Laman

STRATEGY BANK SYARIAH DI INDONESIA


STRATEGY BANK SYARIAH DI INDONESIA

Ida Savitri Kusmargiani
Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Sudarto, S.H., Tembalang, Semarang 50275



ABSTRACT
The existence of syariah banks or islamic banks is expected to resolve conflicts between interest rates and al-riba because of contradictions that arise due to the linkages between banks and the money that is considered important but it should be done with honesty, fairness and mutual benefit.
The position of syariah banks or Islamic banks is as investor partner with client, while conventional banks are generally the position of the bank is the as a creditor and clients are as debtors.
With a more solid legal basis in law No.21 of 2008 made the Islamic banks a big growing with a growing number of them. In order for the existence of Islamic bank is more socially acceptable, then it was made “grand strategy” of the development of Islamic banking in the form of a new image with the socialization aspects of positioning, differentioning, branding and education through exhibitions, training, technical assistance, training to trainers and personal communication via various media.

Key words: syariah bank, strategy, positioning, differentioning, branding, training, technical assistensi, training to trainer.

AKUNTANSI DAN TEKNOLOGI INFORMASI


AKUNTANSI DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Sulistiyo
Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Semarang


ABSTRAC
In order to produce accounting information quickly and accurately, companies must own an efficient and effective system of accounting. The modern information system covers the use of information technology and provides that information objectively  and  usefully for the users. In the terminology of accounting system, the final users are company organization function outside the function of information system, requiring the data computer processing. The accounting function is the final users, requiring the support of computer processing for accounting.
By the available human resources, companies must be able to use all the available potence and opportunity, cover all the weaknesses, and minimize the facting problems, so that the management is always able to make decision quickly, and the companies can compete well. Microcomputer is a kind of computer usually used in accounting fields. In its development, the microcomputer has more function. The software is a pile of instructions controlling the function of the hardware.
The management of data in accounting information system is done in modern way by using database managemen system. By this system, it is identified the structured data in hierarchy way, so that this can transfer from the logical views of data to be the physical views of the data.
The security system of the computer is sub-system controlling the specific risks in relation to accounting information system. In the development of that security system, this needs the application of  life cycle approach of accounting information system, i.e. analysis system, planning, implementing, processing, evaluating, and controlling

