi hingga jam 16.00, dengan diberikan waktu istirahat. Sebagai tempat penjualan produk, IKM memiliki 2 tempat, yaitu di tengah kota Sragen (bantuan dari pemerintah kabupaten) dan di rumah (tempat penjualan sekaligus tempat produksi).


Perumusan Masalah
Berdasarkan observasi secara menyeluruh pada IKM, maka permasalahan yang dihadapi IKM secara umum adalah:
a.       Pengembangan pemasaran
Pengembangan pangsa pasar sasaran, baik pasar lokal, antar pulau maupun pasar luar negeri.
b.      Pengelolaan/manajemen secara umum
Pengelolaan manajemen yang dimaksud adalah pengelolaan bidang administrasi/tata usaha, baik administrasi bahan baku, produksi, penjualan maupun administrasi keuangan.
Teknologi Yang Ditawarkan
Untuk memecahkan masalah yanag dihadapi IKM, ditawarkan penerapan teknologi, yaitu:
a.       Teknologi Informasi
Penerapan teknologi informasi untuk mengembangkan pemasaran, berupa perancangan digital showroom dan digital catalogue berbasis web 
b.      Manajemen Modern
Berupa teknik pembukuan maupun pencatatan adminsitrasi material maupun keuangan berbasis komputer

Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari program ini adalah meningkatkan kemampuan IKM di bidang pengembangan pangsa pasar, baik antar pulau maupun antar Negara. Disamping itu, juga bertujuan meningkatkan kemampuan pengelolaan administrasi usaha IKM. Dengan tercapainya tujuan tersebut, diharapkan akan dapat meningkatkan tingkat penjualan sekitar 30% per tahunnya.
Manfaat yang dapat diperoleh dari program adalah meningkatkan keunggulan kompetitif IKM, meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi informasi, dan meningkatkan kemampuanlabaan usaha IKM.

Kerangka Penyelesaian Masalah
Dunia bisnis pada masa kini telah melampaui batas-batas Negara. Walaupun demikian, dunia IKM belum sepenuhnya siap menghadapinya. Banyak factor-faktor yang menghambat perkembangan IKM untuk berkiprah pada globalisasi, antara lain: kemampuan permodalan, kemampuan SDM, teknologi.
Salah satu sebab ketertinggalan IKM dalam menghadapi globalisasi, adalah dalam bidang pengelolaan usaha/manajemen. Pengelolaan IKM  pada umumnya masih menggunakan model manajemen keluarga, seperti semua urusan bisnis berada pada dan ditangani pada satu orang, yaitu pemilik IKM. Keadaan demikian masih diperparah dengan tiadanya pembukuan usaha, ketertinggalan penerapan teknologi. Dalam bidang pemasaran, pengelola IKM memiliki keterbatasan informasi pasar, apalagi informasi pasar global, semisal: perilaku pasar global, posisi produk, market share.
Kelemahan-kelemahan pengelolaan IKM tersebut, apabila ingin melawan arus globalisasi, perlu sentuhan-sentuhan administrasi modern, manajemen, dan teknologi. Sentuhan-sentuhan tersebut dan bimbingan penerapan teknologi yang sangat diperlukan oleh IKM dalam pengelolaan usahanya, dapat diberikan oleh kalangan perguruan tinggi.
Polines sebagai salah satu perguruan tinggi, menawarkan suatu metode guna memajukan pengelolaan IKM, sebagai hasil kajian yang telah dilaksanakan oleh tm pelaksana program. Pembuatan situs-web yang dapat digunakan untuk pengembangan pasar, baik pasar antar pulau maupun pasar luar negeri. Pembuatan catalog produk, baik catalog produk yang diunggah ke cyber area dengan free-web, dan catalog produk berupa soft-file dalam sebuah compact-disk. Pembuatan tata-kelola administrasi usaha IKM, baik administrasi keuangan, penjualan maupun yang lain. Disamping pembuatan situs-web dan tata kelola adminsitrasi, tim pelaksana program juga akan didukung dengan pelatihan dan pendampingan kepada IKM sasaran, meliputi teknik pemasaran pemasaran berbasis web (cyber-marketing), penanganan pelanggan jarak jauh (customer distance handling), tata kelaola administrasi berbasis teknologi informasi (good company governance) dan pelayanan pelanggan secara umum.

PELAKSANAAN
Realisasi Penyelesaian Masalah
Teknologi yang akan ditansfer kepada IKM sasaran merupakan teknologi hasil penelitian dan pengembangan yang telah dikaji oleh tim pelaksana program. Pengkajian dilakukan pada laboratorium yang ada di kampus, meliputi: laboratorium computer, laboratorium ekspor-impor, dan laboratorium manajemen.
Pelaksanaan program kegiatan, disamping transfer teknologi, juga diikuti dengan pemantauan, yang berupa kunjungan dan konsultasi yang dilakukan secara berkala. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa teknologi yang ditransfer, benar-benar merupakan teknologi yang tepat dibutuhkan oleh IKM sasaran guna pengembangan usahanya. Indicator keberhasilan dari program kegiatan, sebagaimana tersaji pada table 1.



Tabel 1
Indikator Keberhasilan Program
No
Indikator
Keterangan
1
Sarana pemasaran global/web-site
Terunggah pada web-free area
2
Digital cataloque
Soft-copy maupun hard-copy
3
Alamat surat elektronik
Aktif pada area free-email
4
Komputerisasi system administrasi penjualan, keuangan, dan persediaan
Terlaksana



Khalayak Sasaran
Sebagai khalayak sasaran dari program kegiatan adalah IKM Batik Dewi Ratih, dengan gambaran umum:
1.      Sumber Daya Manusia
IKM sasaran ini memiliki tenaga kerja sebanyak 20 karyawan tetap dan 50 karyawan tidak tetap serta memiliki 4 mitra sebagai sub-kontrak usaha.
2.      Produksi
Produksi masih menggunakan peralatan tradisional dan dilakukan secara tradisional pula. Produk IKM meliputi berbagai kualitas. Proses produksi masih dekat dengan tempat tinggal pemilik usaha. 
3.      Manajemen
Pengelolaan usaha, sebagaimana pada umumnya usaha IKM, masih bersifat tradisonal. Pemilik merangkap pengelola dan berbagai pekerjaan. Tata kelola keadministrasian masih sangat minim, masih mengandalkan ingatan dan kepercayaan.

Teknologi Yang Akan Dikembangkan
Teknologi yang akan dikembangkan pada IKM sasaran, meliputi:
1.      Teknologi jaringan global untuk pengembangan pemasaran
Untuk menunjang pengembangan pemasaran global tanpa dibatasi ruang dan waktu, dikembangkan situs website. 
2.      Teknologi aplikasi computer untuk manajemen IKM
Teknologi yang dikembangkan untuk perbaikan kinerja bidang manajemen, meliputi aplikasi computer untuk: pembukuan, penjualan, pencatatan order, dan persediaan produk.
3.      Peralatan teknologi computer
Peralatan pendukung yang akan ditransfer, meliputi: satu unit computer, satu high quality notebook electric fan, satu unit penyimpan data (flashdisk), satu unit CD untuk proses penyimpanan, dan satu unit printer deskjet

Hasil Kegiatan
Hasil kegiatan program ini meliputi 3 (tiga) hal, yaitu bidang pengembangan pemasaran global, bidang komputerisasi administrasi, dan bidang pelayanan. Pada bidang pengembangan pemasaran global, tim pelaksana program mendisain dan mengembangkan website untuk IKM. Konten dari website meliputi profil usaha IKM, produk-produk IKM, kontak-person IKM. Kecuali pengembangan website, tim pelaksana program juga membuatkan alamat surel pada area cyber yang gratis.
Di bidang administrasi, dikembangkan system aplikasi computer, yang meliputi: aplikasi computer system persediaan bahan, aplikasi computer pemesanan produk, aplikasi computer pengambilan order, aplikasi computer penjualan produk, dan aplikasi computer pencatatan keuangan. Berbagai aplikasi computer tersebut dirangkai menjadi satu kesatuan yang saling mendukung dan diberi label Sistem Informasi Penjualan Batik (SIPB). Tampilan aplikasi computer SIPB terdiri dari menu pilihan File Data, Transaksi, dan Laporan.
Kecuali di bidang pengembangan pasar global, pengembangan system computer administrasi, tim pelaksana program juga mengembangkan di bidang pelayanan. Pengembangan bidang pelayanan ini dimaksudkan agar pelayanan IKM kepada para konsumen menjadi lebih baik lagi, sehingga diharapkan para konsumen memperoleh kepuasan. Pengembangan pelayanan yang diberikan antara lain, tata cara bertelepon, tata cara berkomunikasi melalui surat elektronik, dan tata cara menerima tamu konsumen.

Faktor Pendorong dan Penghambat
Dalam mengelola IKM, beberapa factor pendorong kemajuan usaha, antara lain:
1.         Semangat dari para pengelola dan pekerja IKM yang sangat tinggi untuk maju dan berkembang.
2.         Dukungan dari pemerintah, maupun masyarakat sekitar yang sangat tinggi.
3.         Dukungan dari pengusaha batik yang lebih besar.
Sedangkan beberapa kendala pada usaha IKM ini, antara lain:
1.         Budaya kerja tradisional yang lebih mengutamakan kepentingan social dibandingkan kepentingan bisnis.
2.         Kepemilikan modal usaha yang relative terbatas, sehingga menyulitkan untuk perluasan usaha.

PENUTUP
Dari program yang dijalankan, dapatlah ditarik simpulan dan saran sebagai berikut.
Simpulan
Peran perguruan tinggi, dalam pengembangan IKM, sangatlah diharapkan. Peran tersebut berkaitan antara lain dalam bidang penerapan manajemen, baik manajemen SDM, manajemen pemasaran dan manajemen keuangan. Disamping bidang manajemen, pada bidang administrasi/tata usaha (administrasi pergudangan, administrasi penjualan), dan juga pada bidang teknologi informasi (computer).
 
Saran
Setelah program selesai, masih diperlukan pendampingan bagi IKM yang berkaitan dengan penggunaan program-program computer, baik untuk administrasi maupun perluasan pasar luar negeri.


DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Ismeth. 2002. Pendekatan Manajemen Industrial Berbasis Kompetensi Menuju Indonesia Baru. Usahawan Indonesia. No. 4 Th. XXXI April 2002.
Baso, Moerad. Pembinaan SDM Berbasis Kompetensi. Usahawan Indonesia. No. 2 Th. XXXII Februari 2003.
Eagle. 1997. International Ecotourism Management. Albany, Australia.
Haeruman, Herman JS., Eriyanto. 2001. Kemitraan dalam Pengembangan Ekonomi Lokal. Penerbit Yayasan Mitra Pembangunan Desa-Kota dan Busines Inovation Centre Indonesia, Jakarta.
Hubeis, Musa. 1997. Menuju Industri Kecil Profesional di Era Globalisasi Melalui Pemberdayaan Manajemen Industri. (Orasi Ilmiah) Guru Besar Tetap Ilmu Manajemen Industri IPB. Bogor.
Karnowahadi, dkk. 2009. Pemanfaatan Teknologi Informasi Guna Perluasan Pasar sasaran Produk Kain Batik Pada Industri Kecil Menengah Batik Dewi Ratih. Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Semarang.