Key-Words : Information system, information technology, and information security



PENDAHULUAN
Bidang akuntansi dalam perusahaan bertujuan untuk menghasilkan  informasi akuntansi secara efisien dan akuntabel.  Dengan informasi akuntansi yang efisien dan akuntabel diharapkan manajemen dapat mengambil langkah yang lebih cepat dan tepat sehingga diharapkan perusahaan mampu berkompetisi dengan baik. Untuk dapat menghasilkan informasi akuntansi yang efisien dan akuntabel  diperlukan sistem informasi akuntansi yang baik. Sistem informasi akuntansi dalam perusahaan terdiri dari dokumen-dokumen, catatan, laporan, prosedur, pengendalian, dan teknologi informasi (Mulyadi, 1997).
Teknologi informasi dalam sistem informasi akuntansi meliputi pemanfaatan teknologi komputer dalam kegiatan pencatatan transaksi-transaksi akuntansi pada perusahaan untuk menghasilkan informasi akuntansi yang cepat dan akuntabel (Krismiaji, 2002). Teknologi komputer selalu berkembang secara terus menerus. Oleh karena itu agar perusahaan dapat menghasilkan informasi yang cepat dan akuntabel perusahaan harus selalu menyesuaikan dengan perkembangan komputer yang ada. Informasi akuntansi yang disajikan dengan  teknologi  yang handal diharapkan dapat menghasilkan informasi yang objektif. Penyusunan sistem informasi akuntansi harus dilaksanakan dengan tujuan agar informasi yang dihasilkan objektif sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan denga tepat.
Dalam terminologi sistem informasi, pemakai akhir adalah fungsi organisasi di luar fungsi sistem informasi akuntansi  yang membutuhkan pemrosesan data komputer. Sebagai contoh fungsi penjualan adalah pemakai akhir yang membutuhkan pemrosesan komputer tentang laporan penjualan, analisa pasar, proyeksi pasar, dan sebagainya. Fungsi akuntansi merupakan pemakai akhir yang membutuhkan dukungan pemrosesan komputer untuk pembukuan. Komputer pemakai akhir – End User Computing (EUC) adalah pemanfaatan computer oleh pemakai akhir untuk melakukan aktivitas pemrosesan informasi dengan perangkat keras, perangkat lunak, dan sumberdaya professional yang terdapat di dalam organisasi. Pertumbuhan End User Computing menyebabkan lahirnya masalah-masalah bagi organisasi. Pengendalian perangkat keras, perangkat lunak, sumberdaya manusia, dan sumberdaya data  yang digunakan dalam End User Computing  merupakan tugas besar yang harus diperhatikan secara sungguh-sunguh agar sistem informasi akuntansi dapat berfungsi secara optimal.
Perangkat keras  merupakan peralatan fisik yang secara keseluruhan sering disebut sebagai komputer.. Komponen-komponen dasar dari komputer pada dasarnya sama, terlepas dari ukuran komputernya. Namun ukuran komputer akan mempengaruhi keseluruhan kemampuan pemrosesan data yang ada. Perangkat  lunak barangkali merupakan bagian terpenting dari sebuah sistem komputer. Cara terbaik untuk memiliki komputer adalah dengan memilih dulu perangkat lunaknya dan kemudian baru membeli komputernya. Komputer yang bagus hanya bernilai kecil tanpa perangkat lunak yang sesuai. Jaringan timbul jika satu komputer berkomunikasi dengan komputer lain melalui Area Networks (WANs), Metropolitasn Area Networks (MANs), dan Local Area Networks (LANs).
Sistem keamanan komputer merupakan subsistem organisasi yang mengendalikan resiko-resiko khusus berkaitan dengan sistem informasi. Sistem keamanan komputer yang efektif harus dapat menemukan kerentaan dan hambatan-hambatan sistem serta membuat rangking berdasarkan kontribusinya terhadap kemungkinan total kerugian perusahaan.

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Kelangsungan hidup setiap perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan perusahaan  untuk mampu bersaing di pasar. Kemampuan bersaing di pasar memerlukan strategi yang tepat agar dapat mamanfaatkan semua kekuatan dan peluang yang ada, serta dapat menutup kelemahan-kelemahan yang ada serta meminimalkan hambatan-hambatan yang dihadapi. Kemampuan untuk  dapat memanfaatkan semua kekuatan  dan peluang, serta dapat menutup semua kelemahan dan meminimalkan hambatan-hambatan yang ada, dapat dilakukan apabila manajemen mampu melakukan pengambilan keputusan  secara tepat (Muslichah, 2011).
Diantara sekian faktor yang menjadi masukkan yang berasal dari sistem informasi akuntansi perusahaan adalah sekelompok orang yang melakukan kegiatan secara terkoordinir guna mencapai suatu tujuan tertentu. Apapun bentuknya, setiap perusahaan akan berusaha mencapai tujuannya dengan mengalokasikan sumber daya yang dimiliki secara optimal melalui pengambilan keputusan. Informasi akuntansi merupakan sumber daya yang paling penting sepanjang dapat memberikan kontribusi didalam pengambilan keputusan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
Informasi akuntansi dapat berguna bagi pihak-pihak internal maupun eksternal perusahaan. Bagi pihak internal, pada jenjang manajemen yang lebih tinggi akan lebih banyak waktu yang dibutuhkan untuk perencanaan, oleh sebab itu pada jenjang manajemen yang lebih tinggi cenderung  memerlukan informasi-informasi yang berkaitan dengan situasi dan kondisi eksternal perusahaan. Sedangkan pada jenjang manajemen terendah, waktu yang dibutuhkan lebih banyak untuk kegiatan pengendalian , Oleh sebab itu informasi yang dibutuhkan pada jenjang manajemen yang lebih rendah lebih bersifat internal. Sedangkan bagi pihak eksternal perusahaan, informasi yang diperlukan adalah bersifat umum yang dapat digunakan oleh berbagai pihak yang berupa laporan keuangan. (Krismiaji, 2002).
Pembuatan informasi akuntansi yang berguna dibatasi oleh lingkungan sistem informasi akuntansi (meliputi Pelanggan, Pemasok, Serikat pekerja, Pesaing, dan lain-lain.), manfaat, dan biaya yang melekat pada keputusan-keputusan pemakai. Ketidakpastian lingkungan sistem informasi akuntansi dimana informasi akuntansi dikembangkan dan disajikan menyebabkan dibutuhkannya estimasi dan penyesuaian-penyesuaian.  Tidak ada sistem informasi akuntansi yang dapat menghindari segi-segi praktis penyajian informasi akuntansi. Jika biaya pembuatan informasi akuntansi lebih besar dari kegunaannya, maka tidak praktis untuk menyajikan informasi akuntansi tersebut

PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Perangkat Keras
Perangkat keras komputer mencakup peralatan fisik yang secara keseluruhan sering disebut komputer. Peralatan-peralatan ini mencakup unit prosesor pusat, prosesor pendukung, penyimpanan sekunder, peralatan masukan, dan peralatan keluaran. Komputer adalah suatu alat pengolah data yang dapat melaksanakan perhitungan secara substansial (Raymond Mcleod, 2004).
Sebuah komputer yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi harus memiliki kemampuan karakteristik sebagai berikut :
1.         Digerakkan dengan daya elektronik.
2.         Komputer tidak dioperasikan secara mekanik, melainkan dengan menggunakan gerakan pulsa-pulsa elektronik. Karakteristik ini merupakan karakteristik utama komputer yang merupakan peralatan yang bias beroperasi secara cepat.
3.         Mampu melaksanakan operasi hitung menghitung
4.         Mampu melaksanakan operasi pembandingan
5.         Memiliki kemampuan untuk menyimpan data ( internal storage ) dan mengeluarkan data
6.         Melakukan penyipanan instruksi-instruksi operasi ( program ) yang berfungsi untuk memproses data
Stored program adalah program yang tersimpan di dalam computer yang berfungsi untuk memproses data. Dengan stored program computer memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan mesin elektronik yang lain dan tanpa ada stored program, komputer hanya akan mempunyai fungsi sebagai mesin hitung. Komputer mampu bekerja dengan keandalan dan kecepatan yang sangat tinggi dengan tanpa kesalahan.
Setiap jenis komputer memiliki empat jenis komponen, yaitu komponen input, prosesor, storage, dan output. Input adalah data yang dimasukkan kedalam program komputer untuk diproses menjadi informasi ayau output. Prosesor adalah komputer yang mengolah input atau data untuk menghasilkan output atau informasi. Storage adalah wadah untuk menampung secara sementara , data, instruksi program, dan output yang dihasilkan. Sedangkan output adalah informasi yang dihasilkan komputer. Kecepatan kerja dan kapasitas penyimpanan komputer akan selalu meningkat terus dari waktu ke waktu. Kecepatan dan kapasitas komputer yang semakin meninkat tersebut akan memberikan peluang yang sangat besar untuk diterapkan pada berbagai aplkasi, sehingga perkembangan teknologi pengolahan data memiliki efek yang berlipat yang sangat mendukung efisiensi dan produktifitas kerja.
Berdasarkan kecepatan, kapasitas memori, kemampuan hitung dan jumlah pengguna, komputer dapat dikelompokkan kedalam supercomputer, computer mainframe, minicomputer, dan mikrokomputer. Mikrokomputer adalah jenis komputer yang biasa digunakan dalam hubungannya dengan bidang akuntansi. Istilah mikrokomputer  atau personel computer (PC) pada awalnya diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pribadi, namun dalam perkembangannya mikrokomputer mempunyai fungsi yang semakin besar sehingga tidak tepat lagi untuk dikatakan sebagai komputer pribadi. Mikrokomputer mempunyai perkembangan yang sangat cepat dari tahun ke tahun dan pada generasi terbaru  mikrokomputer lebih kecil, lebih cepat, lebih berdaya guna, memiliki kapasitas yang lebih besar, serta mudah untuk digunakan.

Perangkat Lunak
Perangkat lunak adalah kumpulan instruksi secara rinci yang mengendalikan fungsi dari perangkat keras. Kumpulan instruksi yang memerintahkan komputer untuk melakukan langkah-langkah operasi disebut program. Proses penulisan program disebut programming, dan bahasa yang digunakan dalam penulisan program disebut programming language.
Menurut Raymond Mcleod (2004): program dalam sistem informasi akuntansi yang merupakan perangkat lunak dalam bidang akuntansi dibagi menjadi dua, yaitu :
1.         Program sistem (System Software)
Adalah program perangkat lunak yang mengiterprestasikan instruksi-instruksi    program aplikasi serta menjelaskan kepada perangkat lunak tentang bagaimana melaksanakan instruksi tersebut. Perangkat lunak sistem mengkoordinasikan berbagai sistem  komputer dan menjadi perantara  antara perangkat lunak oplikasi dengan perangkat keras komputer
2.         Program aplikasi akuntansi (Accounting Application Software)
Adalah software-software yang dibuat untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan    akuntansi yang dapat membantu para akuntan didalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan akuntansi. Program aplikasi akuntansi tidak selalu cukup disimpan dalam primary storage. Sebagian besar program aplikasi akuntansi disimpan dalam disk yang dapat diakses dengan cepat oleh primery storage.

MANAJEMEN DATA PADA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Pada perusahaan yang baru berdiri atau yang bersekala kecil pada umumnya masih melakukan pengelolaan data akuntansi dengan cara tradisional atau manual. Dengan tumbuh dan berkembangnya sustu perusahaan, meskipun telah menggunakan alat bantu komputer, pengelolaan data akuntansi secara tradisional dirasakan sdah tidak efektif serta tidak memiliki produktifitas yang tinggi. Beberapa kelemahan pengelolaan data akuntansi secara tradisional adalah:
a.             Data yang berlebihan
b.            Ketergantungan data pada program
c.             Kurang fleksibel
d.            Lemahnya pengamanan
Data yang berlebihan pada sistem pengelolaan data akuntansi secara tradisional terjadi karena banyaknya duplikasi data pada file-file data. Hal ini terjadi karena antara satu devisi, fungsi, atau unit dengan devisi, fungsi, atau unit lainnya menghimpun data yang sama secara sendiri-sendiri dan tidak terintegrasi. Pada sistem pengelolaan data akuntansi secara tradisional sangat tergantung kepada perangkat lunak program yang digunakan. Dengan demikian apabila terjadi perubahan terhadap susunan atau format data, akan diperlukan perubahan terhadap semua program yang terkait. Sistem pengelolaan data akuntansi secara manual hanya dapat menyajikan laporan-laporan yang bersifat standa dan terjadwal, namun tidak dapat menyajikan laporan-laporan yang insidentil, mendadak serta tepat waktu. Pengelolaan data secara tradisional pada umumnya kurang memiliki pengamanan yang memadahi. Akses dan penyebaran informasinya pada umumnya diluar kendali. Penyebabnya adalah karena kurangnya kesadaran pada karyawan untuk mengelola data tersebut secara baik.
Dalam sistem informasi akuntansi, pengelolaan data sudah dilakukan secara modern dengan menggunakan  Sistem  Manajemen  Database. Dalam Sistem Manajemen Database  sudah mengenal struktur data yang tersusun dalam suatu hirarki mulai dari rangkaian bit hingga terbentuknya database, seperti Gambar 1 berikut ini.


Gambar 1
Struktur Data

Sistem manajemen database atau Database manajemen Siystem ( DBMS) dapat menterjemahkan pandangan logis data ke dalam pandangan fisik data, sedemikian rupa sehingga data dapat ditarik dan disajikan kepada pengguna sesuai kebutuhan informasinya. Organisasi fisik data sangat berbeda dengan persepsi pengguna mengenai bagaimana data itu disimpan, meskipun pengguna menafsirkan sangat berhubungan erat. Fisik data bias saja tersimpan pada lokasi yang berbeda, atau bahkan pada disk yang berbeda, namun penggunaan dalam pandangan logisnya tetap melihat bahwa data-data tersebut saling berhubungan erat.
Database manajemen system memiliki alat yang disebut schema, yang mengarahkan perilaku sistem sedemikian rupa sehingga setiap pengguna memiliki kesan bahwa data benar-benar disimpan dalam suatu cara yang sesuai dengan pandangan logisnya. Menurut Raymond Mcleod (2004) : dibandingkan dengan sistem pengelolaan data akuntansi secara manual, penggunaan sistem manajemen database memilki keunggulan-keunggulan sebagai berikut :
a.              Dapat menyederhanakan suatu informasi akuntansi perusahaan
b.             Jika perusahaan memiliki sistem informasi akuntansi yang tidak terintegrasi, sistem manajemen database dapat mengurangi redundansi data dengan cara menghapus data yang sama yang sering direkam berulang-ulang.
c.              Mengurangi ketergantungan data program
d.             Mengurangi biaya pengembangan dan pemeliharaan program
e.              Meningkatkan flexibilitas  sistem informasi akuntansi
f.              Meningkatkan akses data ketersediaan informasi akuntansi
Dengan dilandasi sikap manajemen yang memandang informasi akuntansi merupakan sumber daya yang sangat penting, maka upaya pengembangan database dalam sistem informasi akuntansi harus mendapat dukungan sepenuhnya oleh manajemen. Menurut Krismiaji (2002) :dalam upaya pengembangan database, beberapa unsur penting yang perlu mendapat perhatian adalah :
a.       Pengelolaan data
Untuk mengembangkan sistem database yang efektif diperlukan pengelolaan data yang efektif pula. Pengelolaan data yang efektif ini dilandasi sikap manajemen yang memandang informasi akuntansi merupakan sumber daya yang sangat penting. Unit pengelolaan data bertanggung jawab untuk merumuskan kebijakan dan prosedur pengelolaan data sebagai sumber daya perusahaan. Tanggung jawab unit pengelolaan data ini adalah :
1. Pengembangan kebijakan informasi
2. Perencanaan data
3. Pengawasan desain logis database dan pengembangan data dictionary
4. Pemantauan penggunaan data oleh pengguna sistem informasi akuntansi
b.   Perencanaan data
Sistem database yang bagus harus dapat menghasilkan informasi yang diperlukan oleh pihak-pihak yang memerlukan sebagai dasar pengambilan keputusan. Agar mampu berkompetisi dengan baik, informasi merupakan sumber daya strategis yang harus dikelola secara sungguh-sungguh. Untuk dapat menghasilkan informasi akuntansi yang bagus harus diperlukan perencanaan data yang bagus.
c.       Teknologi dan manajemen database
Untuk menghasilkan database yang efektif diperlukan pengelolaan database yang efektif, disamping sumberdaya manusia, teknologi perangkat keras dan perangkat lunak memadai. Kegiatan-kegiatan unit pengelolaan database adalah :
1.  Menyusun dan menetapkan struktur dan urutan database
2.  Mengembangankan prosedur pengamanan untuk melindungi database
3.  Mengembangkan dokumentasi database
4.      Memelihara perangkat lunak manajemen database

KEAMANAN SISTEM INFORMASI
Sistem keamanan computer merupakan subsistem yang mengendalikan resiko-resiko khusus yang berkaitan dengan sistem informasi akuntansi. Sistem keamanan koputer memiliki elemen-elemen dasar yang sama dengan sistem informasi akuntansi, yaitu : perangkat keras, database, prosedur, dan laporan. Sistem keamanan komputer dalam pengembangannya memerlukan aplikasi pendekatan siklus hidup sistem informasi akuntansi, yaitu analisis sistem, perancangan, implementasi, pengoperasian, evaluasi, dan pengendalian. Tahap analisis sistem keamanan sistem bertujuan untuk mengetahui hambatan-hambatan yang relevan  serta kemungkinan kerugian-kerugian  yang mungkin tibul. Tahap perancangan sistem keamanan bertujuan untuk mengendalikan kemungkinan kerugian teridentifikasi. Implementasi sistem keamanan bertujuan untuk mengimplementasikan pengukuran-pengukuran keamanan. Tahap pengoperasian sistem keamanan, evaluasi , dan pengendalian bertujuan mengoperasikan sistem keamanan dan menilai efektivitas dan efisiensinya, serta membuat perubahan-perubahan sesuai kebutuhan. Agar sistem keamanan computer dapat efektif, maka sistem keamanan komputer harus dikendalikan oleh seorang kepala bagian keamanan yang bertanggung jawab langsung kepada dewan komisaris. Kepala bagian keamanan bertanggung jawab untuk membuat laporan yang berkaitan dengan sistem keamanan komputer yang berisi tentang :
a.       Seluruh kemungkinan kerugian yang relevan
b.      Rencana pengendalian dan pengorganisasian kerugian-kerugian, termasuk anggaran sistem keamanan komputer yang lengkap
c.       Kekhususan-kekhususan pada kinerja sistem keamanan komputer
Mengendalikan hambatan-hambatan dapat diwujudkan melalui implementasi pengukuran-pengukuran keamanan dan  rencana-rencana kontijensi. Pengukuran keamanan berfokus pada pencegahan dan pendeteksian hambatan-hambatan. Rencana kontijensi  berfokus pada perbaikan dampak dari hambatan-hambatan. Keamanan komputer tidak dapat mencegah hambatan-hambatan aktif tanpa membuat sistem  itu benar-benar aman. Jauh lebih penting ditekankan bahwa tidak ada sistem keamanan yang benar-benar bermanfaat tanpa adanya kejujuran. Sistem keamanan komputer harus merupakan bagian dari struktur pengendalian intern perusahaan secara menyeluruh. Ini berarti bahwa elemen-elemen dasar pengendalian intern ( Pengendalian yang memadai, rotasi pekerjaan, total pengendalian kelompok, pengecekan keabsahan, dan sebagainya ) seluruhnya penting dalam sistem keamanan komputer.  Lingkungan pengendalian yang merupakan dasar efektivitas keseluruhan sistem pengendalian.
Menurut Raymond Mcleod (2004) : lingkungan pengendalian yang baik tergantung hal-hal sebagai berikut :
1.      Terciptanya atmosfir yang konduksif yang bernilai moral tinggi untuk memelihara keamanan dan kejujuran
2.      Bagian Akuntansi, Komputer, dan pemrosesan data diorganisasikan di bawah kepala bagian Informasi
3.      Auditor intern memiliki latar belakang yang baik mengenai keamanan komputer dan bertindak sebagai kepala bagian keamanan komputer
4.      Tanggung jawab semua posisi harus didokumentasikan secara cermat yang menggunakan bagan organisasi
5.      Pengendalian anggaran merupakan hal-hal yang sangat penting dalam linkungan komputer, dengan tujuan agar tidak terjadi pengeluaran-pengeluaran yang tidak diperlukan dalam kaitannya dengan teknologi informasi
6.      Praktek-praktek pemisahan tugas harus baik
7.      Sistem informasi perusahaan harus taat pada aturan-aturan pemerintah

PENUTUP
Pada umumnya perusahaan memerlukan Sistem Informasi Akuntansi yang efektif dan efisien agar dapat menyajikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan manajemen serta pihak-pihak yang membutuhkannya. Sistem Informasi Akuntansi meliputi pemanfaatan  teknologi informasi untuk menyediakan informasi bagi para pemakai informasi. Dengan teknologi informasi yang memadahi diharapkan dapat menghasilkan informasi yang objektif yang mampu mendukung pengambilan keputusan yang tepat. Agar perusahaan mampu berkompetisi dengan baik, maka manajemen harus mampu memanfaatkan semua kekuatan, menutup semua kelemahan, serta meminimalkan hambatan-hambatan yang ada.
Informasi akuntansi merupakan sumberdaya yang paling penting disamping dapat memberikan kontribusi didalam pengambilan keputusan. Informasi akuntansi dapat berguna bagi pihak-pihak internal maupun eksternal perusahaan. Pembuatan informasi akuntansi dibatasi oleh lingkungan Sistem Informasi Akuntansi, dan ketidak pastian lingkungan Sistem Informasi Akuntansi menyebabkan dibutuhkannya estimasi dan penyesuaian dalam upaya menghasilkan informasi yang diharapkan.
Perangkat keras computer mencakup peralatan fisik yang terdiri dari peralatan masukan, unit pemrosesan, peralatan keluaran, yang berfungsi sebagai pengolahan data secara substansial. Dengan stored program, komputer mampu memiliki kemampuan lebih didalam penyimpanan dan pemrosesan data, serta penyimpanan output. Dengan stored program, komputer  mempunyai kemampuan yang sangat tinggi, dan tanpa stored program,  maka komputer hanya akan berfungsi sebagai mesin ketik dan mesin hitung. Komputer sebagai perangkat keras akan tidak berarti apabila tidak dilengkapi dengan perangkat lunak atau sistem, demikian juga sebaliknya. Program sistem ( System Software ) dan program aplikasi akuntansi ( Accounting Application Software ) merupakan dua perangkat lunak yang harus ada di dalam sistem informasi akuntansi.
Pengelolaan data secara tradisional ( belum menggunakan database ) memiliki beberapa kelemahan, yaitu : data yang berlebihan, ketergantungan data pada program, kurang flexsibel, dan lemahnya pengamanan. Dalam sistem informasi akuntansi, pengelolaan data telah dilaksanakan secara modern dengan menggunakan sistem manajemen database atau Database Manajemen System ( DBMS ). Dalam DBMS sudah dikenal struktur data yang tersusun  dalam suatu hirarki, mulai rangkaian bit sampai database. DBMS dapat menterjemahkan pandangan logis data ke dalam pandangan fisik, sedemikian rupa sehingga data dapat ditarik dan disajikan sesuai yang diinginkan pengguna.
Dalam kaitannya dengan keseluruhan sistem informasi akuntansi perlu diperhatikan masalah keamanan. Sistem keamanan komputer harus dapat mengendalikan resiko-resiko khusus yang berkaitan dengan sistem informasi akuntansi. Sistem keamanan komputer dapat efektif apabila dikendalikan oleh kepala bagian keamanan sistem informasi akuntansi. Keamanan sistem informasi akuntansi berfungsi mengendalikan hambatan-hambatan yang diwujudkan dalam pencegahan dan pendeteksian hambatan-hambatan serta dampak dari perbaikan sebagai akibat hambatan-hambatan.

DAFTAR PUSTAKA
Krismiaji. 2002. Sistem Informasi Akuntansi. UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Mulyadi. 1997. Sistem Akuntansi. Penerbit STIE YKPN, Yogyakarta.
Raymond Mcleod, 2004, Sistem Informasi Manajemen, PT. Indeks, Jakarta
-------- http:/blog.stie-mce.ac.id/muslichah/2011/04/13/Teknologi Informsi : Peluang Dan
           Tantangan Bagi Sistem Akluntansi Manajemen Kontemporer




ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA


ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Mardinawati
Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Semarang


ABSTRACT
This research was conducted to examine the influence of variable profitability, liquidity, sales growth, firm size, institutional ownership on the capital structure.
Managerial implications of this research is the management company should create policies that can improve the ROA for funding be met from internal sources, so the company's external funding sources ( debt) can be reduced. Enhanced corporate liquidity to fund operations, and thus the amount of debt can be reduced. Policies for increasing the sales there are indications using external funds (debt).
The results showed that profitability (ROA), liquidity (CR), firm size (Size) is significantly negative effect on capital structure (DER). While sales growth (Sgrowth) significantly positive effect on capital structure (DER), Institutional Ownership is not significantly affected. Managerial implications of this research is the management company should make policies that can increase the total assets, utilizing the company's assets optimally to increase profits, so that funding can be met from internal sources, external companies for funding sources (debt) can be reduced. Enhanced the company's liquidity, to enlarge the company's ability to pay short-term debt, bringing the total number of debt is reduced, which may decrease the value of DER.

Keywords: profitability, liquidity, sales growth, size corporate, institutional ownership